eps 10

Mau Bermain Sebentar?

"SELAMAT PAGI." Seru Ellyn menyapa seluruh orang yang berada di dapur dengan riang.

“Pagi my little princess.”

"Selamat pagi sayang."

Ellyn pun duduk manis di kursi sebelah sisi kiri Keno, sambil terus memandang heran Papinya yang asik bersantai dengan kopi hitam buatan Lisa.

“Kenapa ngeliatin Papi sampe segitunya sih? Bikin salting aja.” Tegur Keno yang merasa diperhatikan.

"Papi kok udah pulang dari Paris, bukannya tiga hari lalu baru aja pamitan buat  liat kak Jesslyn."

"Kok kayak gak seneng gitu kalau Papi pulang? Papi itu sengaja pulang cepet karena kasian sama Mami kamu, kesepian tuh soalnya gak ada lawan perang dikamar.” Ujarnya tertawa cekikian.

Lisa yang sempat mendengar perkataan suaminya yang menjuru kearah dewasa pun datang membawa beberapa makanan, dan langsung mencubit pinggang Keno, hingga lelaki paruh baya itu meringis kesakitan.

Lalu pandangannya mengarah pada Ellyn. "Roti atau nasi goreng?" Tawar Lisa.

"Nasi goreng. Oh ya, hari ini Ellyn boleh minta bawain bekal?" Lisa mengangguk setuju dengan pilihan Ellyn yang entah kenapa mau membawa bekal ke sekolah.

Mereka bertiga pun menikmati sarapan pagi dengan tenang, kadang tidak buruk jika ada sedikit obrolan ringan atau sekedar bercerita tentang hari kemarin yang sudah dilalui oleh masing-masing. Itulah yang selalu diterapkan oleh Keno dalam membangun kehangatan sebuah keluarga. Selalu terbuka, jujur, dan dekat dengan satu sama lain. Tak jarang Ellyn mengucap syukur pada Tuhan, karena bisa terlahir dari keluarga ini.

Setelah usai sarapan, Ellyn sengaja diantar oleh Keno pergi kesekolah agar putri kesayangannya itu tidak terlambat karena menunggu Calvin yang ternyata tidak menjemputnya.

"Bye Papi, hati-hati dijalan." Ellyn segera menutup pintu mobil, usai berpamitan pada Keno yang kini telah pergi menuju kantor.

"Ellyn!" Teriak Sandra dan Maya jauh dibelakang tempat ia berdiri.

"Gausah lari gitu, jalan biasa aja." Mengintruksi kedua sahabatnya agar tidak berlari.

Sandra, Maya berlalu mengikuti Ellyn yang sudah lebih dulu masuk dalam area sekolah, mereka menyusuri beberapa koridor untuk sampai dikelas. Belum juga sampai, Sandra yang berada ditengah merangkul kedua sahabatnya.

Ia kemudian meilirik Ellyn "Lo tadi dianter siapa?" Keponya berbisik seolah tengah menyimpan sebuah rahasia.

"Dianter bokap tadi, sekalian berangkat ke kantor. Kenape?" jawab Ellyn yang mengikuti Sandra.

“Yah.. Kirain dianter doi.” Sahutnya dengan dramatis.

Lalu belum sempat gadis itu melepaskan pelukannya dari pundak mereka, Sandra teringat sebuah info yang baru saja ia dapatkan dari grup netijen sekolah. Ia merapatkan pelukannya hingga membuat Ellyn serta Maya hampir saja jatuh karena ulah Sandra.

“Girls, kalian harus tahu ini. Menurut info yang gue dapet dari grup netijen disekolah, katanya kita bakal nerima siswa baru. Gila!!! Kira-kira cowok apa cewek ya? Kalau cowok, terus mukanya ganteng kayak Alm. babe Paul Walker mah, boleh tuh buat dijadiin pacar." Cerocos Sandra heboh.

