Bab 17 ungkapan hati

Bagas begitu gemas melihat Nizma sejak tadi. Sebenarnya dia sudah ingin mendekatinya sejak acara berlangsung namun tidak mungkin karena banyaknya tamu yang ada.

Kini dengan sisa waktu sebelum malam semakin larut Bagas pun memanfaatkan waktunya untuk quality time dengan sang istri.

mendengarkan setiap pertanyaan Nizma yang sejak tadi sangat ingin dia utarakan.

Tapi setelah mendengar pertanyaan terakhirnya Bagas menjadi semakin gemas. Apalagi dia tahu bahwa Nizma akan mengatakan tentang hal yang jelas saja tidak mungkin Bagas lakukan.

Bagas langsung mencium bibir Nizma dengan begitu lembut. Awalnya Nizma sangat terkejut dengan tindakan tiba-tiba Bagas.

Tapi dengan sentuhan lembut bibir Bagas yang masih terasa dingin namun hangat di dalamnya membuat Nizma mulai terbuai.

Perlahan Nizma mulai membalas ciuman Bagas. Meski ini adalah pengalaman pertama untuknya membalas ciuman seorang pria. Tapi nalurinya tergerak dengan sendirinya.

Bagas tak ingin menyiakan kesempatan ini. Diraihnya pinggang Nizma dan dia rapatkan ke dalam tubuhnya hingga tangannya total melingkar di tubuh ramping sang istri.

Nizma juga tak ingin kalah. Dia mengusap lembut pipi Bagas kemudian perlahan melingkar di leher prianya.

Kebetulan Bagas mengikat rambutnya sehingga Nizma dengan bebas menjelajah tengkuk Bagas.

Ciuman itu terasa semakin dalam apalagi saat Nizma mulai membuka mulutnya. Seolah jadi kesempatan lidah Bagas langsung menerobos masuk menyapu seluruh rongga mulutnya.

"ngghh.." tanpa sadar Nizma mengeluarkan leng uhan pelan. Bagas menjadi semakin gencar memperdalam ciumannya.

Tangan Bagas yang tak ingin menganggur mulai mengusap lembut menjelajah punggung Nizma. Baru kali ini keduanya melakukan sesuatu dengan begitu intim meski masih sebatas ciuman.

Nizma mulai menepuk-nepuk bahu Bagas ketika dia sudah tak kuat ingin menghirup udara. Nafasnya sudah mulai tersengal dan Nizma langsung meronta ingin melepas ciumannya.

Setelah ciuman mereka akhirnya terputus. Wajah Nizma nampak memerah dengan bibir yang sedikit bengkak. Tapi sialnya sungguh membuatnya semakin sexy di mata Bagas.

Sementara Bagas sibuk memperhatikan Nizma lain halnya dengan dirinya yang seolah ingin menyembunyikan mukanya. Alhasil Nizma langsung membenamkan wajahnya ke dalam dada bidang Bagas.

"jangan dilihatin terus aku malu" ucap Nizma lirih.

Bagas pun langsung terkekeh mendengarnya. "makanya jangan mancing duluan"

"mancing gimana maksud abang?" Nizma mengernyitkan keningnya.

"Katanya minta disentuh. Hm?" Bagas menaikkan salah satu alisnya.

"Aku kan cuma tanya. Pengen tau aja. Lagian abang juga nggak jawab pertanyaanku."

"pertanyaan yang mana?"

"Yaudah aku ulangi. Abang bahagia nggak nikah sama aku?" Kini Nizma memberanikan diri menatap lurus Bagas. Dia ingin tahu dengan jelas jawaban dari Bagas.

"Kamu sendiri?" lagi-lagi Bagas melempar pertanyaan itu ke Nizma.

"Aku tanya abang kenapa balik ditanyain ke aku. Yaudah aku jawab dulu, aku bahagia menikah sama abang." ucap Nizma akhirnya.

"kenapa bisa? Aku bahkan selalu bersikap buruk sama kamu. Cuek dan bahkan sering bikin kamu sedih." ujar Bagas.

"Karena abang pria yang udah aku taksir sejak lama." jawab Nizma.

DEGG!!

Bagas membeku saat mendengar pengakuan Nizma. Bagaimana bisa gadis ini menaksir padanya padahal menurut Bagas mereka baru bertemu beberapa hari sebelum pernikahan. Itupun tak lebih dari sebatas berkunjung ke pesantren.

Dan dengan Bagas yang seperti ini. Maksudnya penampilan dan sikapnya yang cuek bahkan tak mau peduli dengan sekitar mana bisa ada perempuan menyukainya. Sepertinya sangat mustahil.

"jangan bohong. Kita saja baru bertemu. Apa kamu mau mengelabuhiku?" Bagas berusaha menetralkan pikirannya.

