BAB 2 FIRASAT BURUK?

“Ini apa yah?”

“Buka saja, kau akan tau apa isinya.”

Dengan penasaran, Putri membuka selembar amplop usang lalu membacanya. Tertulis nama Aditya di dalamnya, dan ada selembar foto anak kecil. Seketika sang ibu penasaran, dan ikut melihat apa yang dilihat anak gadisnya.

“Foto siapa ini yah?” Tanya Putri dengan mengaitkan kedua alis matanya.

“Dia adalah saudara sepupumu nduk, dulu pakde dan budhemu mengadopsi nya. Karena mereka tak bisa memiliki keturunan. Sekarang dia pasti sudah dewsa, dan wajahnya berbeda dari foto masa kecilnya. Kau akan kesulitan mencarinya, karena yang kami tau dia sekarang bekerja di Polres Jakarta Barat.” Jawab ibunya dengan menghembuskan nafas panjang.

“Lalu apa hubungannya denganku yah, bu?”

Sang ayah yang terbaring lemah di atas ranjang susah payah duduk lalu menyenderkan tubuhnya di tembok.

“Mungkin dia bisa membantu mu nduk, ayah mendapatkan kabar kalau sekarang Adit sudah menjadi polisi. Kau akan sedikit terbantu ketika tinggal di kota. Kalau ada orang yang mengganggu mu seperti mbak mu waktu itu, kau bisa mendatangi Adit dan meminta pertolongannya. Meski dia hanya anak angkat pakdemu, Adit akan tetap membantu mu. Jangan sampai kau berurusan dengan orang yang salah. Dan semoga kau tak bertemu dengan mereka!” Tegas sang ayah matanya berkaca-kaca.

“Mereka siapa yah?” Putri bangkit berdiri menghampiri ayahnya.

“Sudah nduk, tak usah dibahas sekarang. Ayah tak ingin mengingatnya, semoga semua kejadian tak ada hubungannya dengan masa lalu itu.” Jawab ayahnya setengah meringis menahan sakit di tubuhnya.

Ibunya meminta Putri ke dapur, untuk mengambil makanan untuk ayahnya. Ketika Putri berjalan ke arah dapur, ia melewati sebuah ruangan yang pintunya setengah terbuka. Nampak sebuah bayangan dari dalamnya. Karena penasaran Putri masuk ke dalam, dan ia sangat terkejut begitu melihat penampakan Ayu. Wajah yang setengah pucat tadi, rambutnya tersibak karena hembusan angin. Nampak seluruh wajahnya terlihat, kepala yang agak miring dengan lidah menjulur keluar. Membuat Putri berteriak kencang, lalu ia berjongkok karena lemas. Kakinya tak dapat menopang tubuhnya, ia sangat ketakutan sampai menangis pun tak mengeluarkan suara.

“Ada apa to nduk?” Ibunya berlari cepat mendatangi nya, lalu memeluk Putri seraya mengusap air mata yang membasahi wajahnya.

“Tadi ada mbak Ayu bu disini, dia berdiri di depan cermin menampakkan wujudnya pada Putri.” Jelasnya sesegukan.

“Kau sering seperti ini Put, apa karena kau belum ikhlas dengan kematian kakakmu?”

“Tentu saja Putri belum ikhlas bu, apalagi mbak Ayu sering datang melalui mimpi. Bahkan hari ini, gak cuma lewat mimpi tapi mbak Ayu menampakkan wujudnya padaku. Jangan-jangan ada yang gak beres dengan kematiannya bu. Pasti mbak Ayu bukan mati karena bunuh diri, tapi ada sesuatu yang gak kita ketahui.”

Ibunya membantu Putri bangkit berdiri, lalu keduanya duduk di depan jendela. Terlihat raut wajah sang ibu berubah cemas. Namun seakan ia mengetahui sesuatu.

