''aku akan pergi lebih dulu, cukup datang kekaisaran Beatrice dan katakan jika aku yang meminta kalian kemari''
jelas angelina kemudian
saat ini mereka tengah berada disebuah hutan yang menjadi rute dimana harus mereka lalui ketika ingin menuju kekaisaran beatrice.
angelina memutuskan untuk pergi lebih dulu, tidak lucu bukan jika dia mengendap endap endap pergi kemudian pulang secara terang terangan, itu terdengar begitu aneh.
budak yang ia bawa berjumlah sepuluh orang, semuanya berjenis kelamin laki laki, untuk mencari seorang pelayan ia rasa akan mencarinya di lain waktu. kali ini ia hanya fokus untuk mencari pengawal dan prajurit untuk berjaga dikediaman miliknya.
para budak itu saling tatap satu sama lain, seolah meragukan apa yang dikatakan oleh angelina baru saja.
seorang putri? apakah itu sungguhan? mereka meragukannya.
tapi bagi angelina jelas itu bukan masalah baginya, mau percaya atau tidaknya mereka takkan menjadi beban untuknya. tangannya bergerak merogoh sesuatu di balik hanfu hitam yang dia kenakan.
''tunjukan ini pada prajurit yang menjaga di gerbang lalu minta mereka untuk mengantar kalian kekediamanku''
jelas angelina kemudian.
salah satu dari budak tersebut mengambil token yang diberikan oleh angelina, jelas matanya terbelalak lebar karna token tersebut merupakan sebuah token yang hanya bisa dimiliki oleh seorang putri, dan lambang bendera kekaisaran Beatrice ada disana. mereka mau tak mau harus percaya lagi pula siapa yang berani memalsukan sebuah token kerajaan.
angelina kemudian pergi dari sana meninggalkan mereka, menyelinap masuk kedalam istana tanpa ada yang menyadarinya.
lusi yang berada didalam kamar milik angelina bergerak mondar mandir, rasa cemas menghantam gadis itu, takut jika sesuatu buruk terjadi pada nonanya, karna ini pertama kali angelina keluar dari istana terlebih tak tak membawa apapun.
crietttt
lusi segera menolehkan kepalanya ketika mendengar decitan suara jendela, dan akhirnya ia bisa bernafas lega ketika melihat itu adalah nonanya.
''apakah mereka datang?''
angelina bertanya dengan datar, bergerak membuka tudung beserta cadar miliknya.
lusi tentu saja mengerti siapa yang dimaksud dari kata mereka yang dikatakan oleh angelina, tentu saja selir norah dan pamela.
dia menggelengkan kepalanya lalu menjawab.
''mereka tak pernah datang putri''
angelina menganggukkan kepalanya kemudian meminta lusi menyediakan air mandi untuknya.
digerbang istana
dua prajurit yang tegah berjaga menatap sekelompok orang yang datang waspada.
''siapa kalian''
salah satu dari prajurit tersebut bertanya.
''kami kemari diminta oleh putri angelina''
salah satu budak menjawab dengan tegas, dengan berani menatap prajurit yang berada dihadapan mereka. mereka kemudian memperlihatkan token yang diberikan angelina tadi, terlihat prajurit itu saling pandang kemudian membuka gerbang dengan cepat.
masih terekam dengan jelas dibenak mereka bagaimana perubahan yang dibawa putri mahkota itu setelah kembali dari istana dingin, begitu mengerikan bahkan dirinya mampu menentang kaisar sekalipun. bahkan pertama kali putri angelina datang dia telah melenyapkan dua prajurit tentu saja mereka tak ingin menjadi korban yang selanjutnya.
''putri angelina juga meminta kalian untuk mengantar kami kekediaman miliknya''
dan mau tak mau prajurit tersebut mengantar mereka dengan enggan.
para budak yang diambil angelina menatap sekeliling dengan teliti.
jadi dia benar putri dari kekaisaran Beatrice
Mungkin itu yang ada dipikiran mereka saat ini.
dan saat tiba tepat dihadapan kediaman milik Angelina, prajurit yang berjaga terlihat berbincang dengan prajurit yang mengantar para budak. Kemudian masuk tanpa mengatakan apapun.
Dan tak butuh waktu lama.
Kini mereka bisa melihat dengan jelas, sosok gadis yang saat ini mengenakan hanfu bewarna biru yang berjalan mendekati mereka.
mata mereka jelas saja terpesona melihatnya, karna angelina tadi menggunakan tudung dan menggulung rambutnya, hingga mereka tidak bisa melihat dengan jelas wajah dari orang yang membeli mereka.
