Pov Andien
Aku baru saja pulang dari luar negeri. Aku mendapatkan kenyataan bahwa Mas Heru, mantan kekasihku di masa SMA ternyata menikah dengan Elsa Broto Atmajaya. Aku marah luar biasa.
Mulai saat itu aku terus berusaha untuk mendekati Mas Heru dan membuat dia kembali jatuh cinta kepadaku. Aku tidak rela kalau pria yang amat aku cintai kini hidup bersama wanita yang paling aku benci. Elsa Broto Atmajaya!!
Sejak kecil aku dan Elsa memang tidak akur. Walaupun kedua orang tua kami dulu kenal cukup dekat dan kami sudah saling mengenal sejak dulu. Karena ayahku supir keluarga mereka. Tapi bagiku, Elsa adalah musuh yang harus aku bumi hanguskan. Aku membenci dia karena dia selalu menjadi Tuan Putri dan menjadi pusat perhatian semua orang saat dia muncul di sekitarku. Aku sangat benci hal itu.
Tetapi aku? Aku hanya bisa berdiri di pojokan dan menatap apapun yang dilakukan olehnya dengan penuh perasaan iri dan dengki.
Aku benci kedua orang tuaku yang selalu menjilat kedua orang tua Elsa yang konglomerat itu hanya untuk bisa mendapat sedikit sedekah dari keluarga mereka. Aku sangat ingat sekali, Elsa dengan begitu angkuhnya, dia sering sekali memberikan semua mainan-mainan bekasnya maupun pakaian-pakaian dia yang sudah tidak dia sukai lagi untukku.
"Mama kenapa sih membawa sampah-sampah itu ke rumah ini? Aku gak sudi Mah menggunakan semua barang bekasnya Elsa!" ucapku geram sama mamaku yang waktu itu membawa begitu banyak mainan, dan pakaian bekasnya Elsa yang di bawa pulang oleh ayahku setelah dia bekerja seharian.
Mamaku mendekatiku dan memohon padaku untuk aku mau menggunakan semua itu dan merasa bersyukur dengan kebaikan mereka pada kami.
"Andien. Kenapa kamu bersikap sombong seperti itu? Kita seharusnya berterima kasih kepada keluarga mereka yang sudah begitu baik terhadap kita dan selalu menolong apapun kesulitan keluarga kita. Andien, dengan gaji yang dimiliki oleh ayahmu selamanya pun kau tidak akan pernah bisa membeli semua barang-barang ini. Semua pakaian ini harganya mahal Andien!! Walaupun mereka semua adalah pakaian maupun mainan bekas Non Elsa. Tetapi dia hanya menggunakannya satu dua kali saja jadi bisa dikatakan semua pakaian dan mainan ini masih baru. Kamu harus menerima semua ini dan bersyukur atas kebaikan Non Elsa sama kamu." bujuk Mamaku memaksaku untuk mau menerima semua sampah yang Elsa buang untuk aku pungut sebagai berkah untukku.
Sejak saat itu Aku bersumpah kepada diriku sendiri bahwa aku pasti akan merebut semua yang menjadi miliknya. Aku berjanji itu!! Akan aku buat wanita kaya raya yang sombong itu membayar semuanya dengan air mata dan kesedihan sepanjang hidupnya.
Saat aku kembali bertemu dengan Elsa, dia sudah tidak mengenaliku lagi. Betapa sombong dia!! Dia sudah lupa kepada anak supir dari ayahnya yang selama ini selalu menerima sedekah dan juga du paksa untuk menggunakan semua sampah-sampah yang dia buang ke rumahku.
"Andien, perkenalkan dia adalah istriku." ucap Mas Heru waktu pertama kali kami bertemu tanpa sengaja di sebuah restoran mewah.
Aku saat itu memang sedang melakukan meeting dengan klienku dari Jepang. Aku berhasil kuliah hingga S1 dan semua itu dibiayai oleh keluarganya Elsa karena mereka merasa bersalah atas kematian ayahku gara-gara kecelakaan saat menjemput Elsa di sekolahan.
Mereka pikir uang mereka bisa membeli harga diri dan juga kebahagiaan kami. Ibuku mungkin hanya diam saja dan berterima kasih kepada keluarga mereka yang memberikan tunjangan begitu besar dan juga menjamin biaya pendidikan anaknya. Tapi aku? Aku menaruh dendam semakin besar kepada mereka dari dalam lubuk hatiku.
