Bab 2

Pov Heru

Aku langsung pergi ke kantor setelah mendengarkan laporan dari Bella tentang kelakuan istri mudaku yang dengan begitu lancang menginginkan saham milik Istriku yang saat ini masih koma di rumah sakit gara-gara perbuatannya yang sudah mencelakainya.

"Kalau waktu itu aku mengetahui tentang kehamilan Elsa, aku pasti tidak akan menyetujui rencana Andien untuk mencelakai istriku. Untung saja nyawa istriku dan calon anakku masih bisa diselamatkan. Kalau tidak aku pasti tidak akan pernah memaafkan Andien!" monologku kesal luar biasa sambil berjalan menuju ruangan Anden yang sekarang berstatus sebagai Direktur keuangan di perusahaan milik keluarga istriku.

Andien benar-benar melakukan semua yang dia katakan kepadaku untuk bisa menguasai seluruh harta milik istriku yang masih koma.

Aku mulai curiga dengan niat Andien kembali kepadaku. Setelah sekian lama dia menghilang dari hidupku. Apakah jangan-jangan, Andien tidak pernah mencintaiku? Jangan-jangan dia hanya sedang menggunakan dan memanfaatkan aku untuk mendapatkan akses agar bisa masuk ke dalam perusahaan milik keluarganya Elsa Broto Atmajaya?

"Hentikan Andien!! Segera datang ke ruanganku Aku menunggumu di sana!" ucapku kesal sambil menatap tajam ke arah Andien yang kelihatannya terkejut melihat amarahku.

Andien terlihat kesal dan terus menghentakkan kakinya ke lantai untuk melampiaskan amarahnya.

"Kamu kenapa melarangku untuk mengalihkan ataupun mentransfer semua saham milik Elsa atas namaku? Kenapa, Mas?" tanya Andien dengan tatapan tajam ke arahku.

Aku bisa melihat emosi di matanya yang tidak terkendali. Jujur saja, untuk sesaat aku tidak mengenali lagi sosok wanita yang ada di hadapanku yang tampaknya sedang menggilai harta melebihi segalanya. Aku mulai merasa tidak nyaman dengan apa yang dia lakukan di perusahaan milik keluarga istriku yang aku cintai.

Ya! Walaupun aku memiliki Andien sebagai istri mudaku, tetapi aku juga mencintai Elsa sebagai istri pertamaku yang sebentar lagi akan memberikan seorang anak untukku dan aku sudah tidak sabar untuk menantikan kehadiran anakku di atas dunia ini.

Aku dan Elsa sudah menantikan kelahirannya begitu lama. Kami sudah berjuang kesana kemari demi memiliki keturunan yang tidak mudah kami dapatkan. Elsa bahkan sampai rela menjalani begitu banyak program kehamilan yang menyakitkan demi mewujudkan impiannya menjadi seorang ibu.

Entah apa yang menjadi alasan Elsa tidak pernah memberitahukan kepadaku soal kehamilan dia. Kalau bukan karena Andien yang sudah mencelakai Elsa, dan membuat istriku itu koma, aku mungkin tidak tahu soal kehamilan istriku.

"Jawab aku, Mas! jangan-jangan kau mencintai istrimu yang sekarang menjadi mayat hidup itu. Ya kan? Ngaku kamu, Mas!" teriak Andien di depan mataku dengan keras.

Aku langsung mendekati Andien dan berusaha untuk menenangkannya. Bagaimanapun juga saat ini kami berada di kantor. Bagaimana kalau ada orang lain yang mendengarkan apa yang dia katakan?

Apalagi sampai saat ini sepupunya Elsa masih terus menyelidiki tentang kasus kecelakaan Elsa yang menurut dia sangat aneh.

"Tenanglah! Apa kau ingin semua orang di kantor ini mengetahui tentang kelakuanmu yang sudah mencelakai Elsa dan membuat dia koma hampir 2 bulan lamanya di rumah sakit?" bisikku di telinga Andien yang tadi kalap dan kehilangan akalnya.

Mendengar apa yang aku katakan, Andien kemudian diam dan duduk di depanku. Andien rupanya mulai mencerna apa yang kukatakan dengan baik.

"Kalau kamu tidak mengizinkanku untuk mentransfer semua saham milik Elsa atas namaku, maka itu artinya semua usaha kita untuk menguasai hartanya sia-sia belaka. Kamu maunya apa sebenernya, Mas?" tanya Andien dengan suara yang mulai lunak.

