Bab 13

"Lepaskan Amanda, Ayah!" Elsa terus memberontak dari Rudi yang sejak tadi berusaha untuk memeluk dirinya yang masih kaget.

Rudi mengerutkan keningnya melihat apa yang dilakukan oleh Amanda yang menolak dirinya.

"Sayang, kamu kok aneh sekali sih? Bukankah biasanya kamu yang selalu datang ke kamar ayah dan mengharap hal seperti ini dari ayah?" tanya Rudi merasa heran.

Elsa cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Rudi yang benar-benar di luar dugaannya. Entah kenapa Elsa merasa jantungnya berdebar begitu kencang. Dia seperti menangkap ada sesuatu yang salah dalam hubungan antara Amanda dan Rudi yang merupakan ayah tiri Amanda dan Gani.

"Maksud ayah?" tanya Elsa agak heran.

'Lebih baik aku berpura-pura sebagai Amanda di depan Om Rudi. Mungkin dengan seperti itu aku bisa mencari informasi tentang Amanda yang hilang,' batin Elsa berusaha untuk menentramkan pikirannya.

Saat ini Elsa menatap Rudi yang masih berusaha untuk mengeratkan pelukannya. "Maafkan ayah, Amanda. Ayah mengaku salah karena sudah membuatmu kecewa. Saat kamu meminta apartemen kepada ayah, saat itu perusahaan sedang dalam keadaan kolaps dan hampir bangkrut. Oleh karena itu Ayah menolak keinginanmu. Ayah besok akan menyuruh sekretaris untuk mencari apartemen untukmu sehingga kita berdua bisa menghabiskan waktu bersama di sana. Ayah rindu sekali dengan kamu, sayang!" Elsa begitu terkejut mendengar semua perkataan Rudi.

'Tampaknya memang ada sebuah hubungan yang sangat rumit yang terjadi antara Amanda, Rudi dan dokter Abian. Aku harus berusaha untuk mengungkap semuanya. Sehingga bisa mengetahui misteri dibalik menghilangnya Amanda. Kasihan Gani dan ibunya. Karena kehilangan orang yang mereka sayangi' batin Elsa.

Elsa saat ini benar-benar bingung untuk berimprovisasi sehingga dia hanya bisa tersenyum untuk membuat Rudi tidak curiga kepadanya.

"Baiklah sayang, sebaiknya kau beristirahat di kamarmu. Besok ayah akan mengajakmu untuk melihat apartemen yang sudah Ayah siapkan untuk kita berdua. Kamu harus istirahat ya, biar kita bisa meluahkan segala kerinduan yang hampir bertahun lamanya," ucap Rudi sambil tersenyum kepada Elsa.

Elsa sampai saat ini masih belum menanggapi apapun yang dikatakan oleh Rudi karena dia tidak mau membuat laki-laki itu curiga dengan dirinya.

Elsa kemudian meninggalkan Rudi di ruangan itu dengan berjuta pertanyaan yang ada di hatinya.

Setelah berada di dalam kamar Elsa semakin bingung dengan semua itu. Hanya dalam satu malam, ketika dia berada di rumah Gani sebagai Amanda, Elsa harus menghadapi begitu banyak kenyataan yang tidak dia mengerti.

Akhirnya Elsa memilih untuk membaringkan tubuhnya di ranjang setelah meyakinkan diri untuk mencari kebenaran tentang hilangnya Amanda.

Akan tetapi semalam suntuk Elsa benar-benar kesulitan untuk tidur karena dia memikirkan tentang anaknya. Tentang suami dan selingkuhan suaminya yang telah begitu tega untuk mencelakai dirinya.

"Baiklah untuk sementara aku akan melupakan sebentar tentang pembalasan dendamku kepada Andien dan suamiku yang jahat itu. Aku akan berusaha untuk membantu Gani untuk mencari keberadaan adiknya yang hilang. Setidaknya sebagai balas budiku karena dia sudah menolongku dan juga anakku. Aku pengen mengungkap tentang kasus hilangnya Amanda yang menurutku begitu aneh," setelah memutuskan hal itu terlihat Elsa yang mulai menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

Walaupun saat ini Elsa sudah kehilangan wajah dan juga identitasnya. Tetapi dia yakin bahwa dirinya bisa membalaskan sakit hati dan juga dendamnya terhadap orang yang sudah membuat Dia kehilangan segalanya. "Aku bukan wanita lemah! Aku pasti bisa membalaskan semua Sakit Hati Ini," geram Elsa dengan penuh amarah dan rasa kesal.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang mengagetkan Elsa yang hampir saja masuk dan berkelana ke alam mimpi.