Namun tidak ada tanggapan dari kedua sahabatnya yang menatap cengo Sandra, apalagi Maya yang terlihat menampakkan raut muka ibah padanya.

Maya menggeleng pelan. "Gue ngerasa prihatin San sama lo, punya criteria idaman dari orang yang udah meninggal." Ujarnya polos.

“Hahahahahhahahaha, ngakak May.”

Ellyn tertawa keras karena mendengar perkataan Maya yang sungguh membuat mental seseorang anjlok tanpa elas kasih. Bahkan Ellyn yang tidak kuat menahan rasa tawanya, sampai menangis memegang perutnya. Jangan tanyakan apa yang dirasakan Sandra setelah mendengar kalimat Maya, karena jelas itu sangat menyedihkan.

“Sial*n lo May! Gak pernah ngomong, tapi sekalinya bersuara nusuk ke empedu gue.” Tukas Sandra berengut kesal. Ia kemudian meninggalkan Ellyn dan Maya begitu saja, dan masuk kedalam kelas dengan mendumel tak jelas.

Maya yang kebingungan dengan sikap Sandra pantas menoleh kearah Ellyn "Emang omongan gue ada yang salah ya Lyn?" Tanyanya. Namun, Ellyn hanya bisa tertawa dan mengendikan kedua bahu.

***

Bel masuk berbunyi, semua siswa telah masuk ke dalam kelas bersiap untuk menunggu kedatangan para guru yang akan mengajar mereka, termasuk juga Bu Yani yang menjadi guru bahasa Indonesia. Ditemani oleh seseorang dibelakangnya, ia berjalan masuk ke salah satu kelas.

"Selamat pagi anak-anak." Sapanya ramah.

"Pagi Bu Yani."

Bu Yani duduk dimeja yang sudah disediakan, namun pembelajaran kali ini harus tersita sebentar dengan seseorang yang berniat untuk memperkenalkan diri.

"Halo saya Sarah Joana, siswa pindahan dari Sydney, kalian bisa panggil aku Sarah.” Ucapnya dengan anggun.

Suara ricuh seluruh siswa laki-laki begitu mendominasi ruangan, tentu saja karena Sarah. Siapa yang tidak jatuh hati saat awal melihat gadis cantik yang kini berdiri didepan kelas. Yap benar! Dialah Sarah, siswa baru yang akan menjadi salah satu penghuni tetap Sun High School selama 2 tahun kedepan.

Usai memperkenalkan diri, Bu Yani melihat sekeliling kelas, mencari tempat agar Sarah bisa mengikuti pelajarannya dengan nyaman. Mata Bu Yani menelisik, kearah bangku kosong yang ia temukan. “Silahkan kamu duduk di sebelah–“

“Coba kamu angkat tangan Calvin. Nah, kamu bisa duduk disebelah Calvin.” Titahnya menunjuk Calvin.

Mendengar perintah Bu Yani, sontak membuat seluruh siswa kelas yang tadi ricuh langsung diam seketika. Mereka semua kaget karena selama ini Calvin tak pernah duduk dengan seorang gadis, jika ada yang berani itupun akan ditolak mentah-mentah dengan perkataan yang menyakitkan hati.

Dari dulu saat ia menginjak kelas sepuluh, ia sudah terkenal sebagai seorang berhati dingin, kasar, dan tak peduli kepada wanita manapun. Lalu bagaimana nasib Sarah jika ia duduk bersama lelaki itu?

Lain hal dengan Sarah dengan penuh semangat langsung melangkahkan kakinya mendekat kearah dimana tempat Calvin berada. Namun, suara dingin Calvin menghentikan semuanya.

“Gak bisa! Saya sudah duduk dengan James.” Tukas Calvin menatap Bu Yani dengan tajam.

