BAB 18 - Kawan Atau Lawan?

Dian membetulkan jaketnya berkali-kali karena selalu kacau diterpa angin pagi ini. "Sebagai salah satu sahabat dekat Angkasa, rasanya aku ingin sekali mengobrol denganmu, istrinya. Daripada diam di rumah mending kita makan bersama." Katanya keras-keras, seolah Aina berjarak sepuluh meter darinya.

"Maaf Mbak, tapi aku ada jadwal kuliah hari ini."

"Sayang sekali," sahut Dian. "Padahal ingin sekali aku bicara denganmu hari ini. Sebentar saja, apakah memang tidak bisa, Aina?"

Aina diam sejenak untuk melihat jam di ruang tamu kemudian kembali menoleh pada Dian dan mengangguk, mengangguk kecil, demi menjaga kesopanannya.

Dian mengajak Aina makan di restoran dekat rumah, dia begitu anggun, sangat cantik, langsing, badannya tinggi, membuat istri Angkasa minder saat jalan bersebelahan dengannya.

Mereka terus menyusuri jalan yang ramai, bercakap-cakap sambil mengumpat dalam hati. Dan sesampainya di tempat makan, Dian memarkir mobilnya, lantas segera merapikan barang-barangnya.

Kafe itu adalah kafe terbuka, di mana kursi para pengunjung berada di taman, sehingga hawa dingin tetap saja menusuk tajam. Mereka memilih duduk di bangku terluar kafe, di samping pohon mangga yang rimbun. Pelayan datang mengantar kopi dan roti sandwich untuk mereka. Makanan yang hangat, cocok buat mereka yang kedinginan.

"Mbak Dian mau bicara apa?" Tanya Aina membuka obrolan.

"Ah kamu buru buru sekali," jawab Dian. "Kenapa kita tidak minum dulu?"

"Ehm, baik Mbak." Kata Aina sambil melirik ke arah kopi.

Sosok anggun Dian ketika menyeruput minuman hitam itu seolah menyihir Aina sampai ke ubun-ubun. Bibirnya yang kecil berbentuk hati, terpoles baik dengan lipstik merah, rambutnya yang panjang bergelombang terhias kacamata hitam di puncak kepalanya. Dan yang membuat penampilannya sangat modis dan tampak dewasa adalah jaket kulitnya yang dibiarkan terbuka pada bentang tubuhnya yang ramping.

Aina jadi malu, tapi bila boleh berkata jujur dia benar-benar tidak karuan karna mantan tunangan Angkasa itu, apa yang mau dibicarakan oleh Dian sebenarnya?

"Angkasa itu suka buat kesal tidak? Bagaimana ya, ku rasa kamu pasti tahu dia orangnya seperti apa, aku saja 20 tahun dekat dengannya benar-benar kewalahan karena dia sangat cuek dengan lingkungan. Kok bisa ya jadi tentara?---" sambut Dian lembut setelah menikmati kopinya.

"Mbak, maaf sekali. Aku tidak punya banyak waktu karena sebentar lagi mau masuk kuliah." Sela Aina, terang-terangan.

Mereka saling berpandangan, menduga-duga adalah yang tersimpan dalam benak masing-masing.

"Baiklah," Dian tersenyum. "Aina begini, aku akan bicara langsung. Bagaimana pernikahanmu dengan Angkasa? Apakah kamu dan Asa saling mencintai?"

Kopi yang baru diminum Aina kembali, langsung keluar paksa ketika mendapat pertanyaan menohok itu dari Dian. Angin pagi yang dingin berembus, menyentuh-nyentuh ujung jaket rajut Aina.

Bagaimana ini, aku harus jawab apa? Selama ini Kak Asa belum pernah sekali pun mengatakan mencintai aku, begitu juga aku. Tapi perilakunya kepadaku, seperti ada kasih sayang di dalamnya, malah baru kemarin kami ber-ciuman. Lagi pula untuk apa Mbak Dian menanyakan ini? apa aku jawab saja kami saling mencintai?

Aina menggumam dalam hati, kepalanya tertunduk dan tangannya dingin meremas kuat kedua lutut.

Baiklah aku sudah memutuskan aku akan bilang.. Aina menatap langsung ke mata Dian. Di bawah tatapannya yang tajam itu, Aina tak dapat melakukan apa-apa selain memandang Dian selagi perempuan itu kembali menikmati kopinya.

Mata Dian menangkap tatapan Aina, dan api di tubuh wanita itu semakin berkobar. Sehingga tepat sebelum Aina menjawab, dia lebih dulu menarik kesimpulan.

"Begitu ya? jadi posisi kita sama ya Aina, hanya kamu yang mencintai Angkasa kan?" Kata Dian penuh percaya diri. "Jadi Aina, karena posisi kita sama, kita sama-sama berjuang ya?!"

Aina terdiam. Sial, rasanya begitu menyebalkan. Sama-sama berjuang untuk apa? mendapatkan Angkasa?

