Sesampai di apartemen setelah berbelanja, Fira merapikan beberapa barang ke dalam lemari pendingin, dan mulai memasak makan siang.
Saat asik memasak, Fira tak lepas dari perhatian Jeje. Jeje penasaran mulai mendekati Fira yang sibuk memasak.
"Perlu bantuan," bisik Jeje tepat di telinga Fira.
Fira yang kaget, ada yang berbisik tanpa disengaja menoleh. Dan saat menoleh hidung Fira dan Jeje beradu.
"Aduh," pekik Fira.
"Kamu nggak apa-apa?" tanya Jeje panik mendengar Fira kesakitan.
"Itu hidung atau besi sih, keras banget," keluh Fira sambil masih memegangi hidungnya yang merah.
"Ya hidung lah," jawab Jeje sambil tertawa terbahak mendengar ucapan Fira
Fira menatap Jeje tajam. "Lagian kamu kenapa tiba-tiba di belakang aku sih, terus kenapa ngomong aja pakai bisik-bisik begitu?" tanya Fira di sertai kekesalan.
"Kamu nya aja yang asik banget fokus masak sampai nggak denger aku ada di belakang kamu. Lagian aku juga cuma mau bantu," elak Jeje.
"Ya udah sana, kamu tunggu di meja makan aja. Nggak usah bantuin, yang ada nggak selesai-selesai nanti," usir Fira seraya mendorong Jeje keluar dari dapur.
"Oke...oke..." Jeje pasrah saat di usir Fira dari dapur.
Akhirnya Fira melanjutkan memasak, sementara Jeje memilih duduk di ruang tamu, membuka laptop dan mengecek email dari kantor.
Setelah semua sudah siap, Fira memanggil Jeje dan mereka makan siang bersama.
"Emm....masakan kamu enak juga mirip masakan Bu Ani," puji Jeje.
"Kalau kamu lupa aku ini anaknya bu Ani, jadi wajar kalau masakannya mirip!" seru Fira.
"Ha...ha...ya mirip masakannya, tapi nggak mirip sifat dan sikapnya," ejek Jeje.
"Emang kenapa sifat dan sikap aku," tanya Fira tidak terima.
"Kalau Bu Ani tu orangnya sabar, sopan, baik," ucap Jeje menjelaskan tentang Bu Ani, "Sedangkan kamu..."
"Kalau kamu nggak suka sikap dan sifat aku bagus dong, kamu nggak usah ajak aku ke acara pernikahan, nanti yang ada aku malah malu-maluin," potong Fira pada Jeje saat Jeje belum selesai bicara.
"Ini kesempatan aku kalau sampai nggak jadi."
"Eh...nggak bisa gitu lah," sanggah Jeje.
"Kenapa nggak bisa?" tanya Fira tak terima.
"Ya nggak bisa..." Jeje mulai gugup, dia takut Fira akan membatalkan, dan tidak ikut menghadiri acara pernikahan mantan pacarnya.
"Lagian kamu datang karena hukuman, dan maka dari itu disana kamu jangan buat malu." Jeje mencoba mengingatkan akan hukuman yang akan membuat Fira tak akan berani lagi.
"Iya aku ingat, dan aku akan menjalankan hukuman aku dengan baik untuk malam ini. Dan setelah malam ini aku bebas," jawab Fira berdiri dan membersihkan piring, dia mulai malas berdebat lagi kalau Jeje membahas hukuman.
"Sabar fir, cuma semalam ini aja."
Jeje pun juga tak mau memperpanjang perdebatannya. Jeje takut Fira akan berubah pikiran jika Jeje mengajak berdebat.
Setelah makan siang, Jeje meminta Fira istirahat di kamar untuk nanti menghadiri acara. Jeje meminta Fira untuk menempati kamar di sebelah kamar Jeje. Fira pun tak menyianyiakan waktu, waktu istirahat yang di berikan Jeje, di pakainya untuk istirahat
**
Tok..tok..
"Fir kamu dah bagun belum?" tanya Jeje dari belakang pintu kamar, setelah cukup lama waktu yang di berikan Jeje pada Fira.
Fira yang mendengar suara Jeje terbangun
"Jam berapa ini?" gumam Fira
"Fir...." panggil Jeje lagi untuk memastikan Fira bangun.
