Angelina memutuskan untuk pergi ke perpustakaan istana sembari menunggu tempatnya selesai di siapkan. saat ini ia tengah duduk di salah satu kursi yang ada di ruangan tersebut.
"putri, apa anda ingin minum atau makan sesuatu?"
tanya lusi yang berdiri tak jauh dari posisinya
"tidak"
jawabnya singkat yang kemudian tangannya meraih sebuah buku yang tak jauh dari hadapannya. ia memilih membaca untuk meredam rasa bosannya, hingga dirinya teringat akan sesuatu. dengan cepat ia bangun dari posisinya kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan tersebut dengan lusi yang turut mengikuti langkahnya
penasaran? tentu saja lusi penasaran kemana angelina itu pergi. namun ia memilih mengurungkan niatnya untuk bertanya. karna dirinya tau betul jika nonanya itu tidak suka dengan orang yang banyak bicara.
langkah demi langkah hingga lusi menyadari sesuatu, ia seketika mengerutkan keningnya.
PAVILIUN PHEONIX
paviliun pheonix adalah tempat atau kediaman permaisuri bela yang tak lain adalah ibu dari angelina.
"mungkinkah putri merindukan mendiang permaisuri"
batin lusi yang turut sedih
angelina hanya meneruskan langkah, hingga langkahnya membawa dirinya di kediaman dimana sang ibu menghabiskan sisa hidupnya.
dan yah, ketika angelina menghentikan langkahnya tepat didepan paviliun Phoenix itu, seperti dugaannya kediaman milik mendiang ibunya telah di isi oleh selir lee norah.
brakk
angelina menendang sebuah papan yang berdiri disana yang menuliskan nama selir norah yang sebelumnya di papan tersebut tertera dengan jelas nama dari ibunya.
semua yang ada disana jelas tersentak kaget. mereka kini mengalihkan perhatian mereka pada sosok gadis berhanfu putih itu.
selir norah yang tengah duduk di tempat tidurnya turut tersentak kaget ketika mendengar suara nyaring itu. dengan cepat ia segera keluar untuk melihat apa yang terjadi.
matanya membulat ketika melihat papan yang tertera namanya kini terbelah menjadi dua dan jatuh ditanah. ia menatap sosok gadis berhanfu putih itu dengan penuh kemarahan.
"siapa kau? berani beraninya kau membuat kekacauan di tempatku" selir norah berteriak dengan penuh kemarahan
"seharusnya aku yang bertanya,siapa kau? kenapa selir rendahan sepertimu ada di kediaman permaisuri terhormat di kekaisaran ini?"
"apa selir kaisar alison ini buta arah dan tidak tau dimana dirinya seharusnya pulang? dikediaman yang sesuai dengan kedudukannya"
ucap angelina datar
jelas semua orang terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh angelina, tak luput lusi sekalipun. ia meremas tangannya kuat takut jika nonanya itu di hukum karna tidak sopan pada selir norah.
meski semua tau jika kedudukan angelina lebih tinggi bahkan lebih lebih tinggi dari kedudukan selir norah. tapi semua orang juga tau jika kaisar alison lebih mengutamakan selir norah.
wajah selir norah menggelap dengan tangannya yang saling mengepal membiarkan kuku indahnya menancap di genggamannya.
namun seketika amarahnya membludak ketika menyadari sesuatu.
"kau"
"rupanya kau telah kembali, tapi bukannya semakin membaik sikapmu semakin menjadi jadi, tidak tau sopan santun"
desis selir norah yang mengepalkan tangannya
meski dirinya tadi tidak mengenali angelina karna gadis itu menggunakan kain yang menutup sebagian wajahnya. namun matanya ,menangkap sosok pelayan yang mengikuti angelina sejak kecil. lusi, ya dia tau pelayan itu.
''benarkah? sayang sekali tapi tak apa, yang jelas aku tau dimana aku harus berada"
ejek Angelina yang merasa lucu dengan perkataan selir norah
"dan yah, apa kau merasa di atas awan karna berhasil membuat kaisar alison menghukumku"
"kau mungkin bodoh jika kau berfikir akan mudah mengusirku dari sini"
Sahut Angelina yang menatap selir norah dengan tatapan remeh
"perlu ku jelaskan dengan baik, aku putri angelina beatrice alison,sekalipun aku dihukum dengan berapa tahun lamanya, nyatanya aku akan tetap kembali ke sini. tempat yang mana seharusnya aku berada"
ucap Angelina dengan lantang
"aku akan kembali, dan seperti yang kau lihat saat ini. sekalipun kaisar alison menghukumku aku tetap kembali di posisiku, putri mahkota dari kekaisaran Beatrice "
Lanjut gadis itu dengan nada yang sama
"cukup"
selir norah berteriak dengan penuh kemarahan, ia muak mendengarnya meski ia tau jika apa yang dikatakan angelina adalah benar
namun saat hendak mengeluarkan sumpah serapahnya, seorang prajurit menghampiri mereka dengan tergesa gesa.
