Pov Elsa
Hari ini aku melihat Mas Heru yang datang untuk menjengukku. Aku gemes sekali rasanya melihat dia yang tampak biasa saja dengan keadaanku saat ini.
Aku sengaja menggerakkan jari jemariku hanya untuk mengetes respon dari suamiku itu. Apakah dia akan senang atau tidak.
Aku sejak tadi hanya bisa bersandiwara untuk pura-pura koma saat dia ada di dekatku. Sungguh melelahkan dan aku memutuskan untuk mengakhiri semua itu. Aku bisa melakukan hal lain untuk menyelidiki tentang kecelakaan ku yang aku curigai ada kaitannya dengan istri muda Nas Heru.
"Sayang, kau bisa menggerakkan jemarimu?" tanya Mas Heru yang terlihat begitu bahagia.
Secara perlahan kebuka kelopak mataku dan menatapnya untuk beberapa saat lamanya. Ada rasa rindu di hatiku saat melihat pria tampan itu sekarang berada di hadapanku dan menggenggam tanganku.
Setidaknya dia berada di ruangan ini sendiri dan terus melindungi diriku dari istri mudanya yang berniat ingin membunuhku.
"Sayang? Akhirnya kau siuman juga! Aku akan panggil dokter dulu!" aku hanya diam saja melihat suamiku yang mulai mencari dokter.
Saat itulah Andien masuk ke ruanganku dengan tatapan penuh kebencian.
Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sudah kulakukan kepadanya di masa lalu? Sehingga dia begitu membenci diriku. Aku tidak ingat kalau dia pernah berada di masa laluku.
"Kau sadar? Tapi aku tidak akan membiarkanmu untuk bersama dengan Mas Heru. Karena dia hanya akan menjadi milikku seseorang!" ucap Andien yang tiba-tiba saja menyuruh orang-orangnya masuk ke dalam ruangan itu dan menyeretku.
Tubuhku saat ini masih terasa begitu lemah dan belum memiliki kekuatan apapun.
"Cepatlah bawa perempuan ini keluar dari tempat ini dan buang dia di jurang!" perintah Andien pada anak buahnya yang tadi dia bawa.
untuk mengurangi kecurigaan pihak rumah sakit. Andien membiusku lalu membawa aku ke luar dari rumah sakit. Tubuhku benar-benar tidak mampu untuk melakukan apapun saat ini.
Aku kehilangan kesadaran dan tidak tahu apa yang dilakukan oleh wanita itu terhadap diriku. Saat aku sadar, aku sudah ada di dasar jurang dan dalam keadaan lemah sekali.
Aku panik saat melihat ada darah yang mengalir dari kakiku. "Anakku!" aku merasa sedih sekali ketika merasakan perutku yang begitu sakit dan kram.
Aku kembali pingsan dan tidak sadarkan diri. Melihat sekelilingku yang tidak ada siapapun aku sudah pasrah dengan keselamatanku dan juga anak yang ada di dalam kandunganku. Andien ternyata benar-benar menyingkirkanku dari kehidupan Mas Heru dan membuat aku kini berada di antah berantah yang aku tidak tahu ada di mana.
Saat aku sadar, aku kini telah berada di sebuah ruangan bercat putih. Kepalaku rasanya sakit sekali. Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan itu yang terasa begitu asing bagiku.
"Kau sudah siuman? Syukurlah!" aku terkejut ketika melihat seorang pemuda yang sekarang sedang menatapku dengan penuh kebahagiaan.
Aku ingin mengatakan sesuatu tetapi rasanya sangat sulit sekali keluar dari mulutku. Entahlah! Apa yang terjadi kepada diriku? Saat ini aku benar-benar sangat bingung sekali.
Hal terakhir yang aku ingat adalah perutku yang melilit dan kesakitan.
"Tenanglah dan jangan panik. Oke? Tunggu disinu karen aku akan memanggil dokter dulu untuk memeriksamu." pemuda itu kemudian meninggalkan aku yang masih bingung dengan semua ini.
Tanpa kusadari aku memegang perutku yang sekarang rata. 'Ya Allah! Apa yang terjadi kepada anakku?' batinku dengan begitu panik.
Anakku yang sudah aku usahakan dengan begitu keras dan berjuang sekuat tenaga, sekarang rasanya sudah tidak ada lagi di perutku. Hatiku rasanya sangat sakit sekali ketika memikirkan hal itu.
