BAB 19 - Pembohong

"Asa, sibuk tidak?"

Kepala Angkasa berdenyut dan pandangannya mengabur, bekas cahaya matahari masih sangat menusuk. Dia mencoba mengusap wajah untuk memastikan pandangannya, seraut wajah familier melintas di hadapan Angkasa dan ia tahu ia seharusnya mengenali wanita itu.

Wajah wanita itu muncul dan menghilang, pinggiran wajahnya nampak samar. Mulutnya yang terpoles lipstik tersenyum. Matanya berwarna biru karena lensa, dan mengenakan gaun lilac sebagai ciri khasnya dan sepatu berhak tinggi 7 cm.

"Dian?" bisik Angkasa saat kepalanya menyandar di sofa setelah selesai latihan terbang.

"Ya Sa, ini aku," wanita yang lebih muda 3 tahun dari Angkasa itu bersuara pelan dan menenangkan. "Jadi tentara kelihatannya makin membuat kamu segar ya?! tidak ku sangka kakak kelasku ini sekarang sangat mahir mengendalikan jet tempur, Kapten memang hebat."

"Kenapa kamu di sini? tidak mengobrol lagi dengan Aina?" ucap Angkasa.

"Aina?" Dian mencoba berpikir, menginginkan kejelasan masuk dalam kepalanya, dan sedikit kecewa ketika lelaki di hadapannya itu malah menanyakan perempuan lain.

"Padahal aku sudah menyuruh Aina untuk tidak usah ke Markas lagi. Kalian yang akur ya, aku harap kamu bisa menjadi sahabat juga untuknya, bisa temani dia kalau dia sendirian, bisa kan?" sambung Angkasa. Dia dapat memikirkan sebuah kebahagiaan untuk istrinya, tanpa memikirkan hal yang tidak sepatutnya.

"Oh, tentu saja Sa, aku dan Aina akan jadi sahabat," kata Dian, ada kepuasan dalam nada suaranya. "Hanya saja sekarang di sini aku ingin bicara empat mata denganmu, kamu tahu. Ada yang mengganjal untukku soal Aina."

"Hal mengganjal apa?" tanya Angkasa liar. Berjuang untuk menangkap maksud dari Dian.

"Kenapa kamu bisa menikahi Aina? Setahu ku dia adalah kekasih Samudera, aku benar kan? Apa terjadi sesuatu sampai kamu harus menikahi gadis itu?"

Angkasa mengernyit seolah berpikir bagaimana wanita itu bisa tahu dan mencurigai sesuatu tentang itu? Oh, ya, Dian mengangguk, tersenyum selagi pertanyaannya itu memuncak. Pertanda bagus karena Angkasa tampak tak senang disinggung soal itu.

"Apakah ini pertanyaan yang wajib ku jawab?" Kata Angkasa ketus. "Walaupun kamu sahabatku, tapi aku tak memberi ruang khusus untuk mempertanyakan hal begitu."

"Oh, maaf Sa. Sungguh aku tidak bermaksud, hanya saja aku merasa janggal setelah mengobrol dengan Aina kemarin. Jujur aku tidak enak buat mengatakannya"

"Kamu mau bicara apa, katakan saja." Ungkap Angkasa untuk memecah rasa penasarannya. Dian seakan menyembunyikan sesuatu atau mungkin menyiapkan sesuatu, kebohongan atau kenyataan untuk mengetahui isi hati lelaki yang dicintainya itu.

"Kemarin saat mengobrol dengannya, aku mendapati istrimu adalah seorang gadis pemberani dan gampang akrab. Wajar kalau kamu jatuh hati dengannya, tapi sayangnya aku juga mendapati hal lain----" Dian menggantung kata-katanya untuk memandang Angkasa, seolah ingin memastikan bahwa pria itu akan siap terluka dengan kebohongannya. "Dia tampak begitu semangat saat membahas Sam, anehnya aku memahami itu setelah berulang kali membahas tentang kamu, sementara dia terus berkata soal Sam."

Jantung Angkasa berdetak tak karuan, berdegup kencang dan cepat ketika rasa kecewa, cemburu menggelayut dan menyuntikkan adrenalin ke dalam tubuhnya. Seharusnya ia tidak perlu terkejut dengan kata-kata Dian, Aina memang tak pernah lepas membandingkan dirinya dengan Samudera, dan itu sangat menyakitkan.

Bahkan pada kenyataan bahwa Aina sangat terang-terangan melakukan itu pada orang lain, tidakkah ia memikirkan perasaan Angkasa sedikit saja?

"Itu bukan masalah penting," jawab Angkasa dengan wajah datar. "Kamu bisa pulang dulu tidak, aku sibuk sekali, mau lihat latihan anggota lagi."

"Jangan menghindar begini Sa, aku ini adalah sahabatmu dari dulu. Haruskah kamu menyimpannya sendirian? Kita mengenal bukan sehari dua hari atau sebulan dua bulan, tapi sudah lebih 20 tahun, apa kamu tidak mempercayai aku sama sekali, Sa?"

