Hukuman

Pagi ini Fira tidak lagi menekan bel apartemen Jeje. Dengan berbekal kode yang sudah di berikan Jeje, dia bisa langsung masuk kedalam apartemen tanpa harus menunggu.

Seperti duganya Fira, Jeje belum bangun. Fira melangkah ke kamar Jeje untuk menyiapkan baju yang akan di kenakan Jeje kekantor.

Setelah mengambil baju dan meletakannya di atas tempat tidur, matanya mendapati Jeje masih meringkuk di dalam selimut.

Perlahan Fira mencoba mendekat, dia ingin melihat dari dekat wajah Jeje. Kapan lagi batinnya dapat melihat wajah tampan gratis. Fira memperhatikan wajah Jeje dengan seksama, wajah Jeje bak titisan dewa yunani dengan rahang tegas. Fira memperhatikan bibir Jeje yang selalu saja membuat nya kesal dengan omelan dan perdebatan.

Tapi seketika dia langsung tersadar untuk berhenti memandangi wajah majikannya. Fira membalikkan badan ingin melangkah ke dapur. Sebelum dia melangkah tiba-tiba tangannya di cekal, dengan satu hentakan pun tubuh Fira limbung. Tubuh Fira langsung terjerembab di atas tubuh Jeje. Tepat saat fira menengadah pandangan mereka beradu.

Jeje sebenarnya sudah bangun sejak Fira datang, dan hanya pura-pura tidur. Sampai dia mendapati Fira memperhatikannya. Saat Fira hendak meninggalkannya, Jeje menarik tangan Fira ,dan membuat Fira jatuh di atas Jeje. Jeje langsung mengunci pergerakan Fira dengan memeluk punggung Fira.

"Apa kau sudah puas memandangiku, dan bisa begitu saja pergi berlalu." Kalimat tajam yang terlontar dari bibir Jeje.

"Ma....af Tu...an." Fira terbata.

Fira benar benar merutuki tindakannya yang memandangi Jeje, alangkah sialnya dia sampai ketahuan. Entah apa yang di lakukan Jeje pada Fira.

"Maaf mu akan aku terima, tapi kamu harus di hukum!" Seru Jeje.

"Hukum ?" Fira mengernyitkan dahinya.

"Iya..." Jawab Jeje entang

"Baiklah, tapi sebelum itu tolong lepaskan saya," pinta Fira.

Fira benar benar tidak nyaman dengan posisi ini, dadanya menempel pada dada Jeje. Dan ini adalah kerugian baginya. Aset berharganya terkontaminasi dengan dada Jeje.

Sebaliknya Jeje pun merasakan dada Fira di atas dadanya. Jeje merasa benda kenyal menempel pada dadanya, ini membuat sesuatu terbangun.

Buru - buru Jeje melepas pelukan pada Fira

"Urusan kita belum selesai," ancam Jeje berlalu ke kamar mandi.

Sebelum dia menyelesaikan urusan dengan Fira yang dengan lancangnya memandanginya. Dia akan menyelesaikan urusannya yang lain terlebih dulu.

Jeje menguyur tubuhnya di bawah shower untuk menuntaskan urusannya.

Setelah lepas dari pelukan Jeje, fira berjalan menuju dapur menyiapkan sarapan. Selama memasak dia benar benar menyesali memandangi Jeje. Fira membayangkan hukuman apa yang akan di berikan nanti oleh Jeje dan tak henti-henti Fira berfikir.

Menunggu sekitar dua jam Jeje keluar dari kamar. Biasanya Jeje hanya membutuhkan waktu sebentar untuk bersiap, tapi pagi ini Jeje sedikit agak lama untuk menyelesaikan urusannya di kamar mandi.

Mereka makan dengan tenang, tak ada yang membuka obrolan, mereka sedang berada dalam pikiran masing masing.

