Seperti biasa ketika emosi, angelina memilih untuk melampiaskan emosinya dengan berlatih. dan disinilah dia, di arena tempat pelatihan para prajurit yang biasanya di utus istana untuk melakukan peperangan.
terlihat beberapa prajurit telah tergeletak di tanah dengan beberapa luka sayatan bahkan lebam di tubuh mereka. namun di balik rasa sakit yang mereka rasakan, mereka nampak antusias melihat pertarungan akhir angelina dengan panglima choyu.
sring sring
suara dentingan pedang yang saat ini beradu dengan belati kecil milik angelina terdengar begitu nyaring.
mata angelina terlihat fokus pada sasaran dihadapannya hingga merasa ada cela. dengan gesit ia memutar tubuhnya dengan gerakan cepat ia melompat menghindari serangan dari panglima choyu dan
sringg
kletang
pedang milik panglima choyu terlempar di tanah, tak hanya sampai di situ. semua orang yang turut menyaksikan pertarungan itu menahan nafas mereka saat melihat ujung belati milik angelina berada tepat di depan wajah panglima choyu
panglima choyu meneguk ludahnya kasar
"ayo yo putri, apa kau akan melukai wajah tampan panglima ini"
mendengar itu angelina menurunkan belati miliknya, kemudian terdengar riuh gepuk tangan dari prajurit prajurit yang turut menyaksikan itu. mereka benar benar kagum dengan kemampuan bertarung angelina yang benar benar begitu menakjubkan.
Mereka benar benar tak menyangka jika kembalinya putri mahkota dari istana dingin benar benar membawa perubahan yang begitu menakjubkan
"maafkan saya"
ucap angelina yang membungkukkan sedikit tubuhnya kemudian berlalu dari sana.
"putri, apakah anda ingin makan atau mandi lebih dulu"
lusi yang berjalan di belakang angelina bertanya pada nonanya yang hanya berjalan kedepan.
"aku ingin mandi lebih dulu"
jawab angelina yang kini telah berjalan memasuki kediaman miliknya
"tunggu sebentar putri, saya akan menyiapkan airnya lebih dulu"
ucap lusi yang di angguki oleh angelina yang saat ini duduk sembari memejamkan matanya.
namun tak berselang lama angelina memejamkan matanya, terdengar keributan di depan kediaman miliknya.
"dasar wanita ****** tidak tau di untung, keluar kau"
suara nyaring itu benar benar mengganggu pendengaran angelina. namun ia memilih diam, tak berselera meladeni pamela yang menurutnya begitu memuakkan.
pamela di luar sana semakin di buat menggila ketika tak mendapatkan respon apapun dari pemilik kediaman itu. dengan langkah besar ia memasuki kediaman milik angelina kemudian membuka pintu dengan kasar.
matanya melotot lebar ketika melihat angelina yang terlihat santai dengan posisi duduknya sembari memejamkan matanya. bisa di bayangkan sampai dimana puncak kesabaran pamela saat ini.
"apa kau tuli ha?"
teriaknya penuh kemarahan, namun angelina tak bergeming sedikitpun
"kenapa ha? "
"apa kau takut denganku haha"
"kau begitu berani memerintah para pelayanku untuk mengemasi barang barangku, tak hanya itu ,kau juga meminta ibuku pindah dari kediaman pheonix"
Teriak pamela dengan menggebu gebu
" tapi lihat dirimu sekarang, apa kau takut"
entah karna gerakan angelina yang terlalu cepat atau pamela yang begitu lambat mendeteksi.
wushhhh
belati kecil itu terbang kearahnya, yang untungnya pamela bisa sedikit lebih cepat menghindar sebelum belati itu menancap tepat di wajahnya.
"takut?"
angelina perlahan membuka matanya, menatap pamela yang juga menatapnya dengan ekspresi terkejut.
"jika kau benar berfikir jika aku takut padamu maka kau benar benar bodoh"
mendengar itu membuat pamela membulatkan matanya penuh kemarahan
"aku tidak mungkin takut pada gadis manja seperti dirimu yang hanya tau bersembunyi di balik ketiak ibunya"
Sahut angelina dingin
" jangan bicara sembarangan kau"
pamela berteriak tidak terima
namun ia memundurkan perlahan tubuhnya ketika angelina kini berdiri dari posisinya kemudian berjalan mendekatinya.
"kau tau pamela, aku benci keributan"
ucap angelina pelan yang mana tangannya bergerak merapikan anak rambut milik pamela. tentu tindakan angelina membuat pamela meremang dengan rasa takut yang menyerangnya.
