Bab 06 SAH!

Nizma tengah menatap cermin yang memperlihatkan dirinya. Penampilannya tampak begitu cantik meski dengan riasan natural. Serta gaun putih indah yang diberikan oleh Bagas beberapa hari yang lalu tampak begitu pas di tubuhnya.

"MasyaAllah.. Anak Umi cantik sekali." Ustadzah Mia menghampiri Nizma.

"Iya, Nizma cantik banget kamu pasti abang Bagas langsung kesengsem deh lihat kamu." timpal Aisyah yang ikut menghampiri Nizma.

"Makasih ya, tapi aku deg-deg an banget ini." Nizma memegang tangan Aisyah dan juga ustadzah Mia.

"Bismillah Nizma. InsyaAllah semua berjalan dengan lancar. Kamu berdoa ya." ujar Ustadzah Mia.

"Iya Umi, apa akadnya sudah berlangsung Umi?" tanya Nizma lagi.

"Bagas baru saja datang dengan rombongannya. Sebentar lagi akad akan dimulai di masjid." ucap Ustadzah Mia.

" Aduh makin deg-deg an jadinya." gumam Nizma gelisah.

"Yang ngomong kan Abang Bagas kenapa kamu yang deg-deg an? Kan tinggal terima beres aja." celetuk Aisyah.

"ya tapi tetep aja deg-deg an. Kamu nggak pernah ngerasain sih." protes Nizma.

"Sudah-sudah ayo sekarang bersiap. Sebentar lagi kita ke masjid." Ustadzah Mia akhirnya menuntun Nizma dan ditemani Aisyah. Mereka berjalan menuju masjid.

Sementara di dalam masjid sudah berkumpul beberapa tamu penting. Tampak Bagas sudah mengenakan setelan jas putih serta peci senada. Rambut panjangnya tampak rapi setelah diikat dan penampilannya ini tampak begitu berbeda dari biasanya.

Di atas meja tempat mereka melakukan akad terdapat sebuah koper berisikan uang sebanyak satu milyar serta emas batangan seberat satu kilogram sebagai mahar. Agak berlebihan memang tapi hal itu sengaja Bagas lakukan untuk memancing keluarga Ustad Yusuf.

Ustad Yusuf memimpin langsung akad pernikahan mereka.

"Saya terima nikahnya Nizma Aida Mahfud binti Yusuf Mahfud dengan mas kawin tersebut, tunai." Bagas mengucapkan kalimat tersebut dalam sekali tarikan nafas.

"SAH..." Suara bariton serempak mengalun di dalam masjid itu.

Pembawaan Bagas memang begitu tenang. Bahkan beberapa orang sempat tertegun. Padahal di dalam hati Bagas tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Baginya pernikahan ini seperti halnya sebuah permainan belaka.

Setelah selesai mengucapkan akad kini Nizma dibawa menuju masjid dan bersanding dengan Bagas. Bagas langsung Terpukau melihat kecantikan Nizma. Begitu pula dengan para tamu undangan yang ada.

Bahkan diantara mereka masih saja tak terima jika gadis secantik Nizma harus menikah dengan Bagas yang seperti berandal.

Nizma duduk di samping Bagas kemudian tangannya menjulur kepada Bagas. Bagas tampak bingung dengan sikap Nizma. Lalu tanpa menunggu Bagas dia langsung meraih tangan itu dan menciumnya.

Bagas tersentak dengan tindakan Nizma. Tapi memang begitulah mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri.

Akhirnya Setelah menyematkan cincin di jari manis Nizma Bagas pun langsung mencium kening Nizma. physical touch pertama mereka.

Di tempat yang sama tampak Arya sedang menahan air matanya. Gadis pujaan hatinya yang telah lama dia idamkan kini harus ia relakan untuk menikah dengan orang lain.

Setelah acara akad selesai langsung dilanjutkan dengan resepsi. Para tamu pun tampak menikmati acara tersebut. Namun di beberapa sisi ada saja yang membicarakan tentang Nizma dan keluarganya.

"Pantesan Nizma mau menerima Bagas sebagai suaminya. Orang maharnya nggak tanggung-tanggung. Nggak nyangka ya ternyata Ustad Yusuf matre juga." ujar salah seorang tamu.

"Iya, padahal keluarga mereka cukup terpandang dan punya pesantren. Tega banget jual anak kepada preman."

"Jangan-jangan maharnya berasal dari uang haram lagi."

Berbagai macam gunjingan terus Nizma dengar begitupun ustad Yusuf. Namun mereka tetap sabar dan melayani setiap tamu yang datang. Sementara Bagas diam-diam tersenyum puas telah berhasil mempermalukan keluarga Ustad Yusuf.