"Kita berdua adalah perempuan yang mencintai laki-laki yang sama, haha lucu ya?! Tapi kamu lebih unggul sekarang, kamu sudah jadi istrinya, tapi sayangnya kamu jangan tenang dulu, aku tidak akan mengalah loh. Karena jauh sebelum kamu, aku mencintai Angkasa sejak dulu."

Jelas Aina tersinggung. Dian tertawa kecil, memain-mainkan gelas kopinya tanpa mengatakan apa pun lagi, selain melontarkan kehendak-kehendak tak masuk akal pada istri Angkasa.

"Aina mungkin kita saingan soal cinta, tapi bukan berarti menjadikan kita musuh. Kita bisa jadi teman kan? ayo kita sama sama berjuang untuk hati."

Dian mengambil kedua tangan Aina dan menggenggamnya, dia tersenyum, sementara Aina tidak berkedip saat melihatnya, kenapa perempuan itu bisa begitu santai saat secara terang-terangan ingin merebut suami orang?

"Sebagai istri, aku tidak merasa perlu bersaing Mbak. Itu hanya akan membuang-buang waktuku, lagi pula sejak kapan istri harus bersaing baik-baik dengan mantan tunangan suami?" Aina tersenyum licik. Seolah menepis semua keinginan Dian tadi.

"Kak Asa itu memang tidak mudah dekat dengan perempuan, karena itu posisi kita tidak sama Mbak," lanjutnya, tetap tersenyum simpul. "Aku istri sah kak Asa. Pernikahan kami diakui oleh negara dan kesatuannya, jadi soal perasaan Mbak Dian bagaimana nanti, jawabannya ada di Kak Asa."

Begitu Aina membalas dengan penuh kata singgungan.

Malamnya dia langsung bicara pada Angkasa, ketika suaminya membaca koran depan jendela kamar. Soal pertemuannya dengan Dian, tapi demi menghormati mantan tunangan Angkasa itu, Aina tidak mengatakan soal obrolan mereka.

"Kak Asa, tadi pagi Mbak Dian main ke rumah." Ujar Aina setelah mengantarkan kopi, dan duduk di samping Asa.

"Benarkah? Ada urusan apa?"

"Dia ngomong mau temui Aina."

"Oh ya? Terus kalian bicara apa?"

Angkasa mengganti posisi duduknya mengarah ke samping menghadap Aina.

"Tidak ada yang penting, hanya obrolan perempuan biasa. Dia ingin berkenalan dengan Aina."

"Benarkah? bagus sekali! kalau begitu kalian bisa akrab, teman saya bisa jadi teman kamu juga."

Angkasa tersenyum, dia terlihat sangat senang saat tahu Dian menemui istrinya untuk berkenalan, tapi senyuman itu disambut tak baik oleh pikiran Aina, senyuman yang jarang didapat dari Angkasa membuat hati Aina berdebar cemas. Apa Kak Asa berharab aku bisa akrab dengan mbak Dian, karna aku mau di madu? katanya dalam hati.

"Syukurlah, semoga kalian bisa akrab, jadi kamu tidak perlu canggung dengan teman-temanku, dia bisa ajak kamu jalan-jalan atau semacamnya, setidaknya di lingkungan saya, kamu sudah memiliki teman sekarang." Ujar Angkasa penuh keyakinan.

Aina memandang Angkasa sinis, penuh kekesalan. Sehingga dengan penuh rasa bingsal dia menjawab, "Aina malas keluar."

"Dian adalah orang yang aktif dan lincah, tapi dia juga sangat tulus---Kamu bisa menjadikan dia teman akrab." Angkasa menyunggingkan bibir, tersenyum. Dan dalam hati ia berkata; Dulu dia mendapat perlakuan kurang baik dari teman, pasti sampai sekarang sangat trauma untuk bergaul. Dengan adanya Dian, setidaknya bisa membantu mengembalikan perasaan takut itu dari hatinya.

Meski Angkasa berkata begitu tapi pikiran Aina masih kacau, Dian secara terang-terangan mendeklarasikan perang dengan cara halus. Sahabat apanya?

Tidak akan ada yang tahu jalan seseorang di depan namun siapa sangka sahabat kata Angkasa? bisa jadi dia adalah awal semua ini, banyak yang bisa terjadi setelah kata sahabat datang. Ini adalah awal sebelum ujian berumah tangga di mulai.

Entah seperti apa akhirnya, begitu banyak karang mengancam di depan, namun selamanya Angkasa meyakini tidak akan berubah; saya akan memegang janji padamu, sekarang dan selamanya tetap milik kamu.