“Waktu itu Ayu pernah bercerita pada ibu, jika ada beberapa teman di kostnya yang suka meledeknya. Karena Ayu datang dari desa dan tak seperti temannya yang lain, Ayu sering dikucilkan dan tak pernah di ajak bicara. Namun ada kesalah pahaman yang sempat terjadi. Katanya pacar temannya ada yang suka curi pandang padanya, lalu temannya tau dan mereka sempat bertengkar. Sampai terjadi keributan di tempat kostnya, malahan ibu kostnya sempat menghubungi ibu. Karena Ayu sempat mengurung diri di kamar, dan tak berangkat kerja selama dua hari. Sejak saat itu kelakuan Ayu berubah, dia jadi pendiam dan murung. Setelah pulang kerja dia sering berada di dalam kamar, dan dia sering keluar tengah malam. Hanya itu yang ibu tau, entah apa yang terjadi antara Ayu dan temannya. Tapi ada yang lebih aneh lagi nduk. Ayahmu itu seakan tau jika terjadi sesuatu pada mbakyu mu. Mungkin sebelum Ayu ditemukan tergantung, ayahmu sudah tau kalau terjadi hal buruk padanya. Ayahmu sempat kejang dan batuk sampai memuntahkan seteguk darah. Dia menjerit menyebut nama Ayu, lalu mengatakan kata maaf berulang kali. Katanya semua salah ayahmu, sampai Ayu harus bernasib malang begitu. Ibu jadi gak mengerti, apa maksud ayahmu. Kenapa dia tau jika hal buruk terjadi pada mbakyu mu, sementara dia sendiri hanya terbaring lemah di tempat tidur. Apakah sebenarnya ayahmu tau sesuatu yo nduk? Tapi dia gak mau cerita ke kita?”

“Putri juga gak tau bu. Mungkin langkah awal yang Putri ambil sudah benar. Putri harus bekerja di kota, mungkin saja sepupuku yang seorang polisi itu bisa membantu. Doa kan Putri ya bu, InsyaAllah Putri akan baik-baik saja.”

Terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah. Putri buru-buru ke depan dan membuka pintu rumahnya. Mawar datang dengan nafas terengah-engah, ia memegangi dadanya dengan berbicara tak jelas karena ia kesulitan mengatur nafasnya.

“Mas Mawar ambil nafas dulu, jangan langsung ngomong kalau capek. Ada apa buru-buru datang kesini?” Tanya Putri dengan menggaruk kepala yang tak gatal.

Sekilas namanya seperti seorang perempuan, namun Putri memanggilnya dengan sebutan mas. Namanya Mawardi, ia lebih suka dipanggil dengan nama Ardi. Namun karena warga desa lebih sering menyebutnya dengan nama depannya, dari kecil sampai dewasa jadi suatu kebiasaan memanggilnya dengan nama Mawar. Kalau kata warga desa, biar terdengar lebih indah jika memanggilnya. Terkadang Putri masih geli jika memanggil namanya, karena nama Mawar tak sesuai dengan kepribadian lelaki berusia dua puluh lima tahun itu. Bentuk tubuhnya yang tinggi besar, dengan otot-otot yang menghiasi lengan kekarnya. Dia bekerja di kebun membantu ibunya, dan mengelola hasil kebun yang akan dijual di kota.

“Gawat Put, ada hama yang merusak kebun cabai. Sehingga kita gagal panen, karena semuanya jadi rusak. Padahal bulan depan ayahmu harus berobat ke rumah sakit, dan biayanya seharusnya di ambil dari hasil panen cabai.” Jelas Mawar dengan mengacak rambutnya kasar.

“Ssstt... Pelan-pelan aja ngomongnya mas. Jangan sampai ayah mendengarnya, nanti ayah gak akan mau dibawa ke rumah sakit. Kau urus saja semua seperti biasanya, pinjam hasil kebun tetangga dulu. Kalau kita udah bisa panen, baru balikin ke mereka. Setelah ini aku akan berangkat ke kota, kalau bulan depan udah gajian aku akan mengganti hasil kebun tetangga yang kita pinjam. Tapi itu juga kalau hama kembali menyerang kebun kita. Kenapa hanya kebun kita saja ya yang selalu diserang hama, padahal kebun tetangga yang di sebelah gak kenapa-napa?” Kata Putri dengan mengaitkan kedua alis mata.

