BAB 17 - Kamu Milikku

Suasana gaduh siang ini, mengusik pikiran Aina begitu dalam. Sepanjang perjalanan, matanya hanya diam dan terpaku di sisi jendela; memandangi hiruk-pikuk jalanan kota yang sama ributnya dengan isi kepalanya sendiri saat ini.

Marah, jelas itu yang ia rasakan bila membayangkan bagaimana Dian menyentuh Angkasa dengan sangat luwes di depan matanya.

"Aina?" Angkasa berkata dengan suara pelan. Setelah menyadari kediaman istrinya sepanjang tadi. "Na---Aina?!" Ulangnya dengan sedikit menaikkan suara.

"Ah iya, kenapa Kak?" jawab Aina, suaranya bergetar persis raut wajahnya saat Angkasa menyentuh lengannya. Dia terkejut saat Angkasa memanggil, suaranya memecah lamunan dalam Aina, mungkin dia menyadari karna sepanjang perjalanan perempuan itu hanya diam saja.

Jelas Aina tidak tenang, sebagai perempuan tentu ia tahu bagaimana perasaan Dian lewat gelagatnya menatap dan memperlakukan Angkasa, dia menyukai Asa. Dan sebagai seorang istri, Aina tahu seperti apa tanda-tanda ada perempuan yang mau mengambil suaminya. Entah mengapa, jauh di dasar hati Aina, ia merasa takut kehilangan Angkasa. Atau bahkan takut suaminya sungguh berpaling pada perempuan lain bernama Dian.

"Kamu kenapa?" Angkasa kembali bertanya. "Melamunkan apa ?"

"Kak Asa." Jawab Aina terang-terangan.

Angkasa mengernyit sementara matanya menatap Aina menyipit, seakan ia mengalami kebingungan hebat dengan jawaban istrinya. Memang, Aina sedang memikirkan dirinya.

"Tidak seperti biasanya," kata Angkasa. "Memangnya saya kenapa?"

Tak ada jawaban, hanya Aina terus memberengut dan memandang lurus ke depan jalan. Jemarinya terus bermain saling menindih dan memelintir untuk menghilangkan rasa gugup. Setelah merasa yakin, Aina menegaskan posisi duduknya dan meraih rahang Angkasa, membuat pria itu menatapnya dengan pasti.

"Apa yang kamu pikirkan tentang saya?" Angkasa berkata pelan dan memandang Aina seksama, memastikan bahwa wanita itu memang bersikap apa adanya.

Dia memang melihat Angkasa dan terus mengunci wajah pria itu lewat rahangnya.

Aina menatap mata gelap dan dalam milik Angkasa dan merasa tenggelam ke dalamnya. Tubuh Angkasa tegang karena gairah dan hasrat. Dan saat Aina mengamati suaminya, mata gelap tersebut memancarkan sinar keperakan yang mengisyaratkan kebingungannya terhadap Aina.

Semua yang dipertanyakan Angkasa menyusup ke dalam benak Aina, dan tubuhnya pun meleleh menjadi cairan panas saat melihat bayangan-bayangan sensual yang diperlihatkan sang suami. Sambil menahan kesal, Aina tetap membingkai wajah Angkasa dengan telapak tangannya, kemudian membelai rambut sang suami yang tebal dan hitam dengan ujung-ujung jarinya.

Aina meyakini dia akan tersesat sepenuhnya di dalam diri Angkasa, namun ia tak peduli. Ia mendambakan hal itu sekarang, untuk memastikan bahwa Angkasa adalah miliknya sekarang.

Aina mengangkat kepalanya dan mencium Angkasa. Pria itu tak bergerak selama beberapa detik selagi Aina mengecapnya, menggodanya, menciumnya dalam-dalam. Tidak tahu ketakutan semacam apa yang menyelimuti perasaannya, yang pasti bisa dilihat saat ini adalah dia benar-benar takut Angkasa akan meninggalkannya. Dia tidak terkendali sama sekali, ini pertama kalinya dia berinisiatif, bergerak mencium Angkasa lebih dulu.

Angkasa pun berdebar hebat. Dengan seketika, dia menjadi kaku selagi Aina melepaskan sentuhannya. Namun, meski ciumannya telah usai, telapak tangannya masih belum beralih membingkai wajah Asa. Dia kembali menegakkan pandangan dengan wajah memerah.