Angkasa menarik napas berat sambil berkacak pinggang merapikan seragam tentaranya yang mulai berantakan, kemudian berkata; "Tidak masalah Dian. Aina dan Sam mereka memang saling mengenal sebelumnya, sementara aku juga adalah kembaran dari Sam, jadi wajar saja, tidak masalah kok."

"Sa, aku benar kan? Aina dan Sam itu bukan cuma kenalan biasa, mereka itu pacaran dan bila ku perhatikan Aina masih sangat mencintai adik kembarmu, lalu kenapa kamu menikahinya?"

Kepala Angkasa kembali berdenyut rasanya sesak sekali diberi pertanyaan seperti itu, terutama karena embel-embel di akhir kalimat Dian. Aina masih mencintai Sam? Oh, sial! ini sangat melukai dasar hati Angkasa.

Selagi Angkasa fokus pada dinding dan merapikan seragam, Dian tiba-tiba maju mendekat dan memeluk tubuh Angkasa begitu lembut, seakan ia ingin memberikan kekuatan palsu yang menyelamatkan pria itu dari kebencian.

"Dian apa yang kamu lakukan?" Angkasa menaikkan suaranya, namun Dian tetap bersikukuh.

"Angkasa, mau bagaimanapun sahabatmu itu bukan cuma Nico. Tapi juga aku, kenapa kamu sangat sulit untuk mempercayai aku? kamu pikir aku tak tahu ekspresi wajah menyedihkan mu itu? coba katakan apa yang membebani hatimu selama ini, soal Aina soal Samudera, soal pernikahan kalian yang sangat mendadak. Mungkin aku bisa membantu."

"Dian lepas, ini berlebihan, lepaskan! jangan membuatku jadi berbuat kasar, aku tidak suka. Ini di markas besar tempatku bekerja kalau ada orang lain lihat dan salah paham maka hancurlah aku." Ujar Angkasa.

Demikianlah setelah perkataan itu, tangan Dian melonggar. "Ehmm, iya aku lepas, lihat bagaimana gelisahnya kamu sekarang? Istrimu mengungkit tentang Sam, atau selalu membahas lelaki lain, kamu pun marah kan?"

"Mau marah pun aku ini tidak berhak, aku pun tidak masalah jika istriku mencintai Sam. Memang mereka berpacaran, dan tiba-tiba putus tanpa kejelasan. Tepat tiga bulan yang lalu, Sam mendapat tugas penyelamatan di Kongo, dan sebelum berangkat dia memintaku untuk menikahi kekasihnya jika ia tak kembali." Ucap Angkasa sambil menghela napas. "Dan permintaan itu sungguh menjadi wasiat darinya, Sam tidak kembali. Dan Aina tidak tahu apa-apa soal ini, semula aku memang sengaja mengatur semuanya tapi kejadian buruk terjadi, ayah Aina sekarat dan ingin melihat putri tunggalnya menikah, jadi aku merasa terpanggil untuk menjalankan kehendak Sam."

Dian terdiam. Mulutnya kaku dan bergetar meski sebenarnya ia sangat bahagia melihat kenyataan ini, Angkasa hanya terpaksa menikahi kekasih Sam. Bukan karena mencintainya.

"Kak Asa---" ucap Aina tiba-tiba dari pintu ruang kerja Angkasa.

Angkasa menoleh dan menatap perempuan imut itu dengan mata membelalak, "Aina?"

"Kenapa kamu ada di sini? Kenapa tidak beritahu saya kalau kamu mau datang?" Angkasa maju mendekat, namun Aina pun tak kalah lantang, dia datang dengan tatapan tajam, penuh emosi tersimpan.

"Apa maksudnya tadi yang kakak katakan? wasiat terakhir Kak Sam?" Kata Aina berkaca-kaca. "Maksud Kak Asa, Kak Sam tidak kembali dari medan tugasnya? Jadi selama ini maksudnya Kak Sam sudah meninggal?

Terpopuler

Comments

@🍀BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@🍀BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

dian tidak sportif, main fitnah

2024-02-04

1

Junida Susilo

Junida Susilo

Dian klw ingin bersaing bersaing lah dgn sehat jangan penuh tipu daya dan fitnah keji😡

2023-09-22

1

baby eunhyuk / Xoblisss

baby eunhyuk / Xoblisss

mencoba untuk tidak berkata kasar, tapi Angkasa tolong lah kak asa dian itu pelakor, seharusnya kamu peka, aduh ini si aina pake tau lg soal Sam.