"Apa yang akan di lakukannya nanti?, apa dia akan melaporkan pada ibu?, apa dia akan memecatku?, tapi...bagus juga aku dipecat. eh....tapi kalau aku di pecat apa yang akan terjadi pada ibunya." Batin Fira benar-benar sedang melakukan berdebatan sengit.

"Kamu akan saya hukum karena sudah lancang memandang saya waktu tidur," ucap Jeje di sela makan.

"Apa saya akan di pecat? Apa Tuan akan melaporkannya pada ibu saya?" tanya Fira.

"Bukan," elak Jeje

"Lalu hukumanya apa Tuan, tidak mungkin kan Tuan mau memenjarakan saya cuma karena memandangi wajah tuan saat tidur." Fira agak sedikit menyindir Jeje.

Jeje menggeleng.

"Syukur...aku pikir bakal di penjara."

"Lalu apa?"

"Kamu harus pura-pura jadi pacar saya."

Fira tersentak kaget dengan permintaan jeje

"Maksud tuan jadi pacar bohongan?" Tanya Fira memastikan.

"Ya semacam itu..."

"Kenapa harus saya?"

"Kamu lupa kamu tadi sudah membuat kesalahan."

"Ya maksud saya untuk apa jadi pacar bohongan?"

"Saya harus menghadiri pernikahan mantan pacar saya, jadi saya harap kamu jadi pasangan saya dan mengaku pacar saya."

Fira mengerutkan dahinya,.dia benar-benar berfikir keras.

"Ada ada aja sih mau datang ke pernikahan mantan aja pura pura bohong, malu kali dia di tinggal nikah, takut dikira belum move on," tawa Fira dalam hati.

"Nggak ada hukuman lain Tuan?" tanya Fira mengharap bisa mendapat hukuman yang lebih masuk akal.

"Nggak ada..." tegas Jeje.

Huft.. Fira menghela nafasnya kasar dengan ide gila Jeje.

"Hanya untuk menghadiri undangan aja kan Tuan, berarti cuma sehari?"

"Iya, tapi kalau kamu mau lebih lama saya nggak keberatan," goda Jeje.

"Nggak...nggak....cukup Tuan sehari saja." Fira menahan diri untuk tidak banyak bertanya lagi, bisa bisa nanti hukumannya akan di perpanjang.

"Jadi saya harus melakukan apa Tuan"

Jeje menimbang-nimbang apa yang harus di lakukannya.

"Kamu harus nurutin semua perintah saya, saya akan atur semuanya, mengerti!" seru Jeje

"Mengerti Tuan." Fira mengangguk.

"Untuk pertama kamu ganti panggilan saya kamu dengan aku kamu, biar lebih natural, kedua kamu ganti juga panggilan tuan dengan panggilan yang sering di ucapkan pacar kepada pacarnya"

"Memang panggilan yang sering di ucapkan pacar apa Tuan?" tanya Fira polos.

"Memang kamu nggak tau?"

"Gimana mau tau, pacaran aja belum pernah" gumam Fira tapi terdengar Jeje.

Jeje tersenyum mendapati wanita didepannya yang akan jadi pacar pura-puranya belum pernah pacaran.

"Ya kamu bisa ganti dengan sayang, 'honey', 'sweety'," ucap Jeje memberi beberapa contoh panggilan sayang.

Fira mencebikan bibirnya, dia benar-benar tidak habis pikir bagaimana jadinya dia harus memanggil dengan panggilan seperti yang di contohkan Jeje.

"Gimana kalau mas aja?" pinta fira berharap di mengiyakan Jeje.

"Em....boleh juga, itu juga nggak masalah" Jeje setuju dengan usulan Fira.

"Coba kamu panggil saya mau dengar!" perintah Jeje.

"Mas Jeje...." panggil Fira ragu-ragu.

Jeje tersenyum mendengar panggilan yang baru Fira sematkan padanya.

"Kalau begitu sekarang kamu bersiap kita cari gaun buat acara besok."

"Tapi saya eh maksudnya aku, Aku harus kuliah hari ini."

