Malam ini sesuai janji Jeje pada Fira, Jeje mengajak Fira ke suatu tempat. Mereka berdua telah bersiap.
"Apa kamu sudah siap?" tanya Jeje pada Fira.
"Sudah," jawab Fira. " Kita mau kemana?" Fira masih di buat penasaran Jeje akan membawanya kemana.
"Kamu akan tahu nanti." Jeje masih belum mau memberi tahu kemana dia akan mengajak Fira. Jeje benar-benar ingin memberi kejutan pada Fira.
Fira hanya mengangguk pada ucapan Jeje, dirinya tidak mau mempertanyakan lagi kemana dia akan pergi, dan mengikuti saja kemana Jeje akan membawanya.
Merekapun menuju parkiran apartemen, dan Jeje melajukan mobilnya setelah mereka sudah masuk ke dalam mobil. Setelah menempuh perjalanan sampailah mereka di sebuah restoran.
Fira memperhatikan restoran yang tidak asing baginya. Restoran ini adalah restoran biasa yang sering di kunjungi Fira bersama Zara atau Adhi.
"Kita mau makan malam disini?" Fira memastikan pada Jeje saat melihat restoran biasa dia kunjungi.
"Iya."
"Kalau makan disini ma aku udah biasa."
Fira hanya berpikir apa yang akan terjadi di tempat yang biasa dia kunjungi ini.
Jeje mengajak turun Fira, mereka berdua berjalan bersama menuju sebuah taman di restoran. Taman ini nampak indah dengan hiasan lampu lampu-lampu berjajar di sepanjang jalan. Dengan langit yang berbintang menambah kesan lebih romantis tempat ini
"Perasaan tempat ini kenapa jadi romantis gini, apa aku memang nggak tau."
Fira melihat dari kejauhan meja dan kursi yang sudah di tata rapi di tengah-tengah taman, dengan hiasan bunga di sekeliling membuat nampak indah
Mereka berdua berjalan menuju meja yang sudah disiapkan. Tapi saat mereka berdua berjalan menuju meja di tengah taman, tiba-tiba lampu mati, dan sontak membuat Fira takut.
"Sayang," ucapnya takut
"Tidak apa-apa," ucap Jeje menenangkan Fira.
Tapi beberapa detik berikutnya, Fira melihat ada sebuah cahaya bersinar dari kejauhan. Fira memperhatikan dengan seksama cahaya itu, dan mendapati cahaya itu adalah gabungan dari beberapa lampu yang membentuk tulisan 'I love you '.
Hal itu membuat Fira kaget, dan langsung memandang Jeje yang berada disampingnya. Mata mereka sejenak beradu, tapi belum usai kekagetan Fira, tiba-tiba Jeje berlutut di hadapanya dan memberi sebuket bunga. Entah kapan Jeje mendapatkan bunga itu, karena perasaan Fira, tadi Jeje datang tidak membawa apa-apa.
Terdengar alunan biola mengiringi keromantisan yang di ciptakan oleh Jeje.
Jeje memandang lekat kedua bola mata Fira, Jeje memandang dengan penuh cinta, walaupun gelap dan hanya ada cahaya lampu kecil pandangan memuja Jeje terlihat sangat nyata. Di bawah cahaya rembulan dan beberapa sorot lampu membuat wajah Jeje tetap terlihat mempesona di mata Fira.
"Aku mencintaimu Fira, maukah kamu jadi kekasih ku," ucap Jeje penuh harap mengungkapkan isi hatinya.
Fira benar-benar senang, Jeje benar-benar mewujudkan keinginananya untuk mengungkapkan perasaannya dengan suasana yang romantis.
Jeje menunggu Fira menjawab ungkapan cintanya, dan cukup lama Fira menjawab karena ke kagetannya membuatnya sedikit gugup.
"Aku mau," jawab Fira lirih seraya tersenyum, dan menerima buket bunga Jeje.
Setelah Fira menerima ungkapan cinta Jeje lampu kembali menyala, dan menampakkan dua insan yang masih dengan posisi yang sangat romantis.
Fira pun mengulurkan tangannya, membantu Jeje untuk bangun dan berdiri.
Jeje mengandeng Fira melangkahkan kaki menuju kursi yang sudah di siapkan di tengah-tengah taman.
Jeje menarik kursi dan mempersilahkan Fira untuk duduk.
"Kamu yang menyiapkan ini semua?" tanya Fira ingin tau. Fira hanya berfikir seharian ini Jeje bersamanya bagaimana bisa Jeje menyiapkan ini semua tanpa sepengetahuannya.