“Mungkin gak sih ada hubungannya dengan hal gaib Put? Atau ayah dan ibumu punya musuh yang gak suka sama mereka?” Celetuk Mawar berbicara agak berbisik.

Terdengar suara langkah kaki yang mendekat. Putri dan Mawar langsung mengalihkan pembicaraan, mereka tak ingin membuat ayah ataupun ibu Putri hawatir.

“Loh Mawar, udah selesai panen nya?” Ucap ibu Putri dengan menyunggingkan senyuman.

“Belum to bu, ini aku datang sengaja mau mengantarkan Putri ke terminal!” Kata Mawar seraya menyikut lengan Putri, dan ditanggapi Putri dengan anggukkan kepala.

Akhirnya Putri kembali ke dalam kamar ayahnya dan berpamitan. Terlihat ayahnya merogoh sesuatu dari bawah ranjangnya, sesuatu yang tersimpan di dalam kain hitam diberikan untuk Putri. Sang ayah berpesan, jika Putri harus membawa benda yang ada di dalam bungkusan itu kemanapun.

“Dulu ayah lupa memberikan itu pada Ayu, karena ayah kira tak akan terjadi apa-apa padanya. Dan ayah tak mau mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Meski ayah menjadi seperti ini, selamanya nasib buruk itu mungkin tak akan berhenti pada kalian berdua saja.” Ucap ayahnya dengan meneteskan air mata.

Terpopuler

Comments

Lentera Jiwa

Lentera Jiwa

Pada poin ini ayah nya Putri terlalu naif tidak menceritakan akar permasalahan. Dikira Putri itu Cenayang atau Linuwih. Tipe ortu seperti ini yg tidak mau anak menjadi dewasa dan bertanggung jawab, menutupi masalah tapi menjadi bumerang ke depannya

2023-10-17

0

yuli Wiharjo

yuli Wiharjo

Pelan Pelan ya Mas Adit Selesaikan Masalahnya.. Soalnya kamu peran pembantu utama wkwkwk