"Kamu masih kuliah?, kenapa kamu nggak bilang?, terus kapan kamu kuliahnya kalau kerja begini?" Jeje membrondong pertanyaan pada Fira.

Jeje benar benar tak tahu kalau Fira masih kuliah. Jeje pikir Fira hanya berkerja padanya, dan Jeje tak habis fikir anak kuliahan mau menjadi asisten rumah tangga.

"Iya aku masih kuliah, kan kamu nggak tanya, jadi ya aku nggak bilang, lagian biasanya aku berangkat kuliah kalau kerjaan udah selesai, dan mas Jeje udah berangkat." Fira menjelaskan dan membubuhi panggilan baru untuk Jeje.

Jeje mengangguk-angguk.

"Ya sudah nanti aku jemput aja setelah kamu kuliah, sekarang kamu bersihan rumah dan berangkatlah kuliah, aku juga harus berangkat kerja dulu."

"Baik..."

Mereka akhirnya sibuk dengan kegiatan masing masing.

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

ada kemajuan nih....🤔

2022-11-11

0

Mamta Fadil Alfarizi

Mamta Fadil Alfarizi

the best pokonya smngt trs ea thor

2022-09-21

0

Intan Anggraeny

Intan Anggraeny

next

2022-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Tokoh
2 Permintaan ibu
3 Saling mengerjai
4 Asisten rumah tangga cantik
5 Permintaan Jeje
6 Hukuman
7 Mencari gaun
8 Di rumah Fira
9 Pernikahan mantan
10 Ciuman pertama
11 Berhenti berkerja
12 Kembali berkerja
13 Permintaan Fira
14 Menghindari Jeje
15 Pura-pura mengigau
16 Permintaan tinggal di apartemen
17 Kekesalan Fira
18 Fira merayu
19 Menyatakan cinta
20 Kebahagiaan Fira dan Jeje
21 Teman dekat
22 Kekecewaan Adhi
23 Adhi memilih pergi
24 Pertengkaran magang
25 Ketampaan Jeje saat memasak
26 Izin dari Jeje
27 Melamar untuk magang
28 Presdir
29 Khawatir bersama Presdir
30 Menolak Asisten Presdir
31 Pembagian tugas
32 Bagian pemasaran
33 Luka Fira
34 Alasan Presdir
35 Arman ada rasa
36 Bertemu Adhi
37 Permintaan menikah
38 Merusak moment
39 Adhi lebih tahu
40 Terbongkar
41 Permintaan Ibu
42 Jeje memohon
43 Permintaan Bu Inan
44 Meninggalkan Jeje
45 Kepergian Fira
46 Sampai di luar negeri
47 Majikan baru
48 Frustrasi kepergian Fira
49 Permintaan pertunangan
50 Pertunangan
51 Persaingan
52 Daffa bertemu mama
53 Kamu!!
54 Jangan bilang
55 Berkerja kembali
56 Adhi bertemu mama
57 Pernikahan Daffa
58 Makan malam biasa
59 Pertemuan tak diduga
60 Dia masih ingat
61 Menuduh
62 Menyesali
63 Mengerjai
64 Menjebak
65 Mengatakan yang sebenarnya
66 Pertemuan dengan Adhi
67 Pertama
68 Takut kembali
69 Kode mama Adhi
70 Simpan cintaku
71 Kenyataan
72 Menelepon Zara
73 Adhi kembali
74 Rencana Jeje dan Adhi
75 Fira berangkat
76 Fira sampai
77 Keusilan Adhi
78 Nggak terpesona
79 Jangan menatapnya
80 Berselingkuh
81 Taman hiburan
82 Lift karyawan
83 Tangga darurat
84 Mempercepat pernikahan
85 Adhi menyiapkan semua
86 Pernikahan Fira
87 Kamu harap aku
88 Salah siapa
89 Calon mantu ahli
90 Meminta maaf
91 Bantuan Adhi
92 7 hari lagi
93 Menjodohkan Adhi
94 Kedatangan Atta
95 Biarkan dia disini
96 Jaga hatimu
97 Jadiah sekertarisku
98 Hanya selingan
99 Penantian seminggu
100 Kalung itu?
101 Sekali lagi
102 Sekertaris baru
103 Seperti pernah melihat
104 Di antar Adhi