"kau tau kehidupanku di istana dingin begitu mengerikan. hingga membentuk diriku terbiasa melakukan apapun sesuai keinginanku, jadi aku tidak pernah keberatan melenyapkan orang orang yang mengganggu ketenanganku"
jelas angelina kemudian berjalan menjauhi pamela yang mulai terlihat pucat
"aku tidak mengerti mengapa kalian begitu keberatan ketika aku meminta kalian kembali ke tempat asal kalian, bukankah itu bukan suatu kesalahan?"
Angelina tampak menaikkan alisnya menatap remeh pad pamela yang kini hanya diam dihadapannya
"pamela pamela,seharusnya kau dan ibumu berterima kasih kepadaku karna telah memberimu kesempatan untuk merasakan tempat yang tidak pernah kau rasakan atau lebih tepatnya tidak akan pernah kau rasakan"
"jaga ucapanmu angelina"
Teriak pamela dengan penuh kemarahan
"kenapa? Bukankah diriku benar?"
Ejek angelina kemudian
"seorang selir tidak akan pernah menjadi seorang permaisuri terlebih keluarga selir itu tidak memiliki latar belakang yang hebat"
Ya,pamela tau itu. Dirinya bahkan tidak tau siapa kerabat mereka. Yang pemela tau hanya dirinya dan ibunya saja, serta gosip yang masuk di telinganya jika ibunya berasal dari rumah bordil.
Dan tentu saja itu menjadi pertimbangan yang sangat besar jika selir norah di angkat menjadi permaisuri, akan ada banyak pertentangan dari berbagai pihak kekaisaran
"dan anak dari selir takkan pernah bisa menggantikan posisi putri mahkota sekalipun kehilangan permaisurinya"
"kau mengerti maksudku bukan"
Angelina tertawa sinis, kemudian dengan santai ia kembali duduk di tempat duduk sebelumnya.
"kau jangan terlalu sombong angelina"
Ucap pamela yang mulai kehilangan kendali dirinya
"kau itu hanya beruntung karna kau lahir dari rahim permaisuri,jika tidak kau tidak ada apa apanya"
Mendengar itu membuat angelina tertawa terbahak bahak
"ya kau benar, aku ini sangat beruntung, bahkan sakin beruntungnya diriku membuat dirimu iri bahkan ingin merebut semua milikku"
"tidak kah kah sadar jika mimpimu itu terlalu tinggi"
Ejek angelina membuat pamela meradang
"kau jangan lancang kau"
Teriak pamela dengan penuh kemarahan, ia mengarahkan telunjuknya pada wajah angelina
"kau tau,sekalipun kau putri mahkota tapi aku yang di perlakukan seperti putri mahkota"
"jadi kau yang jangan terlalu berbesar kepala, ku peringatkan agar kau tidak mencari masalah denganku atau kau akan mendapat hukuman dari kaisar seperti di hari hari kemarin"
Pamela berkata dengan penuh kemenangan, memandang angelina dengan tatapan remeh.
"benarkah? Kau fikir aku takut pada kaisar, Ku rasa kau melupakan sesuatu tentang siapa aku sebenarnya, tapi tak masalah kita lihat saja kedepannya"
Dan tepat saat angelina menyelesaikan kalimatnya,lusi menghampiri mereka kemudian membungkukkan badannya
"putri, air anda telah siap"
Angelina hanya menganggukkan kepalanya, kemudian berlalu dari sana tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Tindakannya itu berhasil membuat kemarahan pamela kembali mencuat.
"kau benar benar gadis sialan yang tidak tau sopan santun"
Maki pamela yang kemudian pergi dari sana sembari menghentakkan kakinya kesal.
Angelina, saat ini gadis itu tengah berendam di sebuah kolam yang sudah di siapkan lusi sebelumnya.
Hangatnya air serta wanginya dari bunga mawar perlahan menyapu kulit mulus dan seputih salju miliknya.
Angelina terlihat memejamkan matanya sejenak, cukup lama hingga dirinya seketika terbangun ketika rasa gatal di tenggorokannya begitu mengganggu.
Uhhuk uhhuk uhhuk
"sial"
Maki angelina ketika tersadar jika batuknya mengeluarkan darah hitam yang begitu pekat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
X'tine
lanjut Thor, makin seru aja... pengen tau nasib Pamela kayak gimana? belagu bgt baru anak selir,,
2023-09-13
1
Dek Erna II
serius keren... lanjut thor
2023-08-25
0