Aina melirik kekasihnya dan tersenyum. Mereka sedang merayakan ulang tahun pertama Samudera sejak menjadi kekasih Aina, dan Aina bersyukur pria yang 8 tahun lebih tua darinya itu kini telah menjadi pasangannya sejak satu tahun terakhir.
Gadis itu ingat betul bagaimana ia bertemu dengan Samudera. Saat itu, ia masih menginjak bangku Sekolah Dasar, dia dikucilkan dan mendapat perlakuan tak mengenakan teman-temannya. Namun saat itu, lelaki tinggi membantunya, mengusir anak-anak nakal itu dan mengantarnya pulang ke rumah. Genggaman tangan yang hangat, juga tatapan mata yang tajam dan membara; Aina telah jatuh cinta pada pria yang ia ketahui adalah Samudera.
Dan sejak saat itu, Samudera adalah cinta pertama dan terakhir bagi Aina.
"Selamat Ulang Tahun, Na. Apa permintaan kamu?"
"Kak Sam dan Papa selalu sehat, panjang umur, dan Aina bisa cepat lulus terus menikah dengan Kak Sam."
Tetapi Samudera, hanya bisa tersenyum tipis. Lama rasanya bagi Sam untuk meminang Aina, namun memang waktu belum tepat, apalagi Aina masih menjadi mahasiswi baru di Universitas.
Samudera tertawa pelan. "Seharusnya kamu mendoakan dirimu sendiri untuk wish tahun ini. Kamu juga harus pikirkan dulu belajar, soal menikah masih jauh di depan."
"Pokoknya tidak masalah! karena Aina selalu cinta dengan Kak Sam! Cuma Kak Sam yang boleh jadi suaminya Aina."
"Kakak bakal aamiin kan doa Aina. Tapi cuma Tuhan yang bisa atur jodoh, rezeki dan maut seseorang." Tiba-tiba Sam terdiam, napasnya menjadi berat terutama bila harus mengingat, pertemuan ini mungkin bisa jadi perayaan ulang tahun pertama sekaligus terakhir ia rayakan bersama Aina. Samudera, harus memimpin operasi pembebasan sandera di negara Kongo. Sebagai tentara---Samudera tahu bagaimana ancaman yang datang.
"Kakak mau pergi berapa lama?" Aina langsung menyela sesaat kemudian, seakan ia telah tahu apa yang tersirat saat Samudera mulai berkata demikian.
"Tidak lama, cuma latihan saja."
"Sungguh?"
"Iya, janji."
Aina menatap kekasihnya, Samudera dengan memberengut. "Kak Sam sudah janji tidak akan sembarangan beri janji, ingat dulu kakak ngomong 3 hari, 6 bulan kemudian baru pulang."
"Aku----" Samudera tak melanjutkan kata-katanya saat mendapati Aina tersenyum kemudian.
"Aina kan akan menikah dengan Kak Sam kalau sudah lulus kuliah nanti, Aina pasti ngerti. Kakak jawab saja tidak tahu kalau memang tidak tahu."
"Na, jodoh, rezeki dan maut adalah urusan Tuhan. Kakak senang dengar harapan Aina." Lagi-lagi Samudera mengulangi kata-katanya.
Aina menggoyangkan jari di depan wajah Samudera. "Ucapan Kak Sam tidak salah, tapi itu buat perasaan Aina jadi gusar. Mungkin karena pelajaran psikologi yang Aina terima di Kampus." Aina mengendikkan bahu. "Kita makan kue nya sekarang yuk?!"
Setelah berpamitan itu, mereka akhirnya dapat bergurau tentang kecenderungan Samudera bersikap serius. Dia selalu bertingkah sebagai anak yang lebih kaku dan merasa tidak cocok dengan penampilan yang eksentrik, tapi sejak bertemu Aina, ia mulai melakukan pengecualian.
Demikianlah 2 hari kemudian, Samudera mulai melakukan persiapan untuk berangkat memimpin pasukan di markas besar. Tetapi kabar operasi penyelamatan Samudera baru-baru ini membawa kakak kembarnya kembali dan datang menghampirinya di sana. Sam, menyambut gembira kesempatan untuk mengobrol, memperkuat kedekatan yang mereka rasakan sejak kecil.
Tiba-tiba Samudera menyenggol rusuk kembarannya dan menunjuk seorang gadis, dokter yang melakukan vaksinasi dijajaran para pasukan Sam yang akan berangkat nanti.
Angkasa mengernyit. "Sudah kubilang, aku belum tertarik dekat dengan perempuan."
"Apa aku harus mengingatkanmu bahwa usiamu sudah 28 tahun? Sampai sekarang masih menutup hati, kamu tidak capek dengar ceramah Mama soal cucu?" Samudera menyisir rambutnya yang hitam, miring ke kanan. Membuat dua saudara kembar itu kini terlihat makin serupa.
"Sudahlah." Jawab Angkasa dingin. Kemudian menyandarkan badannya ke dinding besi tempat penyimpanan senjata. "Ini operasi penyelamatan sandera pertama mu di luar negeri, kamu takut?"
"Lebih baik pulang nama, dari pada gagal di medan tugas." Sam menoleh, lalu tersenyum tipis pada Angkasa. "Aku sekarang malah tidak sabar."
"Tidak sabar kenapa, Sam?" Angkasa membalas senyuman jahil itu.