“James bisa duduk ditempat lain, lagi pula dia ijin untuk tidak masuk sekolah bukan? Kenapa–“

Belum sempat Bu Yani menyelesaikan ucapannya, Calvin sudah berdiri menatap dirinya dengan serius, matanya menghunus seolah akan menerkamnya kapan saja. “Hahhh.. Baiklah, Ibu hanya minta untuk hari ini saja. Besok Sarah akan pindah dibangku yang lain.” Putusnya.

***

Ellyn berjalan cepat dilorong koridor, menghindar dari seseorang yang sejak pagi tak berhenti mengusik ketentraman hidupnya. Ia menoleh kearah belakang, berniat untuk melihat apakah ia masih diikuti ataupun tidak.

"Minggir! Ngehalangin pandangan tau gak lo." Sentak Ellyn.

"Hahaha, terus kenapa? Gue memang sengaja." Ujar orang didepannya saat ini.

Ellyn menunjuk tepat diwajah orang itu. "Lebih baik lo pergi, jauh-jauh lo dari gue kalau emang masih sayang sama nyawa!" Ancamnya.

"C'mon Clair, memang siapa yang akan membunuhku? Itu sangat tidak mungkin." Senyum seringai terlihat jelas diwajah.

Ellyn pun tak menggubris perkataannya dan berniat pergi begitu saja. Belum sempat melangkah, ia langsung begitu berani meraih tangan Ellyn dan menggandeng tangan gadis itu.

"Maxime!"

Yah.. Orang itu adalah Maxime Diandra rival Ellyn di balap arena saat turnamen kemarin. Seorang yang ternyata menjadi siswa baru juga dan sialnya berada satu kelas dengan Ellyn.

Sejak awal bertemu dengan Ellyn malam itu, sebenarnya Max memiliki ketertarikan untuk mendekati Ellyn dan berniat untuk menjadikan gadis itu sebagai kekasih. Namun semua rencananya sia-sia saat Calvin ada disana, lalu membawa Ellyn pergi.

Butuh beberapa hari bagi Max untuk mencari informasi tentang Ellyn yang ternyata sedikit sulit, mulai dari kehidupannya didunia balap, dan masih banyak hal baru yang ia ketahui dari diri gadis cantik ini. Jika dilihat Ellyn tidak seperti gadis cantik pada umumnya, ia tipikal gadis cuek, tomboy, dan galak. Kadang Max dibuat senyum saat membayangkan gadis itu menjadi miliknya nanti.

"Lepasin tangan lo gak? Mau gue bogem ya lo!" Ujar Ellyn menekankan disetiap kata dengan menahan emosi.

Lelaki itu tersenyum lebar dengan kata kasar yang baru saja diucapkan Ellyn padanya, Max sama sekali tak marah, ia justru merasa senang karena dengan seperti ini dia bisa menghabiskan waktu dengannya. Max pun melepas pergelangan tangan Ellyn dengan lembut.

“Inget! Gue gak merasa akrab sama lo, jadi gausah sok deket." Ancam Ellyn dengan menatap tajam lalu pergi meninggalkan Max yang hanya terdiam.

'Cuma lo doang, cewek yang buat gue tertarik sampai kayak gini sedari awal kita ketemu Clair, gue pastiin lo bakal jadi milik gue. gumam dalam hati.'

"Woi Clair.. Yaelah tungguin gue." Teriak Max tersadar dari lamunannya dan berlari menyusul Ellyn.

***

Suasana kantin hari ini ramai seperti biasanya, apalagi dengan adanya gerombolan Calvin dkk ditambah Sarah yang sudah duduk disalah satu meja, dan menjadi pusat perhatian bagi para gadis yang sengaja berlalu lalang melewati meja itu.

Selain itu banyak para siswa tengah sibuk mengantri makanan di stand yang ingin mereka beli, ada pula yang sedang menikmati makanan mereka seperti halnya Sandra dan Maya yang tengah memakan semangkuk mie ayam dan minuman jus alpukat disampingnya.

Ellyn langsung duduk dengan kesal, ia merebut jus milik Sandra lalu diminumnya sampai tandas. Rasa panas dari amarah yang ada ditubuhnya seolah langsung padam dengan aliran jus segar itu.

Aaaaaahhhh! Sungguh menyegarkan!

Sandra yang tadi sangat menikmati makanannya, hanya bisa menampilkan wajah datar saat melihat sikap Ellyn. Kesal? Tentu saja!

"Emang bener ya May, sesuatu yang gratis itu berasa enak" sindir Sandra yang juga mengambil minuman Maya sebagai gantinya.

Sandra kembali melanjutkan ritual makannya yang masih tinggal sedikit, ia melirik Ellyn sekilas. “Lo kenapa dateng-dateng modelannya kayak kucing nolak digrooming sih?”

“Abis pdkt sama anak baru ya Lyn? Si Maxime.” Timpal Maya menggoda.

"Udah jangan bahas dia, bikin emosi." Balasnya.

"Lah.. Tapi nyatanya tuh cowok mau nyamperin kita disini." Tunjuk Maya kearah pintu masuk kantin.

Sekali lagi, Ellyn mengumpat kesal dengan sikap Max yang selalu mengikuti kemanapun ia pergi, bahkan mungkin ke toilet? BIG NO! itu tidak akan Ellyn biarkan. Gadis itu jelas kentara menatap sengit Max, namun lelaki itu tidak peduli, ia bahkan tersenyumtidak jelas, sepertinya otak lelaki ini sudah error.

"Udah gausah berantem, duduk gih."

"Gak usah disuruh juga langsung duduk dia San."

Max nampak tersenyum menang karena Sandra berbaik hati memberikan tempat bagi dirinya untuk ikut bergabung dengan mereka. Ini sebuah kesempatan besar yang tidak akan datang dua kali untuk Max dan tentu lelaki itu tidak akan mensia-siakan hal ini.

Disebrang sana, muka merah padam dari amarah tengah menyelimuti dirinya, siapa lagi kalau bukan Calvin yang sejak tadi mengamati. Bahkan tak hanya Calvin saja, James yang berada disampingnya pun merasa ada sesuatu yang janggal melihat sahabatnya melihat Ellyn dengan tatapan berbeda.

“Lo cemburu?”

Calvin yang mendengar pertanyaan James hanya melirik sekilas.

“Lo suka kan sama si Ellyn?”

Skakmat! Calvin tidak bisa mengelak akan pertanyaan itu, lelaki itu diam, membenarkan semua pertanyaan James menjadi kenyataan. memang itu benar adanya, bahkan tidak hanya suka Calvin juga mencintai Ellyn, kesayangan sekaligus pacar rahasia gadis itu.

"Tuh cowok kayaknya murid baru juga, coba kalian lihat deh, yang duduk disamping Ellyn." Tunjuk Mark.

Sarah dan Leon menoleh kebelakang, melihat siapa anak baru yang dimaksud oleh Mark dan betapa terkejutnya Leon saat melihat lelaki yang ada disebelah Ellyn. Ia kemudian menatap Calvin yang diam murka.

Bahaya! Ellyn sudah membangunkan ilis yang sedang tidur! Batin Leon

Kling..

Sebuah pesan masuk di ponsel Ellyn, ia lantas membukanya.

"Sepertinya nanti kita akan bermain sebentar honey."

Kerutan dikedua alis Ellyn menandakan ia tak mengerti apa maksud dari isi pesan chat tersebut. Apa yang dimaksud dengan bermain sebentar?

To be continued

________________

note : sudah direvisi

Terpopuler

Comments

Dien Sriwahyuli

Dien Sriwahyuli

mark 👍👍

2021-02-11

0

☘Aиαи ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ

☘Aиαи ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ

Cocok Kak
Cakep2

2020-11-09

0

Celine Azarenka

Celine Azarenka

cakep cakep visualnya kak👍

2020-08-22

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!