"Tapi kan Dokter Abian sudah tahu kalau aku bukan benar-benar Amanda. Aku hanya menggunakan identitas dan wajahnya saja. Kenapa Dokter Abian terlihat begitu shock saat melihat Amanda di rumah ini? Aneh bukan?" tanya Elsa sambil menjatuhkan bobotnya di atas sofa.
Gani terus menatap ke arah Elsa yang terlihat begitu lelah. Maklum saja. Elsa baru saja keluar dari rumah sakit setelah mengalami hal fatal yang amat berbahaya bagi hidupnya, gara-gara perbuatan Andien yang sudah membuatnya terpaksa melahirkan anaknya secara prematur dan operasi plastik karena wajahnya yang hancur.
"Besok Om Rudi mengajakku untuk melihat apartemen yang katanya diminta oleh Amanda kepadanya. Apa yang harus kulakukan? Aku bisa melihat tatapan mesum dari wajahnya. Gani, maafkan aku. Apa kau yakin kau benar-benar mengenal adikmu?" tanya Elsa dengan berhati-hati karena dia takut menyinggung perasaan Gani.
Gani begitu lemas mendengar apa yang dikatakan Elsa. "Sebenarnya beberapa pelayan yang bekerja di rumah ini sudah banyak yang mengadu kepadaku tentang hubungan antara Amanda dan Ayah Rudi yang kata mereka berlebihan sebagai ayah dan anak tiri. Dokter Abian terlihat tidak menyukai tentang hal itu. Tapi dia selalu memanjakan Amanda dan memberikan apapun yang dia inginkan. Sejak kepergian Amanda, Dokter Abian lebih banyak murung di kamarnya. Dia memang masih menjalani aktivitasnya sebagai seorang dokter tetapi sampai saat ini dia belum pernah dekat dengan wanita manapun. Entahlah! Kadang aku merasa bingung dan bertanya-tanya tentang kondisi mental dari dokter Abian setelah Amanda pergi dari rumah ini," Elsa terlihat berpikir keras mendengar keterangan yang diberikan oleh Gani.
Melihat ekspresi dan Respon yang ditunjukkan oleh dokter Abian ketika Elsa masuk ke dalam kamar Amanda, Elsa bisa merasakan seseorang yang patah hati dan memiliki kerinduan yang besar terhadap sosok Amanda.
"Besok apa yang harus kulakukan ketika berhadapan dengan Om Rudi sebagai Amanda?" tanya Elsa sambil menatap tajam ke arah Gani yang masih diam dan merenungkan semuanya.
Entah kenapa Elsa merasa merinding ketika menatap mata Gani yang menyorot matanya dengan begitu tajam. Elsa berusaha menenangkan dirinya agar bisa beradaptasi dihadapan Gani. Entah kenapa Elsa merasa bahwa Gani tengah menyembunyikan sesuatu darinya.
"Datang saja sebagai dirimu sendiri. Elsa, kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan. Nanti kau lihat situasi dan kondisi saja jangan lupa kau harus terus mengaktifkan GPS. Supaya aku bisa melindungi kamu dari bahaya." Elsa bisa menangkap suara yang gemetar dari Gani.
Entah kenapa Elsa merasa bahwa ada sesuatu yang buruk yang saat ini sedang di sembunyikan oleh Gani maupun ibunya yang duduk di kursi roda.
Ibunya Gani memang sudah lama mengidap penyakit stroke dan mengharuskan dia untuk berada di kamarnya dengan bantuan suster atau perawat yang di sewa oleh Gani dan tergantung terhadap kursi roda.
"Tenanglah kau aman selama kau masih memegang identitas sebagai Amanda. Walaupun Ayah tiriku mungkin saja bisa berbuat jahat tetapi dia tidak mungkin mencelakaimu karena Ayahku sangat mencintai Amanda. Itu yang aku tahu sejak aku mulai mengingat bahwa dia sebagai ayah tiriku. Apa kau tahu? Ayah Rudi selalu membedakan Kami bertiga berdasarkan mood dan suasana hatinya. Ayah selalu memanjakan Amanda tapi tidak denganku. Dia selalu menuntut kesempurnaan dariku. Aku sadar kalau aku memang hanya anak tiri yang selamanya tidak akan mungkin bisa sejajar dengan Dokter Abian yang merupakan pewarisnya yang sudah di pastikan. Elsa, Kau harus tahu penderitaanku di rumah ini gara-gara ayah tiriku yang selalu membedakan Kami bertiga. Semua keinginan Amanda dan Dokter Abian selalu dia turuti, berbeda ceritanya ketika aku yang meminta apapun kepadanya dia pasti akan langsung mengamuk dan menyuruhku untuk membuat jasa kepadanya. Kalau tidak bisa maka aku harus menelan pil kekecewaan karena malah akan dapat hukuman," Gani menundukkan kepalanya dan terlihat begitu sedih.