"mohon maaf atas kelancangan hamba putri, selir norah"
prajurit itu membungkukkan badannya
"hamba kemari membawa pesan dari yang mulia kaisar alison, yang meminta putri Angelina untuk segera menghadap yang mulia kaisar"
selir lee norah yang tadinya ingin mengamuk kini tersenyum senang, ia tau jika kaisar memanggil putri angelina karna telah kembali membuat kekacauan di hari pertamanya kembali ke istana.
"haha kena kau"
batin selir norah tersenyum senang
tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Angelina meninggalkan tempat itu, lusi yang berjalan di belakang angelina kini di landa rasa takut teramat besar, takut jika nonanya akan kembali dihukum oleh kaisar alison.
dan kini mereka telah tiba di tempat yang mereka tuju tapa ragu sedikitpun angelina masuk delam ruangan tersebut. lusi hanya menunggu diluar dengan perasaan cemas
" untuk apa kau memanggilku?"
bisa dilihat pria paruh baya yang duduk di kursi kebesarannya tersentak kaget ketika mendengar suara angelina.
kaisar alison mengalihkan perhatiannya pada sosok gadis berhanfu putih yang berdiri dihadapannya
mata itu,mata itu mengingatkan dirinya dengan sosok mendiang permaisuri yang begitu ia sayangi, kaisar alison membuang pandangannya
"sepertinya putri angelina benar benar harus memulai kelas tata krama kembali kaisar,ia benar benar tak tau sopan santun"
selir norah berjalan mendekati ayah dan anak itu
"hormat hamba kaisar, maaf menyela pembicaraan anda"
selir norah membungkukkan badannya, kemudian menatap angelina dengan pandangan remeh
"seharusnya kau memberi hormat terlebih dahulu pada kaisar putri"
"apa karna telah lama diluar istana kau lupa dengan yang namanya tata krama dan sopan santun"
lanjut selir norah yang seolah ingin mengatakan pda kaisar jika angelina membuat kesalahan dengan tidak hormat pada kaisar.
mendengar itu sama sekali tidak membuat Angelina khawatir,.dia kemudian berkata
"ya kau benar selir norah"
"aku seharusnya masuk kelas tata krama, sayang sekali aku tak pernah masuk dalam kelas itu, bahkan seharusnya meski aku tidak ikut kelas tata krama tapi ada orang tuaku yang seharusnya mengajarkanku tentang itu"
selir norah yang mendengar perkataan angelina seketika mengerutkan keningnya
"apa yang ingin dikatakan bocah sialan itu"
batin selir norah yang tidak mengerti arah pembicaraan gadis dihadapannya
"sayang sekali semenjak kematian ibuku aku tak pernah di ajarkan meski dalam status ayahku masih ada. namun bagiku ayahku telah mati bersama ibuku"
"putri angelina"
teriak kaisar alison murka
perkataan angelina benar benar berhasil menusuk telak kedalam hatinya
"jangan berteriak aku tidak suka"
selir norah membulatkan matanya, ia benar benar tak menyangka jika angelina yang biasanya diam dan menurut pada kaisar alison kini benar benar berani.
"apa gadis sialan ini benar benar berubah?"
"kau benar benar tak tau sopan santun"
teriak kaisar alison dengan penuh kemarahan
"ya karna tidak ada yang mengajariku"
jawab angelina datar, tanpa takut ia turut menatap mata kaisar alison yang memerah, karna kemarahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Titis Setiyowatiu7
nma ny kyaq krjaan Barat tp pkaianny kyaq krjaan timir
2023-09-29
3
X'tine
hadir Thor,, suka Thor.. dengan cerita wanita yg kuat tidak tahan di tindas...
2023-09-13
1
Dek Erna II
waaaoooo... ceritanya menarik thor... sy suka skl cerita tentang sebuah kerajaan, smoga author sehat dan semangat dlm menulis karyanya...
2023-08-25
0