Bab 9

Pov Andien

Aku yakin kalau aku akan bisa menguasai semua yang di miliki oleh perempuan sok keren dan sok baik itu. Akhirnya aku berhasil setelah berusaha dengan sangat keras.

Suami, keluarga, perusahaan yang dia rintis, kini semua sudah ada di tanganku. Aku puas luar biasa.

"Andien, katakan padaku! Apa yang sudah kamu lakukan pada istriku?" tanya Mas Heru dengan menggebu-gebu.

Aku tentu saja bahagia sekali melihat laki-laki yang sejak dulu aku cintai. Kini dia akan menjadi milikku setelah Elsa aku singkirkan dengan begitu mudah.

"Kenapa?"

"Kenapa? Seharusnya kau mengerti kalau aku khawatir dengan istri dan calon anakku. Apa yang sudah kau lakukan pada mereka?" tanyanya lagi dengan menatap tajam ke arahku.

Aku membaca mantra dalam hati untuk menaklukan dia. Tapi sulit! Semua seakan berbalik padaku. Aih!! Kurang ajar sekali! Entah apa yang dia gunakan sehingga sulit sekali menembus pertahankan Mas Heru akhir-akhir ini.

"Mas, kamu melakukan apa sih akhir-akhir ini?" tanyaku pada Maa Heru yang sejak tadi terus menatap tajam padaku.

Jujur saja, aku merasa tidak nyaman dengan hal itu. Aura Mas Heru sekarang rasanya panas sekali.

"Kenapa kamu menatap aku begitu?"

"Aku sedang bingung dengan kamu, Mas. Aku merasa kamu sekarang berbeda sekali. Katakan sama aku, Mas. Kamu pergi ke mana selama beberapa hari yang lalu?" tanyaku menyelidiki dia.

Mas Heru terlihat gugup dan menghindari pandangan mataku. Aku bisa merasakan kalau dia juga tidak nyaman melihat padaku.

"Aku pergi bersama temanku untuk mencari Elsa. Andien! Katakan sama aku!! Kamu sudah melakukan apa sama Istriku? Kenapa aku gak bisa menemukan Elsa di manapun?" tanya Mas Heru masih belum menyerah juga untuk menemukan jejak Elsa.

Aku mendengus kesal. Rupanya usahaku selama ini untuk membuat dia melupakan Elsa masih belum berhasil. Dia masih merindukan wanita menyebalkan itu. Aku sungguh marah luar biasa.

"Kamu kenapa masih mencintai Elsa? Kenapa? Bukan kah Mas bilang kalau kamu membenci Elsa yang sok menguasai segalanya?" tanyaku pada Mas Heru yang langsung gugup bukan kepalang.

"Aku tentu saja khawatir dengan calon anakku! Aku bukankah sudah bilang sama kamu untuk menunggu anakku lahir baru boleh bertindak pada Elsa. Kenapa kamu malah bertindak sekarang?" tanyanya melotot.

Aku merasakan hatiku kesal setengah mati. Pria yang aku perjuangkan setengah mati ternyata masih mencintai wanita yang paling aku benci sejak dulu.

Aku langsung melemparkan berkas yang ada di depanku pada Mas Heru untuk pelampiasan amarah di hatiku. Jujur saja! Aku cemburu luar biasa.

"Semakin kamu melakukan itu, aku semakin benci dengan Elsa! Mas, apa kamu gak bisa melepas Elsa untuk menjadi istri kamu? Ayo kita menikah dan hidup bahagia selamanya! Aku sudah berusaha sangat keras untuk menyingkirkan dia. Demi cinta kita agar bisa bersama!'' Aku memeluk Mas Heru dan menciumnya akan tetapi yang kudapatkan adalah penolakan.

hatiku benar-benar sangat sakit dengan hal itu. "Kenapa kamu menolak aku, Mas? Kenapa?" teriakku kesal bukan kepalang.

Usaha kerasku selama ini seakan sia-sia dengan semua penolakan itu rasa benci ku kepada Elsa semakin menggunung.

"Aku sudah berjuang dan berusaha untuk mendapatkan kamu, Mas! Kenapa kamu masih belum bisa melepaskan wanita itu yang jelas-jelas sudah pergi meninggalkan kamu, huh? Kenapa?" amukku kesal.

Aku sudah memutuskan akan melawan apapun yang dia lakukan. Sudah cukup semua kesabaranku selama ini. Aku gak akan diam lagi.

