Saat ini mereka, Kaisar Alison, selir norah, Pamela dan Angelina, tengah berada didepan gerbang untuk mengantar kepulangan permaisuri briana, angelina melambaikan tangannya, dengan senyum tipis yang disuguhkan pada wanita paruh baya tersebut.
Permaisuri briana tersenyum bahagia, ada banyak kejutan yang dia dapat hari ini, dan dia tidak lagi ragu meninggalkan angelina di istana kejam tersebut, meski kini dia pulang membawa kekecewaan karna dia sempat mengajak gadis itu untuk berkunjung kekaisaran beldic namun angelina menolaknya, dia berkata akan datang dilain waktu, dan permaisuri briana tentu tidak bisa memaksa gadis itu.
Dan saat kereta kuda milik permaisuri briana mulai menghilang dari pandangan mereka, Angelina memilih pergi lebih dulu.
Pamela, saat ini gadis itu benar benar tidak bisa lagi menahan kemarahannya, dia bergerak mendekati angelina lantas menarik tangan gadis itu dengan kasar.
Namun angelina memiliki pertahanan yang bagus, dan tau bagaimana memposisikan dirinya hingga tidak terjatuh.
Dia lantas menatap datar pada Pamela yang juga menatapnya. Pamela benci gadis itu begitu membencinya, dia rasa kehidupan angelina terlalu sempurna, kecantikan? kecantikan yang dimiliki angelina bisa dikatakan sempurna tidak ada cacat sedikitpun, posisi gadis itu juga istimewa dia terlahir menjadi putri mahkota, terlahir dalam keluarga yang lengkap dan hangat, sedangkan dirinya? Jika dibandingkan dengan kehidupan angelina gadis itu hanya sebuah serpihan debu yang tidak terlihat.
membayangkannya dimana permaisuri briana mengatainya dan juga ibunya jelas saja tidak bisa dia terima. Namun dia tidak bisa berbuat apa apa, karna menyerang seorang permaisuri akan mendapatkan hukuman yang mampu membuat semua orang tak bisa berkutik atau bahkan hukuman mati. terlebih kekuasaan kekaisaran beldic berada di atas kekaisaran Beatrice.
Namun kepergian permaisuri briana membuat gadis itu tidak ragu, berfikir jika kaisar Alison tentu saja memihaknya.
dengan amarah yang menggebu gebu dihatinya, gadis itu melayangkan tangannya, ingin menampar angelina.
namun sayang sekali, jika dulu angelina akan diam diperlakukan seperti itu, maka sekarang tidak lagi.
dan sebelum tangan pamela menyentuh pipi angelina, gadis itu menahan tangannya. Lantas mata Angelina menyipit tidak senang
"kau"
Pamela berteriak dengan amarah yang semakin memuncak.
"bukankah sudah peringatkan untuk tidak mengusikku"
Angelina berkata dengan dingin.
Kemudian menghempas tangan Pamela dengan kuat, hingga membuat gadis itu terlempar menubruk dinding.
Wushhhh
Brakkk
"arghhhhh"
Pamela berteriak kesakitan, rasanya pinggangnya kali ini retak karna gadis itu.
Semua orang jelas saja terkejut menyaksikan hal tersebut, mereka fikir bagaimana mungkin seorang putri yang tidak pandai berkultivasi bisa menghempaskan seorang yang telah berada di ranah jendral tingkat awal.
Angelina turut terkejut, namun ekspresinya tidak berubah
"kenapa bisa sehebat itu?"
Batinnya bertanya tanya
Dan tanpa dia sadari tangannya terulur menyentuh kalung yang diberikan permaisuri briana tadi.
"mungkinkah ini?"
dia menebak.
"pamelaaaaaa"
Selir norah dan kaisar alison berteriak dengan panik, yang kemudian menghampiri pamela yang kini tergeletak ditanah.
Para prajurit dan pelayan tidak tau harus berbuat apa, mereka hanya diam membisu menyaksikan hal tersebut.
Sedangkan lusi, yakni pelayan yang mengikuti angelina sejak lama, dia juga terkejut melihatnya, meski dia tahu angelina memiliki kemampuan bela diri yang sangat baik, tapi menghempaskan seseorang yang sudah berada di ranah jendral tingkat awal jelas saja membuatnya terkejut.
Kaisar alison dan selir norah mengampiri pamela.
"Pamela"
"iibu sa kit"
cicit pamela dengan terbata.
Uhukkk uhuuukk
Byurr
Lantas selir norah semakin panik dibuatnya ketika melihat pamela yang batuk dan menyemburkan darah pekat.
"hikss hikss pamela, yang mulia kaisar"
tangis selir norah pecah, dia menatap kaisar alison yang berada didekatnya.
"apa yang kalian lihat, panggilkan tabib"
Teriak kaisar Alison dengan suara lantangnya, membuat prajurit yang ada disana pergi melakukan perintahnya dengan tergopoh gopoh.