"Mungkin abang nggak ingat kejadian lima tahun silam. Seorang anak SMA yang hampir kerampokan tapi abang tolong. Bahkan perampok itu sempat memukul abang." Nizma mengingat kejadian silam saat dirinya pertama kali bertemu Bagas.

"Perampok itu menarik kerudung aku hingga lepas. Lalu abang dengan sigap melepas jaket dan menutup kepalaku. Abang sudah menyelamatkan kehormatanku ." dengan nada bergetar Nizma mengatakannya.

"Aku tidak ingat." ucap Bagas cuek. Karena dia memang tidak mengingatnya.

Lidah Nizma terasa kelu. Rasanya sungguh tak adil padahal sejak kejadian itu Nizma terus memperhatikan Bagas. Setiap hari mencari sosoknya hingga membuat Nizma jatuh hati. Bahkan jaket milik Bagas masih tersimpan rapi olehnya.

Hingga sampai dirinya harus pergi menuntut ilmu ke Kairo Nizma masih memikirkan Bagas dan terus berdoa agar Tuhan mempertemukannya kembali dengan cara yang lebih baik.

Tapi saat ini sepertinya Bagas memang belum membuka hati untuknya. Jadi lagi-lagi Nizma harus bersabar dengan perasaannya.

Nizma hendak berdiri dari tempat duduknya dan memilih pergi. Karena terlanjur malu. Namun dengan cepat Bagas menarik tangan Nizma hingga dia terjatuh di atas pangkuan Bagas.

"Mau kemana?" Bagas memeluk Nizma dari belakang.

"Mau ke kamar." jawab Nizma singkat.

"Aku masih mau disini bersamamu. Ceritakan apa saja yang membuatmu tertarik padaku." ucap Bagas lembut.

Nizma pun menggeleng. "aku sudah mengatakannya. Abang saja nggak pernah jawab pertanyaanku." Entah kenapa hati Nizma rasanya begitu sedih. Bahkan kini kedua netranya sudah berembun.

"Bukannya aku tidak mau menjawab. Ini masih terlalu baru untukku. Aku bukannya tidak suka dengan pernikahan ini. Hanya saja..." Bagas menggantung ucapannya.

"Apa?" Nizma penasaran.

"Nizma aku bukan pria yang terbiasa dengan perasaan cinta atau semacamnya. Kehidupanku dulu begitu kelam dan kesepian. Tidak ada yang mengajariku tentang cinta dan kasih sayang jadi, aku masih perlu belajar banyak." ucap Bagas kemudian.

Seketika air mata Nizma jatuh meluruh dari netranya. Hingga tak sengaja menetes mengenai tangan Bagas. Bagas yang menyadari langsung membalik tubuh Nizma.

"Kenapa menangis?" Bagas berubah serius.

"itu artinya abang nggak pernah mau terima aku. Abang nggak akan cinta aku. Dan.. Dan abang nggak bahagia." Nizma semakin terisak. Entah kenapa dia jadi semakin sensitif begini.

"Sudah ku bilang aku bukannya tak bahagia aku hanya butuh waktu Nizma. Tapi bukan berarti perasaan itu tidak akan ada." Bagas terdiam sejenak.

"Kalau kamu memang ingin aku seperti itu, maka ajari aku mengenal apa itu cinta. Ajari aku cara mencintai. Dan apa kamu mau bersabar untuk itu?" Kini Bagas menatap Nizma dengan lekat. Sorot mata yang berbeda daei biasanya.

"Abang yakin?" kini Nizma ingin memastikan.

"yakin. Sejujurnya dengan segala sikap dan perhatianmu kepadaku selama ini sudah membuat banyak perubahan besar untukku Nizma. Dan sepertinya perasaan itu tidak lama akan segera muncul." Bagas mengusap air mata di wajah Nizma.

Hanya dengan menatap Bagas seperti ini saja hati Nizma sudah terasa sejuk. Bagas adalah pria pertama yang berhasil memikat hatinya. Bahkan Nizma rela menolak banyak pria hanya untuk menunggu Bagas yang sebenarnya sangat mustahil saat itu untuk bersamanya.

"Abang, boleh aku mengatakan sesuatu?" Nizma menatap netra Hitam milik Bagas.

Bagas mengangguk. "Iya, katalan."

"Aku cinta Abang." Nizma yang tak sanggup lagi ditatap oleh Bagas kini langsung menunduk.

Ada rasa lega bagi Nizma akhirnya bisa mengutarakan perasaan yang sudah terpendam selama lima tahun ini. Cinta diam-diam yang selalu dia bawa didalam hatinya.

Tanpa diduga Bagas justru membalas Nizma dengan sebuah pelukan hangat.

