"Fir..." panggil Zara saat masuk ke kelas, dan berjalan mendekati Fira.
"Kenapa muka kamu murung gitu?" Zara duduk di samping fira.
"Huft...." Fira menghela nafas.
"Majikan aku." Fira memulai obrolan.
"Majikan kamu kenapa?" Zara mengerutkan dahinya.
"Aku di hukum sama dia," jelas Fira.
"Kok bisa!" seru Zara kaget.
"Tadi pagi aku masuk kamarnya niat mau siapin bajunya, tapi terus aku tertarik buat mandangin dia pas lagi tidur, dan karena udah lancang memandang dia pas tidur aku di hukum." Fira menjelaskan.
Zara bener benar kaget.
"Hah...kamu mandangi majikan kamu pas dia tidur?" tanya Zara masih tak percaya yang di lakukan temannya.
"Kurang kerjaan banget kamu," sambung Zara
"Habisnya pas dia tidur ganteng banget, makanya aku penasaran" jelas Fira polos.
Zara tertawa terbahak bahak mendapati jawaban dari Fira.
"Jangan- jangan kamu suka lagi?" tanya Zara penasaran.
"Ya nggak lah ra, kan dia majikan aku. Aku juga sadar diri kali. Abis biasanya dia nggak bisa diem, marah marah terus, lihat dia diem pulas tidur rasanya penasaran," elak Fira.
"Terus hukumannya apa?" tanya Fira penasaran.
"Aku disuruh jadi pacar bohongan, buat datang ke acara pernikahan mantan pacarnya," jelas Fira.
Zara membulatkan mata tak percaya akan hukuman yang di dapat temennya.
"Kamu beneran?" Zara memastikan lagi dan Fira pun mengangguk.
"Enak lah hukumannya," goda Zara
"Kapan lagi pacaran sama cowok ganteng."
"Tapi kan cuma bohongan."
"Emang kamu berharapnya beneran?"
"Ya, nggak juga sih," elak Fira.
"Ya udah nggak masalah kan, toh cuma buat datang ke acara pernikahan. Masih mending kan hukumannya kayak gitu"
"Ya sih.." jawab Fira pasrah
Tiba tiba dosen datang, dan kelas di mulai. Setelah menyelesaikan kelas Zara dan Fira pulang. Biasanya Fira selalu pulang bersama dengan Zara dengan mengendarai motor Zara, tapi tadi Fira sudah menjelaskan kalau nanti dia tidak bisa pulang bersama, karena majikannya menyuruhnya untuk ikut mencari gaun untuk acara pernikahan yang mereka akan hadiri.
Fira masih menunggu di parkiran, tapi Jeje belum datang untuk menjemput. Hingga tiba tiba Fira mendengar ada yang memanggilnya. Dan di dapati Adhi yang memanggil. Adhi mendekat menghampiri Fira.
"Kamu belum pulang?"
"Belum dhi.."
"Pulang bareng Zara kan fir."
"Oh..kebetulan lagi nggak bareng Zara."
"Nggak bareng Zara, ya udah bareng aku aja," ajak Adhi saat tau Fira pulang tidak bersama Zara.
"Eh...nggak maksud aku, aku emang nggak pulang sama Zara, tapi aku pulang sama majikan aku," jelas Fira.
Adhi mengerutkan dahinya dan Fira menyadari kebingungan Adhi.
"Aku disuruh temenin majikan aku buat cari gaun," lanjut Fira menjelaskan kebingungan Adhi.
"Oh..kamu mau temenin majikan kamu cari gaun"
"Pasti Adhi pikir majikan aku wanita"
"Iya..." jawab Fira mengiyakan saja.
Saat mereka sedang asik mengobrol ada sepasang mata yang sedang memperhatikan Adhi dan Fira, orang itu adalah Jeje.
Jeje sudah datang, dan masih didalam mobil memperhatikan Fira sedang asik mengobrol dengan seorang pria. Pria itu berdiri membelakangi Jeje, jadi Jeje tidak tau siapa pria itu.
"Dengan siapa dia,kenapa asik banget ngobrolnya," gumam Jeje.
Jeje mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Fira.
"Aku ada di parkiran dengan mobil warna merah, kemarilah..."
Fira yang mendapat pesan di ponselnya dan memandangi sekitaran parkiran, mencari mobil merah yang di maksud Jeje. Setelah mendapati mobil di seberang sejajar dengan posisinya, Fira pamit dengan Adhi dan memasuki mobil Jeje.
