Memahami

Setelah menyuruh Bao membawa semua sisa makanan siangnya, Gadis Xie langsung menutup pintu dan melarang siapapun untuk masuk ke kamarnya. Ada hal yang perlu dia pikirkan matang-matang.

Gadis Xie duduk di atas karpet bambu yang langsung mengarah ke jendela kamarnya. sebagian ingatan saat dia menjadi Xie Jia Li mulai kembali, dia harus bisa memastikan dan mengambil keputusan terbaik agar hidupnya tidak berakhir dengan hal yang sama.

" apa mungkin mimpiku benar?, lalu jika tidak, apa mungkin wanita yang berbicara denganku adalah diriku sendiri?" lirih Gadis Xie yang masih belum bisa memahami.

" aku harus pergi ke kediaman Xie, jika benar aku adalah Xie Jia Li aku harus bisa mencari tau bagaimana keadaan keluargaku saat ini" tekad gadis Xie.

Malam harinya, setelah memastikan jika keadaan kediaman sudah sepi, di tambah dengan laporan jika Suaminya sedang ada urusan di luar, Gadis Xie memberanikan diri keluar dari kediaman. Tak lupa dia juga mengambil seekor kuda untuk membawanya pergi.

Cah cah cah.

Gadis Xie memacu kudanya dengan cepat, Dia hanya menggunakan instingnya dalam melewati jalan. Dia seperti tau kemana tujuannya.

Cah cah cah

wanita itu membelah malam gelap tanpa takut. jalanan yang sepi tanpa penerangan tidak menyurutkan tekadnya.

langit sudah mulai terlihat fajar saat wanita itu sampai di depan sebuah rumah yang terbengkalai. Dari luar sudah tidak terurus, banyak sampah dedaunan serta rumput yang panjang.

" aku merasa tidak asing dengan tempat ini, " lirihnya. lalu berjalan masuk.

krieettt

suara engsel pintu gerbang yang berdebu. Gadis Xie masuk ke dalam. Untung saja masih ada satu lampu yang menyala.

gadis Xie mengambilnya dan membawanya ikut berkeliling.

" tempat ini,.." mendadak gadis Xie merinding. Tubuhnya merasakan sesuatu kenangan yang begitu dalam di sana.

Dan itu tidak heran, karena saat ini wanita itu berada dia area keluarga. Dekat dengan kamar pribadinya.

langkahnya kakinya menuju ke tempat itu. Gadis Xie membuka pintu kamarnya dan kembali berkeliling. Tak terasa lelehan hangat mengalir melewati pipinya. Meski belum mengingat dengan jelas. Tapi Gadis Xie merasakan kesedihan dan kebahagiaan dalam waktu bersamaan.

" meja ini, kursi ini.. aku seakan bisa mengingatnya. seorang wanita muda nan cantik adalah pemiliknya. Apa itu.. aku.." lirihnya sambil mengusap air matanya.

Gadis Xie meneruskan langkahnya, hingga kaki itu berhenti di depan salah satu lukisan. Tangannya mendekat pada lukisan. Dengan penerangan seadanya gadis Xie menatap sosok wanita yang sangat persis dengan yang ada di ingatannya. wanita yang di bunuh dengan cara di gantung di sebuah pohon hutan dekat dengan sungai. wanita dengan nasib menyedihkan.

" Xie Jia Li" ucap Gadis Xie membaca nama di dalam lukisan tersebut. Gadis Xie menatap lekat sosok itu, seakan membawanya dari satu kenangan ke kenangan yang lainnya.

" ini.." lirihnya sambil memegang kepalanya, kepingan demi kepingan masa lalu memaksa masuk ke dalam kepalanya. membuat tubuh gadis Xie tidak seimbang dan berpegangan pada dinding kamar.

semuanya semakin jelas, dia adalah Xie Jia Li yang berpindah pada tubuh Liu Xianlun. dia tidak mungkin salah, semua kenangan ini bukanlah mimpi semata.

Di sisi lain, di kediaman pengawal Zhang terjadi sedikit keributan.

" kau yakin semalam nyonya masih ada?" tanya kepala pelayan pada pelayan Liu Xianlun.