Dokter kemudian masuk ke dalam ruanganku dan mulai memeriksa ku. Pemuda tadi menggenggam telapak tanganku dan memberikan kekuatan kepadaku untuk bisa tegar dalam menghadapi hal buruk yang menimpaku saat ini.
"Di mana anakku?" tanyaku sangat pelan.
"Anakmu saat ini berada di ruang inkubator. Kami terpaksa mengoperasi anakmu untuk keluar dari kandunganmu. Karena akan sangat berbahaya untuk ibu dan anak kalau kami tetap memaksa kehamilan kamu. Kondisi anak dan ibu sangat riskan. Kamu sebaiknya memulihkan kesehatanmu kalau ingin bertemu dengan anakmu! Kau jangan khawatir. Anakmu kuat dan sehat. Dia harus tetap berada di inkubator karena lahir secara prematur." aku merasa lega mendengar apa yang dikatakan oleh dokter yang ternyata telah menyelamatkan anakku yang aku kira sudah mati.
Andien, wanita itu benar-benar sangat keji dan jahat. Dia bahkan tidak mau melepaskanku yang saat itu sedang hamil dan baru saja siuman dari tidur panjangku karena kecelakaan yang dia ciftakan.
Aku bersumpah kalau aku pasti akan membalas semua kejahatan yang sudah dilakukan oleh Andien kepadaku. Aku tidak rela dia hidup bahagia bersama dengan suamiku yang sudah dia rebut.
Wanita itu yang begitu keji membuang aku ke jurang dan berniat untuk membunuhku hanya karena ingin menguasai seluruh harta yang kumiliki dan menjadi wanita satu-satunya di dalam kehidupan suamiku.
"Terima kasih." hanya ucapan itu yang bisa keluar dari mulutku untuk saat ini.
"Beristirahatlah dan pulihkan kondisimu agar kau bisa segera bertemu dengan anakmu. Aku permisi dulu!" dokter kemudian berpamitan kepadaku dan juga kepada pemuda yang sudah menolongku. Pemuda asing yang belum aku ketahui siapa namanya.
"Tenanglah anakmu baik-baik saja. Dia akan menjadi seorang anak yang hebat karena dia sudah berhasil melewati cobaan terberat dalam hidupnya saat ada dalam kandungan ibunya." ucap pemuda itu sambil tersenyum kepadaku.
Aku sebenarnya ingin sekali berbincang-bincang dengannya lebih lama lagi. Akan tetapi kondisiku benar-benar sangat lemah dan tidak bisa mengucapkan banyak kata.
Aku memutuskan untuk memejamkan mataku dan berusaha untuk bisa beristirahat. "Baiklah sekarang kau beristirahatlah dan tenangkan dirimu dulu. Nanti ada masanya kau menjelaskan semua ini padaku." aku hanya diam ketika melihat pemuda itu meninggalkan ruanganku.
Aku merasa bersyukur karena Tuhan masih memberikan keselamatan untukku dan juga anakku. Dengan mengirimkan malaikat penolong di dalam hidupku. Aku berjanji akan membalas semua kebaikan dia yang hari ini dilakukannya untukku.
"Andien aku pasti akan memberikan pembalasan yang setimpal untukmu! Aku tidak akan pernah rela apa yang aku miliki akan kau rebut dariku. Aku akan memastikan semuanya kembali ke tanganku tanpa kurang sedikit pun juga! Aku akan memastikan kau membayar semua hal buruk yang sudah kau lakukan padaku beserta dengan bunganya!" tekad dan janjiku dengan lirih.
Tenagaku sampai saat ini masih belum pulih karena memang masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi ceasar untuk mengeluarkan anakku di dalam kandunganku yang tadi terasa begitu sakit karena jatuh begitu keras. Untung anakku masih hidup dan berhasil aku lahirkan dengan selamat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Yuliawati Sajo
kbrnyakn POV langsung ja crta kn
2023-10-07
2
Dede Dengah Rumayar
lanjut lagi thor
2023-09-04
1
Uba Muhammad Al-varo
semoga kakak Author selalu sehat dan selalu semangat up nya 💪💪💪 semoga Elsa cepat pulih kembali dan membalas semua kejahatan Andien dan terbongkarnya kejahatan nya Heru, secepatnya mendapatkan seseorang yang benar2 tulus mencintai dan mau membantu Elsa membalas semua kejahatan Andien dan Heru.
2023-09-04
1