"Kak Asa, selama kita menikah Kakak tetap milik Aina." Ujar Aina sambil mengembuskan napas berat.

Angkasa mende-sah. "Kamu bisa mempercayai janji saya. Saya tak akan pergi dan mengecewakan kamu."

"Walaupun Kak Asa belum cinta dengan Aina?"

Angkasa tersenyum dan menghapus lembut air mata yang muncul di pelupuk mata Aina dengan ibu jari. "Walau apa pun," katanya. "Saya tidak akan mengkhianati keinginan kamu."

Aina menoleh menghadap ke arah sentuhan ibu jari suaminya dan memejamkan mata sambil mende-sah. "Kak Asa jelek." Ejeknya malu-malu dengan lembut sambil menggenggam tangan Angkasa.

Entah sejak kapan, telapak tangan pria itu telah menjadi bagian favorit yang disenanginya untuk disentuh. Kehangatannya terasa sangat familiar dan dekat bagi Aina, sehangat tangan pria yang selalu menolongnya 10 tahun yang lalu.

Perlahan, Angkasa menarik Aina mendekat, dan mendekat, hingga mulut mereka hanya berjarak beberapa sentimeter. Dan ketika ia tak bisa lagi menahan ketegangan itu lebih lama, Angkasa mencium Aina. Membalas perbuatan istrinya tadi, Angkasa merengkuh apa yang ia yakini sebagai miliknya. Merengkuh wanita yang dapat mengambil perhatiannya dan menemukan hati yang ia kira telah lama membeku.

Isi kepala Angkasa terbuka bagi Aina, dan ia pun dibanjiri pikiran-pikiran yang menyerbu otaknya. Bayangan-bayangan, penglihatan-penglihatan, kaya akan warna dan suara, memenuhi pikiran Angkasa. Bayangan-bayangan mereka berdua 10 tahun yang lalu bersama-sama, saat Angkasa menyentuh tangan wanita untuk pertama kalinya, menyelamatkan seorang gadis kecil yang dikucilkan, saat gadis itu terkunci dalam pelukannya, gambar-gambar kehidupan wanita itu di masa lalu.

Aku mencintai kakak! tunggu aku sepuluh tahun lagi! Aku pasti akan menikahi kakak.

Angkasa mengingat itu semua.

Melihat Aina, dan kata-katanya sebelum Angkasa meninggalkannya untuk berangkat pendidikan.

Segala hal tentang diri Aina. Dalam satu detik yang mengentakkan jantung, Angkasa memahami gadis itu lebih baik dibanding siapa pun yang pernah ia kenal selama kehidupannya yang hampir menginjak kepala 3.

Sekarang kamu sudah menikahi saya, Na. Katanya dalam hati.

Angkasa memperdalam ciuman, memberikan semua yang ia miliki sesuai kehendak Aina. Dan ia meyakini istrinya itu tahu bagaimana segala kesepian dan kepedihan yang ia alami lewat sentuhan ini.

Hingga kemudian Angkasa melepas sentuhan bibirnya dan menatap ke kedalaman mata lentik kecoklatan Aina, kemudian melihat keterkejutan yang ia rasakan tercermin di hadapan.

"K-k-kak." Suara Aina kaku, tegang dengan hasrat yang berdenyut di antara mereka. Ia melihat mata Angkasa dan suaminya itu merasakan sensasi berdebar mengguncangnya.

"Kak Asa jelek---"

"Aku tahu," potong Angkasa, tangannya mengelus tubuh Aina sangat lembut.

Napas Aina tercekat, ia mendekatkan tubuhnya ke arah Angkasa, matanya terpejam dalam debaran jantung yang sangat hebat. Aina menggeleng kemudian berbisik, "Jangan macam-macam di jalan... "

"Bukanlah matamu," ujar Angkasa, suaranya berupa belaian lembut dan dalam, sepenuh sentuhannya. "Bukanlah matamu dan lihat ke depan, kita lanjutkan perjalanan ke rumah."

Aina menurut, cepat-cepat menjauhkan diri dari Angkasa dan memandang lurus ke jalan, dan ia pun menghela napas.

Ia sudah tersesat.