Elsa mengelus dadanya yang terasa sesak. Dia tidak menyangka kalau dibalik wajah tampan Gani yang begitu Teduh dan baik, ternyata menyimpan semburat luka yang begitu dalam di masa lalunya.
"Tapi syukurlah setelah kepergian Amanda beberapa tahun yang lalu, sikap ayah Rudi kepadaku semakin membaik dan dia sudah mulai mempercayakan perusahaannya terhadapku. Dokter Abian sama sekali tidak tertarik untuk mengelola perusahaan milik ayah Rudi yang begitu besar dan berkembang sehingga sampai ke luar negeri." Elsa terus menatap ke arah Gani yang saat ini sedang menatapnya dengan sejuta perasaan yang membuat Elsa mempunyai banyak pikiran negatif tentang Gani.
'Apa mungkin kepergian Amanda yang tiba-tiba berhubungan dengan Gani? Karena rasa cemburu dan tidak diperlakukan secara adil sejak kecil oleh ayah tirinya. Tapi, rasanya tidak mungkin kalau Gani tega melakukan itu terhadap Adiknya sendiri. Ya Allah!! Bantulah hamba untuk menyelesaikan teka-teki ini sehingga aku bisa membalas budi pada Gani yang sudah menyelamatkan nyawaku!' batin Elsa.
"Rencananya besok aku ingin mendatangi perusahaan kedua orang tuaku setidaknya aku ingin memberikan peringatan kepada mereka agar berhati-hati terhadap Andien." ucap Elsa memberitahukan rencananya kepada kami yang sudah dia tahan sejak tadi.
Gani membuka tirai jendela dan menatap ke arah langit yang saat ini sedang bersinar begitu terang karena purnama. "Aku mohon bantuanmu Elsa. Tolong kau temui lah ayah Rudi dan terima apartemen yang dia berikan untukmu. Kita harus menggunakan momentum ini untuk mencari tahu tentang keberadaan adikku sekarang. Kalau ayah Rudi memang memiliki keterlibatan atas menghilangnya Amanda, pasti sedikit demi sedikit kita akan memiliki bukti." Elsa mengangguk.
"Baiklah aku akan bertemu dengan ayah tirimu dan menerima apartemen itu. Tapi aku takut kalau dia sampai meminta sesuatu yang tidak bisa aku berikan. Gani, dari tatapan Om Rudi aku bisa merasakan kalau ada sesuatu yang tidak senonoh antara Amanda dan ayah tiri kamu. Tapi sampai saat ini aku belum yakin karena tidak memiliki bukti." Elsa menghelan nafas berat karena saat ini dia tidak bisa berpikir lagi masalah itu.
Elsa selama ini tidak pernah berhadapan dengan hal-hal yang di luar nalar begitu. Bagaimana bisa seorang ayah tiri. Begitu teganya bermain gila dengan anak tirinya yang di bawah umur pada saat itu. Mengingat Amanda sudah menghilang bertahun-tahun lamanya.
"Ibuku sudah lama mengalami stroke. Wajar kalau misalkan Ayah tiriku mencari kembang muda yang bisa memuaskan hasratnya di luar sana," ucap Gani pelan akan tetapi Elsa masih bisa mendengarnya dengan jelas.
"Dia bisa mencari sugar baby di luar sana demi kepuasan bawah perut dia. Kenapa harus Amanda?" tanya Elsa sambil terus menggelengkan kepalanya.
"Ingatlah! Kau harus membawa kamera tersembunyi yang akan merekam semua yang kalian lakukan di apartemen itu sehingga itu bisa menjadi bukti di pengadilan saat kita menemukan sesuatu yang salah. Aku benar-benar meminta bantuan kepadamu. Tolong aku!" Gani sampai memegang telapak tangan Elsa dan memohon padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Yanti Gunawan
msh bnyk misteri dan itu sungguh membuatku dag dig dug der
2023-09-21
0
Uba Muhammad Al-varo
semoga semua kejadian yang sebenarnya terjadi antara Fabian, Rudi dan Amanda terbongkar satu persatu.
selalu sehat dan selalu semangat up nya iya Thor 💪💪💪
2023-09-21
0
Apriyanti
lanjut thor
2023-09-21
0