Setelah kelas selesai, Fira dan Zara bersiap pulang, tapi tiba-tiba Adhi datang menghampiri mereka.
"Hai fir pulang bareng Zara ya?" tanya Adhi.
"Aku nggak pulang bareng Zara hari ini"
"Kenapa?"
"Aku ada urusan," potong Zara menjawab pertanyaan yang di lontarkan Adhi untuk Fira.
"Fir mending kamu bareng Adhi aja dari pada pulang sendiri," ucap Zara.
Fira menatap Zara, dia tau sahabatnya ini sengaja mengatakan akan hal itu.
"Ya fir bareng aku aja yuk," ajak Adhi.
"Tapi aku mau ke toko buku dulu, mau cari buku," jawab Fira beralasan pada Adhi.
"Ya sudah, aku akan mengantarmu sekalian," tawar Adhi.
"Nggak usah dhi, nanti ngerepotin."
"Enggak lah..ayo..."
Setelah Adhi memaksa Fira untuk mengantarnya, Akhirnya mau tidak mau Fira mengiyakan permintaan Adhi. Mereka berdua menuju toko buku yang terletak di mall di kota mereka. Fira ingin membeli beberapa buku yang sudah di jelaskan tadi pada Adhi, dan Adhi dengan setia menemani Fira memilih milih buku.
"Kita makan dulu ya fir, kalau udah selesai cari bukunya," ajak Adhi pada Fira yang masih sibuk memilih buku.
"Nggak usah lah dhi aku nggak laper kok." Fira merasa tak enak setelah mengantar beli buku, Adhi masih ingin mengajaknya makan.
"Ya kalau kamu nggak makan, temani aku makan aja, aku laper banget ni," regek Adhi.
Fira yang melihat Adhi memohon, merasa tidak tega.
"Emmm...ya sudah." Fira pasrah saat Adhi memintanya.
Mereka berdua berjalan menuju restoran dalam mall. Adhi memesan makanan, dan Fira memesan minum, karena Fira merasa tidak lapar.
"Apa rencana kamu setelah kuliah fir?" tanya Adhi di sela-sela makan.
"Ya kerja lah dhi.."
"Ya maksud aku kerja dimana?"
"Ya mungkin aku akan melamar di perusahaan-perusahaan di kota ini," jelas Fira.
"Kamu sendiri gimana?" tanya Fira balik pada Adhi.
"Abang aku sih nyuruh ngurus restoran di luar kota, karena Abang mau urus restoran disini" ucap Adhi berat karena harus memilih keluar kota.
"Kayaknya kamu nggak suka," tanya Fira melihat ekspresi Adhi yang tak suka saat bercerita.
"Iya aku lebih suka disini."
"Kenapa?" tanya Fira ingin tau.
"Karena ada kamu," jawab Adhi enteng.
Fira yang mendengar ucapan Adhi, merasa tak enak saat Adhi mengatakan hal itu. Fira tahu betul kata-kata itu menyiratkan kalau Adhi menyukai Fira. Mungkin dulu Fira sedikit menaruh hati pada Adhi, tapi setelah tau Adhi adalah orang kaya Fira menapik perasaanya, sama halnya yang di rasakan pada Jeje sekarang. Tapi sekarang perasaan Fira pada Adhi, tidak lebih dari perasaan sesama teman.
"Balik yuk dhi dah mau sore." Fira mengalihkan pembicaraan.
Adhi pun mengantar Fira kembali kerumah. Pembicaraan mereka di mobil hanya mengenai skripsi yang mereka buat. Fira tak mau sampai Adhi membahas perasaan padanya lagi.
"Terimkasih ya dhi sudah mengantar," ucap Fira saat hendak turun dari mobil Adhi.
"Sama-sama fir." Adhi tersenyum pada Fira.
Akhirnya Adhi melajukan mobilnya untuk kembali pulang. Fira masih berdiam diri menunggu mobil Adhi sudah tidak ada dalam jangkauannya lagi.
"Maaf ya dhi aku hanya bisa menganggapmu teman," gumam Fira saat melihat mobil Adhi sudah tidak terlihat lagi.
Fira pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya.
**
Beberapa hari Jeje sibuk dengan urusan kantor, sampai dia belum bisa menemui Fira. Niat Jeje untuk meminta maaf pun, belum dia laksanakan oleh Jeje, karena dia benar-benar tidak ada waktu.