Aku pun hanya bisa menghela nafas berat dan mendekati istri mudaku yang tampaknya sudah tidak sabar untuk menikmati hasil kerja kerasnya yang sudah mencelakai Elsa.

"Sabarlah sebentar, sayang! Kau tidak boleh grasa grusu seperti itu. Apa lagi kau sampai melakukan sesuatu dengan begitu ceroboh yang hanya akan mengundang kecurigaan orang lain terhadap dirimu. Apa kamu tidak mengetahui kalau sampai saat ini Aska terus menyelidiki tentang kecelakaan Elsa? Kita harus hati-hati agar keamanan dan keselamatan kita tetap terjaga. Paham?" tanyaku berusaha untuk menghibur Andien yang selalu bersikap ceroboh dan lebih mementingkan emosi dan nafsunya dari pada logika dan akal sehatnya.

"Tapi aku sudah tidak tahan untuk mengurus istrimu yang sudah seperti mayat hidup itu. Mas, kenapa kau tidak mau merelakan dia untuk mati saja sih?" rengek Andien masih saja berusaha dan membujuk diriku untuk melakukan keinginannya.

Aku menggeleng dengan kuat dan menolaknya. Karena aku tidak mau kalau sampai anak yang ada di dalam kandungan Elsa akan mati juga.

"Aku mohon Andien! Please, sayang! Berilah aku kesempatan lagi, setidaknya sampai Elsa melahirkan anakku! Setelah itu terserah kau mau melakukan apa terhadapnya. Aku tidak peduli lagi!" ucapku berusaha membujuk Andien agar mau membiarkan istri dan anakku hidup aman di rumah sakit.

Sampai saat ini aku masih berharap Elsa bisa siuman dari komanya dan melahirkan anak kami dengan selamat. Aku tidak ingin keserakahan Andien malah mengubur kebahagian diriku untuk memiliki seorang anak lelaki yang saat ini sedang dikandung oleh istriku.

Andien terlihat tidak rela mendengar keinginanku. Tapi aku harus tegas kepada wanita ambisius Itu demi keamanan istri dan juga anakku.

"Kalau kamu sampai berbuat yang macam-macam kepada Elsa dan anakku, maka aku tidak akan pernah memaafkanmu selamanya!" ancamku pada Andien yang sontak langsung melotot mendengarnya.

Aku tidak peduli apapun yang akan dia pikirkan tentang diriku karena melakukan hal frontal ini demi melindungi Elsa dan anakku. Bagiku sekarang, aku tidak ingin kehilangan darah dagingku sendiri gara-gara keegoisan Andien yang begitu membenci istriku.

Aku sendiri tidak mengerti kenapa Andien tampak begitu bernafsu ingin menguasai seluruh harta milik keluarga Broto Atmajaya seperti ada sebuah dendam besar yang disembunyikan dariku.

"Sayang, jujurlah kepadaku. Sebenarnya, apakah kau memiliki dendam pribadi terhadap istriku sebelum ini?" tanyaku pada Andien yang langsung gugup mendengar pertanyaanku.

"Apa sih yang kau tanyakan itu, Mas? Aneh sekali! Aku membenci Elsa hanya karena dia adalah istri sahmu. Sementara aku hanyalah istri siri kamu yang tidak memiliki kekuatan apapun di dalam hukum. Paham kamu?" aku melihat Andien yang langsung mengalihkan pandangannya dan tidak berani menatap mataku ketika mengatakan itu.

Aku yakin sekali kalau Andien selama ini telah menyembunyikan sesuatu dariku. Tetapi aku tidak mau mencari penyakit dengan terus mendesaknya. Karena aku tahu betapa berbahayanya wanita seperti Andien yang sangat nekat dan selalu melakukan hal-hal di luar batas kenormalan.

Bahkan sampai saat ini aku masih belum bisa mempercayai tentang Andien yang begitu tega mencelakai Elsa dengan memanipulasi mobil yang dia kendarai. Sehingga akhirnya mengalami kecelakaan fatal di jalan raya yang membuat istriku koma hingga saat ini. Sementara sopir pribadinya meninggal di tempat pada saat kecelakaan terjadi.

Terpopuler

Comments

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

ada rahasia tersembunyi Andien

2023-09-03

1

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-09-02

1

Umi Tum

Umi Tum

lanjut 😍

2023-09-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!