Awal
Bruuukkkk..
Ellyn tengah jatuh tersungkur dipinggir selokan dengan gaya tidak elite, berusaha bangkit dan mengumpat keras. Tak sedikit siswa siswi lain yang melihat serta menertawakan kejadian yang baru saja ia alami, dan itu semua karena ulah lelaki yang ada didepannya sekarang.
"Heh.. lo buta ya? Liat dong ada orang disini!"
"Harusnya lo sadar, kalau tubuh gak berbody lo itu ngehalangi jalan gue."
Lelaki itu berdecih, ia melirik sekilas kearah Ellyn. Wajahnya yang datar, membuat Ellyn semakin emosi, ia bahkan meninggalkan Ellyn tanpa berniat menolongnya. Jalan dengan begitu santainya, dan melenggang pergi. Jalan yang ia lalui juga seolah terbela secara otomatis oleh lautan siswa yang melihat kejadian tersebut. Mereka semua memberi jalan bagi sang Penguasa Sekolah itu yang perlahan berjalan menjauh dari hadapannya.
Whatsss?? Wah gila nih cowok udah jatuhin gue seenak jidat, sekarang nyalahin gue lagi! Sahutku dalam hati.
"Eh bangsul mau kemana?! Jangan kabur lo, kalau ngomong ngasal aja, awas lo ya! Bantuin gue woy!" Ucapku teriak kesal.
Sia-sia saja dia tidak akan mendengar, entah karena tuli atau memang sudah mati rasa. Bahkan sialnya seluruh siswa yang menonton pun tak berniat menolong dirinya untuk bangun selain itu banyak juga yang masih menertawakan atas kejadian itu, dan ada pula yang mencibir atas tingkah Ellyn karena dengan berani menghina sang Most Wanted sekolah ini.
"Lo gapapa Lyn?" Ucap Sandra dan Maya membantu Ellyn untuk berdiri. Sandra pun melihat seluruh siswa yang tenang, dan masih berdiam diri melihat Ellyn tanpa berniat menolongnya. Sial*n!
“Kalau mata kalian rabun atau ada tanda katarak dengan gak liat ada orang jatuh sekarang! Lebih baik minta ke orang tua lo pada buat nganter ke dokter mata!” Sarkas Sandra.
Semua orang langsung membubarkan diri karena perkataan Sandra yang begitu menusuk, dan mereka juga tidak mau berurusan dengan ketiga wanita itu.
"Udah San, gue gapapa kok. Emang dasar tuh si manusia nyebelin aja yang gak ada akhlak banget." Ucap Ellyn sambil membersihkan baju seragam yang kotor akibat tersungkur tadi.
"Sabar Lyn, percuma juga kamu ngomong sama tuh cowok datar." Sahut Maya menanggapi.
"Bukannya gitu, cuman bisa kali ada ucapan kata maaf dari dia terus bantu gue berdiri, eh ini seenaknya aja dia malah jalan terus kayak jalan Toll aja deh." Timpalku.
"Kalian ngomong pun percuma juga kalau orangnya gak ada." balas Sandra mengakhiri percakapan. Mereka bertiga pun akhirnya berlalu menuju kelas, sebelum jam pelajaran akan dimulai.
**
Bel istirahat telah berbunyi, menunjukkan bahwa waktunya mengisi perut bagi seluruh siswa, terutama Ellyn yang paling bersemangat pergi ke kantin mengisi amunisinya untuk berjuang. Iyap benar, berjuang untuk mencerna setiap penjelasan guru yang sangat sulit untuk masuk kedalam otak mungilnya.
"San, May kantin kuy! Gue laper." Ucap Ellyn sambil tersenyum manis agar mereka berdua luluh akan rayuannya.
"Males ah, gue masih ngerjain tugas yang tadi dikasih dari Bu Kinan." balasnya sambil terus menulis.
