Aku sudah bertekad bulat bahwa aku akan membalas semua sakit dan penderitaan yang aku alami bersama anakku.
"Andien! Hari ini kau boleh tertawa sepuasmu karena berpikir telah berhasil menyingkirkan diriku. Tapi aku tidak akan membiarkan tawamu menggema untuk selamanya!" tekad dalam diriku semakin menggebu.
Aku akan terus berjuang untuk mempertahankan hidupku dan juga anakku. "Dokter, ada apa dengan wajahku? Kenapa di perban?" tanyaku mulai panik.
Dokter dan pemuda itu yang tadi terlihat sedang berbincang serius, mendekat ke arahku. Mereka tampaknya prihatin dengan keadaanku yang sangat menyedihkan dan mengenaskan.
" Tolong maafkan kami karena sudah lancang untuk memutuskan kehidupan Anda. Tapi kami terpaksa melakukan ini karena wajah anda rusak berat dan membutuhkan operasi plastik. Maafkan sekali lagi!" dokter terlihat merasa bersalah padaku.
Mendengar apa yang dikatakan oleh dokter aku pun sontak menyentuh wajahku, aku panik untuk sejenak. Akan tetapi kemudian aku bisa menguasai diriku karena aku berpikir bahwa ini mungkin adalah yang terbaik untukku saat ini.
"Wajahmu rusak karena wajahmu tergores batu tajam. Aku mengoprasi plastik wajahmu sesuai dengan wajah adikku yang sudah lama menghilang. Aku minta maaf kepadamu karena sudah lancang melakukan hal ini tanpa bertanya sama kamu." aku melirik kepada pemuda itu yang sejak tadi terus menundukkan kepalanya.
"Adikku sudah menghilang lebih dari 5 tahun dan saat ini Ibuku sedang sakit dan terus menanyakan keberadaannya. Aku berniat untuk meminta tolong padamu.Tolong nanti berpura-pura untuk menjadi Adikku di hadapan ibuku. Aku hanya ingin Ibuku kembali memiliki semangat hidup setelah bertemu dengan adikku yang aku duga sudah meninggal karena melakukan pendakian ke gunung Pangrango. Aku dan semua tim pencinta alam sudah berusaha untuk mencari mereka tapi sampai saat ini masih belum juga ketemu. Entah dia masih hidup atau sudah mati." Aku bisa merasakan kesedihan yang dia rasakan saat ini tapi aku hanya diam saja.
Sejujurnya saat ini aku tidak tahu apakah akan menerima hal itu ataukah tidak. Karena aku pun memiliki misi untuk membalaskan dendamku kepada Mas Heru dan Andien yang sudah mengakibatkan diriku berada pada situasi saat ini.
"Aku mohon tolonglah aku untuk berpura-pura menjadi adikku. Aku berjanji padamu akan berusaha membantumu untuk menemukan kembali keluarga kamu. Sehingga kamu bisa kembali ke sisi mereka suatu saat nanti!" janji pemuda itu yang aku tidak tahu siapa namanya.
"Aku tidak ingin kembali kepada keluargaku yang sudah mengakibatkan kemalangan begini besar terhadap diriku. Suamiku menikah lagi dengan wanita yang telah membuang aku ke jurang. Dendam di hatiku begitu besar kepada mereka dan aku sudah bersumpah mereka akan membayar semua ini dengan lunas!" geramku dengan penuh amarah dan kebencian.
Dokter dan pemuda itu yang kelihatannya akrab hanya bisa saling menatap satu sama lain.
"Kami akan membantumu untuk mewujudkan apa yang ingin kau lakukan. Sangat wajar kalau kau memiliki dendam terhadap mereka yang sudah begitu jahat terhadap. Sungguh kejam! Bagaimana mungkin ada seseorang yang begitu kejam dengan melemparkan seorang ibu hamil ke dasar jurang yang gelap dan lembab? Untung saja saat itu aku dan kawan-kawanku sedang berusaha untuk mencari adikku dan tanpa sengaja melihatmu di sana!" ucapnya sambil menatapku.
Aku merasa bersyukur di dunia ini masih ada orang baik yang mau peduli dengan orang lain. Aku yakin dia telah mengeluarkan banyak uang untuk bisa menolongku hingga sekarang.