"Andien! Kamu gila dan tidak waras! Hentikan semua hal buruk yang kau lakukan pada Elsa. Karena aku tidak akan tinggal diam ketika kau menyakiti istriku dan calon anakku! Andien! Aku akan meyakinkan untuk melawanmu hingga akhir!" setelah mengatakan itu Mas Heru pergi meninggalkan ruanganku dengan meninggalkan rasa sakit hati yang semakin besar di hatiku pada Elsa.

Elsa, wanita itu selalu mendapatkan apapun yang dia mau tanpa berusaha dengan keras. Berbeda denganku yang harus selalu ekstra usaha hanya untuk mendapatkan keinginanku tetapi masih saja gagal dan kehilangan. Aku geram sekali dengan semua yang terjadi beberapa hari ini.

Entah apa yang terjadi kepada Mas Heru yang sekarang sudah berubah total. Seakan sulit sekali untuk aku kendalikan seperti dulu. Seakan ada awan tebal yang menyelimuti dirinya sehingga aku tidak bisa menembus pertahankan Mas Heru.

"Aku harus datangi Mbah Karso lagi. Aku harus memperkuat susuk yang kugunakan supaya Mas Heru semakin tergila-gila padaku! Aku tidak akan rela membiarkan dia pergi dariku setelah usaha yang begitu keras!" Aku akhirnya memutuskan untuk segera pergi dari kantor.

Dengan kecepatan ekstra, aku mengendarai mobilku untuk segera menuju ke tempat Mbah Karso praktek.

Aku sudah tidak sabar lagi untuk mendapatkan kabar tentang Mas Heru yang sekarang begitu berubah dan sangat sulit untuk aku kendalikan lagi.

Sepanjang perjalanan perasaanku benar-benar tidak enak seperti ada seseorang yang sedang mengikutiku dan memperhatikanku. Tetapi aku sudah bertekad harus segera mendatangi Mbah Karso dan mendapatkan jawaban dari pertanyaanku.

Begitu sampai di tempat prakteknya aku langsung mendekat dan mencari keberadaannya. Aku tidak peduli sama sekali kepada siapapun yang saat ini sedang mengawasiku. Aku akan minta kepada Mbah Karso untuk menyingkirkan orang itu yang pastinya sedang berniat untuk berbuat jahat padaku.

"Mbah, ada di dalam tidak?" tanyaku.

Aneh sekali. Kenapa tempat praktek ini tiba-tiba sepi seperti ini? Padahal biasanya sangat ramai dengan pengunjung yang butuh bantuan dari Mbah Karso yang terkenal sakti mandraguna.

"Mbah, ada di dalam tidak? Kenapa tidak menyahut, sih? Menyebalkan!" Aku kesal luar biasa karena sudah hampir setengah jam aku berdiri di tempat ini, tapi tidak ada satu orang pun yang menyangkut panggilanku. Aku jadi berpikir apakah Mbah Karso pindah lokasi praktek?? Tapi ke mana dia pergi?

Disaat aku sudah merasa putus asa, tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka sendiri.

Aku langsung masuk ke dalam ruangan yang terlihat begitu gelap dan pengap. Aku sudah terbiasa dengan ruangan itu. Aneh sekali, di situ aku tidak menemukan keberadaan Mbah Karso. Kemana dia?

Aku terus memanggil Mbah Karso sampai akhirnya keluar seseorang. "Jadi, benar dugaanku kalau kau bermain dukun!" tiba-tiba saja Mas Heru sudah berada di hadapanku dan menatap dengan tajam.

Aku mendekati dia dan berusaha untuk meyakinkan dia bahwa apa yang aku lakukan semuanya untuk dia. "Mas, aku datang ke sini cuma ingin berkonsultasi saja tidak ingin melakukan hal yang buruk. Kamu jangan sembarangan mengambil kesimpulan dengan kedatanganku ke tempat ini!" ucapku pada Mas Heru.

Aku bertanya-tanya bagaimana caranya Mas Heru mengetahui tempat ini? Padahal selama ini aku sudah benar-benar berhati-hati agar dia tidak tahu apa yang kulakukan di belakangnya.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-09-14

0

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

rasakan Andien akhirnya ketahuan juga, semoga Elsa selalu baik' saja dan ada orang yang tulus membantu nya.ayo Elsa kamu harus bisa membalas semua kejahatan nya Andien dan mengungkapkan juga kelicikannya Heru.

2023-09-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!