"Iya..tapi di bantu temanku pemilik restoran ini" jelas Jeje pada Fira. Jeje mengingat kejadian tadi siang.
Siang tadi Jeje menghubungi Daffa
"Hai bro tumben loe telepon?" ucap daffa dari seberang sana.
"Gue minta tolong loe."
"Buat temen gue apa yang nggak, gue bisa bantu apa?"
"Loe siapin acara makan malam romantis, gue mau nembak wanita."
"Wah wah...lo bener-bener lagi jatuh cinta?"
"Udah jangan berisik."
"Semua nggak gratis ya," goda Daffa.
"Iya, tagihannya kirim ke kantor gue." Jeje pun mengakhiri teleponnya.
"Aku pikir kamu siapin sendiri," ucap Fira membuyarkan ingatan Jeje.
"Walau bukan aku sendiri tapi kan idenya dari aku," sombong Jeje.
Fira hanya bisa mengeleng kepala saat mendengar Jeje menyombongkan dirinya.
"Di acara romantis begini masih aja menyebalkan."
"Kamu suka?" tanya Jeje pada Fira.
"Iya, terimakasih..." Fira tersenyum menampakkan lesung pipinya.
Jeje yang melihat lesung pipi tercipta dari pipi Fira, lesung pipi yang selalu menghiasi pipi Fira dan akan nampak jika Fira tersenyum.
"Aku tidak menyangka kamu akan memberikan kejutan ini padaku" ucap Fira masih terkagum-kagum pada kejutan yang diberikan oleh Jeje.
"Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa aku serius dengan mu" Jeje mengengam tangan Fira, " Aku benar-benar mencintaimu"
"Walaupun kita belum lama bertemu aku tidak akan salah mengartikan perasaanku"
Fira hanya mencoba mendengarkan dengan baik semua ungkapan cinta Jeje padanya. Fira yang merasakan hal yang sama, tak bisa merangkai kata seperti yang di lakukan oleh Jeje.
"Aku juga mencintaimu." Hanya satu kalimat itu yang dapat mewakili seluruh isi hati Fira.
Jeje yang mendengar ungkapan cinta Fira pun merasa sangat senang.
Mereka menikmati makan malam spesial yang sudah di siapkan Jeje. Mereka bercanda dan mengobrol menceritakan banyak hal disela sela makan.
"Aku ke toilet dulu ya," ucap Fira berlalu.
Saat Fira sedang ke toilet tiba-tiba ada dua orang yang datang menghampiri Jeje yang sedang asik menunggu Fira.
"Wah-wah pasangan kekasih kenapa sendiri," ledek Daffa dari belakang Jeje
Jeje yang sudah tahu suara siapa itu hanya acuh mendengarnya.
"Brisik loe," kesal Jeje.
"Loe ya dah di bantuin malah nggak bilang makasih, gue dah susah payah ni, sampai hubungi adek gue buat bantu," ucap Daffa.
"Makasih ya." Jeje tersenyum menatap adik Daffa.
"Kok makasih sama dia doang." Daffa menunjuk adiknya.
"Terimakasih gue beda kalau sama loe, loe ambil ucapan terimakasih gue di kantor," ucap Jeje.
"Bos besar ma bebas lah," sindir Daffa.
"Dah sana pergi jangan merusak pemandangan," usir Jeje pada Daffa.
"Perasaan ini restoran gue, kenapa gue yang di usir," grutunya.
"Udah Bang, jangan ganggu Bang Jeje yang lagi makan malam romantis," adiknya pun menenangkan Daffa.
Daffa dan adiknya pun pergi meninggalkan jeje yang sedang menunggu Fira. Meraka tidak mau menganggu acara yang sudah di siapkan oleh Jeje, dan menganggu romantisme sepasang kekasih.
Setelah beberapa waktu Fira sudah kembali dari toilet, Mareka melanjutkan sebentar obrolan mereka sebelum memutuskan untuk pulang ke apartemen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Thata Ojob'e Allyy'exsogo
aduh perasaan adhi mesti bakal hancur kalau dia tau yang sebenarnya, sabar ya mas adhi 😄😄😄😄
2023-03-07
1
LENY
Kasihan Adhi ya blm tahu pacar Jeje orang yg dia taksir😊
2023-03-04
0
Neng Sumiati
pastii adhi kecewa kalau tau rasanya pasti sakiiit hatinya
2023-02-16
0