Kenangan Manis
Hari ini akan berlalu dan terlewati..
Kenanganku bersama kalian akan tersimpan dimemori otakku,
dan akan selalu terputar saat diriku merindukan tentang kalian nanti.
___________________________________________________________
Dalam mansion milik Calvin, terlihat jelas bahwa rumah ini nampak sepi bukan hanya saat melihat dari kejauhan saja. Tak banyak orang yang berada di rumah, karena memang menurut peraturan yang dibuat oleh Calvin, mereka boleh langsung pulang jika semua bagian yang menjadi tanggung jawab pekerjaannya telah selesai. Terkecuali Bibi Wen dan Pak Hendrik saja yang diijinkan untuk tinggal dimansion megah ini.
Jam pulang sekolah sudah lewat dari dua jam yang lalu, namun Calvin baru saja sampai di mansion setelah menunggu seluruh siswa yang ada disekolah pulang, hanya demi dirinya bisa pulang bersama Ellyn. Lelaki itu melenggang naik ke lantai atas, meninggalkan Ellyn sendirian diruang tamu yang luas.
“Diminum dulu Nona Ellyn.”
Tubuh Ellyn terjingkat kaget akibat suara wanita paruh baya yang secara tiba-tiba berada disampingnya dengan membawa segelas jus jeruk.
“Astaga Bi Wen! Kenapa harus repot bawa minuman ini buat saya?” ujarnya
Bi Wen yang mendengar rasa segan dari pacar majikannya pun tersenyum ramah. “Tidak apa Nona. Kalau kata anak jaman now mah, santuy. Hehe” Candanya mencairkan suasana.
Memang benar, walaupun sudah mengenal Bi Wen lama, Ellyn terkadang merasa tidak enak hati saat wanita itu melayani dirinya bak seorang putri raja. “Bibi mah kayak anak abege aja.” Timpal Ellyn tertawa.
“Kalau gitu Bibi ke dapur dulu, mau menyiapkan makanan untuk Nona dan Tuan muda.” Pamitnya undur diri kembali ke dapur.
“Baiklah Bi.”
Tak lama setelah Bibi Wen pergi, Ellyn pun duduk diatas sofa, menyalakan televisi dan film cartoonlah yang menjadi pilihannya saat dia tidak ingin mendengar berita nasional seperti Calvin yang amat membosankan. Butuh setengah jam untuk Ellyn menunggu Calvin turun, dan kini lelaki itu pun muncul dengan style fashion rumahannya, kaos polos berwarna putih dengan celana pendek serta rambutnya yang masih basah. Sudah kuduga, si kulkas pasti mandi! Mangkannya lama gerutu Ellyn dalam hati.
Ellyn beranjak dari kursi sofa, dan mengikuti Calvin yang lebih dulu ke arah meja makan. Hidangan yang begitu lezat sudah tersaji, siap untuk disantap saat mereka berdua datang. Tak ingin berlama-lama keduanya pun duduk dimana Ellyn berada disebelah kiri Calvin dan mulai menyantap makanan yang telah disediakan.
Usai makan siang yang terlewat sore, Calvin pun menggandeng tangan Ellyn untuk duduk kembali di ruang tamu. Mereka duduk berdampingan dengan tangan yang masih menggenggam satu sama lain.
"Bi Wen minta tolong ambilkan kotak p3k sekarang, saya tunggu." Ucap perintah Calvin.
"Baik Tuan." Sahut Bi Wen.
Saat kotak p3k diberikan, Calvin dengan cekatan mengobati luka Ellyn serta mengganti perban semalam dengan yang baru. Tak ada obrolan diantara mereka berdua, entah itu karena Calvin yang masih terlalu fokus mengobati atau memang sedang dalam perang dingin dengan Ellyn? TIDAK! Itu tidak mungkin! Mereka baru saja berbaikan!
Hingga usai mengerjakan tugasnya dalam mengobati, Calvin pun meletakkan kotak p3k di atas meja. Perlahan ia memegang telapak tangan Ellyn, mengusapnya lembut, serta memandang luka yang semalam ia perbuat. Sedangkan Ellyn? Dia terlihat cuek karena sedang menonton tv.