Jeje melajukan mobilnya. Didalam mobil Jeje ingin sekali bertanya pada Fira, siapa pria yang sedang bersamanya tadi. Tapi tidak mungkin Jeje tiba-tiba menanyakan akan hal itu. Akhirnya jeje mulai berbasa-basi terlebih dahulu.
"Kamu udah lama nunggu?" Tanya Jeje basa basi.
Fira menoleh mendapati pertanyaan dari Jeje
"Lumayan..." jawab Fira singkat.
"Nunggu sama siapa tadi?"Jeje bertanya ingin tau dengan siapa Fira tadi menunggunya.
"Teman.."
"Teman atau pacar?" pancing Jeje.
Fira mengerutkan dahinya saat mendapatkan pertanyaan Jeje. "Emang kenapa?"
Jeje merasa salah tinggah mendapati pertanyaan yang Fira ajukan.
"Kamu kan mau jadi pacar pura pura aku, jadi ya aku harus tau dia pacar atau teman kamu," tegas Jeje untuk menutupi kegugupan atas pertanyaan yang di ajukan Fira.
"Dia teman aku..."
Ada perasaan lega di hati Jeje, saat Fira mengatakan kalau pria tadi adalah temannya.
Setelah menempuh perjalanan, mereka sampai di sebuah butik terkenal. Fira sedikit binggung dengan Jeje yang mengajaknya ke sebuah butik terkenal. Saat jeje sudah hendak turun Fira menarik lengan Jeje
Jeje langsung terpaku, saat Fira memegangi lengannya. Mata mereka saling berpandangan dan membuat hati Jeje berdebar.
Fira salah tinggah karena tidak sengaja memegang lengan Jeje dan membuat Jeje memandangnya.
"Maaf..." Fira melepas cengkraman pada lengan Jeje.
"Kenapa kita harus ke butik ini, pasti gaunnya akan mahal, untuk apa kamu beli gaun mahal"
"Kita cari butik lain aja ya," pinta Fira.
" Kamu mau buat malu aku kalau pakai gaun yang murahan, seorang pacar Gajendra nggak boleh pakai yang murahan." Jeje memandang tajam Fira.
Jeje tak habis pikir dengan wanita yang didepannya yang tidak mau di ajak beli gaun butik terkenal.
"Kalau wanita lain pasti dengan suka rela akan mau di ajak kesini untuk memilih gaun mahal dan mewah," keluh Jeje dalam hati.
"Gitu aja marah, dasar singa...."
"Tapi kan cuma pacar pura-pura." Fira masih berusah mencegah Jeje untuk membeli gaun di butik mahal.
"Mau beneran atau pura-pura kamu harus pakai gaun terbaik," geram Jeje.
Kata-kata Jeje sukses membuat Fira tersipu malu mendapatkan perhatian dari Jeje yang memberinya yang terbaik, tapi Fira harus sadar kalau dia hanya pacar pura-pura.
"Sadar fir...dia hanya ingin tampilan didepan mantannya yang terbaik bukan buat kamu."
Akhirnya Fira pun menuruti Jeje untuk masuk ke dalam butik dan tidak mau melanjutkan perdebatan.
Sesampainya disana para pelayan toko langsung menghampiri mereka berdua. Fira sudah menduga kalau akan di layani dengan baik mengingat bahwa dia pergi bersama orang kaya.
Semua pelayan toko di buat pusing dengan ke inginan Jeje saat memilih gaun. Dari sekian gaun yang di tujukan pada Jeje akhirnya pilihan jatuh gaun panjang tanpa lengan berwarna merah.
Setelah mendapatkan gaun yang di inginkan, Jeje dan Fira meninggalkan butik. Jeje akhirnya mengantar pulang Fira dengan perdebatan terlebih dulu. Fira beralasan kalau besok harus berkerja di apartemen terlebih dulu, sebelum malam menemani Jeje ke acara pernikahan mantan pacarnya jadi dia ingin istirahat, dan Jeje pun mengiyakan dan langsung mengantarkan Fira pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
nanti jadi beneran😌😌😌
2022-11-11
1
Meity Icha Mamonto
lnjt thor
2022-07-15
0
💫R𝓮𝓪lme🦋💞
semoga gk lama jadi pacar beneran y Fir😁😁
2022-06-17
0