Dan saat melihat orang itu dihadapan mereka, mereka nyaris tidak percaya jika ada seseorang yang diciptakan dewa dengan secantik itu.
"masuklah dan bersih bersih, lusi akan mengantar kalian, dan juga akan ada pelayan yang membawa pakaian untuk kalian nantinya"
sahut angelina dengan datar, tak ada senyum yang terukir diwajah cantik itu.
Para budak hanya mengangguk dengan patuh, kemudian mengikuti langkah angelina yang berjalan masuk kedalam kediaman tersebut.
Sedangkan prajurit yang melihat kepergian gadis itu tampak berbisik dengan rekannya.
"dia membeli budak? Tapi untuk apa?"
Dia bertanya pada rekannya yang mengantar budak tersebut
"entahlah, tidak ada yang bisa menebak pikiran putri Angelina saat ini"
Sahutnya acuh, dan kemudian pergi dari sana tanpa mengatakan apapun lagi.
setelah memberi arahan angelina memilih kembali kekamar miliknya, ia harus menyempurnakan energinya lebih dulu, apa lagi racun yang ada ditubuhnya telah keluar dengan sempurna, dan tidak ada lagi yang bisa menghambat energinya untuk meningkatkan kemampuannya.
setelah memastikan semua ruangan telah tertutup sempurna angelina segera duduk dalam posisi lotus.
Dia memejamkan matanya, lalu memfokuskan pikirannya dengan perlahan mulai menyerap energi di sekitarnya. setelah merasa cukup dia membiarkan energi tersebut masuk melalui meridiannya hingga ke tiga dantian miliknya.
Cukup lama hingga angelina merasa keanehan dalam tubuhnya. karna dari banyak energi yang dia salurkan terasa tidak terisi sedikitpun.
Namun apakah dia akan menyerah? Tentu saja tidak, dia adalah orang yang pantang menyerah, dan akan mendapatkan apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Hingga selang beberapa jam kemudian, angelina terlihat mulai kelelahan, wajahnya terlihat pucat dengan bulir bulir keringat yang terlihat jelas dikeningnya.
Untuk beberapa saat dahi gadis itu sedikit mengkerut.
Hingga
Bommmmmm
Ledakan itu terjadi mengejutkan semua orang yang berjaga dikediamannya.
mata gadis itu mulai terbuka secara perlahan, dengan dada yang naik turun membuat angelina berusaha mengatur nafasnya.
Namun dengan gerakan begitu cepat, dia meraih sesuatu di dalam laci miliknya, itu adalah sebuah pil yang bewarna hitam pekat, dan tampa aba aba dia dengan cepat menelan pill tersebut.
Sedangkan prajurit dan pelayan terlihat heboh diluar sana ketika mendengar ledakan yang cukup kencang yang berasal dari kamar angelina.
Membuat Lusi yang sudah berada dalam mimpinya kini berlari dengan tergesa gesa menuju kamar angelina dengan rasa panik
"putri apakah anda didalam? Apakah anda baik baik saja"
Dia berteriak dengan cukup keras, namun tak ada sahutan didalam sana yang membuatnya semakin kalut.
Namun di saat dirinya hendak berteriak kembali, pintu dihadapannya mulai terbuka.
Dan dilihatnya Angelina yang dalam kondisi yang acak acakan, tak lupa dengan wajah pucatnya.
"putri apa yang"
"sudah kuperingatkan untuk jangan pernah menggangguku apapun yang terjadi"
angelina menyela perkataan lusi dengan datar, membuat lusi terdiam
Ya dia lupa akan hal itu, karna sebelumnya Angelina telah memperingati dirinya untuk tidak menganggu apapun yang akan terjadi, namun ketika dirinya mendengar ledakan dia tidak bisa membendung rasa cemas yang ada dalam hatinya.
"maafkan hamba putri"
Ucap lusi dengan penuh sesal.
Angelina menghela nafasnya pelan
"jangan khawatirkan apapun, pergilah, aku ingin mengistirahatkan tubuhku"
ucapnya membuat lusi menganggukkan kepalanya.
Dan setelah kepergian lusi, angelina msuk kembali ke kamarnya, terlihat senyum tipis terukir dibibir indah miliknya itu.
"sempurna"
gumamnya ketika menyadari dia telah menembus penghalangnya dalam kultivasi. Dan yang lebih mengejutkan adalah tahap pencapaiannya naik dengan begitu gila.
Ranah jendral tingkat akhir
mungkin jika orang orang yang mengetahui pencapaiannya akan melotot tak percaya akn hal itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Agus Tina
Bagus, seruu
2024-03-19
0
nadira ST
seruuu thor,
2024-03-02
1
Noerdien Nanon
lanjut thor..
2024-02-11
0