105 Menginap di rumah ibu
106 Apa bedanya denganmu
107 Makan siang bersama
108 Soto daging
109 Kita sama
110 Jam kerja tambahan
111 Temani untuk melupakan
112 Tidak bisa !!!
113 Abang sayang
114 Mulai persaingan
115 Hasilnya akan terlihat
116 Tidak perlu kemewahan untuk keistimewaan
117 Persis masakan bu Ani
118 Mantan besan
119 Apa bedanya
120 Jauhi pak Gajendra
121 Gara-gara Valeria
122 Valeria mengizinkan
123 Kemana aku mencarimu
124 Rumah Zara
125 Aku akan menemanimu
126 Tunggulah dia
127 Tukang bubur
128 Rumah mama
129 Drama mantan
130 Ada yang beda
131 Siapa kamu??
132 Apartemen sebelah
133 Kerinduan
134 Jeje junior
135 Main petak umpet
136 Zara mengantikan Fira
137 Perasaan Nayla
138 Gaun pernikahan
139 Siapa pemilik mobil
140 Pemain cinta atau pejuang cinta?
141 Nomer siapa ini?
142 Di jemput
143 Permainan cinta
144 Maafkan dia
145 Tempat tidur
146 Selimut
147 Pesta pernikahan
148 Pengumuman Season ke dua
149 Prolog season ke dua
150 S2 Bulan madu (part 1)
151 Tutup matamu
152 Tidak akan melupakan
153 Seperti anak kecil
154 Hobi baru
155 Mulut manis
156 Telur goreng
157 Kisah cinta lama
158 Kehamilan
159 Banyak anak
160 Tidak tahu
161 Apa benar?
162 Melakukan lembut?
163 Hubungi pertama
164 Tidak percaya
165 Kenangan indah
166 Tidak boleh berkerja
167 Aku akan kembali
168 Muntah
169 Seperti pelayan
170 Kegelisahan
171 Tetangga baru
172 Mengatur aku
173 Bertemu teman
174 Berhentilah mengejarku
175 Parfum wanita
176 Jangan menangis
177 Permen gulali
178 Bukan mencium tapi tercium
179 Tidak pandai merayu
180 Selalu jatuh cinta
181 Promo gratis
182 Menceritakan
183 Jangan terlalu percaya diri
184 Tidak memberimu percuma
185 Mangga muda
186 Memanjat pohon mangga
187 Membuat pizza
188 Kejutan
189 Membuang biji anggur
190 Satu syarat
191 Terlalu memanjakan aku
192 Cara yang berbeda
193 Tidak akan memaafkan
194 Karena aku mencintaimu
195 Aku menemukanmu
196 Tidak tanggung jawab
197 Pengumuman Novel baru
198 Bersemu merah
199 Menjadikanmu kekasihku
200 Aku juga mau honeymoon
201 Menjadi sarang semut
202 Pertandingan sengit
203 Aku tidak lelah
204 Lelah
205 Jejak kepemilikan
206 Apa kamu tidak mau memeluk?
207 Kekasih Adhi
208 Tuan putri
209 Alasan!
210 Melihatmu bahagia
211 Maafkan aku
212 Memang berjodoh
213 Gantiin Fira nyidam
214 Hadiah untuk perjuanganku
215 Sejak saat ini
216 Detak jantung
217 Sedang sensitif
218 Darimana kamu?
219 Permainan
220 Harusnya yang lelah aku!
221 Rumah siapa?
222 Takut menciummu
223 Kamu mau apa?
224 Empat bulanan
225 Satu kesempatan
226 Meminjam uang
227 Membayar hutangmu dengan pernikahan
228 Menghamili
229 Pernikahan
230 Menunggu besok
231 Harus berpisah.
232 Berjanjilah.
233 Keberangkatan
234 Kenangan manis
235 Melihat jenis kelamin
236 Takut
237 Menanti kelahiran
238 Gaffi Alvarendra
239 Salam dari Myafa
240 Bonus chapter
241 Info Novel
242 Novel Baru Labuhan Cinta
243 Pengumuman Pre Order Novel My Baby CEO Versi Cetak
244 Novel Baru Rilis Noveltoon
245 Bos Duda Kesayangan
246 Promo Novel NT
247 Po Labuhan Cinta
Episodes