Ellyn pun melihat kearah Sandra yang seepertinya sedang kalang kabut mencari alasan. “Gue lagi diet” jawab Sandra seadaanya.
"Kok kalian berdua jahat sih sama gue? Lo berdua kan tahu kalau gue punya asam lambung, nanti kalau gue telat makan, terus pingsan, terus...."
"MAYA Kuy!! Berangkat deh, daripada nih bocah berisik, pengang kuping gue kalau si Ellyn udah ngoceh gini" balas Sandra memotong ucapan Ellyn dan menggeret Maya keluar kelas meninggalkan Ellyn sendiri karena tidak ingin mendengarkan drama dari sahabatnya itu.
Mereka bertiga jalan beriringan menuju kearah kantin, namun tiba-tiba Ellyn mendengar suara rintihan dari arah taman belakang yang jarang dikunjungi oleh siswa lain. Suara siapa yang ia dengar? Kenapa terasa familiar? Masih penasaran dengan hal itu, Ellyn pun menghentikan langkahnya, dia menatap kedua sahabatnya dengan berpura-pura kesakitan.
"Aduhhhh sakit banget nih perut! Guys, kayaknya kalian berdua duluan aja deh, gue mau panggilan alam dulu. mules banget nih." Ucapnya dengan berpura-pura supaya Sandara dan Maya tidak curiga.
"Mampus nih! Masa asam lambung loh gercep banget sih kumatnya. Kita temenin ya, takutnya lo butuh apa-apa." ucap Maya dengan wajah khawatirnya.
"eeeh.. ehh.. gak usah, gue bisa sendiri kok, kalian ke kantin aja atau gak balik aja deh ke kelas." ujarku dengan sedikit gugup karena takut ketahuan.
"Lo yakin gak mau ditemenin sama kita berdua?" sambung Sandra dengan raut muka yang sama khawatirnya namun dengan segera Ellyn menganggukan kepala cepat.
Sandra dan Maya pun akhirnya tidak bisa memaksa lagi, mereka berdua langsung kearah kantin berniat untuk membeli makanan dan teh hangat untuk Ellyn nantinya. Setelah dirasa aman, secepat kilat Ellyn menghampiri area taman belakang, dan sungguh diluar dugaan, Ellyn nampak terkejut dengan adanya Calvin yang tengah duduk tenang dibangku taman dengan kondisi tidak semestinya. Sebuah cutter yang berada digenggaman tangan kanannya dan darah yang menetes cukup banyak di pergelangan kiri sudah membuat Ellyn mengerti kenapa hal itu bisa terjadi.
Ellyn pun menghampirinya dengan perasaan cemas, takut dan bingung. Entah apa yang ada dipikiran lelaki itu sehingga bisa melakukan hal ini? Sungguh sangat gila!
Calvin merasa ada seseorang yang tengah duduk disampingnya dengan begitu khawatir, ia tahu siapa orang itu dan tentu saja hal ini membuat dia merasa senang. Ia menoleh, dan tersenyum melihat Ellyn.
"Kenapa bisa begini?" ucap Ellyn dengan wajah panik dan khawatir.
Ellyn mengambil sapu tangan yang selalu ia bawa dalam saku bajunya, dengan cepat membelit luka hasil sayatan dari Calvin, dan mengurangi darah agar tidak keluar semakin banyak. Sedangkan lelaki itu tetap diam, memandang raut wajah cantik dari kekhawatiran Ellyn. Tak ada hentinya ia tersenyum, entah dia benar gila atau efek dari darah yang mengalir keluar dari pergelangan tangan, hingga membuat otaknya tidak bekerja dengan semestinya.
"It’s okay. Aku gapapa, Honey." ujar Calvin.
To be continued
____________________
note: sudah direvisi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Sitiaisyah Putri
ohooo honey🥰
2022-07-13
0
Devi Lestiyani
sama sepupu sendiri lohhhh kok ngk boleh
2021-05-29
0
Sakura
begitulah kalau dah bucin
2021-05-27
0