"Yang." Tak ada jawaban.
"Sayangg." Tetap hening, tak ada jawaban.
"Yang, aku gak suka diabaikan." Ujar Calvin dengan nada dingin.
"Ish.. iya iyaa, ada apa sih? Aku lagi nonton tv tau, lagi seru itu." Sahut Ellyn jengkel.
"Masih sakit?" Tanya Calvin pelan.
"Emm.. Kalau jujur emang masih sedikit sakit sih, tapi udah mending kok dari yang kemarin." Jawab Ellyn dengan santai.
"Adellyn."
"Hmm?" Ellyn mengkerutkan kening, bingung kenapa Calvin tiba-tiba seperti ini.
"Aku bukan lelaki baik. Seperti yang kamu ketahui, aku cowok protektif dan possesive dengan milikku, aku seorang yang pencemburu dan tak ingin berbagi dengan siapapun jika itu milikku."
Calvin menghela napas sebentar untuk melanjutkannya. "Aku paham kamu gak nyaman dengan hal itu, tapi aku gak peduli jika kamu menyesal atau tidak telah bersamaku saat ini, karena hal yang terpenting buatku kamu udah jadi milikku." Ucap Calvin dengan segala ungkapan perasaan yang ia utarakan.
"Aku adalah lelaki jahat, juga brengsek. Aku buk–"
"Shhhhtttt... Menjadi jahat bukan berarti kamu buruk, begitu pula sebaliknya Vin." Belum selesai Calvin berucap, dengan cepat Ellyn memotong pembicaraan. Memeluknya erat, mengusap pelan punggung serta memberikan kenyamanan pada diri Calvin. Setelah dirasa tenang, Ellyn pun angkat bicara kembali.
"Udah ahh... kita kan udah baikan sayangggg." Sikap manja Ellyn pun muncul.
"Jadi gausah dibahas lagi, ntar yang ada malah bertengkar mulu. Hari ini kita senang-senang aja. Oke?" Ujar Ellyn mengalihkan pembicaraan dengan menampilkan senyum manis yang ia punya.
Sedangkan Calvin pun mengangguk, ikut tersenyum senang. Beban pikiran yang sejak pagi disekolah saat Mark memberitahu jika Maxime mengklaim Ellyn sebagai kekasihnya pun sedikit reda, karena ia yakin bahwa gadis kesayangannya ini mencintai dirinya dan takkan pergi darinya.
"Iyaa, gak lagi kok. Kalau gitu sekarang kita beli ice cream gimana?" Sahut Calvin, melihat wajah Ellyn yang berbinar-binar dengan cepat ia menggandeng tangan Ellyn pergi keluar dari mansion, sekaligus mengantar gadis itu kembali pulang.
****
Beberapa hari kemudian,
Ellyn begitu bersemangat, tak ada rasa malas atau kantuk menyapa dirinya karena apa yang ia inginkan saat ini terkabul yaitu dimana jam kosong pada pelajaran Pak Arthur, si guru killer fisika dengan bentuk khas wajah papan catur. Luka di pergelangan tangannya pun mulai mengering hingga ia tak membutuhkan perban, cukup perekat saja untuk menutupi lukanya.
Seluruh siswa bersorak gembira akan hal itu, membuat suara kelas sangat bising, mulai dari celotehan gibah, ada yang tidur, ada yang nge-game, ngebaca dan lainnya. Tak begitu lama terlintas diotak mungil Ellyn sebuah ide gila yang tak ingin ia lewatkan sekarang, segera ia pun maju kedepan kelas.
Brak.. Brak.. Brak..
"MOHON PERHATIAN BUAT SEMUA!" Teriak Ellyn ke penjuru kelas agar diam.
Semua siswa yang berada dalam kelas pun seketika terdiam. Ellyn pun tersenyum senang. Siswa yang bingung dengan sikap Ellyn pun lantas mengerutkan kening, kira-kira hal apa yang akan dilakukan seorang Adellyn??
"Oke, berhubung Pak Arthur selaku guru fisika kita yang bikin otak kita berbelit, dengan soal yang rumit, berujung mata sakit, akhirnya lu pada KO-IT ya kan? Kita bakal seneng-seneng hari ini." Seringai Ellyn.