Updated 247 Episodes

1
Tokoh
2
Permintaan ibu
3
Saling mengerjai
4
Asisten rumah tangga cantik
5
Permintaan Jeje
6
Hukuman
7
Mencari gaun
8
Di rumah Fira
9
Pernikahan mantan
10
Ciuman pertama
11
Berhenti berkerja
12
Kembali berkerja
13
Permintaan Fira
14
Menghindari Jeje
15
Pura-pura mengigau
16
Permintaan tinggal di apartemen
17
Kekesalan Fira
18
Fira merayu
19
Menyatakan cinta
20
Kebahagiaan Fira dan Jeje
21
Teman dekat
22
Kekecewaan Adhi
23
Adhi memilih pergi
24
Pertengkaran magang
25
Ketampaan Jeje saat memasak
26
Izin dari Jeje
27
Melamar untuk magang
28
Presdir
29
Khawatir bersama Presdir
30
Menolak Asisten Presdir
31
Pembagian tugas
32
Bagian pemasaran
33
Luka Fira
34
Alasan Presdir
35
Arman ada rasa
36
Bertemu Adhi
37
Permintaan menikah
38
Merusak moment
39
Adhi lebih tahu
40
Terbongkar
41
Permintaan Ibu
42
Jeje memohon
43
Permintaan Bu Inan
44
Meninggalkan Jeje
45
Kepergian Fira
46
Sampai di luar negeri
47
Majikan baru
48
Frustrasi kepergian Fira
49
Permintaan pertunangan
50
Pertunangan
51
Persaingan
52
Daffa bertemu mama
53
Kamu!!
54
Jangan bilang
55
Berkerja kembali
56
Adhi bertemu mama
57
Pernikahan Daffa
58
Makan malam biasa
59
Pertemuan tak diduga
60
Dia masih ingat
61
Menuduh
62
Menyesali
63
Mengerjai
64
Menjebak
65
Mengatakan yang sebenarnya
66
Pertemuan dengan Adhi
67
Pertama
68
Takut kembali
69
Kode mama Adhi
70
Simpan cintaku
71
Kenyataan
72
Menelepon Zara
73
Adhi kembali
74
Rencana Jeje dan Adhi
75
Fira berangkat
76
Fira sampai
77
Keusilan Adhi
78
Nggak terpesona
79
Jangan menatapnya
80
Berselingkuh
81
Taman hiburan
82
Lift karyawan
83
Tangga darurat
84
Mempercepat pernikahan
85
Adhi menyiapkan semua
86
Pernikahan Fira
87
Kamu harap aku
88
Salah siapa
89
Calon mantu ahli
90
Meminta maaf
91
Bantuan Adhi
92
7 hari lagi
93
Menjodohkan Adhi
94
Kedatangan Atta
95
Biarkan dia disini
96
Jaga hatimu
97
Jadiah sekertarisku
98
Hanya selingan
99
Penantian seminggu
100
Kalung itu?
101
Sekali lagi
102
Sekertaris baru
103
Seperti pernah melihat
104
Di antar Adhi
105
Menginap di rumah ibu
106
Apa bedanya denganmu
107
Makan siang bersama
108
Soto daging
109
Kita sama
110
Jam kerja tambahan
111
Temani untuk melupakan
112
Tidak bisa !!!
113
Abang sayang
114
Mulai persaingan
115
Hasilnya akan terlihat
116
Tidak perlu kemewahan untuk keistimewaan
117
Persis masakan bu Ani
118
Mantan besan
119
Apa bedanya
120
Jauhi pak Gajendra
121
Gara-gara Valeria
122
Valeria mengizinkan
123
Kemana aku mencarimu
124
Rumah Zara
125
Aku akan menemanimu
126
Tunggulah dia
127
Tukang bubur
128
