Membaik (bagian 2)
Di restoran mewah dan bersifat private room, Calvin menggandeng tangan Ellyn masuk ke dalam area restoran untuk makan siang serta menyelesaikan masalah diantara hubungan mereka. Memang terdengar gila, hanya demi mendapatkan maaf dari Ellyn saja, Calvin harus rela mengeluarkan sejumlah uang yang tentu tidaklah sedikit.
Ingat! Semua tentang Ellyn memang begitu berharga, wajar saja jika Calvin melakukan hal demikian. Apalagi Calvin dengan santai menjawab ‘biar kita ngobrolnya nyaman’.
Pelayan melihat kedatangan Calvin pun mempersilahkan duduk dimeja yang sudah disiapkan, memulai dengan memberikan menu serta menunggu apa yang akan dipesan oleh keduanya. Setelah usai mencatat pesanan mereka dan dirasa sudah cukup, pelayan tersebut segera undur diri.
Jarum jam terus berjalan, mengawasi kedua insan yang tengah asik melihat pemandangan alam sekitar dari ruangan indoor tempat ia berada saat ini. Ahh.. Mungkin hanya Ellyn saja yang menikmati hal seperti itu, sedangkan Calvin tentu saja asik menikmati memandang senyum manis Ellyn yang menyejukkan.
Seakan menghipnotis dirinya untuk selalu terbuai akan pesona dalam wajah Ellyn. Calvin yang tersadar pun menggelengkan kepala pelan, baginya sekarang bukan waktunya untuk seperti itu, ia harus segera menjelaskan masalah kemarin sebelum hubungannya bertambah rumit serta nanti akan berakhir kandas. Calvin berdehem sedikit keras agar Ellyn mengalihkan pandangannya.
“Aku benar-benar minta maaf untuk kesalahanku.”
Ellyn memandang Calvin serius, tak ada kebohongan saat gadis itu melihat dari kedua mata lelaki yang ada dihadapannya sekarang. Jujur Ellyn sebenarnya sudah memaafkan kesalahan Calvin, walau terkadang masih terasa sesak dalam hatinya.
“Maaf untuk hal yang membuat kamu sakit dan kecewa. Aku sadar permintaan maaf aja gak cukup buat nebus semua kesalahan yang pernah aku lakuin, cowok yang gak tahu diri, dan selalu memaksa dirimu terus ada disampingku.”
Calvin menghela napas panjang, dalam hatinya ia telah berjanji, semua perkataan yang ia katakan sekarang pada Ellyn adalah penentuan hidup dan mati lelaki itu kedepannya nanti. Genggaman tangan Calvin pada Ellyn begitu erat namun tak sampai menyakiti, tubuh Calvin juga tiba-tiba bergetar menahan sesuatu yang sejak tadi akan tumpah, dan Ellyn merasakan hal itu.
“Jika aku boleh meminta, ijinin aku terus sama kamu, bantu aku Ellyn.” Tambahnya lirih.
Sesak rasanya saat harus mendengar apa yang baru saja terucap dari mulut Calvin, namun tidak mudah juga bagi dirinya untuk melupakan sesuatu yang membuat kecewa. Ellyn berganti memegang tangan Calvin, ia diam memandang Calvin dengan sendu.
“Aku udah maafin kamu, tapi kalau suruh buat ngelupain kejadian yang udah terjadi, aku gak bisa. Aku harap kamu ngerti ya.”
Lelaki itu mengangguk paham, ia begitu terenyuh karena Ellyn begitu mudah memaafkan dirinya yang telah berbuat kasar padanya. Entah terbuat dari apa hati dari gadis ini, namun satu hal yang pasti yaitu sekali lagi Calvin beruntung memiliki Ellyn. Harusnya ia sadar sejak dulu, bukan sekarang saat Ellyn mengatakan semua padanya kemarin.
