BAB 6 MESIN PEMOTONG RUMPUT.

Wajah teduh yang selalu menjadi panutannya selama ini, berubah menjadi mengenaskan karena keningnya berlumuran darah. Leher yang tercekik oleh kuku hitam itu mulai menembus bagian dalam.

"Aaarrggh... Lepaskan ayahku!" Jerit Putri dengan berderai air mata.

Putri menangis meraung-raung di depan pintu yang tertutup rapat. Nampak beberapa penghuni kost mulai berdatangan karena mendengar jeritan Putri. Tempat kost yang campur antara penghuni pria ataupun wanita selalu ramai setiap harinya. Mereka memandang Putri dengan tatapan takut. Hanya ada satu wanita yang mendekat, dan menyadarkan Putri. Ia menggoncangkan tubuhnya seraya berteriak kencang. Butuh waktu lumayan lama, sampai Putri benar-benar tersadar dari alam bawah sadarnya.

"Hei! Lu kenapa? Tenanglah disini gak ada apa-apa. Kenapa lu nangis histeris kayak gini?" Tanya Febi, gadis yang tinggal persis di kamar yang akan ditempati Putri.

Putri masih sesegukan, lalu ia menyeka air mata yang masih mengalir di kedua matanya. Ia memandang ke segala arah, menyadari jika dirinya sedang menjadi pusat perhatian.

"A-aku gak apa-apa! Maaf sudah membuat keributan disini!" Jawab Putri seraya bangkit berdiri dan membungkukkan tubuhnya di hadapan banyak orang, sebagai tanda permintaan maaf.

Satu persatu orang-orang pergi dari sana, hanya ada Febi yang masih berdiri di hadapan Putri. Ia memperkenalkan diri, dan mengajak Putri untuk mengobrol. Karena sepertinya Putri seperti dalam tekanan, dan banyak pikiran.

"Kalau ada masalah cerita aja ke gue, jangan dipendam sendiri. Gue takut kalau ada orang yang tinggal disini bunuh diri. Jangan salah paham ya, gue bukannya sok akrab sama lu. Tapi gue beneran pengen suasana di kost ini jadi tenang, kayak dulu!" Ucap Febi dengan menghembuskan nafas panjang.

Sebelum berbicara santai, keduanya lebih dulu berkenalan. Mengetahui jika Febi tinggal di samping kamarnya, membuat Putri agak tenang karena sudah memiliki teman untuk mengobrol.

"Aku gak ada masalah apa-apa kok Feb, tadi aku baru dapat telepon dari orang rumah. Aku hawatir dengan kondisi ayah, gak sadar kalau aku sampai histeris kayak gitu. Maaf ya perkenalan pertama kita jadi kayak gini. Ngomong-ngomong sebelumnya ada kejadian apa disini? Kok kayaknya kau takut sekali, sampai mendatangi ku gitu?" Kata Putri tak menjelaskan yang sebenarnya.

Tak berselang lama, Melati bersama mbak Ijah datang. Karena mereka mendapat laporan jika ada keributan di depan kamar nomor 15. Pemilik kost itu membawakan segelas minuman yang di bacakan sesuatu oleh mbak Ijah.

"Minumlah Put, setelah ini kau akan merasa jauh lebih baik." Pinta Melati seraya menggenggam tangan Putri.

Nampak keraguan di wajah Putri, ia memandang ke wajah-wajah orang yang ada di sekitarnya. Febi meyakinkan Putri, jika ia tidak akan kenapa-napa setelah meminum air itu. Karena dari penjelasan Febi, mbak Ijah memang dikenal bisa menyembuhkan sesuatu. Dengan berat hati, Putri meraih gelas air putih dan meneguknya sampai setengah gelas.

"Udah bu makasih. Tapi ini air apa?"

"Hanya air putih biasa aja Put. Mbak Ijah ini memang memiliki sedikit kelebihan untuk menyembuhkan orang-orang yang terkena sawan. Kayaknya ada makhluk gaib yang ngikutin kamu sampai kesini, dan baru saja mbak Ijah mendoakan mu melalui perantara air tadi. Setelah ini mbak Ijah akan membersihkan kamar itu, supaya kau bisa langsung menempatinya. Hantu tadi senang dengan tempat kotor, dan dia nempel di badanmu karena kamu lelah dan belum membersihkan diri. Makanya lain kali, kalau sudah sampai bersihkan badan dulu biar gak ada yang nempel dan ngikutin terus!" Jelas Melati dengan senyum ramahnya.

Putri menelan ludah kasar, ia terkejut mendengar penjelasan pemilik kost itu. Bahkan Febi juga langsung memepetkan tubuh mendekat ke sampingnya.

"Sudah ndak ada kok! Mbak Febi dan mbak Putri gak usah takut. Sekarang udah gak ada lagi. Mbak Febi tau sendiri kan gimana kemampuan saya!" Tegas mbak Ijah menatap Febi dengan tersenyum miring.

Melihat senyuman mbak Ijah membuat Putri bergidik, karena ada aura mencekam yang ia rasakan. Terlihat Febi dengan cepat menganggukkan kepala, lalu berpamitan untuk kembali ke kamarnya.

