Bahagia Itu Sederhana
Hati yang merindu, cinta yang menggebu, dan jiwa yang saling beradu untuk satu cinta yang dituju.
____________________________________________________
Sudah lumayan lama sebuah mobil sport hitam tengah terparkir dekat minimarket yang tak jauh dari area sekolah. Menunggu seseorang yang hingga saat itu tak kunjung datang. Inilah hal yang sebenarnya Calvin benci yaitu menunggu dan ditinggalkan.
"Hai, udah lama nunggu?" sapanya masuk kedalam mobil.
"30 menit."
Ellyn meringis, mendengar jawaban Calvin yang sudah nampak kesal karena terlalu lama menunggunya.
"Sori, tadi Sandra minta tolong buat temenin ngasih berkas ekskul ke pelatih. Jangan marah ya?" Ujar Ellyn dengan tampilan puple eyes memelas.
Calvin yang sedaritadi hanya diam langsung tersenyum saat dirinya dibuat gemas akan tingkah laku Ellyn, lelaki itu tersenyum lebar, senyum yang bisa ditunjukkannya hanya pada Ellyn, Calvin mengacak pelan rambut Ellyn dan mengangguk mengiyakan. Setelah memasang seatbelt pada Ellyn, Calvin mulai melajukan mobil ke tempat yang menjadi tujuan mereka saat ini.
"Ini bukan jalan pulang, kita mau kemana? Masih pakai seragam loh, aku juga belom ijin sama Mami." Tanya Ellyn penasaran.
"Liat aja nanti. Aku udah minta ijin Mami pas nunggu kamu, jadi kamu gak usah khawatir dan masalah baju , udah aku siapin di paperbag belakang.” Jelasnya mendapat anggukan dari Ellyn.
Terhitung sudah satu jam perjalanan Calvin mengendarai mobil menuju tempat yang ia tuju, dan sampailah mereka disebuah halaman luas dengan rumah yang cukup sederhana didepan matanya kini. Calvin menghentikan laju mobilnya secara perlahan di depan rumah itu. Saat dirinya ingin keluar, pandangannya tersita oleh seseorang yang diam karena tertidur dengan pulas.
"Honey." Bisik Calvin.
"Bangun Sayang, kita udah sampai." Ucapnya dengan tangan yang mengelus lembut pipi Ellyn.
"Emmmmm.. Udah sampe ya? Bentar-bentar masih mau ngumpulin nyawa dulu." Ucap Ellyn dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Udah ayok, ntar kita telat buat lihat ini."
Walaupun masih dalam keadaan setengah sadar dengan penuh keterpaksaan Ellyn pun keluar dari mobil. Namun seketika matanya melebar melihat pemandangan yang begitu indah dihadapannya. Matanya begitu terpukau dengan apa yang sekarang ia lihat.
Berkeliling area ini membuat Ellyn begitu senang, melihat ada sebuah rumah sederhana namun terasa nyaman, dan juga disini terdapat pohon rindang serta taman bunga yang menghiasi sekitar area rumah tersebut. Desain rumah yang memang terkesan cantik, dan tentu sangat cocok dipadukan dengan suasana asri dari alam sekitar.
Ada pula sebuah danau buatan yang cukup besar dengan satu bangunan rumah pohon serta ayunan kecil yang dibuat sang tuan rumah. Sungguh ini semua membuat Ellyn ingin tinggal selamanya disini.
"Suka?" Bisik Calvin didekat telinga Ellyn, merapatkan diri serta memeluknya erat dari arah belakang untuk memberi kehangatan dari hawa dingin yang menyejukkan.
"Banget Vin, ini cantik banget. Terima kasih ya udah bawa aku kesini." Ujar Ellyn tersenyum lebar.
"Gak ada kata terima kasih untuk bahagiain kamu dan buat kamu tersenyum senang seperti sekarang. Aku ngajak kamu jauh-jauh ketempat ini cuma pengen kamu gak terlalu stress aja.”
“Kalau liat pemandangan yang bagus kayak gini, aku jadi pengen ngajak Sandra sama Maya kesini. Boleh?” Sahut Ellyn yang girang karena mendapat persetujuan dari Calvin.
"As your wish honey." Ucap Calvin sambil mengacak rambut Ellyn serta tersenyum.
Ellyn mencoba dengan bermain ayunan, ditemani Calvin yang mengayuhnya dari arah belakang. Lelaki itu sangat bersyukur, karena hanya memberikan hal manis sekecil ini saja ia sudah bisa melihat kekasihnya tertawa lepas dengan senyuman yang selalu membuat hati yang ada dalam diri Calvin menghangat. Inilah salah satu kebahagiaan sederhana yang selalu menjadi keinginannya setiap Calvin akan beranjak tidur.
Setelah puas bermain ayunan, Calvin pun mengajak Ellyn naik ke atas rumah pohon sebelum mereka nanti kembali pulang. Sesampainya diatas Calvin mengajak Ellyn untuk duduk diatas alas karpet, dan ia mengambil sebuah gitar yang berada dipojok ruangan.