"Baiklah aku akan mempertimbangkan untuk menolong kamu di hadapan ibumu. Hanya berpura-pura sebagai adikmu kan? Oh ya, siapa namamu dan siapa nama adikmu? Ceritakanlah tentang keluargamu supaya aku bisa berpura-pura dengan baik di depan ibumu!" aku akhirnya memutuskan untuk membantunya.
Bagaimanapun juga pemuda itu sudah menolongku dan juga anakku dari kemalangan yang diakibatkan oleh suamiku dan juga selingkuhannya. Ya! Mungkin hanya dengan cara ini aku bisa membalas budinya yang segunung padaku.
Pemuda itu kemudian tersenyum padaku dan mulai menceritakan semua hal tentang kehidupannya dan kehidupan keluarganya.
Aku tidak mengira bahwa ternyata kehidupannya jauh lebih menyakitkan daripada apa yang telah kualami selama ini. Setidaknya, walaupun aku memiliki suami jahat, akan tetapi aku masih memiliki kedua orang tua yang sangat menyayangi aku. Walaupun mereka jauh lebih sibuk dengan bisnis mereka daripada dengan hidupku.
"Namaku Gani. Adikku bernama Amanda, kelak nama itu yang akan kau gunakan untuk menolongku dan mewujudkan rencana balas dendam kepada orang yang telah menyakiti kamu. Tapi, kamu harus memulihkan dulu kesehatanmu dan kita akan membangun kekuatan agar kau bisa mewujudkan cita-citamu!" Aku tersenyum pilu.
Di saat seperti ini bukan suamiku yang bersamaku tapi orang asing yang baru bertemu denganku. Aku baru saja melahirkan tetapi bukan suamiku yang ada di sampingku tetapi kedua pemuda itu yang telah berbaik hati menolongku. Pemuda itu kembali melanjutkan ceritanya dengan air mata yang berderai begitu pilu.
"Ayahku menikah lagi dan menelantarkan kami. Untung saja ada ayahnya Dokter Abian, dan mau menolong kami. Sehingga kami bertiga akhirnya selamat dan bisa hidup sampai sekarang. Ayahnya Dokter Abian yang kebetulan saat itu baru saja kehilangan istrinya akhirnya menikah dengan ibuku. Sejak saat itu kami menjadi keluarga." ucapnya mengakhiri cerita tentang keluarganya.
"Berkat kalian Aku mejadi tidak kesepian lagi. Kalian sudah membuat hidup kami menjadi sangat berarti. Aku menyayangi Ibumu dan adikmu seperti keluargaku sendiri dan tidak pernah menganggap mereka sebagai orang asing." ucap dokter Abian yang telah merawatku dengan begitu baik.
Aku merasa bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang baik yang begitu peduli denganku.
"Jangan khawatir aku akan menjadi adikmu. Tapi, bagaimana dengan anakku?" tanyaku.
"Untuk sementara anakmu akan tinggal di inkubator dan dirawat di rumah sakit. Kau jangan khawatir aku pasti akan selalu mengawasinya. Nanti kalau kau ada waktu kita bisa menjenguknya di sini. Secara perlahan nanti aku akan jelaskan kepada ibuku bahwa kau sudah menikah dan di tinggalkan oleh suamimu. Setelah anakmu keluar dari rumah sakit kalian bisa pindah ke rumah kami tanpa harus kesulitan untuk menjelaskan pada ibuku!" ucap Gani dengan penuh keyakinan menerangkan tentang rencananya untuk kehidupanku di masa depan.
Aku sudah benar-benar merasa terharu kepada Gani yang begitu mempedulikan kami. Aku tidak tahu harus melakukan apa untuk bisa membalas kebaikan pemuda itu yang benar-benar sulit di terima logika sehatku.
Suamiku saja lebih memilih selingkuhan dia dari pada diriku dan calon anakku. Saat aku berpura-pura koma, aku harus melihat kemesraan mereka di depanku dengan hati perih dan pedih. Tetapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan semua itu karena kondisiku yang lemah dan tak berdaya saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
semangat balas dendam nya
2023-09-08
1
Umi Tum
semangat Elsa ada Gani yang mau membantumu 💪🤗 lanjut kak 😍👍
2023-09-05
2
Apriyanti
lanjut thor
2023-09-05
1