"Eh Don Don! Bantuin sih Ucup bikin panggung didepan sekarang." Suruh Ellyn dengan cepat.
"Ashiaaapppp bu boss." Sahut Doni bersemangat.
"Woiiii... Yon! Lo panggil kelas sebelah XI-ipa3 yang lagi jamkos juga, buat ikut gabung ke konser kita ntar. Sekalian pinjem soundspeaker punya si Oton ya!!" Ujarnya.
"Laksanakan komandan!" Hormat tegap Uyon menjawab.
Ellyn menatap Sandra dan Maya yang sejak tadi diam menunggu perintah darinya.
“Lo berdua jadi biduannya. Eh salah! Tiga ding sama gue.” Tutur Ellyn mulai senewen.
Satu kelas kompak mempersiapkan apa yang direncanakan oleh Ellyn, karena tentu bukan hal yang garing jika gadis itu sudah bertindak konyol. Setelah semua selesai dipersiapkan, dan siswa kelas sebelah berkumpul, Ellyn pun berdiri diatas meja. Layak seperti bak seorang penyanyi papan atas, dengan lihai Ellyn, Cimen, Sapri, Ucup, serta Leon yang ternyata tak sengaja melewati kelas Ellyn pun ikut join dan siap beraksi.
"Ekhem.. Cek empat belas kosong dua dua.. yuhuuu ada order kami anter." Test mic yang akan dipakai Ellyn.
"Oke semua pada siap diposisi masing-masing? Angkat tangan kalian, jempolnya diatas, terus puter badan lo semua." Ujar Ellyn memberikan arahan
"Siapppppppppp!!!" Teriak penonton mulai bergoyang.
Suara sound musik yang keras pun terdengar.
"Akang gendang."
Dung gentak gendung dung gentak dung dung
"Kalau saya bilang muter, muter yah."
Dung gentak gendung dung gentak dung dung
"Muter.. Muter.. Muter.."
Dung gentak gendung dung gentak dung dung
"Maju.. Mundur.. Maju.. Mundur.. Mundur.."
Dung gentak gendung dung gentak dung dung
"Sobat Ambyar mana suaranya!!!!" Teriak Ellyn.
"Woooooooooooooo..." Teriakan seluruh murid kelas bak konser dimulai.
.
.
Dudu klambi anyar
Sing neng njero lemariku
Nanging bojo anyar
Sing mbok pamerke neng aku
Dudu wangi mawar
Sing tak sawang neng mripatku
Nanging kowe lali
Nglarani wong koyo aku
Nengopo seneng aku
Yen mung gawe laraku
Pamer bojo anyar
Neng ngarepku
.
.
"Bareng-bareng kita semua nyanyi yokk!!!" Sahut Ellyn dengan semangat.
.
.
Koyo ngene rasane wong nandang kangen
Rino wengi atiku rasane peteng
Tansah kelingan kepingin nyawang
Sedelo wae uwis emoh tenan
Cidro janji tegane kowe ngapusi
Nganti seprene suwene aku ngenteni
Nangis batinku nggrantes uripku
Teles kebes netes eluh...
CENDOL DAWET!!!! *teriak penonton
Cendol dawet.. Cendol dawet seger..
Cendol cendol.. Dawet dawet..
Cendol cendol.. Dawet dawet..
CENDOL DAWET SEGER.. *teriak penonton
Piro??? LIMA RATUSAN *teriak penonton
Terus??? GAK PAKAI KETAN *teriak penonton
Ji ro lu pat limo enem pitu wolu
Tak gintak gintak tak gintak gintak tak gintak gintak
Loh.. Loh.. Loh.. Loh.. JOSS*!!! *teriak penonton
.
.
Semua bergembira, asik berjoget bersama, melenggak lenggokkan badan tanpa menghiraukan yang lain.
Yahh.. saat itu semua orang AMBYAR BERSAMA.
***
Tiba waktunya saat bel kantin sudah berbunyi 5 menit yang lalu, semua siswa telah bergegas mengisi perutnya yang kosong. Begitu juga dengan Ellyn dan teman-teman yang lain setelah mengadakan konser mini dikelas.