Ellyn menyuruh Calvin untuk berhenti membahas tentang hal ini, keduanya resmi kembali berbaikan dengan Calvin berulang kali masih mengatakan maaf padanya.
“Oh ya, pas dikantin aku sempat liat ada cewek duduk disamping kamu, anak baru?”
“Dia Sarah Sayang.”
“Cih. Padahal aku gak ada tanya nama deh tadi.” Cibir Ellyn dengan sinis.
Calvin diam, ia telah salah menjawab pertanyaan Ellyn yang tengah kesal karena ulahnya. Si*l sekali, baru saja ia baikan, masa harus berantem lagi? Tak ingin menambah masalah baru, Calvin langsung menggenggam tangan Ellyn dengan erat, tak ingin melepaskannya.
“Sayang.. Please, jangan bikin salah paham baru lagi dong.” Pinta Calvin memelas.
“Yaudah sih, orang aku juga biasa aja kok.”
“Iya, tapi muka sama nada bicara kamu yang gak biasa. Mau tahu perihal dia gak? Kalau gak juga gapapa sih, malah seneng aku.”
“Enak aja! Udah cepet jelasin.” Sewot Ellyn dengan melototkan kedua matanya.
Calvin terkekeh geli melihat Ellyn tidak terima akan ucapan darinya, padahal itu hanya sebuah candaan pengalihan dari Calvin. Setelah ketawanya mereda Calvin pun mulai melanjutkan lagi.
“Dia temen kecil Mark saat di Sydney, sekaligus temen sekelas aku.”
Calvin menceritakan awal pertemuan mereka mulai di saat ia menyusul gengnya yang tengah nongkrong di café, dan tanpa tahu ternyata Sarah pindah ke kota ini dan masuk ke sekolah menjadi siswa baru dikelasnya.
Sebenarnya Calvin menyadari jika Sarah menyukai dirinya, namun semua akan sia-sia saja karena lelaki itu hanya milik Ellyn dan ia juga tak berniat untuk berpaling dari gadis manapun, walau diantara mereka mempunyai paras yang cantik dan memiliki body yang menjadi idaman bagi para lelaki.
Raut wajah masam yang ditunjukkan Ellyn terlihat jelas karena tengah cemburu, dan hal itu tak satupun luput dari pantauan Calvin, ia sudah mengira akan seperti ini tapi mau bagaimana lagi, ia harus jujur agar tidak timbul kecurigaan dan masalah baru nanti.
Mendengar cerita Mark saat sepulang Sarah dari café, membuat ingatan kelamnya ikut muncul tanpa ia mau. Mark menceritakan kehidupan teman kecilnya yang menjadi anak korban broken home, orang tua Sarah telah bercerai saat gadis kecil itu masih dibangku Sekolah Dasar, Sarah juga hanya dirawat oleh Pamannya sedari kecil.
Ellyn merasa iba, ia memalingkan wajahnya dari hadapan Calvin, matanya yang sekarang berkaca-kaca membuat ia takut jika saat menatap wajah Calvin airmatanya akan menetes tanpa permisi. Ia begitu heran akan sikap Calvin yang seolah biasa saja mengatakan semua itu, padahal Ellyn tahu pasti bahwa kekasihnya itu sangat rapuh jika ada yang menyinggung masalah keluarganya atau menceritakan kehidupan orang lain yang hampir sama dengannya.
"Kenapa malah liat ke arah luar sih? Wajahku disini loh, bukan diluar."
Tangan Calvin terulur mendekati wajah Ellyn, perlahan menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantiknya, lalu dengan lembut diusapnya pipi mulus Ellyn. Tak sampai disitu saja, Calvin pun memegang dagu Ellyn yang sedikit tertunduk, menggerakkan kearah dimana saat ini ia tengah menatap wajah dari kekasihnya tersebut. Ia tersenyum manis melihat Ellyn yang masih menundukkan kepalanya.
"Look at me.. Don't cry.. I'm okay Honey." Ucap Calvin sangat lembut.