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

seperti isma

2024-02-04

0

Sri Rahayu

Sri Rahayu

itu kamu Angkasa...tp Dian lain, dia akan menghancurkan pernikahan mu dgn Aina...sahabat apanya kl tujuanya jadi pelakor 🙃🙃🙃

2023-09-28

1

baby eunhyuk / Xoblisss

baby eunhyuk / Xoblisss

ngomong na, ngomong. ya Allah geram aku tuh

2023-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pintu Cerita
2 BAB 02 - Wasiat Terakhir Sam
3 BAB 03 - Dinikahi Tentara Dingin
4 BAB 04 - Serupa Tapi Tak Sama
5 BAB 05 - Hasrat Wanita Gila
6 BAB 06 - Bukan Lelaki Pilihan
7 BAB 07 - Tingkah Yang Disempurnakan
8 BAB 08 - Pembalasan Suami
9 BAB 09 - Titik Mulai
10 BAB 10 - Genggaman Hangat dari Pria Dingin
11 BAB 11 - Antara Cinta dan Teman
12 BAB 12 - Aku Benci Kamu!
13 BAB 13 - Yang Mungkin Terjadi
14 BAB 14 - Tanda Cinta
15 BAB 15 - Perempuan Istimewa
16 BAB 16 - Biarkan Aku Berjuang, Ya!
17 BAB 17 - Kamu Milikku
18 BAB 18 - Kawan Atau Lawan?
19 BAB 19 - Pembohong
20 BAB 20 - Di Antara Dua Sisi
21 BAB 21 - Janji Yang Menyakiti
22 BAB 22 - Ketulusan Cinta
23 BAB 23 - Langkah Dalam Masa Lalu
24 BAB 24 - Tamparan Keras
25 BAB 25 - Keuntungan Masing-masing
26 BAB 26 - Rasa Yang Tak Asing
27 BAB 27 - Kamu Ingat Siapa Saya?
28 BAB 28 - Mulai Dari Awal
29 BAB 29 - Rahasia Saudara Kembar
30 BAB 30 - Yang Pantas Hanyalah Kamu
31 BAB 31 - Saya Temui Kamu, Kedua Kalinya
32 BAB 32 - Ancaman Tak Terduga
33 BAB 33 - Masa Lalu Terulang Lagi?
34 BAB 34 - Menjemput Istri ku
35 BAB 35 - Bukan Yang Dicinta
36 BAB 36 - Perempuan Jahat
37 BAB 37 - Keinginan Mendalam
38 BAB 38 - Sang Penyelamat
39 BAB 39 - Bukti Cinta Lelaki
40 BAB 40 - Ketika Ada Rasa Cinta
41 BAB 41 - Satu Wanita, Dua Pria
42 BAB 42 - Hidup Dalam Kepura-puraan
43 BAB 43 - Milik Saya Sekarang dan Selamanya
44 Ruang Bicara
45 BAB 45 - Karena Kamu, Saya Mau
46 Lelaki Idaman - Bintang Samudera
Episodes

Updated 46 Episodes

1
BAB 01 - Pintu Cerita
2
BAB 02 - Wasiat Terakhir Sam
3
BAB 03 - Dinikahi Tentara Dingin
4
BAB 04 - Serupa Tapi Tak Sama
5
BAB 05 - Hasrat Wanita Gila
6
BAB 06 - Bukan Lelaki Pilihan
7
BAB 07 - Tingkah Yang Disempurnakan
8
BAB 08 - Pembalasan Suami
9
BAB 09 - Titik Mulai
10
BAB 10 - Genggaman Hangat dari Pria Dingin
11
BAB 11 - Antara Cinta dan Teman
12
BAB 12 - Aku Benci Kamu!
13
BAB 13 - Yang Mungkin Terjadi
14
BAB 14 - Tanda Cinta
15
BAB 15 - Perempuan Istimewa
16
BAB 16 - Biarkan Aku Berjuang, Ya!
17
BAB 17 - Kamu Milikku
18
BAB 18 - Kawan Atau Lawan?
19
BAB 19 - Pembohong
20
BAB 20 - Di Antara Dua Sisi
21
BAB 21 - Janji Yang Menyakiti
22
BAB 22 - Ketulusan Cinta
23
BAB 23 - Langkah Dalam Masa Lalu
24
BAB 24 - Tamparan Keras
25
BAB 25 - Keuntungan Masing-masing
26
BAB 26 - Rasa Yang Tak Asing
27
BAB 27 - Kamu Ingat Siapa Saya?
28
BAB 28 - Mulai Dari Awal
29
BAB 29 - Rahasia Saudara Kembar
30
BAB 30 - Yang Pantas Hanyalah Kamu
31
BAB 31 - Saya Temui Kamu, Kedua Kalinya
32
BAB 32 - Ancaman Tak Terduga
33
BAB 33 - Masa Lalu Terulang Lagi?
34
BAB 34 - Menjemput Istri ku
35
BAB 35 - Bukan Yang Dicinta
36
BAB 36 - Perempuan Jahat
37
BAB 37 - Keinginan Mendalam
38
BAB 38 - Sang Penyelamat
39
BAB 39 - Bukti Cinta Lelaki
40
BAB 40 - Ketika Ada Rasa Cinta
41
BAB 41 - Satu Wanita, Dua Pria
42
BAB 42 - Hidup Dalam Kepura-puraan
43
BAB 43 - Milik Saya Sekarang dan Selamanya
44
Ruang Bicara
45
BAB 45 - Karena Kamu, Saya Mau
46
Lelaki Idaman - Bintang Samudera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!