"Terimakasih Nizma, terimakasih sudah mau mencintaiku." ada rasa aneh didalam hatinya. Bagas belum tau pasti apa itu namun dengan ucapan Nizma tadi Bagas merasa bahwa Nizma adalah sosok yang patut untuk dia perjuangkan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

ternyata nizma suka Bagas jg slm 5thn

2023-10-11

4

Istrinya suga pacarnya joshua

Istrinya suga pacarnya joshua

achh dede nizma semangat buat luluhin babang bagas 💪💪 dan buat author semangat juga buat ceritanya

2023-10-05

0

Muztafa Aly

Muztafa Aly

lanjut kk seru nih...
mudah2an bagas bisa nerima nizma..

2023-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Ikhlas
2 Bab 02 pertemuan pertama
3 Bab 03 Sebuah keputusan
4 Bab 04 berita pernikahan dan pertentangan
5 Bab 05 persiapan pernikahan
6 Bab 06 SAH!
7 Bab 07 Malam pertama
8 Bab 08 sarapan bersama
9 Bab 09 Mendadak gagap
10 Bab 10 aku, kamu
11 Bab 11 saingan baru
12 Bab 12 kurang ajar
13 Bab 13 Sebuah perhatian
14 Bab 14 sensitifnya perempuan
15 Bab 15 rumah baru
16 Bab 16 ingin mengenal lebih jauh
17 Bab 17 ungkapan hati
18 Bab 18 Tragedi dini hari
19 Bab 19 tentang Bagas
20 Bab 20 harus siap ditinggal tugas
21 Bab 21 Bukan siapa-siapa?
22 Bab 22 Spesial di mata orang yang tepat
23 Bab 23 Jadwal Ronda
24 Bab 24 bekal sebelum pergi
25 Bab 25 istri sholeha yang cerewet
26 Bab 26 Adek Marmut
27 Bab 27 tawaran menikah
28 bab 28 cemburu tapi gengsi
29 Bab 29 tak sabar bertemu
30 Bab 30 salah paham
31 Bab 31 takut kehilangan
32 Bab 32 menjaga pandangan
33 Bab 33 Suami posesif
34 Bab 34 kembali mengusik
35 Bab 35 tak jadi bertemu
36 Bab 36 tujuanku memanjakanmu
37 Bab 37 menyadarkan diri
38 Ban 38 kegelisahan hati
39 Bab 39 bertamu
40 Bab 40 Bayangan yang tak sesuai kenyataan
41 Bab 41 pertemuan tak terduga
42 Bab 42 sekelumit kisah masa lalu
43 Bab 43 berusaha mengimbangi
44 Bab 44 wife materials
45 Bab 45 karma dari masa lalu
46 Bab 46 ikhlas dan merelakan
47 Bab 47 pertemuan pertama
48 Bab 48 menahan kesal
49 Bab 49 tetangga toxic
50 Bab 50 Rumah baru
51 Bab 51 Nasehat umi
52 Bab 52 ijin suami
53 Bab 53 Hari pertama jadi dosen
54 Bab 54 pasangan berang-berang
55 Bab 55 cinta yang sama
56 Bab 56 melepas rindu
57 Bab 57 lamaran
58 Bab 58 perasaan tertahan
59 Bab 59 kembalinya masa lalu
60 Bab 60 Insiden kecil di cafe
61 Bab 61 Sah jadi istriku
62 Ban 62 omongan keluarga
63 Bab 63 Rahasia Nizma
64 Bab 63 ungkapan perasaan
65 Bab 65 jangan bersedih
66 Bab 66 tempat tinggal masa kecil
67 Bab 67 Mencium bau pengkhianatan
68 Bab 68 Kemarahan Bagas
69 Bab 69 mengakui kesalahan
70 Bab 70 Modus terselubung Roy
71 Bab 71 Meluapkan keluh kesah
72 Bab 72 berangkat ke Singapura
73 Bab 73 bertemu dokter
74 Bab 74 memilih ikhlas
75 Bab 75 firasat
76 Bab 76 Sudah keluar
77 Bab 77 kejutan dari keluarga
78 Bab 78 Jebakan
79 Bab 79 menyelamatkan Bagas
80 BAB 80 Istriku pahlawanku
81 Bab 81 perjalanan jauh
82 bab 82 honeymoon
83 Bab 83 Tak sengaja bertemu
84 Bab 84 sebuah kabar
85 Bab 85 triplets
86 Bab 86 Aba dan Umma
87 Bab 87 penampilan baru bikin resah
88 Bab 88 pengagum rahasia
89 Bab 89 kejujuran Umi
90 Bab 90 berkumpulnya keluarga
91 Bab 91 meminta restu
92 Bab 92 pernikahan dadakan
93 Bab 93 mulai terkuak
94 Bab 94 sedikit fakta
95 Bab 95 Balasan Sean
96 Bab 96 merasa dibohongi