"Sorry."
"Sorry ? Untuk kesalahan yang mana?" tanya Calvin mengernyit dahi bingung.
"Bikin kamu jadi ke inget sama Mommy kamu." sahut Ellyn pelan.
"No. Kamu gak salah, disini aku yang salah, aku yang harus minta maaf ke kamu."
Entah kenapa Calvin merasa kesal dengan sifat Ellyn yang 'tidak enakkan' seperti saat ini. Padahal dirinya saja biasa menyikapi hal tersebut, tapi kenapa jadi Ellyn yang baper? Ellyn terus saja bersedih, hingga membuat Calvin tak tahu lagi harus membujuk gadis itu dengan cara apa. Ia pun menghela napas panjang.
"Hahhh.. Yaudah kita berdua salah, oke? Kalau gitu semua masalah clear kan? Aku gak mau berantem lagi sama kamu."
Tak begitu lama dari perbincangan serius diantara mereka yang telah usai, hidangan pun mulai berdatangan, para pelayan melayani semua kebutuhan dari mereka dan dirasa sudah siap semua, mereka berlalu undur diri.
Ellyn serta Calvin pun dengan sigap menyantap makanannya dengan lahap sampai tak sersisa, karena memang cacing didalam perut mereka tengah kelaparan sedari tadi.
***
Mobil sedan hitam yang cukup mewah sudah masuk ke pelataran halaman rumah. Mereka berdua telah sampai didepan rumah Ellyn setelah selesai menyantap hidangan yang luar biasa enak dan menakjubkan bagi Ellyn. Sungguh cacingnya berasa menjadi sultan hari ini.
“Kamu mau mampir masuk ke rumah atau langsung pulang?” Tawar Ellyn sambil membuka safety belt.
“Emang boleh?”
“Kalau gak boleh ya gak bakal aku nawarin kamu kali. Duh kenapa kamu jadi telat gini sih mikirnya."
Dalam hati Calvin, ia begitu senang karena kembali mendengar kecereweta Ellyn seperti biasanya. Kadang tak khayal, Calvin hanya tertawa geli saat melihat wajah yang tengah kesal dari Ellyn. Mereka keluar dari mobil, Ellyn tengah berlari kearah pintu, disusul Calvin yang berada dibelakangnya, dibuka pintu itu secara perlahan dan kemudian...
“SELAMAT MALAM SODARA SETANAH AIR MERDEKA. ADELLYN UDAH PULANGGG YUHUUUUU...” teriak Ellyn dengan sangat nyaring membuat gendang telinga yang mendengar pun berdengung.
“Berisik Sayang.” Ucap Calvin meringis sambil menggosok sebelah telinga kirinya yang masih berdengung.
“Biarin. Wlekk.. Aku ke atas dulu deh, mau mandi sama ganti baju. Nanti kamu duduk aja disofa, kalau haus kamu ambil sendiri didapur ya? Bye Sayang.” Ujar Ellyn sambil lari terbirit menuju kamarnya yang berada dilantai atas.
Calvin yang menggelengkan kepalanya sambil duduk disofa ruang tamu, kadang ia sempat berpikir juga begitu heran kenapa ia bisa jatuh hati pada sosok Ellyn yang jelas jauh dari wanita diluar sana. Tapi apa mau dikata jika hati yang sudah memilih? Calvin juga bersyukur dan sungguh beruntung bisa dipertemukan dengan gadis itu. Tak mau memikirkan hal lain lagi, Calvin merebahkan dirinya, memejamkan kedua mata untuk sekedar melepas penatnya.
Di area dapur nampak seorang yang tengah sibuk membawa begitu banyak camilan snack beserta minuman soda untuk ia santap sambil menonton drama korea favoritenya, siapa lagi kalau bukan Leon. Merasa kerepotan mengangkut semuanya ia pun bingung, bagaimana cara membawa seluruh camilan yang sudah ia rampok ini ke ruang tamu?
