Bab 7

Pov Heru

Aku sangat terkejut ketika datang ke ruangan Elsa, ternyata istriku sudah tidak ada di sana. Aku panik luar biasa. "Andien Apa yang sudah kau lakukan? Kemana istriku, huh?" tanyaku geram luar biasa.

Saat ini bukan hanya keselamatan Elsa yang ada dalam kepalaku, melainkan anak yang akan dilahirkan oleh istriku. Anak yang sudah lama sekali aku nantikan kehadirannya untuk mewarnai kehidupanku yang terasa sunyi tanpa anak.

"Ya ampun Mas! Kamu kenapa sih masih saja mau memperdulikan wanita seperti dia? Aku berjanji padamu akan memberikan anak sebanyak yang kuinginkan asal kau melupakan wanita itu! Mas!! Aku tidak rela berbagi dirimu dengan Elsa. Kamu dengar atau tidak Mas, apa yang kau katakan?" tanya Andien padaku.

Aku benar-benar marah dengan apa yang sudah dilakukan oleh Andien kepada Elsa dan calon anakku. Dia benar-benar wanita yang sangat keji dan juga kejam. Bagaimana mungkin dia tidak mau melepaskan seorang wanita yang sudah koma selama berbulan-bulan dan calon anakku yang tidak berdosa sama sekali?

Sejujurnya hatiku mulai merasa ragu untuk menjadikan Andien sebagai satu-satunya wanita dalam hidupku. Aku merasa menyesal karena sudah mengundang dia untuk kembali masuk ke dalam hidupku yang bahagia bersama Elsa.

Elsa adalah seorang istri yang baik dan selalu menghargaiku sebagai suaminya. kehidupanku mulai terguncang dan menghadapi begitu banyak cobaan setelah kehadiran Andien dalam rumah tangga kami.

Entah apa yang telah dilakukan oleh wanita itu yang terus saja memepet dan mencuci otakku agar membenci istriku sendiri.

Dia bahkan berhasil membujukku untuk bekerja sama dengannya mencelakai istriku sendiri. Elsa bahkan koma selama berbulan-bulan.

Seolah-olah semua penderitaan yang sudah dialami oleh Elsa tidaklah cukup untuk Andien. Wanita keji itu, dia masih menginginkan kematiannya dan ingin merampas semua harta yang dimiliki olehnya.

"Kamu benar-benar seorang wanita yang sangat menakutkan! Andien Aku benar-benar menyesal pernah berkenalan dengan kamu!" akhirnya aku meninggalkan Andien dan pergi dari hadapannya.

Aku memutuskan untuk menyendiri Villa yang selama ini selalu digunakan olehku dan istriku saat kami santai dari kepenatan dan hiruk pikuk ibukota.

Selama beberapa hari aku terus memikirkan tentang kehidupanku yang hancur berantakan gara-gara perbuatan Andien yang kini bahkan telah merampas Elsa dalam hidupku.

Kesenangan sesaat yang ditawarkan oleh Andien harus aku bayar dengan begitu mahal. Rumah tanggaku hancur berantakan. Sekarang yang kurasakan hatiku hanyalah kesepian dan Kehampaan tiada kedamaian sama sekali di dalamnya.

"Sayang, maafkan aku karena aku sudah bekerja sama dengan wanita iblis itu untuk menyakiti kamu dan calon anak kita. Maafkan aku!" aku menangis sambil memeluk foto pernikahanku dengan Elsa.

Hatiku rasanya terhiris sembilu ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Andien bahwa istriku sudah mati di lempar ke dalam jurang.

Aku sudah berusaha untuk mencari jenazahnya di tempat anak buahnya Andien membuangnya. Tapi nihil dan tidak menemukan apapun di sana selain tulang belulang jenazah yang sudah rusak karena di makan binatang buas di hutan. Aku hanya bisa menguburkan tulang-belulang itu yang aku kira Elsa.

"Aku berharap kau di sana baik-baik saja dan masih hidup dengan sehat. Aku masih berharap tulang belulang itu bukanlah dirimu tetapi orang lain." monologku dengan pilu.

Walaupun harapan itu sangatlah kecil tetapi aku benar-benar berharap apa yang ada di dalam doaku benar-benar terwujud. Aku masih mencintai Elsa dan sangat mengharapkan kelahiran anak kami.