Ingin sekali Nizma menjelaskan kepada semua orang bahwa ini bukan keinginannya dan keluarganya. Bahkan semua persiapan dilakukan oleh pihak Bagas tanpa pembicaraan dengan dirinya terlebih dahulu.

Tapi begitulah manusia. Baik maupun buruk tetap saja ada yang mencela. Kini Nizma hanya bisa bersabar menahan segala cemoohan orang. Anggap saja ini adalah ujian di awal pernikahannya.

Banyak tamu dari Bagas memberikan ucapan selamat. Mulai dari rekan-rekannya yang memiliki penampilan hampir sama dengan Bagas maupun beberapa orang penting seperti pejabat serta pengusaha.

Entah apa pekerjaan Bagas hingga memiliki koneksi dengan orang-orang tersebut. Yang orang lain tahu Bagas hanyalah pria yang memiliki pekerjaan tak jelas karena selama ini dia hanya keluyuran saja.

Tapi melihat Seberapa besar Bagas menyiapkan semua ini membuat Nizma semakin penasaran.

Tak terasa waktu pun cepat berlalu. Malam beranjak para tamu sudah mulai berangsur pergi. Kini tinggal beberapa keluarga dan kerabat dekat saja yang masih berada di kediaman Nizma.

"Nak Bagas dan Nizma istirahat saja. Seharian pasti lelah kan?" Ustadzah Mia meminta Nizma dan Bagas untuk kembali ke kamar.

"Iya Umi, kami akan masuk dulu." tanpa Diduga Bagas merangkul pinggang Nizma hingga mereka saling menempel.

"Ayo sayang." Nizma hanya bisa membeku mendapat perlakuan seperti itu dari Bagas.

Ustadzah mia hanya bisa tersenyum melihat kelakuan pengantin baru tersebut.

Setelah sampai di dalam kamar Bagas langsung melepaskan diri dari Nizma. Pria itu kini menatap Nizma dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Kaku banget kek belum pernah disentuh pria." ujar Bagas remeh.

"Memang aku nggak pernah disentuh pria selain abang." jawab Nizma mencoba untuk tenang.

Bagas tersenyum miring menatap wajah Nizma yang tampak ketakutan.

"Bagus, gue udah beli mahal-mahal makanya jangan kecewain gue."

"Beli? Maksud abang apa?"

"Udah gue kasih mas kawin mahal apa kalau bukan gue beli?" pernyataan sarkas Bagas membuat Nizma begitu kecewa.

"aku nggak pernah minta mas kawin sebesar itu. Bukannya abang sendiri yang memberikan? Bahkan abang tak pernah sama sekali berdiskusi sama aku." akhirnya Nizma mencoba untuk memberanikan diri berbicara dengan Bagas.

Tatapan Bagas begitu tajam seolah ingin menusuk Nizma. Tapi Nizma tak gentar. Dia harus terbiasa dengan suaminya yang seperti itu.

"Cih, jangan sok suci kamu. Aku pun tak percaya denganmu. Abahmu yang memaksaku menikahimu mana mungkin aku percaya begitu saja. Bisa saja dibalik topeng cantikmu itu tersimpan racun yang begitu mematikan." Bagas mencengkeram dagu Nizma hingga wajahnya mendongak ke atas.

"Siapapun aku sekarang adalah istri abang. Terserah mau abang percaya padaku atau tidak yang pasti aku akan selalu jadi istrimu. Aku yakin suatu saat nanti kita bisa membangun keluarga dengan penuh cinta." Nizma berusaha tersenyum meski merasakan sakit di dagunya.

Mendengar ucapan Nizma membuat Bagas semakin mencengkeram dagu Nizma dengan kuat kemudian menghempaskannya.

"Cinta? Jangan harap kau bisa membicarakan cinta di depanku Nizma. Bahkan aku tak percaya apa itu cinta. Itu hanya sebuah pembodohan semata." terlihat gurat kemarahan di wajah Bagas. Pria itu terlihat semakin mengerikan saja.

"Tapi aku akan buat Abang mengerti apa itu cinta." Nizma tak mau kalah. Dia terus berusaha meyakinkan Bagas.

Bagas yang masih meradang bertambah emosi mendengar Nizma. Dia menghampiri Nizma yang masih berdiri lalu menghempaskannya di atas ranjang.

"Kau ingin menunjukkan cinta? Ayo tunjukkan sayang. Layani aku sampai puas dan beri aku apa itu cinta." Bagas dengan seringainya menatap lapar Nizma.

Ditindihnya tubuh gadis itu lalu dia mendaratkan ciuman di bibir Nizma dengan begitu kasar. Nizma merasa kesakitan hingga ujung bibirnya terasa perih.