Selir norah tidak bisa menahan tangisnya ketika melihat putrinya yang kini tak sadarkan diri dan dinaikkan disebuah papan untuk mengangkatnya dia menyusul prajurit tersebut karna enggan meninggalkan putrinya sendiri.
"Angelina kau benar benar melewati batasmu"
Teriak kaisar alison dengan lantang, dia menatap putrinya dengan tatapan penuh kemarahan.
Melihat itu membuat angelina terkekeh.
Hahahhhha
Dia tertawa, namun tidak dipungkiri lelehan bening mengalir tanpa bisa dia bendung menuju pipi mulusnya
"aku melewati batas?"
Tanya angelina dengan datar ketika tawanya terhenti, tanpa rasa takut dia juga menatap mata Kaisar Alison.
"Apa kau buta? Kau jelas tau jika dia yang memulai, aku hanya membela diri"
lanjut angelina kemudian.
"membela? Kau menyerangnya angelina"
Teriak kaisar alison lantang, dia tidak menerima penjelasan putrinya itu.
"apa kau tidak memiliki rasa kasihan padaku ayah?"
Dan untuk pertama kalinya Angelina kembali memanggil kaisar alison dengan sebutan ayah setelah kembali dari istana dingin
Tatapan dingin itu kini berubah sendu, namun beberapa detik kemudian tatapan itu kini semakin dingin.
"apa pamela benar benar berhasil menyingkirkan aku dihatimu kaisar alison?"
" kau tidak buta, tapi mungkin kau buta karna kasih sayangmu padanya, kau jelas tau dia menyerangku, dia bahkan ingin menamparku tapi kau hanya diam, namun disaat aku membela diri kenapa ini menjadi salahku?"
Teriak Angelina dengan suara yang menggelegar
Rasa sakit dihatinya benar benar tak bisa dia bendung kali ini
Langit yang tadi cerah perlahan mulai menggelap, seolah paham akan suasana gadis yang saat ini menangis dalam hatinya.
"kaisar ini tau pamela salah, tapi kau menyerangnya hingga separah itu"
Angelina terkekeh mendengarnya.
"kau benar benar harus diberi hukuman agar bisa mendisiplinkanmu angelina"
Ucap kaisar Alison kemudian
"prajurit seret putri angelina, dan berikan hukuman cambuk sebanyak 100 kali"
Teriak kaisar alison dengan lantang
Para prajurit dan pelayan jelas saja terkejut mendengarnya. Bahkan lusi sampai meneteskan air matanya.
namun melihat tak ada prajurit yang bergerak melakukan perintahnya, amarah kaisar alison semakin meledak
"apa kalian semua tuli ha"
Teriaknya kembali hingga para prajurit mulai mendekat kearah Angelina
angelina memejamkan matanya, dengan tangannya yang bergerak menyentuh kalung milik ibundanya
"maafkan aku ibunda, jika aku harus menyakiti pria yang pernah membuatmu bahagia, namun anggaplah ini sebagai balasan karna dia menghianatimu dulu"
dan saat angelina membuka bola matanya.
Kini netra yang sebelumnya bewarna hitam itu kini berubah menjadi warna biru yang begitu menawan namun mematikan
dan entah mengapa suhu yang berada disekitar angelina terasa begitu dingin
bahkan beberapa prajurit dan pelayan yang tindak memiliki ilmu nkultivasi tumbang ditempat itu.
Kaisar alison membulatkan matanya ketika menyadari perubahan yang ada disekitarnya. Lantas dia kemudian menatap angelina yang kini juga menatapnya.
Dia menatap dalam netra biru tersebut, seolah dia benar benar kembali melihat duplikat permaisuri bella.
Hanya permaisuri bela yang menguasai elemen es itu, hanya dia dan tidak ada lagi. namun saat ini putrinya menguasainya.
"angelina kau"
Angelina tidak memberikan respon apapun, hingga dia perlahan merentangkan tangannya.
Menyadari itu kaisar alison membulatkan matanya
"tidak angelina jangan seperti ini"
Dia berkata dengan cepat, jika angelina melakukan seperti yang dipikirnnya jelas saja itu sangat berbahaya.
Namun saat dia ingin kembali membuka mulutnya, matanya benar membulat ketika menyadari sekumpulan bayangan es yang begitu besar kini berada diatas angelina.
Dan
"tidak angelina"
Byaarrrrrr
kumpulan es itu meledak dengan sempurna, bahkan kaisar alison terhempas cukup jauh dari posisinya
dan kini perlahan es tersebut mulai menyelimuti istana kekaisaran Beatrice, dan perlahan mulai membekukannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Agus Tina
bagus
2024-03-19
1
Whi Tut
good
2024-01-31
2
Suryavisa Momen
Bintang 10 deh
2023-10-09
1