Terlintas ide cemerlang dari otak Leon, ia menggeledah seluruh laci dapur untuk mencari kantong kresek besar, berniat memasukkan semua barang tersebut kedalamnya dan membawa ke ruang tamu dengan mudah. Oh sungguh briliant memang. Dirasa semua yang ia ambil sudah masuk ke dalam kantong kresek, ia pun berjalan ke ruang tamu sambil bersiul senang. Dilemparnya kantong besar itu kearah sofa.
BRUKKKK
AAAKKKKHHH
“ASTAGA DRAGONBALL! Siapa lo?! Ngapain lo dirumah onty gue? Maling ya lo?” Teriak Leon heboh. Menjauh dari arah sofa, dan mencari sebuah benda sebagai perlindungan.
“Heh! Ini gue. Mata lo rabun ya! Ada orang disini main lempar aja." Ketus Calvin sambil mengusap dahinya yang sedikit memerah akibat terlempar kantong kresek yang dibawa Leon tadi, mana ada kaleng sodanya lagi, pantas saja jidatnya jadi merah.
"Hehehe, ya mangap eh typo, maap dah, kagak ngeliat gue Vin kalau ada lo disitu." Cengir Leon menaikkan kedua tangannya membentuk peace tanda damai.
“Ngapain lo disini?” tanya Leon duduk di sebelah Calvin.
"KEPO!"
Leon begitu gemas dengan si manusia dingin yang ada disampingnya ini. Andai dia bukan sahabat atau pacar Ellyn tentu ia akan mengajak Calvin duel, walau ia tahu jika hasil akhir nanti akan kalah.
Pintu terbuka menampilkan kedua orang tua Ellyn yang baru saja datang dari arah luar rumah, dan menghampiri kedua remaja yang tengah ada di ruang tamu. Lisa menyapa Calvin juga Leon dengan ramah, begitu pula dengan suaminya. Setelah menyapa, Lisa berlalu ke kamar, meninggalkan Keno yang tengah bergabung dengan Calvin dan Leon.
"Kamu jadi nginep disini Le?"
"Jadi lah Uncle, daripada dirumah. Gak ada orang juga."
Calvin yang terkejut mendengar Leon yang akan menginap dirumah Ellyn dan membiarkan mereka bersama selama sehari penuh, oh sungguh itu tak kan pernah Calvin biarkan begitu saja.
"Emmm.. Om Ken kalau Calvin ijin nginep disini juga, apa boleh?"
"Boleh lah, toh ada Leon juga. Om seneng, kalau rumah jadi rame begini, tapi kamu ada bawa baju ganti?"
"Nanti Calvin telpon orang rumah untuk kirim baju kesini." Jelasnya.
Keno mengangguk, ia pun beranjak dari sofa, pamit undur diri dan meninggalkan dua lelaki remaja itu, yang mungkin masih ingin bermain atau sekedar mengobrol ringan disana.
Setelah dirasa kedua orang tua Ellyn masuk kedalam kamar, suasana tiba-tiba menjadi tegang dan mencekam. Leon merasakan hal aneh itu, lalu menoleh perlahan kearah Calvin, tubuhnya terjingkat kaget karena melihat raut wajah Calvin yang begitu horror bak hantu.
Sebelum beranjak pergi, Calvin mendekat kearah Leon, membisikkan sesuatu yang membuat nyawa Leon seolah sedang berada diujung tanduk.
"Gue gak akan biarin pacar gue deket sama siapapun, termasuk lo walaupun kalian berdua saudara."
To be continued
_______________
Note: sudah direvisi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
hafizh ikhwansyah
Calvin kadang2 ya....ky manusia jelmaan dr dunia kegelapan😁
2021-04-04
0
☘Aиαи ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ
Jempol lg
2020-11-09
0
Introvet♡
Calvin bucin banget dah
2020-10-24
1