Rumah mama
129
Drama mantan
130
Ada yang beda
131
Siapa kamu??
132
Apartemen sebelah
133
Kerinduan
134
Jeje junior
135
Main petak umpet
136
Zara mengantikan Fira
137
Perasaan Nayla
138
Gaun pernikahan
139
Siapa pemilik mobil
140
Pemain cinta atau pejuang cinta?
141
Nomer siapa ini?
142
Di jemput
143
Permainan cinta
144
Maafkan dia
145
Tempat tidur
146
Selimut
147
Pesta pernikahan
148
Pengumuman Season ke dua
149
Prolog season ke dua
150
S2 Bulan madu (part 1)
151
Tutup matamu
152
Tidak akan melupakan
153
Seperti anak kecil
154
Hobi baru
155
Mulut manis
156
Telur goreng
157
Kisah cinta lama
158
Kehamilan
159
Banyak anak
160
Tidak tahu
161
Apa benar?
162
Melakukan lembut?
163
Hubungi pertama
164
Tidak percaya
165
Kenangan indah
166
Tidak boleh berkerja
167
Aku akan kembali
168
Muntah
169
Seperti pelayan
170
Kegelisahan
171
Tetangga baru
172
Mengatur aku
173
Bertemu teman
174
Berhentilah mengejarku
175
Parfum wanita
176
Jangan menangis
177
Permen gulali
178
Bukan mencium tapi tercium
179
Tidak pandai merayu
180
Selalu jatuh cinta
181
Promo gratis
182
Menceritakan
183
Jangan terlalu percaya diri
184
Tidak memberimu percuma
185
Mangga muda
186
Memanjat pohon mangga
187
Membuat pizza
188
Kejutan
189
Membuang biji anggur
190
Satu syarat
191
Terlalu memanjakan aku
192
Cara yang berbeda
193
Tidak akan memaafkan
194
Karena aku mencintaimu
195
Aku menemukanmu
196
Tidak tanggung jawab
197
Pengumuman Novel baru
198
Bersemu merah
199
Menjadikanmu kekasihku
200
Aku juga mau honeymoon
201
Menjadi sarang semut
202
Pertandingan sengit
203
Aku tidak lelah
204
Lelah
205
Jejak kepemilikan
206
Apa kamu tidak mau memeluk?
207
Kekasih Adhi
208
Tuan putri
209
Alasan!
210
Melihatmu bahagia
211
Maafkan aku
212
Memang berjodoh
213
Gantiin Fira nyidam
214
Hadiah untuk perjuanganku
215
Sejak saat ini
216
Detak jantung
217
Sedang sensitif
218
Darimana kamu?
219
Permainan
220
Harusnya yang lelah aku!
221
Rumah siapa?
222
Takut menciummu
223
Kamu mau apa?
224
Empat bulanan
225
Satu kesempatan
226
Meminjam uang
227
Membayar hutangmu dengan pernikahan
228
Menghamili
229
Pernikahan
230
Menunggu besok
231
Harus berpisah.
232
Berjanjilah.
233
Keberangkatan
234
Kenangan manis
235
Melihat jenis kelamin
236
Takut
237
Menanti kelahiran
238
Gaffi Alvarendra
239
Salam dari Myafa
240
Bonus chapter
241
Info Novel
242
Novel Baru Labuhan Cinta
243
Pengumuman Pre Order Novel My Baby CEO Versi Cetak
244
Novel Baru Rilis Noveltoon
245
Bos Duda Kesayangan
246
Promo Novel NT
247
Po Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!