" saya yakin sekali, nyonya memang memilih tidur lebih awal karena tubuhnya masih lemah. Tapi tadi pagi saya ke kamar nyonya tidak ada, bagaimana ini?" Bao kebingungan, untung saja dia dan kepala pelayan berhubungan baik dan sedikit memihak nyonya kediaman yang lemah itu.

" lalu bagaimana jika tuan menanyakan keberadaan nyonya? "

" entahlah, aku tak bisa memikirkannya. ini adalah masalah besar, aku takut tuan akan memberikan hukuman pada ku" ucap Bao dengan suara agak bergetar.

" kalau begitu kau pergi lah mencari nyonya, jika ada yang bertanya keberadaan kalian, aku akan mengatakan kalian ada keperluan di luar. Tapi ingat kau harus bisa menemukan nyonya dengan cepat dan membawanya kembali" usul kepala pelayan.

" baik -baik" Bao langsung mengangguk cepat, menyetujui usul itu. Dan tanpa menunggu waktu lama, wanita muda itu berjalan keluar gerbang dari pintu belakang.

Wanita itu entah harus pergi kemana, yang jelas dia akan mengelilingi kota untuk bisa menemukan nyonya nya.

Sedangkan wanita yang dia cari saat ini sedang berada di sebuah area pemakaman di sisi gunung. Semalam dia memilih tinggal di rumahnya, dan tak di sangka dia bertemu dengan seseorang yang bersedia menceritakan keadaan Keluarga Xie setelah kematian Putri mereka Xie Jia Li. Bahkan seseorang itu menunjukkan makam mereka yang ternyata di letakkan terpisah dengan masyarakat kota.

" mereka kasihan sekali, banyak yang percaya jika keluarga Xie tidak mungkin melakukan kejahatan. tapi tidak yang bisa kita lakukan selain memberikan pemakaman yang sederhana seperti ini" jelas seorang wanita tua dan memang tinggal tak jauh dari kediamannya.

" apa tidak ada satu saja keluarga Xie yang selamat?"

" sayang sekali, semuanya di eksekusi. Bahkan pengawal kediaman mereka menerima siksaan meskipun tidak meninggal namun lukanya cukup parah"

" kasihan sekali, " Jia menangis tersedu-sedu. Dia mengaku sebagai sahabat Xie Jia Li pada wanita itu. Agar tidak menimbulkan kecurigaan.

" melihat mu yang begitu tulus aku sedikit lega, sejak di makamkan tak ada yang berani menangis di depan makam mereka. Kami takut di anggap menangisi para penjahat, tapi nona sungguh tulus" ucap wanita tua melihat Jia yang menangis tak henti-hentinya.

" terimakasih sudah menunjukkan makam mereka" balas Jia dan wanita tua itu mengangguk lalu meninggalkan Jia sendirian.

Jia menatap satu persatu papan nama di sana, hatinya begitu sakit. Bagaimana bisa nasib keluarganya begitu tragis. bahkan namanya juga ada di sana, menyedihkan sekali bukan.

" maafkan Jia, ayah ibu adik.. Jia baru datang hari ini. Jia.. Jia putri yang durhaka.. Hiks hiks hiks" Xie Jia Li menangis terisak tak henti hentinya. Wanita itu sangat kasihan sekali.

Matahari terus beranjak naik, namun tidak membuat Xie Jia Li beranjak. Wanita itu duduk dengan tatapan kosong di samping makam ibunya yang bersebelahan dengan makam namanya. Tangisnya sudah berhenti beberapa saat yang lalu.

" aku harus mencari tau dan membalas semua ketidak adilan ini. aku akan membayar semua hal jahat yang sudah mereka lakukan pada kita semua.." tangan Xie Jia Li menggenggam erat penuh tekad.

tap tap tap

Suara langkah kaki terdengar mendekat, Xie Jia Li menoleh ke asal suara.

keningnya mengkerut saat melihat sosok lelaki yang berdiri tak jauh dari sana. Dengan wajah sayu lelaki itu menatap Jia dengan pandangan penuh tanya.