Sudah satu minggu aku berada di villa ini dan mengacuhkan semua panggilan yang dilakukan oleh Andien. Aku tidak memperdulikan apapun yang akan dia lakukan hanya untuk memancing ku keluar.

Aku sudah memerintahkan kepada sekretarisku untuk memblokade semua yang dia lakukan di perusahaan milik keluarga istriku.

Andien benar-benar sudah memperlihatkan Siapa dirinya yang sesungguhnya yang ternyata begitu haus akan kekuasaan dan juga harta. Aku benar-benar sangat menyesal karena sudah dijadikan batu loncatan untuk Anda bisa mewujudkan semua rencana busuknya.

"Aku tidak akan pernah membiarkan Andien mendapatkan apa yang dia mau. Aku akan segera menemui kedua mertuaku dan meminta kepada mereka untuk mencabut semua fasilitas yang sudah diberikan kepada Andien. Aku akan menunjukkan semuanya kepada mereka tanpa aku sembunyika. Andien harus mendapatkan pelajaran dari kejahatan yang sudah dia lakukan terhadap Elsa dan calon anakku!" Aku akhirnya bangkit setelah mengambil keputusan yang sangat besar untuk kehidupanku di masa yang akan datang.

Aku sudah mantap akan segera menceraikan Andien yang sudah aku nikahi secara sirih selama beberapa bulan sejak istriku koma. Aku benar-benar seorang laki-laki yang bodoh karena telah menukar berlian seperti Elsa dengan batu kali seperti Andien.

"Andien tidak lebih dari wanita keji yang hanya ingin menjadikanku sebagai alat untuk dia bisa meraih keinginan dia untuk memiliki semua hal yang dimiliki oleh Elsa. Entah apa yang membuatnya begitu membenci istriku!" Aku kemudian mengambil kunci mobilku dan segera melajukan kendaraanku menuju kediaman Broto Atmajaya.

Aku sangat terkejut ketika sampai di sana dan mendapati Andien yang sedang bercengkrama dengan kedua mertuaku. Seketika bulu kudukku meremang melihat tatapan Andien yang sangat menakutkan dan penuh dengan ambisi.

Aku tidak mengerti kenapa semua tekad yang sudah aku kumpulkan selama berapa hari di villa, tiba-tiba saja hilang melayang saat aku berhadapan dengan Andien dan menatap matanya.

"Mas Heru, Kamu dari mana saja selama beberapa hari aku terus mencari keberadaanmu. Mas. Apa kamu tahu kalau kita harus segera menyusun ulang Manajemen Perusahaan setelah kepergian Elsa?" tanya Andien bersikap formal seakan tidak terjadi apa-apa diantara kami berdua.

Aku bergidik ngeri melihat semua akting yang ditunjukkan oleh Andien di hadapan kedua mertuaku yang masih sedih karena berita kematian Elsa yang kini sudah mulai disebarkan oleh Andien ke beberapa media massa dan media sosial.

Entah apa yang sedang direncanakan oleh wanita keji itu terhadap istriku. "Mas, kenapa kamu diam saja dan tidak menjawab apa yang aku katakan?" tanya Andien sambil merangkul bahuku yang sontak merasa terkejut dengan keberaniannya.

"Duduklah di sini Heru! Agar kita bisa berbicara dari hati ke hati dan mengatur ulang masa depan perusahaan setelah Elsa meninggal. Papa tidak ingin kerja keras yang sudah dilakukan oleh Elsa dalam membangun perusahaan itu menjadi sia-sia karena tidak ada pemimpin yang memanage semua itu. Kamu tahu sendiri bukan? Kalau Papa dan Mama sekarang sudah tua dan tidak memiliki kemampuan untuk mengurus bisnis keluarga. Papa hanya bisa mengandalkan kalian berdua!" ucap Papa mertuaku dengan begitu entengnya.

Entah apa yang sudah dilakukan oleh Andien kepada mereka berdua yang kelihatannya begitu menurut dengan semua yang dikatakan oleh Andien. Aku mulai frustasi dengan semua ini. Semua terasa begitu aneh dan penuh misteri untuk diriku.

Terpopuler

Comments

Yunior

Yunior

Heru yang bodoh dan tidak tegas

2023-10-29

1

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

up

2023-09-08

2

Umi Tum

Umi Tum

lanjuut

2023-09-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!