97 Bab 97 Permintaan Maaf
98 Bab 98 strategi
99 Bab 99 Memulai misi
100 Bab 100 jebakan
101 Bab 101 Secercah harapan
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106 nasehat Bagas
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 EKSTRA PART
139 Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 01 Ikhlas
2
Bab 02 pertemuan pertama
3
Bab 03 Sebuah keputusan
4
Bab 04 berita pernikahan dan pertentangan
5
Bab 05 persiapan pernikahan
6
Bab 06 SAH!
7
Bab 07 Malam pertama
8
Bab 08 sarapan bersama
9
Bab 09 Mendadak gagap
10
Bab 10 aku, kamu
11
Bab 11 saingan baru
12
Bab 12 kurang ajar
13
Bab 13 Sebuah perhatian
14
Bab 14 sensitifnya perempuan
15
Bab 15 rumah baru
16
Bab 16 ingin mengenal lebih jauh
17
Bab 17 ungkapan hati
18
Bab 18 Tragedi dini hari
19
Bab 19 tentang Bagas
20
Bab 20 harus siap ditinggal tugas
21
Bab 21 Bukan siapa-siapa?
22
Bab 22 Spesial di mata orang yang tepat
23
Bab 23 Jadwal Ronda
24
Bab 24 bekal sebelum pergi
25
Bab 25 istri sholeha yang cerewet
26
Bab 26 Adek Marmut
27
Bab 27 tawaran menikah
28
bab 28 cemburu tapi gengsi
29
Bab 29 tak sabar bertemu
30
Bab 30 salah paham
31
Bab 31 takut kehilangan
32
Bab 32 menjaga pandangan
33
Bab 33 Suami posesif
34
Bab 34 kembali mengusik
35
Bab 35 tak jadi bertemu
36
Bab 36 tujuanku memanjakanmu
37
Bab 37 menyadarkan diri
38
Ban 38 kegelisahan hati
39
Bab 39 bertamu
40
Bab 40 Bayangan yang tak sesuai kenyataan
41
Bab 41 pertemuan tak terduga
42
Bab 42 sekelumit kisah masa lalu
43
Bab 43 berusaha mengimbangi
44
Bab 44 wife materials
45
Bab 45 karma dari masa lalu
46
Bab 46 ikhlas dan merelakan
47
Bab 47 pertemuan pertama
48
Bab 48 menahan kesal
49
Bab 49 tetangga toxic
50
Bab 50 Rumah baru
51
Bab 51 Nasehat umi
52
Bab 52 ijin suami
53
Bab 53 Hari pertama jadi dosen
54
Bab 54 pasangan berang-berang
55
Bab 55 cinta yang sama
56
Bab 56 melepas rindu
57
Bab 57 lamaran
58
Bab 58 perasaan tertahan
59
Bab 59 kembalinya masa lalu
60
Bab 60 Insiden kecil di cafe
61
Bab 61 Sah jadi istriku
62
Ban 62 omongan keluarga
63
Bab 63 Rahasia Nizma
64
Bab 63 ungkapan perasaan
65
Bab 65 jangan bersedih
66
Bab 66 tempat tinggal masa kecil
67
Bab 67 Mencium bau pengkhianatan
68
Bab 68 Kemarahan Bagas
69
Bab 69 mengakui kesalahan
70
Bab 70 Modus terselubung Roy
71
Bab 71 Meluapkan keluh kesah
72
Bab 72 berangkat ke Singapura
73
Bab 73 bertemu dokter
74
Bab 74 memilih ikhlas
75
Bab 75 firasat
76
Bab 76 Sudah keluar
77
Bab 77 kejutan dari keluarga
78
Bab 78 Jebakan
79
Bab 79 menyelamatkan Bagas
80
BAB 80 Istriku pahlawanku
81
Bab 81 perjalanan jauh
82
bab 82 honeymoon
83
Bab 83 Tak sengaja bertemu
84
Bab 84 sebuah kabar
85
Bab 85 triplets
86
Bab 86 Aba dan Umma
87
Bab 87 penampilan baru bikin resah
88
Bab 88 pengagum rahasia
89
Bab 89 kejujuran Umi
90
Bab 90 berkumpulnya keluarga
91
Bab 91 meminta restu
92
Bab 92 pernikahan dadakan
93
Bab 93 mulai terkuak
94
Bab 94 sedikit fakta
95
Bab 95 Balasan Sean
96
Bab 96 merasa dibohongi
97
Bab 97 Permintaan Maaf
98
Bab 98 strategi
99
Bab 99 Memulai misi
100
Bab 100 jebakan
101
Bab 101 Secercah harapan
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106 nasehat Bagas
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
EKSTRA PART
139
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!