Fira berjalan membuka pintu dan sudah ada Jeje didepan pintu. "Maaf aku ketiduran," jawab Fira merasa bersalah.
"Masih lama, tapi aku cuma mau kamu bersiap aja, agar nanti kita nggak terlambat."
Fira pun masuk dan menyiapkan diri. Sesuai permintaanya dia mau berdandan sendiri. Fira hanya memoles sedikit make up dan menata rambutnya.
Jeje yang sudah siap terlebih dahulu menunggu Fira di ruang tamu. Saat Fira keluar dari kamar, Jeje terpesona melihat Fira yang begitu cantik dengan gaun warna merah.
"Ayo berangkat," ajak Fira yang membuyarkan lamunan Jeje.
"Oh ya ayo," ucap Jeje gugup
Mereka berdua menuju parkiran. Jeje melajukan mobilnya menuju acara pernikahan mantan pacarnya.
Acara yang di adakan di hotel bintang lima, dan dengan tamu dari kalangan atas membuat pesta sangat meriah.
"Aku merasa tak pantas berada disini, " batin Fira saat melangkah memasuki tempat pernikahan bergandengan dengan Jeje, untuk menujukan kalau mereka adalah sepasang kekasih.
"Semua orang melihat ke arah kami, tidak mungkin mereka melihat ku. Pasti yang mereka lihat adalah Jeje, ya kan ini acara pernikahan mantannya, jadi dia juga tokoh utama di acara ini. "
Jeje juga tak luput memperhatikan orang orang yang melihatnya. Ada rasa kesal saat Jeje melihat mata para lelaki yang terpesona oleh kecantikan Fira, tapi jadi kebanggaan tersendiri saat mengandeng Fira sebagai kekasih.
"Je..." panggil Atta dari kejauhan.
Jeje pun melangkah mendekati Atta.
"Hai bro, mana Daffa," sapa Jeje.
"Daffa belum datang,wah siapa wanita cantik ini." Atta melirik Fira.
"Jangan coba coba merayu," ancam Jeje.
"Galak amat sih loe," ledek Atta.
Tiba tiba Daffa datang menghampiri mereka
"Hai kalian dah kalian lama sampai?" sapa Daffa tiba-tiba.
"Baru aja," jawab Atta dan Jeje.
"Siapa ini je?" Daffa menatap Fira terpesona.
"Jangan loe lihatin gitu, ntar lo di terkam singa," tegur Atta sembari menyindir Jeje.
"Temannya saja bilang dia singa berarti aku benar dong, " batin Fira tersenyum.
Fira hanya memasang senyuman sepanjang mendengarkan obrolan Jeje dan teman-temannya.
"Kenalin ini pacar gue," ucap Jeje pada teman-temannya.
Teman teman Jeje pun tak kalah kaget, saat Jeje membawa pacar ke acara nikahan mantannya.Tapi mereka pun senang saat melihat Jeje sudah move on, paling tidak Atta dan Daffa tak perlu khawatir.
"Hai gue Atta." Atta menyapa Fira dan menyalami Fira.
"Fira pacar mas Jeje." Fira tersenyum memamerkan lesung pipinya.
"Gue Daffa." Hal yang sama juga di lakukan Daffa menyalami Fira.
"Fira," ucap Fira tetap dengan senyuman.
"Nggak usah senyum-senyum sama mereka," ucap Jeje tak terima saat Fira tersenyum pada temannya.
"Ini orang kenapa sih, kenapa aku nggak boleh senyum, emang aku suruh cemberut aja gitu, lagian mereka ini kan temannya."
Teman teman Jeje pun sudah hapal dengan sifat Jeje, jadi mereka tidak pernah merasa sakit hati saat Jeje bersikap seenaknya.
"Adik loe mana, fa," tanya Atta mencari adik Daffa.
"Dia lagi ngucapin selamat sama pengantin"
"Ya sudah gue ke depan dulu ngucapin selamat buat pengantin. Kalian tunggu disini ya," ucap Jeje sembari mengandeng Fira melangkah kedepan, dan di iyakan oleh teman teman Jeje.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
ketemu gak ya fi ra sama adhi🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2022-11-11
0
Nawira Taufik
plis gak usah ketemu sama Adhi dulu
2022-08-22
0
💫R𝓮𝓪lme🦋💞
nanti si Fira ketemu sama adikny Daffa GK y😁
2022-06-18
0