Saya tetap milik kamu Aina, bukan hanya selama pernikahan kita, bahkan jika kamu mencintai lelaki lain dan kita bercerai, aku tetap milik kamu, selamanya adalah milik kamu. Angkasa berkata lewat pandangan dan senyuman.

Dia seperti melayang saat Aina menciumnya untuk pertama kali, saat istrinya mengatakan itu, semua perasaannya bercampur, tidak karuan.

Dia merasa sedih, saat Aina mengatakan; selama menikah, apakah itu artinya mereka tidak bisa selamanya?

Dia bahagia, karna Aina mengatakan; aku milikmu, karna ini pertama kalinya Aina menciumnya.

Dia marah, kenapa menaruh perhatian untuk mantan kekasih adik kembarnya, ini membuatnya sangat sakit jika perempuan itu meninggalkannya.

Sejujurnya ingin sekali aku katakan padanya; ingatkah kamu padaku Aina? lelaki yang kamu teriaki cinta, dan kamu inginkan untuk menikah?

tapi itu semua hanyalah kejadian masa lalu, Aina masih terlalu kecil saat itu, dan itu hanyalah cinta monyet yang tak seharusnya dianggap serius. Aku juga tidak mau menjerat siapapun, tidak mau membuat kamu merasa serba salah pada keadaan, tidak mau membuat kamu merasa bingung untuk menentukan pilihan, tidak mau mengekangmu untuk terpaksa tetap bersamaku, benar-benar tidak mau menyakiti kamu atau pun Samudera, Na.

Sepanjang jalan Angkasa menggumam.

...****************...

Besok paginya, tepat setelah Angkasa berangkat kerja dan Aina hendak memasak di dapur. Seorang yang tak asing datang membunyikan lonceng di depan rumah. Dian, perempuan itu mendatangi rumah Angkasa dengan penuh ancaman.

"Mbak yang kemarin?" Sambut Aina setelah membukakan pintu.

"Pagi, aku Dian," Dian mengulurkan tangan. "Kamu Aina kan?"

"Oh mbak Dian, salam kenal. Benar Mbak, saya Aina." Ujar Aina selagi menjabat tangan Dian. "Mbak mencari Kak Asa ya? maaf mbak tapi Kak Asa sudah berangkat kerja tadi."

"Ah tidak, aku bukan mencari Angkasa, tapi aku mau menemui kamu, aku mau bicara dengan kamu Aina."

"Mencariku? mau bicara apa Mbak?"

...****************...

Author Sanskeh di sini!

Mohon maaf kalau author Up nya sedikit terus ಥ_ಥ, asam lambung masih suka kambuh, kira-kira makan apa yang cocok?

Tolong dukung kita terus ya (๑ ⁍̥̥̥᷅ ᴈ⁍̥̥̥᷅)人(⁌̥̥̥᷄ε ⁌̥̥̥᷄ ๑)ー

BTW Mau apa tah Dian? awas ya macam macam sama Aina, author marah 😡

Terpopuler

Comments

@🍀BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@🍀BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

asa ingat aina. aina gak

2024-02-03

0

Yus Warkop

Yus Warkop

pelakor

2023-12-29

1

Sri Rahayu

Sri Rahayu

saya juga marah sama Dian Thorr...😡😡😡....ngapain coba dia datengin Aina...mau mengintimidasi Aina ya....awas kamu Dian tak bejek jadi penyet kamu 😡😡😡