"Andien! Kamu curang banget Mas. Kok menikah tidak mau mengundangku? Apa kamu udah lupa dengan janji kita ketika dulu kita putus? Siapapun yang menikah duluan di antara kita maka akan mengundang pihak lainnya." ucapku merajut pada Mas Heru yang sontak tertawa melihatku melakukan itu. Aku lihat Elsa hanya tersenyum saja.
"Maafkan aku, Andien. Bukan niat aku ingkar janji sama kamu. Karena waktu itu aku sudah mencarimu kemana-mana dan bertanya kepada teman-teman SMA kita, tapi katanya kau pergi untuk kuliah di luar negeri." Mas Heru menjelaskan semuanya sambil tersenyum dengan begitu manis padaku.
Seketika aku merasakan tidak rela bahwa mantan kekasihku yang begitu baik seperti Mas Heru harus menghabiskan hidupnya bersama wanita seperti Elsa yang sombong, angkuh dan Arogan hanya karena merasa sebagai Tuan putri dari keluarga konglomerat di negeri ini.
"Mas, Maafkan aku ya? Karena aku harus kembali ke kantor. Dari tadi sekretarisku sudah menghubungiku. Kalian senang-senang ya? Anggap saja sebagai reunian. Oh ya, Mas. Traktir teman kamu ini dengan makanan enak ya. Sebagai permintaan maaf dariku karena tidak bisa menemani kalian lebih lama." Elsa minta izin pada kami untuk meninggalkan kami berdua di restoran siang itu.
"Ya sayang, gak apa-apa. Ya sudah kau berhati-hati saat nyetir. Ingatlah jangan mengebut di jalan. Oke?" mereka berdua kemudian berciuman bibir sekilas sebagai ucapan perpisahan mereka berdua di depan ku yang tentu saja merasa kesal luar biasa.
Tetapi aku harus menahan semua amarah itu di hatiku dan tidak memperlihatkannya dihadapan mereka. "Ya ampun kalian hanya berpisah untuk makan siang kenapa seperti akan berpisah untuk selamanya. Tenang Elsa, aku akan membantumu untuk menjaga suamimu ini agar matanya tidak peralatan melihat wanita yang lebih cantik darimu." ucapku dengan santai sambil tetap asik menyantap makan siangku.
Tapi Elsa malah tertawa terbahak dan dengan begitu percaya diri dia merangkul suaminya dan mencium bibir Mas Heru dengan lebih intens. membuat hatiku semakin terbakar api cemburu dan kesal.
"Aku percaya kepada suamiku bahwa dia tidak akan pernah menghianati pernikahan kami. Aku pergi dulu, sayang! I gatlah untuk nanti malam jangan pulang terlambat ya? Karena kita akan pergi ke kediaman utama keluarga Broto Atmajaya." Pesan Elsa dengan lembut kepada suaminya.
"Ya sayang, jangan khawatir. Aku pasti akan pulang dengan cepat dan tidak akan terlambat menghadiri pertemuan keluarga." Mereka pun kemudian berpisah dan menganggapku seperti obat nyamuk yang tak berharga.
Aku menghela nafas berat. Aku memutar otak untuk membuat Mas Heru bisa melupakan istrinya walaupun hanya sesaat. Aku ingat kalau Mas Heru sejak dulu selalu memiliki serangan panik ketika melihat aku terluka.
Oleh karena itu ketika dia sedang memperhatikan istrinya yang meninggalkan kami. Aku sengaja melukai jemariku dengan pisau sehingga terluka.
"Aww, sakit Mas!" ucapku sambil meringis kesakitan.
Mas Heru langsung panik ketika melihat darah mengalir dari telunjukku yang tadi memang sengaja aku iris menggunakan pisau daging.
"Andien?? Ada apa dengan jemarimu? Astaga, Andien! Kenapa mengeluarkan darah?" ternyata tebakanku benar. Mas Heru belumlah berubah, karena dia masih peduli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀MD.HIAT💜⃞⃟𝓛
akal licik nya
2023-09-03
1
Umi Tum
nggak sabar nunggu up-nya lagi 🤗😍
2023-09-02
0
Yanti Gunawan
emang ya sie andien udh dr keluarga miskin aja belagu OMG dengki kali kau ndien
2023-09-02
2