Hanya air mata yang terus meleleh menjadi saksi bisu betapa sakit hatinya mendapatkan perlakuan kasar di malam pertamanya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Shxxbi

Shxxbi

Pinter bgt thorr milih visual nya, sesuai kriteria ku sebagai pembaca 😆😆

2024-02-28

0

Dia Amalia

Dia Amalia

walah koq kasar lh bg gondrong ne 😏😏😏

2023-11-17

2

Vera Anzani

Vera Anzani

wow kalau bang Bagas kayak gini mh siapa yg gak mau🤭

2023-10-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Ikhlas
2 Bab 02 pertemuan pertama
3 Bab 03 Sebuah keputusan
4 Bab 04 berita pernikahan dan pertentangan
5 Bab 05 persiapan pernikahan
6 Bab 06 SAH!
7 Bab 07 Malam pertama
8 Bab 08 sarapan bersama
9 Bab 09 Mendadak gagap
10 Bab 10 aku, kamu
11 Bab 11 saingan baru
12 Bab 12 kurang ajar
13 Bab 13 Sebuah perhatian
14 Bab 14 sensitifnya perempuan
15 Bab 15 rumah baru
16 Bab 16 ingin mengenal lebih jauh
17 Bab 17 ungkapan hati
18 Bab 18 Tragedi dini hari
19 Bab 19 tentang Bagas
20 Bab 20 harus siap ditinggal tugas
21 Bab 21 Bukan siapa-siapa?
22 Bab 22 Spesial di mata orang yang tepat
23 Bab 23 Jadwal Ronda
24 Bab 24 bekal sebelum pergi
25 Bab 25 istri sholeha yang cerewet
26 Bab 26 Adek Marmut
27 Bab 27 tawaran menikah
28 bab 28 cemburu tapi gengsi
29 Bab 29 tak sabar bertemu
30 Bab 30 salah paham
31 Bab 31 takut kehilangan
32 Bab 32 menjaga pandangan
33 Bab 33 Suami posesif
34 Bab 34 kembali mengusik
35 Bab 35 tak jadi bertemu
36 Bab 36 tujuanku memanjakanmu
37 Bab 37 menyadarkan diri
38 Ban 38 kegelisahan hati
39 Bab 39 bertamu
40 Bab 40 Bayangan yang tak sesuai kenyataan
41 Bab 41 pertemuan tak terduga
42 Bab 42 sekelumit kisah masa lalu
43 Bab 43 berusaha mengimbangi
44 Bab 44 wife materials
45 Bab 45 karma dari masa lalu
46 Bab 46 ikhlas dan merelakan
47 Bab 47 pertemuan pertama
48 Bab 48 menahan kesal
49 Bab 49 tetangga toxic
50 Bab 50 Rumah baru
51 Bab 51 Nasehat umi
52 Bab 52 ijin suami
53 Bab 53 Hari pertama jadi dosen
54 Bab 54 pasangan berang-berang
55 Bab 55 cinta yang sama
56 Bab 56 melepas rindu
57 Bab 57 lamaran
58 Bab 58 perasaan tertahan
59 Bab 59 kembalinya masa lalu
60 Bab 60 Insiden kecil di cafe
61 Bab 61 Sah jadi istriku
62 Ban 62 omongan keluarga
63 Bab 63 Rahasia Nizma
64 Bab 63 ungkapan perasaan
65 Bab 65 jangan bersedih
66 Bab 66 tempat tinggal masa kecil
67 Bab 67 Mencium bau pengkhianatan
68 Bab 68 Kemarahan Bagas
69 Bab 69 mengakui kesalahan
70 Bab 70 Modus terselubung Roy
71 Bab 71 Meluapkan keluh kesah
72 Bab 72 berangkat ke Singapura
73 Bab 73 bertemu dokter
74 Bab 74 memilih ikhlas
75 Bab 75 firasat
76 Bab 76 Sudah keluar
77 Bab 77 kejutan dari keluarga
78 Bab 78 Jebakan
79 Bab 79 menyelamatkan Bagas
80 BAB 80 Istriku pahlawanku
81 Bab 81 perjalanan jauh
82 bab 82 honeymoon
83 Bab 83 Tak sengaja bertemu
84 Bab 84 sebuah kabar
85 Bab 85 triplets
86 Bab 86 Aba dan Umma
87 Bab 87 penampilan baru bikin resah
88 Bab 88 pengagum rahasia
89 Bab 89 kejujuran Umi
90 Bab 90 berkumpulnya keluarga
91 Bab 91 meminta restu
92 Bab 92 pernikahan dadakan
93 Bab 93 mulai terkuak
94 Bab 94 sedikit fakta
95 Bab 95 Balasan Sean
96 Bab 96 merasa dibohongi
97 Bab 97 Permintaan Maaf
98 Bab 98 strategi
99 Bab 99 Memulai misi