"Putri gue masuk kamar dulu, ada kerjaan yang harus gue selesaikan. Nanti kita ngobrol lagi. Permisi bu, mbak Ijah!" Serunya sebelum beranjak pergi.

Putri buru-buru menyembunyikan bingkai foto keluarganya. Beruntungnya ia sempat mengambilnya dari dalam lemari sebelum mbak Ijah mengosongkan lemari. Melati berkata jika Putri tidak boleh mendekati pintu yang ada di depan kamarnya.

"Pintu dengan ornamen pewayangan itu ya bu?" Celetuk Putri blak-blakan.

"Iya Put, pintu itu. Disana adalah kamar peninggalan nenek buyut keluarga besar saya. Banyak barang-barang berharga yang tersimpan, sekaligus itu adalah tempat suci untuk keluarga besar saya melakukan sembahyang." Jelas Melati selalu dengan senyum ramahnya.

"Sembahyang? Ma-maaf sebelumnya... Apa bu Melati dan keluarga menganut keyakinan yang berbeda dari mayoritas penduduk Indonesia?" Tanya Putri agak menundukkan wajahnya.

Nampaknya mbak Ijah yang ingin menjawab pertanyaan Putri dengan wajah yang agak memerah. Namun Melati menghentikan mbak Ijah, dan ia menjelaskan pada Putri jika seperti yang ia katakan. Jika keluarganya menganut keyakinan yang minoritas, dan mereka mengadakan sembahyang besar untuk leluhur dalam waktu enam bulan sekali.

"Apakah mbak Ijah belum menjelaskan peraturan yang berlaku selama enam bulan sekali?" Imbuh Melati menatap Putri dengan serius.

"Su-sudah kok bu. Ma-maaf saya terlalu lancang bertanya seperti ini!" Ucap Putri berbicara gagap, dan dijawab mbak Ijah dengan sinis.

"Baguslah kalau kau tau itu lancang! Lebih baik jaga batasanmu jika mau tinggal lama disini!" Seru mbak Ijah mengaitkan kedua alis mata.

"Sudahlah mbak Ijah, jangan terlalu di ambil hati. Putri ini masih belum cukup dewasa dalam berpikir, kalau begitu kami tinggal dulu ya Put. Semoga kau betah tinggal di kamar yang menjadi pilihanmu ini. Biar pak Sardi yang membantu memindahkan semua tas mu dari kamar depan." Pungkas Melati sebelum melangkah pergi.

Baru saja Putri memasang sprei di kasur, ia mendengar suara bising dari mesin pemotong rumput. Suara berisik yang memekakkan telinga membuatnya penasaran, ia membuka jendela yang mengarah ke taman belakang. Nampak seorang lelaki tua sedang memotong rumput menggunakan alat panjang dengan bagian bawah yang dapat langsung memangkas rumput dengan pisau tajam.

Whuuuussd...

Bayangan hitam melesat melewati lelaki tua tadi. Tak lama sesuatu yang diluar nalar terjadi. Pisau pemotong rumput yang terlihat kencang tiba-tiba bautnya lepas satu persatu, pisau berbentuk bulat dan bergerigi tajam terbang melesat bebas ke arah yang tak beraturan. Seorang wanita yang baru saja masuk dari pintu pagar mendadak kelabakan mengetahui jjka ada benda asing yang mengarah padanya. Dan ia tak dapat mengelak lagi, ketika benda tajam itu terbang ke arahnya. Seketika darah segar menyembur dari lehernya. Pisau tajam yang berasal dari mesin pemotong rumput tadi berhasil mengoyak bagian leher wanita tersebut. Sampai ia tergeletak dengan berlumuran darah.

Terpopuler

Comments

yuli Wiharjo

yuli Wiharjo

mesin rumput.. Di episode mana nih dinovel kaitanya. ingat ayo ingat... nyembur darah... Emang Pinter ni othor nya buat cerita

2023-10-06

0

ㅤㅤ

ㅤㅤ

mulai nih hal misti²ny kluar..