"Tidak sabar menembaki kepalanya satu-satu, ******* itu."
"Baguslah, kalau begitu." Angkasa menepuk pundak Sam dengan gagah. "Tapi ingat, ini bukan latihan tapi ini tugas operasi. Gunakan amunisi mu dengan hemat, karena jauh dari gudang."
"Kamu tidak berubah, Sa." Samudera tertawa pendek, berseloroh dingin seperti tengah mengejek saudara kembarnya. "Kamu sebenarnya orang yang sangat peduli, tapi sangat pandai menyembunyikan perasaan. Terima kasih, aku pasti ingat pesanmu ini."
Samudera, berkata seolah ia memahami karakter kakaknya, tapi ia sendiri tidak jeli dengan perasaannya sendiri. Sam, dari dasar hatinya menyimpan kegelisahan yang besar. Namun, sebisa mungkin ia bersembunyi dari perasaan itu.
"Sa, Aina itu gadis yang lucu kan?" Samudera tertawa pendek seraya merapikan isi ranselnya. Sementara Angkasa hanya menyimak dengan datar.
"Aku tidak pernah memperhatikannya."
Samudera menghela napas. "Dia itu gadis yang ceria, manja tapi dia bisa berpikir dewasa dan memiliki rasa simpatik yang besar. Dia juga senang mengguyon dan cerewet, akan tetapi, semua itu tidak lantas menjadikan dia bidadari dungu yang menarik hanya karena pinggul dan kaki yang mulus. Kehadirannya bisa sebagai pelipur lara bagi setiap makhluk datar dan kosong, sebagai penghibur bagi dunia yang kejam dan tenggelam dalam ratapan pendiam. Sangat cocok dengan karakter mu--"
Angkasa menyimak kata-kata Samudera sambil mengernyit, ia paham ada maksud terselubung dari perkataan adiknya itu.
"Maksudmu apa?"
Hening, mendadak mulut Samudera terkatup saat Angkasa menyela perkataannya dengan pertanyaan spontan. Tangannya mengepal gagang peralatan tempurnya dengan kuat, Sam, akhirnya memberanikan diri mengungkapkan keinginan itu.
"Sa, kalau aku tidak kembali dalam waktu 2 hari sejak operasi di Kongo selesai. Atau paling lambat, 7 hari sejak ada kabar tentang operasi ini. Bisakah kamu menikahi Aina untukku?"
"Tidak!" Satu kata, singkat. Angkasa menolak mentah-mentah permintaan Sam dengan datar dan blak-blakan.
"Sa, aku kan minta kalau misal aku tak kembali lagi. Kalau aku kembali---"
"Ya sudah itu artinya kamu harus kembali hidup-hidup. Karena menikahi bocah itu bukan tanggung jawabku."
Tapi Samudera hanya menyambut itu dengan tawa kemudian menggendong ranselnya ke punggung. Sam tahu, Angkasa bukan laki-laki yang akan mengabaikan wasiatnya. Dia sudah mengatakannya di atas.
Samudera bergerak ke depan, ke arah pasukannya yang sudah bersiap di ruang depan. Meninggalkan Angkasa tanpa sepatah kata lagi. Hanya sayup-sayup perintah dari suara berat Samudera kepada prajuritnya yang kini masuk di rumah siput telinga Angkasa.
"Tim Hiu bersiap, segala lambang-lambang tentara tanggalkan, semua atribut, merek-merek yang berbau Indonesia jangan lupa dibuang. NPG, jangan lupa di cek, ini misi rahasia jangan sampai ada identitas yang terbawa!"
"Siap!"
Demikianlah, takdir kejam itu sungguh terjadi. Operasi Sandera yang dijalankan Samudera telah selesai tepat dua hari dari waktu yang telah diberikan pemerintah Kongo untuk Tentara Indonesia. Semua sandera berhasil diselamatkan tetapi Sam, tidak kembali bersama prajuritnya...
Benarkah ia sudah gugur? atau masih hidup?
Angkasa, satu-satunya orang yang memahami Sam sebelum kepergiannya, hanya menyimpan wasiat serta rasa sakit itu sendirian. Layaknya firasat seorang saudara kembar, Angkasa masih meyakini adiknya itu masih ada di dunia ini. Sementara Aina, hanya tahu Samudera masih menjalankan tugas.
"Nikahi Aina untukku ya Sa? dia itu sangat berharga untukku. Aku ingin dia bahagia, bahkan jika tak ada aku, aku yakin cuma kamu yang bisa ku percaya membahagiakan dia." Begitu Sam menegaskan, sebelum menghilang di medan tugasnya.
...****************...
Bisa banyangin posisi 3 orang itu gimana? 🥺🤧
tapi yang lebih nyesek author, karna bakal di duain kak Asa 🤧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
demikianlah wasiat itu diucapkan
2024-01-26
1
baby eunhyuk / Xoblisss
Kalau Samudera masih hidup, semoga tidak ada perselisihan antara si kembar 🥺 kasihan Sam, tp jd Angkasa juga ga mudah
2023-09-02
1
💛⃟🤎🏠⃟ᴛᴇᴀᴍ ɢͩᴇͥɴͩᴀᷲᴘͪ🥑⃟𝐐⃟❦
lebayyyy Thorrr... 🤣😂✌
2023-09-02
1