Hari ini sudah hampir satu bulan Lisa pergi dari rumah dan hari ini aku akan membeli sayuran di penjual keliling biasa pasti para ibu-ibu akan berkumpul disana sambil beli sayuran sambil bergosip ria.
"Wah tumben ni Bu Erna belanja" ucap mang makmur sambil memperhatikan para ibu-ibu yang sedang memilih sayurannya.
"Iya mang lagi pengen aja ni" ucap ku.
"Mantu nya minggat mang, di cerai Ama anak nya" ucap Bu Dena yang tak lain tetangga ku yang tak pernah akur denganku itu.
"Padahal ya.... Mantu nya itu cantik, baik, sopan kurang apa lagi coba" celetuk ibu-ibu yang ada di sebrangku.
"Kurang ijo kaya nya Bu.... Kan biasanya rumput tetangga itu lebih hijau dan menggoda dari pada rumput sendiri" ucap ibu yang lain.
"Emang masalahnya apa Bu, kok Ampe bisa di cerai gitu?" tanya ibu-ibu yang lain masih kepo sama urusan pribadi orang.
"Eh ada Bu Erna... Kemana aja Bu gak liat udah hampir sebulan ini kaya nya saya lihat ibu sekarang jarang kumpul RT" ucap Bu RT yang super duper paling kepo dari semua warga nya
"Engga kemana-mana Bu, di rumah terus ko" jawabku sambil tersenyum dan memilih beberapa sayuran yang akan aku masak nanti
"Ow ya saya lupa sekarang pasti sibuk ya Bu ngurus rumah Segede gitu sendirian? Kemaren-kemaren kan ada yang urus, sayang sekali ya dan tentu sekarang bu Erna jadi cape sendiri ya ngurus nya?" ucap nya panjang lebar.
"Lah Bu RT gak akan cape dong kan masih ada mantu nya yang satu lagi Bu" celetuk ibu yang lain lagi membuat ku tersenyum.
"Eh yakin Bu.... Kalau tari juga ikut beres-beres urusan rumah? Bukannya selama ini Lisa terus ya yang ngerjain semua sendiri bahkan yang saya lihat tu ya si tari gak urus anak nya walaupun anak sendiri tu" emang mantap ucapan Bu RT ini membuat aku emosi.
"Maaf ya Bu.... Itu semua fitnah saya dan tari tiap hari pasti bantu beres-beres kok gak semua di pegang sama si Lisa juga"
"Masa sih Bu Erna kok kadang saya liat si Lisa itu pucet banget terus pas lewat rumah Bu Erna itu dia terus loh yang beres-beres saya kok Yo gak lihat kalau tari atau Bu Erna yang beberes" aku yang sudah mulai kesal dengan ucapan Bu RT pun segera menyelesaikan belanjaanku dan membayar semua yang aku bawa agar tak berlama-lama dan telingaku tak semakin panas mendengar ucapan cape level 100 nya Bu RT ini.
"Mang ini semua belanjaan hitung mang" ucap ku menyerahkan semua sayuran yang tadi aku pilih.
"Maaf Bu RT pasti itu dari Lisa ya yang menceritakan semua nya? Itu semua tidak benar ya kami semua di rumah saling bantu kok gak ada tu yang namanya Lisa bekerja sendiri di rumah dan membereskan semua pekerjaan rumah sendiri" ucapku mulai emosi, sedangkan semua ibu-ibu yang ada di sana mulai berbisik satu sama lain dan menatapku tajam.
"Lah Bu Erna ni lucu, walaupun Lisa tak menceritakan sama kami-kami ini tetap lah kami ini tau, Bu Erna kan punya tetangga kanan, kiri, depan belakang toh..... Pasti mereka semua lihat Bu tanpa Lisa atau Bu Erna ceritakan pun mereka akan tau" ucap Bu RT dengan santai nya yang membuat aku tambah emosi.