Pemandangan yang begitu elok nan cantik untuk dilewatkan, saat sinar cahaya jingga mulai turun dari semesta. Dari atas sini, Ellyn bisa melihat bagaimana pantulan cahaya dari sang surya terlihat berkilau saat berpadu dengan air yang begitu tenang.
"Perfect! Gila bagus banget kalau liat dari atas sini."
Ellyn berteriak begitu kegirangan layaknya seorang anak kecil yang senang karena diajak ketempat bermain. Sedangkan Calvin yang awalnya sibuk pada gitar yang ada dipangkuannya, dan mendengar teriakan nyaring dari gadis itu, ia langsung terkekeh pelan, lelaki itu seolah tertawa karena tingkah Ellyn yang sedikit mirip dengan orang hutan. Oh tunggu! Apa Calvin sedang mengatai kesayangannya? Tidak! Itu tidak boleh!
Jrenggg ...
Suara petikan gitar mulai berbunyi, alunan musik yang lembut pun menyapa sang pendengarnya. Calvin bernyanyi untuk Ellyn.
🎶🎶🎶
Aku tak tau apa yang lain
Darimu hari ini
Apa itu karena sepatu flatmu?
Atau kukumu
Yang baru kau warnai?
Pernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah?
Pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta?
Rambut warna warni bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chubby dan kulit putih
Senyum manis gigi kelinci
Membuatku tersadar
Bentuk cinta itu...
Ya kamu
Belum sempat Ellyn membuka suaran untuk memuji suara Calvin yang begitu merdu, lelaki itu langsung melanjutkan kembali kepiawaiannya dalam bernyanyi dengan sebuah lagu yang berbeda.
🎶🎶🎶
Oh, her eyes, her eyes make the stars look like they're not shinin'
Her hair, her hair falls perfectly without her trying
She's so beautiful and I tell her everyday
Yeah, I know, I know when I compliment her she won't believe me
And it's so, it's so sad to think that she don't see what I see
But every time she asks me "Do I look okay?"
I say
When I see your face
There's not a thing that I would change
'cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl you're amazing
Just the way you are
Yeah
Her lips, her lips, I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh she hates but I think it's so sexy
She's so beautiful, and I tell her everyday
Oh you know, you know, you know I'd never ask you to change
If perfect's what you're searching for then just stay the same
So don't even bother asking if you look okay, you know I'll say
When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause, girl, you're amazing
Just the way you are
The way you are
The way you are
Girl, you're amazing
Just the way you are
When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause, girl, you're amazing
Just the way you are
Alunan nada gitar pun terhenti, dan Calvin meletakkan kembali gitar yang ia mainkan ke tempat asal. Setelah itu ia pun mendekat kearah Ellyn dengan senyuman manis yang tak luntur dari wajah tampan miliknya. Sesaat ia menatap lekat wajah Ellyn penuh damba, tangan besar milik Calvin terulur meraih tangan dari gadisnya, kemudian mencium lembut telapak tangan Ellyn.
"Kenapa selalu bikin aku blushing sih, bikin malu ih."
"Selalu ada banyak cara untuk melakukan hal seperti ini, yang tentu akan selalu membuat kita bahagia." Sahut Calvin.
"Sekali lagi makasih ya! Lagu sama suaranya bagus. I love you" Ucap Ellyn memeluk erat Calvin.
***
Di tempat lain..
Sebuah apartemen yang menjulang tinggi dengan cendela kaca begitu besar terdapat seseorang yang tengah berdiri menikmati secangkir coklat panas. Untuk terakhir kali sebelum ia meninggalkan kota cantik ini, ia memandang langit malam yang begitu cerah dan indah cahaya gemerlap lampu menghiasi seluruh kota. Hingga suara ketukan pintu terdengar, membuyarkan lamunannya.
Tok..Tok.. Tok..
"Masuklah. Apa sudah kamu siapkan semua yang kuminta?" Ujarnya datar.
"Semua sudah selesai, dan pesawat anda akan segera berangkat 2 jam lagi. Apa ada hal lain lagi yang anda inginkan?" Tanya assisten tersebut
"Tidak, saat ini hanya itu saja. Kerja bagus, kamu memang selalu bisa kuandalkan. Sampai bertemu dibandara nanti, karena aku masih ingin menikmati suasana didepan mataku sekarang." Ucapnya lirih
"Baik, kalau begitu saya pamit undur diri."
"I'm back. Aku tidak sabar untuk segera menemuimu." Gumam orang itu sambil tersenyum tipis.
To be continued
________________
note: sudah direvisi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Andini shahida m😘
Wah cogan brondong smua thour unyu unyu🥰
2021-03-25
1
☘Aиαи ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ
Seru Kak
2020-11-09
0
سافيرا ريسكا
next
2020-08-23
0