Tok tok tok

"Ya ampun siapa itu? Kenapa tengah malam begini mengetok kamar orang lain?" saat Elsa hendak bangkit dari tempat tidurnya, tiba-tiba saja dia kembali mengingat tatapan Rudi yang sangat menyeramkan untuknya.

Elsa sontak menarik dirinya kembali ke ranjang dan mengurungkan niatnya untuk membuka pintu.

"Bagaimana kalau itu adalah Om Rudi yang ingin melakukan sesuatu yang tidak-tidak? Aku bisa merasakan ada hubungan terlarang antara Amanda dan Om Rudi yang pasti tidak sesederhana hubungan antara ayah dan anak tiri. Sikap Dokter Abian juga sangat aneh dan mengundang kecurigaan. Aiya baru satu hari aku berada di sini kepalaku sudah hampir meledak gara-gara memikirkan mereka!" Elsa tampak begitu frustasi ketika dia mendengar ketukan pintu yang sampai saat ini masih belum berhenti.

"Amanda bukalah pintunya. Amanda, ini kakakmu. Ingin bicara sebentar denganmu!" Elsa menarik napas lega setelah mendengar suara Gani.

Dengan cepat Elsa langsung turun dari ranjang dan membuka pintu kamarnya untuk Gani sang Penyelamat hidupnya.

"Kamu baik-baik saja? Kenapa lama sekali untuk membuka pintu kamarmu?" tanya Gani yang terlihat merasa khawatir dengan keadaan Elsa.

Elsa menutup pintu dan menguncinya. "Gani, Katakan padaku! Sebenarnya ada hubungan apa Om Rudi dan Dokter Abian dengan Amanda?" tanya Elsa yang saat ini benar-benar sedang penasaran dengan hubungan mereka bertiga.

Gani terlihat syok mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Elsa yang sekarang menggunakan wajah dan identitas adiknya yang diperkirakan sudah meninggal dunia sejak lama.

"Mereka adalah ayah tiri dan kakak tiriku dan Amanda. Dokter Abian adalah anak bawaan dari ayah Rudi sebelum menikah dengan ibuku." Gani Kemudian menceritakan semua tentang kehidupan mereka setelah pernikahan sang ibu dengan Rudi sekitar 20 tahun yang lalu.

Elsa mendengarkan semua cerita Gani dengan penuh perhatian. Karena dia sedang mencari celah agar bisa mendapatkan sedikit petunjuk tentang masalah yang ada di dalam hatinya soal Rudi dan Amanda. Entah kenapa Elsa merasakan hatinya tidak nyaman saat menatap mata Rudi.

"Apakah Amanda memiliki hubungan khusus dengan Om Rudi maupun Dokter Abian?" tanya Elsa pada Gani yang langsung melotot mendengar pertanyaan tersebut.

"Mereka berdua memang sangat menyayangi Amanda dan terkesan selalu memanjakannya. Kenapa Elsa? Apa kau curiga dengan sesuatu tentang mereka berdua?" tanya Gani sambil terus menatap ke arah Elsa yang saat ini sedang menatap dia dengan tajam dan penuh rasa penasaran.

Elsa menarik nafasnya dalam-dalam dan berusaha untuk bisa menetralkan perasaannya yang berkecamuk sejak tadi.

"Entahlah, Gani. Mungkin ini hanya perasaanku saja. Gani, aku merasa ada hubungan yang tidak pantas antara mereka bertiga. Aku sangat merasa ganjil dengan respon yang ditunjukkan oleh Dokter Abian dan Rudi saat bertemu denganku yang saat ini menggunakan wajah dan identitas Amanda!" Elsa kemudian duduk di sofa yang ada di samping Gani yang sejak tadi terus memperhatikannya dengan tajam dan geram.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***