Episodes
1 Tragedi
2 Membuka Mata
3 Selir Pertama
4 Memahami
5 Sedikit Goyah
6 Selir Qian
7 Tak Terduga
8 Bertemu Lagi
9 Rencana Baru
10 Tidak Terbiasa
11 Melanjutkan Rencana
12 Terluka
13 Terbakar Lagi
14 Rencana Awal
15 Membuat Kesepakatan
16 Bertemu Lagi
17 Mencari Celah
18 Berbalik
19 Berlanjut
20 Mawar Hitam
21 Tidak Biasa
22 Merengek
23 Masih Tidak Terima
24 Curiga
25 Mencari
26 Curiga 2
27 Tidak Menyangka
28 Kesalahan
29 Malang
30 Kematian
31 Serasa Mimpi
32 Tak Bisa
33 Kemungkinan yang Salah
34 Setelah Kembali
35 Mencari Jalan
36 Jalan ke Dua
37 Memancing
38 Berlanjut Curiga
39 Apa Mungkin
40 Tindakan
41 Kembali pada Rencana awal
42 Terancam
43 Mengenali Sisi Baiknya
44 Kehilangan
45 Mungkinkah Bersama?
46 Amarah selir Qian
47 Mulai Berterus Terang
48 Kebenarannya tidak benar
49 Simalakama
50 Transaksi
51 Orang Baru
52 Membuat Rencana Baru
53 Perhatian
54 Jalan tengah
55 Pencuri
56 Pengaduan
57 Perang Dingin
58 Rencana Jahat
59 Rencana Jahat 2
60 Menunggu Jawaban
61 Perpisahan Sesungguhnya
62 Perpisahan Sesungguhnya
63 Mengejutkan
64 Menyesal
65 Mengatur Diri
66 Sewaan
67 Terjebak
68 Memanas
69 Bukan Dia
70 Menarik kembali
71 Tidak Patuh
72 Menghadap
73 Kebenaran
74 Kebenaran 2
75 Pendekatan
76 Mengelabui
77 Tidak Mungkin
78 Terulang Lagi
79 Tersadar
80 Tersadar 2
81 Ingin Melihatmu
82 Terhasut
83 Kejanggalan
84 Penyiksaan Diam-Diam
85 Kesempatan Terakhir
86 Tidak Menyangka
87 Balik Menyerang
88 Kembali Bersama
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Tragedi
2
Membuka Mata
3
Selir Pertama
4
Memahami
5
Sedikit Goyah
6
Selir Qian
7
Tak Terduga
8
Bertemu Lagi
9
Rencana Baru
10
Tidak Terbiasa
11
Melanjutkan Rencana
12
Terluka
13
Terbakar Lagi
14
Rencana Awal
15
Membuat Kesepakatan
16
Bertemu Lagi
17
Mencari Celah
18
Berbalik
19
Berlanjut
20
Mawar Hitam
21
Tidak Biasa
22
Merengek
23
Masih Tidak Terima
24
Curiga
25
Mencari
26
Curiga 2
27
Tidak Menyangka
28
Kesalahan
29
Malang
30
Kematian
31
Serasa Mimpi
32
Tak Bisa
33
Kemungkinan yang Salah
34
Setelah Kembali
35
Mencari Jalan
36
Jalan ke Dua
37
Memancing
38
Berlanjut Curiga
39
Apa Mungkin
40
Tindakan
41
Kembali pada Rencana awal
42
Terancam
43
Mengenali Sisi Baiknya
44
Kehilangan
45
Mungkinkah Bersama?
46
Amarah selir Qian
47
Mulai Berterus Terang
48
Kebenarannya tidak benar
49
Simalakama
50
Transaksi
51
Orang Baru
52
Membuat Rencana Baru
53
Perhatian
54
Jalan tengah
55
Pencuri
56
Pengaduan
57
Perang Dingin
58
Rencana Jahat
59
Rencana Jahat 2
60
Menunggu Jawaban
61
Perpisahan Sesungguhnya
62
Perpisahan Sesungguhnya
63
Mengejutkan
64
Menyesal
65
Mengatur Diri
66
Sewaan
67
Terjebak
68
Memanas
69
Bukan Dia
70
Menarik kembali
71
Tidak Patuh
72
Menghadap
73
Kebenaran
74
Kebenaran 2
75
Pendekatan
76
Mengelabui
77
Tidak Mungkin
78
Terulang Lagi
79
Tersadar
80
Tersadar 2
81
Ingin Melihatmu
82
Terhasut
83
Kejanggalan
84
Penyiksaan Diam-Diam
85
Kesempatan Terakhir
86
Tidak Menyangka
87
Balik Menyerang
88
Kembali Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!