"Ini Bu Erna total bayar nya lima puluh delapan" ucap mang makmur sambil menyodorkan kantong keresek di hadapanku, aku pun langsung memberikan uang nya sama mang makmur sebenarnya aku ingin sekali menyumpal mulut lemes Bu RT dengan segenggam cabai SE*an yang ada di hadapanku itu.
Ya walaupun apa yang di ucapkan ya benar ada nya tapi tetap aku tak terima kalau si Lisa di tu baik di mata mereka sedangkan keluargaku?.
Aku pun pulang dengan keadaan membawa sebongkah kedongkolan di hatiku bukannya sebongkah berlian ini malah kedongkolan dan emosi.
Aku pun meletakkan belanjaan ku tadi di dapur untuk aku masak hari ini sambil mengoceh tak jelas di dapur. Ingin rasa Hendra aku minta agar cepat-cepat menghalalkan Lulu agar aku pun tak terlalu cape dalam mengurus rumah dan ingin membuktikan kalau semua itu tak benar.
Sedang asik nya aku memasak, aku mendengar pintu depan di ketuk beberapa kali karena sedang tak ada orang di rumah hanya aku sendiri terpaksa aku harus berhenti sejenak memasak dan melihat siapa kira nya yang datang ke rumah ku ini.
Segera aku buka pintu rumah, betapa terkejutnya aku melihat Lisa yang di antar oleh laki-laki sepupu nya itu berdiri di hadapanku.
"Li... Lisa" ucapku terbata dan mematung di hadapan mantu eh salah calon mantan mantu, tapi Lisa tak menjawab ucapanku dia langsung masuk ke dalam rumah menuju kamar nya.
"Aku kesini hanya ingin membereskan semua barang-barang ku" ucap nya sambil berlalu melewati aku yang sedang mematung melihat penampilan Lisa yang berubah, saat dulu nya ada di rumah ini dan yang sekarang seperti bukan Lisa mantuku.
"Jangan membawa apapun yang bukan hak mu Lis" ucapku sambil menatap nya di depan pintu kamar Hendra dan Lisa, aku memperhatikan gerakan Lisa siapa tau di membawa barang-barang berharga di rumah ini.
"Tenang saja mah.... Aku tak akan pernah mengambil apa yang bukan punyaku" aku pun mencebikkan mulut ku ketika mendengar Lisa berucap demikian sombong sekali yang mau menjada.
Beberapa menit aku perhatikan Lisa yang sedang membereskan pakaian yang dia punya pun aku baru teringat masakan yang sejak tadi aku tinggalkan. Gegas aku pergi meninggalkan Lisa yang masih berada di kamar itu dan segera berlalu menuju dapur untuk menyelesaikan masakanku karena sebentar lagi semua penghuni rumah ini akan pulang dan makan bersama, walaupun masakanku tak seenak masakan Lisa tapi kami mulai terbiasa dengan masakan aku ini.
Setelah selesai aku pun menaruh seperti biasa di meja makan dan langsung menuju kamar Hendra kembali untuk melihat apakah Lisa sudah selesai berkemas karena aku tak ingin Lisa bertemu dengan suamiku, itu akan membuat dia keluar lebih lama atau mungkin tak jadi keluar dari rumah ini.
"Sudah selesaikan cepat kamu pergi dari sini, aku gak Sudi orang yang sudah berselingkuh menginjakkan kaki di rumahku ini" ucapku sinis melihat Lisa yang kini tengah berdiri dan akan keluar dari kamar.
"Tenang saja mah aku sedang memproses semua perceraian kami jadi mamah bisa Carikan mas Hendra mantu yang sesuai selera mamah" ucap Lisa kemudian berlalu dari hadapanku.
"Lisa.... Lis.... Kamu gak ada sopan santun nya ya sama orang tua!!" aku pun berteriak kala melihat Lisa berlalu dari hadapanku tetapi dia tak sekalipun menghiraukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments