eps 2

Ketakutan

Aku ingin kamu tahu, bahwa kamu segalanya untukku.

Ceria, bahagia, dan senyummu yang selalu membuat hati ini berdetak tak menentu.

________________________

"It’s okay. Aku gapapa, Honey."

"Ini hanya hukuman kecil untukku." Calvin masih tersenyum pada Ellyn, ia tak ingin menunjukkan rasa penyesalannya karena telah membuat kesayangannya dihina seluruh siswa yang melihat kejadian tadi tanpa bisa melakukan hal apapun.

Yah, benar. Mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, namun entah dengan alasan apa Ellyn tidak ingin seluruh siswa disekolah ini tahu dengan hubungan mereka yang telah terjalin saat masih kelas 2 SMP dan berjalan sampai 4 tahun ini.

Menurut Ellyn, baginya cukup mereka saja yang tahu, yang menjalani, dan menyayangi satu sama lain, itulah yang dikatakan gadisnya. Hingga membuat Calvin sempat marah dan mengumpat kesal atas sifat keras kepala yang dimiliki Ellyn. Namun apadaya, Calvin terlalu bucin untuk menolaknya. Yah.. begitulah cinta, kadang bucin adalah tanda bentuk cinta kita pada pasangan kan?

"Yah.. tapi gak ngelukain diri kamu sendiri dong. Lagipula apaan sih pakai hukuman segala?! Sampai kamu harus ngelukain diri sendiri begini?" Ellyn dengan masih kesal.

"I love you.. Aku sayang kamu dan kamu cantik hari ini." ucap Calvin dengan senyum manis terpatri diwajahnya yang tampan.

"Apasih, gak nyambung banget." Ellyn tidak menggubris rayuan Calvin yang berniat membuat dirinya agar tidak kembali marah.

Namun bukan Calvin namanya jika ia tidak bisa membuat Ellyn kembali tertawa seperti semula. Dengan berbagai cara lelaki itu pun akhirnya membuat Ellyn mati-matian menahan senyum malu dan terlihat jelas kedua pipinya yang memerah seketika saat mendengarkan apa yang diucapkan Calvin. Oh kalian harus ingat! Calvin sangat suka saat kesayangannya blushing dan malu-malu seperti itu.

"Kamu tunggu di rooftop, aku ambil kotak p3k dulu di UKS" ujarnya lagi.

"Iya, jangan lama." sambil mengecup kening Ellyn dengan cepat karena gemas dengan tingkahnya yang lucu saat panik seperti sekarang.

"ihhh.. Jangan cium-cium deh. Kesempatan banget." berpura-pura kesal sambil namun menahan senyum bahagia.

"Hehehe.. Ya gapapa dong. Aku tunggu disana." Calvin tertawa kecil, menatap wajah Ellyn penuh cinta, dan sangat tak ingin melepaskan tatapannya dari mata coklat hazelnut itu. Sungguh memikat hati!

"Oke, by the way gak usah gitu banget kalau ngeliat aku. Malu tahu! Oh ya, sementara tangan kamu aku perban pakai sapu tangan ini, Jangan dibuka! biar gak ada debu masuk, terus gak infeksi. Oke?" Senyum manis dari Ellyn menular pada Calvin yang membalas dengan senyuman tak kalah lebar hingga dengan anggukan ia menjawab dan berlalu menuju rooftop.

***

Saat perjalanan ke UKS dari arah belakang ada yang memanggil Ellyn dengan suara khas yang melingking dan Ellyn sudah sangat hafal siapa orang itu, namun tak menghentikan langkahnya untuk pergi ke UKS.

"Adellynnnnnn.. yuhuuuu!!! ah kemana aja sih lo? Gue cariin juga, heran ilang an mulu dari tadi." ujarnya setelah berjalan disamping Ellyn.

"Aduh Singa bisa gak sih lo diem gitu, berisik tau gak." Ellyn sangat sedang tidak ingin mendengar ocehan Leon, karena yang ada dipikiran Ellyn hanya fokus dengan Calvin.

"Eh setan kurang ajar banget dah nama orang diganti, udah syukuran belom?" Tanya Leon dengan wajah polos.

"Siapa yang ganti nama lo sih? Nama lo kan emang Leon, Leon bahasa indonesianya apa? Singa kan? Yaudah ikhlasin aja kalau gue manggil lo singa." Ujar Ellyn dengan santai.

"Wah.. wah.. gak ada akhlak lo emang kalau ngomong. itu Lion somplak, bukan Leon. By the way lo mau kemana? Kok ke uks? Emang siapa yang sakit? Elo sakit? Sakit apa?" sahut Leon membordir semua pertanyaan tanpa menunggu jawaban dari Ellyn.

"Calvin." Hanya itu yang dikatakan Ellyn, saat memasuki ruang UKS dan mengambil keperluan obat untuk kekasihnya. Namun satu kata tersebut sudah membuat Leon paham lalu menganggukan kepala.

"Nanti malam jam 21.00, jangan lupa dateng! Ditunggu sama anak-anak lo."

"Liat ntar aja, gue belum bilang Calvin, entah diijinin atau gak sama dia." ujarnya lirih.

"Udah elo tenang aja, gue bantuin lo. Tapi inget! 1 big box pizza ya nyett." Leon dengan semangat 45 membujuk sepupunya tersebut.

Benar sekali, Leon Tirta Geralldy tahu semua tentang mereka berdua, hubungan mereka yang rahasia, dan tingkah laku manja Calvin kepada sepupunya Ellyn jika hanya berdua, karena selain itu Leon merangkap juga sebagai sahabat dari Calvin.

"Emang dasar sepupu laknat lo. Minta sono sama Uncle Jo." sedikit tertawa mengejek

"Bisa dicoret dari hak waris gue, kalau minta terus sama papa. Kemarin minta mobil sport aja masih belum dikasih." Ujar Leon dengan tampang sedih.

"Hahaha.. Ya elo sih banyak drama. Entar deh gue yang bilangin ke Uncle Jo pas dirumah, biar cepet dibeliin mobil sport lo."

"Tapi bo'ong hahahahaha." Wajah Leon yang berbinar-binar seketika suram dan menatap tajam tanda ia sudah siap menerkam mangsa.

Secepat kilat Ellyn berlari sambil tertawa sebelum Leon mengejar dan membalas. Sial! dasar sepupu gila!

***

Sesampainya di rooftop Ellyn melihat Calvin duduk disofa panjang lusuh namun cukup bersih dan memang sudah ada disana, menjadikan tempat favorite bagi mereka berdua saat bersama.

Ellyn berjalan mendekat dan terlihat ada dua bungkus disamping kanan Calvin yang ia yakini bahwa makanan itu dipesan untuk mereka berdua, karena Calvin jelas tahu jika dirinya belum memakan apapun. Yahh... Begitu detail Calvin memerhatikan kesayangannya, hingga tak mau Ellyn jatuh sakit hanya karena telat makan dan memilih mengobati tangannya yang terluka.

"Kenapa lama? Ngapain aja? Emang ruang UKS pindah?" Tanyanya beruntun sambil menarik tanganku pelan agar duduk disamping kiri.

"Sori.. Tadi gak sengaja ketemu Leon, jadi sempat ngobrol bentar." Seketika Ellyn menundukkan kepala, melihat raut wajah Calvin yang berubah mengeraskan rahang menahan amarah dan menatapnya dengan tajam membuat nyali Ellyn menciut.

"Obatin." terlihat wajah dingin Calvin saat tahu alasan apa dibalik dia yang menunggu Ellyn yang tak kunjung datang.

"Iy..iyaa." Sahut Ellyn dengan suara pelan.

Setelah selesai mengobati luka pada pergelangan tangannya, walaupun terlihat marah dan memasang muka datar Calvin tetap menunjukkan perhatian dengan menyuruh Ellyn untuk segera menghabiskan makanan yang telah dibeli. Beberapa menit sudah mereka berdua diam tanpa bicara apapun. Hanya kicauan burung yang terdengar, hingga Calvin membuka suara.

"Kamu tahu gimana aku kan? Aku gak segan untuk habisi siapapun yang mendekatimu. Walaupun dia sepupumu sendiri." Calvin berucap pelan namun dengan nada datar.

"Jangan buat aku melakukan sesuatu yang sangat aku sukai dulu sayang.." Calvin dengan senyum menyeringai menoleh kesamping menatap Ellyn.

"Itu jelas sangat sulit kuhentikan kalau sudah memulainya, dan kamu tau hal itu." Calvin menatap Ellyn dengan penuh arti.

"Ma.. Maaf.." Ellyn memohon dengan nada gemetar ketakutan.

Calvin yang melihat semua itu tak kuasa menahan rasa sesak melihat kesayangannya gemetar takut dan segera menarik mendekap kepelukan.

"Aku sayang kamu, kumohon jaga hatiku. Aku gak bisa liat kamu sama cowok lain, selain aku. Bahkan jika cowok itu keluargamu sendiri sweetheart." Ucap Calvin lirih dengan segala uneg-uneg yang ada dalam hati sambil semakin memeluk erat Ellyn yang berada dalam dekapannya.

"Iya." Jawab Ellyn singkat.

to be continued

____________________

note: sudah direvisi

Terpopuler

Comments

Fuzi Maulida

Fuzi Maulida

posesive bange ya

2022-10-23

0

Kezie Fitri

Kezie Fitri

aku suka novel yg cowo nya posesif Thor,,,

2021-06-28

0

Sakura

Sakura

aduh nah kan ketauan boongin psyco😨😰😱😖

2021-05-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!