2023-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pintu Cerita
2 BAB 02 - Wasiat Terakhir Sam
3 BAB 03 - Dinikahi Tentara Dingin
4 BAB 04 - Serupa Tapi Tak Sama
5 BAB 05 - Hasrat Wanita Gila
6 BAB 06 - Bukan Lelaki Pilihan
7 BAB 07 - Tingkah Yang Disempurnakan
8 BAB 08 - Pembalasan Suami
9 BAB 09 - Titik Mulai
10 BAB 10 - Genggaman Hangat dari Pria Dingin
11 BAB 11 - Antara Cinta dan Teman
12 BAB 12 - Aku Benci Kamu!
13 BAB 13 - Yang Mungkin Terjadi
14 BAB 14 - Tanda Cinta
15 BAB 15 - Perempuan Istimewa
16 BAB 16 - Biarkan Aku Berjuang, Ya!
17 BAB 17 - Kamu Milikku
18 BAB 18 - Kawan Atau Lawan?
19 BAB 19 - Pembohong
20 BAB 20 - Di Antara Dua Sisi
21 BAB 21 - Janji Yang Menyakiti
22 BAB 22 - Ketulusan Cinta
23 BAB 23 - Langkah Dalam Masa Lalu
24 BAB 24 - Tamparan Keras
25 BAB 25 - Keuntungan Masing-masing
26 BAB 26 - Rasa Yang Tak Asing
27 BAB 27 - Kamu Ingat Siapa Saya?
28 BAB 28 - Mulai Dari Awal
29 BAB 29 - Rahasia Saudara Kembar
30 BAB 30 - Yang Pantas Hanyalah Kamu
31 BAB 31 - Saya Temui Kamu, Kedua Kalinya
32 BAB 32 - Ancaman Tak Terduga
33 BAB 33 - Masa Lalu Terulang Lagi?
34 BAB 34 - Menjemput Istri ku
35 BAB 35 - Bukan Yang Dicinta
36 BAB 36 - Perempuan Jahat
37 BAB 37 - Keinginan Mendalam
38 BAB 38 - Sang Penyelamat
39 BAB 39 - Bukti Cinta Lelaki
40 BAB 40 - Ketika Ada Rasa Cinta
41 BAB 41 - Satu Wanita, Dua Pria
42 BAB 42 - Hidup Dalam Kepura-puraan
43 BAB 43 - Milik Saya Sekarang dan Selamanya
44 Ruang Bicara
45 BAB 45 - Karena Kamu, Saya Mau
46 Lelaki Idaman - Bintang Samudera
Episodes

Updated 46 Episodes

1
BAB 01 - Pintu Cerita
2
BAB 02 - Wasiat Terakhir Sam
3
BAB 03 - Dinikahi Tentara Dingin
4
BAB 04 - Serupa Tapi Tak Sama
5
BAB 05 - Hasrat Wanita Gila
6
BAB 06 - Bukan Lelaki Pilihan
7
BAB 07 - Tingkah Yang Disempurnakan
8
BAB 08 - Pembalasan Suami
9
BAB 09 - Titik Mulai
10
BAB 10 - Genggaman Hangat dari Pria Dingin
11
BAB 11 - Antara Cinta dan Teman
12
BAB 12 - Aku Benci Kamu!
13
BAB 13 - Yang Mungkin Terjadi
14
BAB 14 - Tanda Cinta
15
BAB 15 - Perempuan Istimewa
16
BAB 16 - Biarkan Aku Berjuang, Ya!
17
BAB 17 - Kamu Milikku
18
BAB 18 - Kawan Atau Lawan?
19
BAB 19 - Pembohong
20
BAB 20 - Di Antara Dua Sisi
21
BAB 21 - Janji Yang Menyakiti
22
BAB 22 - Ketulusan Cinta
23
BAB 23 - Langkah Dalam Masa Lalu
24
BAB 24 - Tamparan Keras
25
BAB 25 - Keuntungan Masing-masing
26
BAB 26 - Rasa Yang Tak Asing
27
BAB 27 - Kamu Ingat Siapa Saya?
28
BAB 28 - Mulai Dari Awal
29
BAB 29 - Rahasia Saudara Kembar
30
BAB 30 - Yang Pantas Hanyalah Kamu
31
BAB 31 - Saya Temui Kamu, Kedua Kalinya
32
BAB 32 - Ancaman Tak Terduga
33
BAB 33 - Masa Lalu Terulang Lagi?
34
BAB 34 - Menjemput Istri ku
35
BAB 35 - Bukan Yang Dicinta
36
BAB 36 - Perempuan Jahat
37
BAB 37 - Keinginan Mendalam
38
BAB 38 - Sang Penyelamat
39
BAB 39 - Bukti Cinta Lelaki
40
BAB 40 - Ketika Ada Rasa Cinta
41
BAB 41 - Satu Wanita, Dua Pria
42
BAB 42 - Hidup Dalam Kepura-puraan
43
BAB 43 - Milik Saya Sekarang dan Selamanya
44
Ruang Bicara
45
BAB 45 - Karena Kamu, Saya Mau
46
Lelaki Idaman - Bintang Samudera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!