2023-09-12

0

Rina Hartopo

Rina Hartopo

😱😱😱😱 apa otg itu selamat

2023-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 BERAWAL DARI CURIGA.
2 BAB 2 FIRASAT BURUK?
3 BAB 3 PERJALANAN KE KOTA.
4 BAB 4 KOST MELATI.
5 BAB 5 BUKU CATATAN AYU PRADITA.
6 BAB 6 MESIN PEMOTONG RUMPUT.
7 BAB 7 PESAN BERISI ANCAMAN.
8 BAB 8 TEROR LEWAT MIMPI?
9 BAB 9 HANTU PENDEKATAN?
10 BAB 10 PESAN KEMATIAN KEDUA?
11 BAB 11 KEJUTAN?
12 BAB 12 APAKAH DIA MENDENGAR?
13 BAB 13 MENYINGGUNG HATI.
14 BAB 14 PENAMPAKAN YANG TERLIHAT.
15 BAB 15 KARA KERASUKAN.
16 BAB 16 MEREKA SIAPA?
17 BAB 17 KERETA KENCANA.
18 BAB 18 PERINGATAN AYU UNTUK ADIKNYA.
19 BAB 19 HARI PERTAMA DI PABRIK.
20 BAB 20 TERJADI PEMBULLYAN.
21 BAB 21 ANAK KEMBAR?
22 BAB 22 TERKURUNG DI KAMAR.
23 BAB 23 KIDUNG PENENANG.
24 BAB 24 MASIH MENJADI MISTERI?
25 BAB 25 KEPUTUSAN MENDADAK?
26 BAB 26 MISTERI GENTONG AIR?
27 BAB 27 FASILITAS YANG LENGKAP.
28 BAB 28 FLASHBACK PENGLIHATAN GAIB.
29 BAB 29 PESAN DAN PETUNJUK TERAKHIR.
30 BAB 30 PENAMPAKAN BARU?
31 BAB 31 SAMBUTAN HANGAT.
32 BAB 32 TRAGEDI TRAGIS!
33 BAB 33 MIMPI ATAU NYATA?
34 BAB 34 SINGING BOWL?
35 BAB 35 PENAMPAKAN SOSOK GAIB.
36 BAB 36 MENGINAP DI PAVILIUN.
37 BAB 37 FOTO HITAM PUTIH?
38 BAB 38 ACARA SAKRAL?
39 BAB 39 ACARA BERJALAN SUKSES.
40 BAB 40 BERTANYA-TANYA?
41 BAB 41 TERNYATA PAK WAKIDI?
42 BAB 42 KEMBALI KE MASA LALU.
43 BAB 43 TERJEBAK KEADAAN.
44 BAB 44 HATI IBU YANG IBA.
45 BAB 45 ADA RENCANA TERSEMBUNYI?
46 BAB 46 PERMAINAN LICIK PARA ANGGOTA?
47 BAB 47 SALING MENJATUHKAN?
48 BAB 48 SIASAT?
49 BAB 49 CERITA PENJEBAKAN?
50 BAB 50 CUCI OTAK.
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1 BERAWAL DARI CURIGA.
2
BAB 2 FIRASAT BURUK?
3
BAB 3 PERJALANAN KE KOTA.
4
BAB 4 KOST MELATI.
5
BAB 5 BUKU CATATAN AYU PRADITA.
6
BAB 6 MESIN PEMOTONG RUMPUT.
7
BAB 7 PESAN BERISI ANCAMAN.
8
BAB 8 TEROR LEWAT MIMPI?
9
BAB 9 HANTU PENDEKATAN?
10
BAB 10 PESAN KEMATIAN KEDUA?
11
BAB 11 KEJUTAN?
12
BAB 12 APAKAH DIA MENDENGAR?
13
BAB 13 MENYINGGUNG HATI.
14
BAB 14 PENAMPAKAN YANG TERLIHAT.
15
BAB 15 KARA KERASUKAN.
16
BAB 16 MEREKA SIAPA?
17
BAB 17 KERETA KENCANA.
18
BAB 18 PERINGATAN AYU UNTUK ADIKNYA.
19
BAB 19 HARI PERTAMA DI PABRIK.
20
BAB 20 TERJADI PEMBULLYAN.
21
BAB 21 ANAK KEMBAR?
22
BAB 22 TERKURUNG DI KAMAR.
23
BAB 23 KIDUNG PENENANG.
24
BAB 24 MASIH MENJADI MISTERI?
25
BAB 25 KEPUTUSAN MENDADAK?
26
BAB 26 MISTERI GENTONG AIR?
27
BAB 27 FASILITAS YANG LENGKAP.
28
BAB 28 FLASHBACK PENGLIHATAN GAIB.
29
BAB 29 PESAN DAN PETUNJUK TERAKHIR.
30
BAB 30 PENAMPAKAN BARU?
31
BAB 31 SAMBUTAN HANGAT.
32
BAB 32 TRAGEDI TRAGIS!
33
BAB 33 MIMPI ATAU NYATA?
34
BAB 34 SINGING BOWL?
35
BAB 35 PENAMPAKAN SOSOK GAIB.
36
BAB 36 MENGINAP DI PAVILIUN.
37
BAB 37 FOTO HITAM PUTIH?
38
BAB 38 ACARA SAKRAL?
39
BAB 39 ACARA BERJALAN SUKSES.
40
BAB 40 BERTANYA-TANYA?
41
BAB 41 TERNYATA PAK WAKIDI?
42
BAB 42 KEMBALI KE MASA LALU.
43
BAB 43 TERJEBAK KEADAAN.
44
BAB 44 HATI IBU YANG IBA.
45
BAB 45 ADA RENCANA TERSEMBUNYI?
46
BAB 46 PERMAINAN LICIK PARA ANGGOTA?
47
BAB 47 SALING MENJATUHKAN?
48
BAB 48 SIASAT?
49
BAB 49 CERITA PENJEBAKAN?
50
BAB 50 CUCI OTAK.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!