2023-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pintu Cerita
2 BAB 02 - Wasiat Terakhir Sam
3 BAB 03 - Dinikahi Tentara Dingin
4 BAB 04 - Serupa Tapi Tak Sama
5 BAB 05 - Hasrat Wanita Gila
6 BAB 06 - Bukan Lelaki Pilihan
7 BAB 07 - Tingkah Yang Disempurnakan
8 BAB 08 - Pembalasan Suami
9 BAB 09 - Titik Mulai
10 BAB 10 - Genggaman Hangat dari Pria Dingin
11 BAB 11 - Antara Cinta dan Teman
12 BAB 12 - Aku Benci Kamu!
13 BAB 13 - Yang Mungkin Terjadi
14 BAB 14 - Tanda Cinta
15 BAB 15 - Perempuan Istimewa
16 BAB 16 - Biarkan Aku Berjuang, Ya!
17 BAB 17 - Kamu Milikku
18 BAB 18 - Kawan Atau Lawan?
19 BAB 19 - Pembohong
20 BAB 20 - Di Antara Dua Sisi
21 BAB 21 - Janji Yang Menyakiti
22 BAB 22 - Ketulusan Cinta
23 BAB 23 - Langkah Dalam Masa Lalu
24 BAB 24 - Tamparan Keras
25 BAB 25 - Keuntungan Masing-masing
26 BAB 26 - Rasa Yang Tak Asing
27 BAB 27 - Kamu Ingat Siapa Saya?
28 BAB 28 - Mulai Dari Awal
29 BAB 29 - Rahasia Saudara Kembar
30 BAB 30 - Yang Pantas Hanyalah Kamu
31 BAB 31 - Saya Temui Kamu, Kedua Kalinya
32 BAB 32 - Ancaman Tak Terduga
33 BAB 33 - Masa Lalu Terulang Lagi?
34 BAB 34 - Menjemput Istri ku
35 BAB 35 - Bukan Yang Dicinta
36 BAB 36 - Perempuan Jahat
37 BAB 37 - Keinginan Mendalam
38 BAB 38 - Sang Penyelamat
39 BAB 39 - Bukti Cinta Lelaki
40 BAB 40 - Ketika Ada Rasa Cinta
41 BAB 41 - Satu Wanita, Dua Pria
42 BAB 42 - Hidup Dalam Kepura-puraan
43 BAB 43 - Milik Saya Sekarang dan Selamanya
44 Ruang Bicara
45 BAB 45 - Karena Kamu, Saya Mau
46 Lelaki Idaman - Bintang Samudera
Episodes

Updated 46 Episodes

1
BAB 01 - Pintu Cerita
2
BAB 02 - Wasiat Terakhir Sam
3
BAB 03 - Dinikahi Tentara Dingin
4
BAB 04 - Serupa Tapi Tak Sama
5
BAB 05 - Hasrat Wanita Gila
6
BAB 06 - Bukan Lelaki Pilihan
7
BAB 07 - Tingkah Yang Disempurnakan
8
BAB 08 - Pembalasan Suami
9
BAB 09 - Titik Mulai
10
BAB 10 - Genggaman Hangat dari Pria Dingin
11
BAB 11 - Antara Cinta dan Teman
12
BAB 12 - Aku Benci Kamu!
13
BAB 13 - Yang Mungkin Terjadi
14
BAB 14 - Tanda Cinta
15
BAB 15 - Perempuan Istimewa
16
BAB 16 - Biarkan Aku Berjuang, Ya!
17
BAB 17 - Kamu Milikku
18
BAB 18 - Kawan Atau Lawan?
19
BAB 19 - Pembohong
20
BAB 20 - Di Antara Dua Sisi
21
BAB 21 - Janji Yang Menyakiti
22
BAB 22 - Ketulusan Cinta
23
BAB 23 - Langkah Dalam Masa Lalu
24
BAB 24 - Tamparan Keras
25
BAB 25 - Keuntungan Masing-masing
26
BAB 26 - Rasa Yang Tak Asing
27
BAB 27 - Kamu Ingat Siapa Saya?
28
BAB 28 - Mulai Dari Awal
29
BAB 29 - Rahasia Saudara Kembar
30
BAB 30 - Yang Pantas Hanyalah Kamu
31
BAB 31 - Saya Temui Kamu, Kedua Kalinya
32
BAB 32 - Ancaman Tak Terduga
33
BAB 33 - Masa Lalu Terulang Lagi?
34
BAB 34 - Menjemput Istri ku
35
BAB 35 - Bukan Yang Dicinta
36
BAB 36 - Perempuan Jahat
37
BAB 37 - Keinginan Mendalam
38
BAB 38 - Sang Penyelamat
39
BAB 39 - Bukti Cinta Lelaki
40
BAB 40 - Ketika Ada Rasa Cinta
41
BAB 41 - Satu Wanita, Dua Pria
42
BAB 42 - Hidup Dalam Kepura-puraan
43
BAB 43 - Milik Saya Sekarang dan Selamanya
44
Ruang Bicara
45
BAB 45 - Karena Kamu, Saya Mau
46
Lelaki Idaman - Bintang Samudera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!