2023-10-06

1

Biah Kartika

Biah Kartika

penuh misteri ini si ayah, kenapa gak cerita aja sih dengan anaknya

2023-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 BERAWAL DARI CURIGA.
2 BAB 2 FIRASAT BURUK?
3 BAB 3 PERJALANAN KE KOTA.
4 BAB 4 KOST MELATI.
5 BAB 5 BUKU CATATAN AYU PRADITA.
6 BAB 6 MESIN PEMOTONG RUMPUT.
7 BAB 7 PESAN BERISI ANCAMAN.
8 BAB 8 TEROR LEWAT MIMPI?
9 BAB 9 HANTU PENDEKATAN?
10 BAB 10 PESAN KEMATIAN KEDUA?
11 BAB 11 KEJUTAN?
12 BAB 12 APAKAH DIA MENDENGAR?
13 BAB 13 MENYINGGUNG HATI.
14 BAB 14 PENAMPAKAN YANG TERLIHAT.
15 BAB 15 KARA KERASUKAN.
16 BAB 16 MEREKA SIAPA?
17 BAB 17 KERETA KENCANA.
18 BAB 18 PERINGATAN AYU UNTUK ADIKNYA.
19 BAB 19 HARI PERTAMA DI PABRIK.
20 BAB 20 TERJADI PEMBULLYAN.
21 BAB 21 ANAK KEMBAR?
22 BAB 22 TERKURUNG DI KAMAR.
23 BAB 23 KIDUNG PENENANG.
24 BAB 24 MASIH MENJADI MISTERI?
25 BAB 25 KEPUTUSAN MENDADAK?
26 BAB 26 MISTERI GENTONG AIR?
27 BAB 27 FASILITAS YANG LENGKAP.
28 BAB 28 FLASHBACK PENGLIHATAN GAIB.
29 BAB 29 PESAN DAN PETUNJUK TERAKHIR.
30 BAB 30 PENAMPAKAN BARU?
31 BAB 31 SAMBUTAN HANGAT.
32 BAB 32 TRAGEDI TRAGIS!
33 BAB 33 MIMPI ATAU NYATA?
34 BAB 34 SINGING BOWL?
35 BAB 35 PENAMPAKAN SOSOK GAIB.
36 BAB 36 MENGINAP DI PAVILIUN.
37 BAB 37 FOTO HITAM PUTIH?
38 BAB 38 ACARA SAKRAL?
39 BAB 39 ACARA BERJALAN SUKSES.
40 BAB 40 BERTANYA-TANYA?
41 BAB 41 TERNYATA PAK WAKIDI?
42 BAB 42 KEMBALI KE MASA LALU.
43 BAB 43 TERJEBAK KEADAAN.
44 BAB 44 HATI IBU YANG IBA.
45 BAB 45 ADA RENCANA TERSEMBUNYI?
46 BAB 46 PERMAINAN LICIK PARA ANGGOTA?
47 BAB 47 SALING MENJATUHKAN?
48 BAB 48 SIASAT?
49 BAB 49 CERITA PENJEBAKAN?
50 BAB 50 CUCI OTAK.
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1 BERAWAL DARI CURIGA.
2
BAB 2 FIRASAT BURUK?
3
BAB 3 PERJALANAN KE KOTA.
4
BAB 4 KOST MELATI.
5
BAB 5 BUKU CATATAN AYU PRADITA.
6
BAB 6 MESIN PEMOTONG RUMPUT.
7
BAB 7 PESAN BERISI ANCAMAN.
8
BAB 8 TEROR LEWAT MIMPI?
9
BAB 9 HANTU PENDEKATAN?
10
BAB 10 PESAN KEMATIAN KEDUA?
11
BAB 11 KEJUTAN?
12
BAB 12 APAKAH DIA MENDENGAR?
13
BAB 13 MENYINGGUNG HATI.
14
BAB 14 PENAMPAKAN YANG TERLIHAT.
15
BAB 15 KARA KERASUKAN.
16
BAB 16 MEREKA SIAPA?
17
BAB 17 KERETA KENCANA.
18
BAB 18 PERINGATAN AYU UNTUK ADIKNYA.
19
BAB 19 HARI PERTAMA DI PABRIK.
20
BAB 20 TERJADI PEMBULLYAN.
21
BAB 21 ANAK KEMBAR?
22
BAB 22 TERKURUNG DI KAMAR.
23
BAB 23 KIDUNG PENENANG.
24
BAB 24 MASIH MENJADI MISTERI?
25
BAB 25 KEPUTUSAN MENDADAK?
26
BAB 26 MISTERI GENTONG AIR?
27
BAB 27 FASILITAS YANG LENGKAP.
28
BAB 28 FLASHBACK PENGLIHATAN GAIB.
29
BAB 29 PESAN DAN PETUNJUK TERAKHIR.
30
BAB 30 PENAMPAKAN BARU?
31
BAB 31 SAMBUTAN HANGAT.
32
BAB 32 TRAGEDI TRAGIS!
33
BAB 33 MIMPI ATAU NYATA?
34
BAB 34 SINGING BOWL?
35
BAB 35 PENAMPAKAN SOSOK GAIB.
36
BAB 36 MENGINAP DI PAVILIUN.
37
BAB 37 FOTO HITAM PUTIH?
38
BAB 38 ACARA SAKRAL?
39
BAB 39 ACARA BERJALAN SUKSES.
40
BAB 40 BERTANYA-TANYA?
41
BAB 41 TERNYATA PAK WAKIDI?
42
BAB 42 KEMBALI KE MASA LALU.
43
BAB 43 TERJEBAK KEADAAN.
44
BAB 44 HATI IBU YANG IBA.
45
BAB 45 ADA RENCANA TERSEMBUNYI?
46
BAB 46 PERMAINAN LICIK PARA ANGGOTA?
47
BAB 47 SALING MENJATUHKAN?
48
BAB 48 SIASAT?
49
BAB 49 CERITA PENJEBAKAN?
50
BAB 50 CUCI OTAK.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!