100 Bab 100 jebakan
101 Bab 101 Secercah harapan
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106 nasehat Bagas
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 EKSTRA PART
139 Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 01 Ikhlas
2
Bab 02 pertemuan pertama
3
Bab 03 Sebuah keputusan
4
Bab 04 berita pernikahan dan pertentangan
5
Bab 05 persiapan pernikahan
6
Bab 06 SAH!
7
Bab 07 Malam pertama
8
Bab 08 sarapan bersama
9
Bab 09 Mendadak gagap
10
Bab 10 aku, kamu
11
Bab 11 saingan baru
12
Bab 12 kurang ajar
13
Bab 13 Sebuah perhatian
14
Bab 14 sensitifnya perempuan
15
Bab 15 rumah baru
16
Bab 16 ingin mengenal lebih jauh
17
Bab 17 ungkapan hati
18
Bab 18 Tragedi dini hari
19
Bab 19 tentang Bagas
20
Bab 20 harus siap ditinggal tugas
21
Bab 21 Bukan siapa-siapa?
22
Bab 22 Spesial di mata orang yang tepat
23
Bab 23 Jadwal Ronda
24
Bab 24 bekal sebelum pergi
25
Bab 25 istri sholeha yang cerewet
26
Bab 26 Adek Marmut
27
Bab 27 tawaran menikah
28
bab 28 cemburu tapi gengsi
29
Bab 29 tak sabar bertemu
30
Bab 30 salah paham
31
Bab 31 takut kehilangan
32
Bab 32 menjaga pandangan
33
Bab 33 Suami posesif
34
Bab 34 kembali mengusik
35
Bab 35 tak jadi bertemu
36
Bab 36 tujuanku memanjakanmu
37
Bab 37 menyadarkan diri
38
Ban 38 kegelisahan hati
39
Bab 39 bertamu
40
Bab 40 Bayangan yang tak sesuai kenyataan
41
Bab 41 pertemuan tak terduga
42
Bab 42 sekelumit kisah masa lalu
43
Bab 43 berusaha mengimbangi
44
Bab 44 wife materials
45
Bab 45 karma dari masa lalu
46
Bab 46 ikhlas dan merelakan
47
Bab 47 pertemuan pertama
48
Bab 48 menahan kesal
49
Bab 49 tetangga toxic
50
Bab 50 Rumah baru
51
Bab 51 Nasehat umi
52
Bab 52 ijin suami
53
Bab 53 Hari pertama jadi dosen
54
Bab 54 pasangan berang-berang
55
Bab 55 cinta yang sama
56
Bab 56 melepas rindu
57
Bab 57 lamaran
58
Bab 58 perasaan tertahan
59
Bab 59 kembalinya masa lalu
60
Bab 60 Insiden kecil di cafe
61
Bab 61 Sah jadi istriku
62
Ban 62 omongan keluarga
63
Bab 63 Rahasia Nizma
64
Bab 63 ungkapan perasaan
65
Bab 65 jangan bersedih
66
Bab 66 tempat tinggal masa kecil
67
Bab 67 Mencium bau pengkhianatan
68
Bab 68 Kemarahan Bagas
69
Bab 69 mengakui kesalahan
70
Bab 70 Modus terselubung Roy
71
Bab 71 Meluapkan keluh kesah
72
Bab 72 berangkat ke Singapura
73
Bab 73 bertemu dokter
74
Bab 74 memilih ikhlas
75
Bab 75 firasat
76
Bab 76 Sudah keluar
77
Bab 77 kejutan dari keluarga
78
Bab 78 Jebakan
79
Bab 79 menyelamatkan Bagas
80
BAB 80 Istriku pahlawanku
81
Bab 81 perjalanan jauh
82
bab 82 honeymoon
83
Bab 83 Tak sengaja bertemu
84
Bab 84 sebuah kabar
85
Bab 85 triplets
86
Bab 86 Aba dan Umma
87
Bab 87 penampilan baru bikin resah
88
Bab 88 pengagum rahasia
89
Bab 89 kejujuran Umi
90
Bab 90 berkumpulnya keluarga
91
Bab 91 meminta restu
92
Bab 92 pernikahan dadakan
93
Bab 93 mulai terkuak
94
Bab 94 sedikit fakta
95
Bab 95 Balasan Sean
96
Bab 96 merasa dibohongi
97
Bab 97 Permintaan Maaf
98
Bab 98 strategi
99
Bab 99 Memulai misi
100
Bab 100 jebakan
101
Bab 101 Secercah harapan
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106 nasehat Bagas
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
EKSTRA PART
139
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!