"Hahaha, gila ya Lyn, gak abis pikir gue dah! Banyak banget akal lu sampe bikin konser dadakan dikelas." Leon tertawa dan masih ber euphoria akan konser dangdut yang dibuat Ellyn.
"Ya jelas donggg, Ellyn gitu loh. Harus ada yang beda." Sahut Ellyn dengan bangga.
"Heran gue, kok bisa Calvin bisa cinta mati sama lo yang urat saraf nya keseleo gini." Ujar Leon berbisik ditelinga Ellyn dan menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan tingkah laku absurd sepupunya itu.
"Hahaha, eh Singa itu yang namanya rejeki, jadi ya harus disyukuri." Jawab Ellyn terkekeh pelan.
"Tuh.. panjang hidungnya, baru diomongin udah nongol si Kutub." Tunjuk Leon dengan dagunya saat melihat Calvin, Mark, dan James memasuki kantin.
"Gue gabung sama mereka ya? Lo nunggu Sandra sama Maya yang masih pesen makanan kan?" Ellyn pun mengangguk kan kepala mengiyakan.
"Oke, salamin kangen gue buat si Sandra, gue tinggal dulu." Pamit Leon nyengir saat Ellyn melotot mendengar sahabatnya menjadi bahan incaran Leon. Tidak boleh!
Beberapa menit kemudian, Sandra membawa nampan berisi tiga mangkuk bakso sedangkan Maya bertugas membawa tiga gelas jus sesuai pesanan.
"Silahkan Ndoro, ini bakso pesenan anda." Ucap Sandra berakting seperti seorang pelayan, sambil menyodorkan bakso pesanan Ellyn.
"Terima kasih Suketi." Ujar Ellyn dengan kedipan mata serta senyumnya yang manis.
“Anjir! Cantik begini ngasih namanya Suketi.” Gerutu Sandra mendumel, membuat Ellyn serta Maya tertawa karena tingkahnya dan tidak merasa bersalah.
Dihadapan Ellyn sekarang, Sandra dan juga Maya tampak serius menyantap bakso dengan begitu penuh perasaan, menghiraukan Ellyn yang tengah tertawa geli karena sebuah pesan chat dari ponselnya. Siapa lagi kalau bukan si Calvin, pacar ter-ribet. Tapi itu yang membuat ia sangat menyayanginya.Tanpa berlama-lama ia membuka pesan tersebut, senyum manis pun terbit di raut wajahnya, lalu segera Ellyn membalas chat sang pujaan hati dengan cepat.
MySweet Cal☃️
Makan yang banyak sayang❤️
Biar makin gemesin
Makin enak aku meluk kamu😋
No! Ntar aku gendut, kamu tinggalin😣
'Dia pengen bikin aku jadi atlet sumo kali ya?! Gerutu Ellyn dalam hati.'
Ngomong apa sih? Chatmu barusan unfaedah tau gak buat aku.
Kampret.. Iyain biar cepet deh😒
Yangg😊
Kesayangannya Al😘
Coba liat sini ke aku bentar deh.
'Dengan sigap ia menegakkan kepala dan melihat raut wajah seorang lelaki yang sedang menatap intens ke arah nya. Tiba-tiba Calvin mengerlingkan sebelah matanya, berniat untuk menggoda Ellyn.'
Dih ngapain sih kedip-kedip mata gitu, mohon maap itu kelilipan apa ganjen ya masnya?
Haha, ada yang blushing tuh.😍😚
Enggak, lagi pengen bikin pacarku salting aja😝
Ntar pas pulang aku tunggu ditempat biasa ya honey.
I love you❤️❤️❤️
Oke boss, I love you more🤗😘
Setelah berhasil membuat kesayangannya blushing dan salah tingkah yang membuat ia gemas, Calvin pun mengakhiri chat tersebut agar Ellyn bisa memakan makanannya dengan tenang.
to be continued
____________________
note: sudah di revisi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Devi Lestiyani
siapa nih yg bakal dateng pebinor apa pelakor
2021-05-29
0
Vita Sitata
demi apa leon lbih ganteng dari calvin😅😍
2020-12-15
5
☘Aиαи ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ
Hahaha.. Lanjut
2020-11-09
0