Di rumah dan di kantor Jeje selalu uring-uringan, selain karena kerjaan yang banyak, hal utama adalah karena tidak ada Fira di apartemennya.
Asisten rumah tangga yang baru pun jadi sasaran kemarahan Jeje. Ada saja yang salah di mata Jeje, saat asisten rumah tangga mengerjakan pekerjaanya. Sampai pada saat asisten rumah tangga mengabari kalau dia sudah tidak mau berkerja lagi.
Jeje pun menghubungi Bu Ani, dan memberi tahu bahwa asisten rumah tangganya tidak datang. Jeje meminta untuk Fira kembali lagi, selama Bu Ani belum mendapatkan asisten rumah tangga yang baru.
Sebenarnya Bu Ani, sudah tahu alasan asisten rumah tangga Jeje keluar, tapi dirinya tidak berani berkata apa-apa pada Jeje. Bu Ani hanya bisa mengiyakan permintaan Jeje, dan menghubungi Fira untuk berkerja kembali di apartemen Jeje.
***
Hari-hari Fira pun tak kalah sibuk, karena harus menyelesaikan skripsinya. Dan sekarang dia sudah tinggal menunggu wisuda saja, setelah menyelesaikan semua. Fira sudah berniat untuk berkerja sambil menunggu wisuda.
Ponsel Fir berdering, dan Fira mendapati nomer ibunya di layar ponselnya.
"Halo bu..." sapa Fira.
"Halo fir..gimana kuliah kamu?"
"Ini dah selesai semua kok bu, tinggal nunggu jadwal wisuda aja."
"Terus kamu mau apa sekarang?"
"Fira mau kerja dulu bu, sembari nunggu wisuda"
"Fir...ibu mau minta tolong kamu," pinta bu Ani.
"Minta tolong apa bu?"
"Asisten rumah tangga di rumah Tuan Jeje sudah tidak berkerja lagi, bisa nggak kamu bantu buat gantiin dulu sementara ibu cari orang lagi," jelas ibunya pada Fira.
"Emang asisten rumah tangga yang kemarin kenapa bu kok nggak kerja lagi bu?" Fira merasa penasaran, kenapa asisten rumah tangga Jeje bisa berhenti berkerja.
"Katanya Tuan Jeje marah-marah terus fir, jadi dia nggak betah."
"Berarti bener dong bu, yang aku bilang kalau dia marah marah terus." Seketika Fira tertawa mendengar penjelasan ibunya.
"Hust..gitu gitu juga majikan ibu."
"Tapi Fira mau melamar ke perusahaan bu," regek Fira yang menolak kembali menjadi asisten rumah tangga.
"Beberapa hari aja fir, ibu akan cepat carikan gantinya, ibu mohon fir," pinta ibunya, karena Bu Ani belum mendapatkan asisten rumah tangga yang baru.
"Ya sudah Fira mau tapi jangan lama-lama ya bu." Fira yang tidak tega, akhirnya mengiyakan permintaan ibunya.
"Iya nak, besok pagi kamu mulai kesana ya."
"Iya bu."
Akhirnya Fira mengakhir sambungan teleponnya. Sebenarnya Fira kesal, kenapa Fira lagi yang harus berkerja lagi disana. Sudah cukup lama tidak bertemu dengan Jeje, setelah insiden ciuman, atau.lebih tepatnya kecupan itu. Kini Fira harus bertemu lagi dengan Jeje, dan itu membuat Fira kesal. Niatnya untuk menghindari Jeje, seketika sirna saat ibunya memintanya untuk kembali berkerja di apartemen Jeje.
"Ach...sabar fir cuma beberapa hari aja. Nanti nggak usah terlalu banyak bicara dengannya. Lebih baik banyak menghindar saja nanti. "
Fira meyakini dirinya sendiri untuk menjaga jarak dengan Jeje. Dirinya tidak mau terbawa perasaan, dan akan membuat ibunya kecewa. Apalagi Fira sadar bahwa keluarga Nareswara sudah banyak membantunya.
Setelah mengakhir telepon dengan ibunya, Fira memejamkan matanya. Dia tidak mau besok terlambat berkerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Shintia Yuli arizqi
memang jodoh gk akan kemana yah ada ada aja
2022-12-19
0
Maulana ya_Rohman
kuatkan hati kamu kedepannya fira🤧
2022-11-11
0
Aas tresnawati Tresnawati
seru....
2022-11-07
0