Bab 18 - Kamu Cantik

"Bara, kamu sudah pulang?" tanya sang Mama yang bingung putranya tiba di rumah. Hari masih siang, masih jam kantor juga.

"Iya, Ma." Jawab Bara menyalami Mamanya.

"Apa kamu sakit, nak?" tanya Mama memegangi dahi Bara. Memastikan suhu tubuh putranya.

"Ma, aku tidak sakit." Bara meraih tangan Mamanya.

"Terus kenapa kamu jam segini sudah pulang?" Mama melihat Bara dengan wajah khawatir. Kecemasan terlihat jelas di wajahnya.

"Aku pulang cepat, karena nanti sore ada urusan, Ma." Jawab Bara.

"Urusan apa?" Mama ingin tahu.

"Mama masak apa? Aku lapar!" Bara pun mengalihkan percakapan. Ia merangkul Mamanya sambil berjalan menuju dapur.

"Ayam goreng."

"Sayurnya?"

"Kangkung!"

"Akan kuhabiskan semua!"

"Ya, sudah sana ganti baju! Biar Mama siapkan makanan untukmu."

"Baik, ibu suri!" ucap Bara sambil membungkukkan badan berjalan mundur. Seolah seperti pelayan kerajaan.

"Dasar anak ini!" dengus Mama melihat tingkah sang putra.

Tak lama, Bara makan dengan lahap sekali. Masakan buatan Mamanya sangat enak, baginya masakan chef-chef terkenal itu kalahlah dengan masakan Mamanya.

"Ma, tambah lagi!" Bara menyerahkan piring kosong. Meminta diambilkan lagi, ia sangat lapar.

Mama meriah piring dan menambah isinya. Putranya makan dengan begitu lahap, membuatnya senang.

"Bara." panggil Mama.

"Ya, Ma." Jawab Bara lalu menyendokkan makanan ke dalam mulut.

"Kapan kamu akan membawa kekasihmu ke rumah?" tanya Mama menatap sang putra.

Mulut Bara berhenti mengunyah. Ia melihat sang Mama yang begitu menunggu jawabannya.

"Mama ingin kamu segera menikah, nak." sambung Mama kembali.

Kunyahan Bara pun berlanjut. Ia memilih tak menjawabnya.

"Bara!" Mama ternyata tetap memaksanya.

"Ma, Bara lagi makan." Pria itu menjawab begitu saja yang membuat Mamanya jadi mencibir.

"Kamu mau Mama kenalkan satu dengan anak teman arisan Mama?" tawar Mama.

"Astaga, Ma! Tidak usah!" tolak Bara. Ia tidak mau dijodoh-jodohkan.

"Coba saja dulu ketemu. Kenalan dulu, anaknya baik kok. Kapan kamu ada waktu biar diatur!" Mama tampak bersemangat untuk menjodohkan putranya. Bara harus segera menikah.

"Ma, ntar kalau sudah ketemu jodohnya. Akan Bara kenalkan sama Mama!"

"Kapan?"

Bara mengangkat bahu, tandanya ia tidak tahu. Itu saja tadi hanya asal bicara, agar Mamanya tidak sibuk terus membahas pernikahan.

"Bara, coba dulu kenalan ya?" bujuk Mama kembali. Menatap putranya dengan wajah memelas.

"Aku sudah selesai makan, Ma. Aku akan ke kamar!" ucap Bara lalu segera kabur. Menghindar dari bujuk rayu Mamanya.

Inilah yang membuat Bara lebih sering datang ke rumah Robi. Untuk menghindari Mama yang begitu bersemangat menjodohkannya. Ibu suri itu ingin ia segera menikah.

Menikah?

Ya, beberapa tahun yang lalu. Bara memang sempat memikirkan untuk menikahi kekasihnya. Menjalani kehidupan berumah tangga bersama istrinya. Tapi, itu hanya jadi rencana saja. Sang kekasih malah berkhianat dan menikah dengan pria lain.

\=\=\=\=\=\=

Sore itu Aura turun dari ojek. Ia telah sampai di depan sebuah kafe, tempat janjian dengan pria kenalannya itu. Karena ketemunya sore-sore, Aura datang sendiri. Ia tidak minta ditemani Lili ataupun menceritakan pada temannya itu. Perihal hari ini ia mau ketemuan dengan pria dari aplikasi itu.

Aura merapikan rambutnya yang tergerai, lalu menghembuskan nafas pelan terlebih dahulu. Ia akan bertemu pria itu. Tah seperti apa pria itu aslinya. Katanya sudah menunggu di dalam.

Masuk ke dalam kafe, Aura mencari tempat yang kosong. Ia pun duduk di sana. Setelah duduk, matanya melihat sosok seorang pria yang menatapnya. Pria yang duduk di depannya. Hanya berjarak dua meja darinya.

'Kenapa dia melihatku begitu?' Aura pun segera mengalihkan pandangannya. Ia melihat ponselnya dan akan mengirim pesan dengan kenalannya.

Aura: Aku sudah sampai.

Ting...

Aura mendengar suara notifikasi. Suaranya terdengar tidak jauh dari tempatnya sekarang. Tapi mata Aura masih melihat ke arah ponselnya saja, tidak mau melihat sekitarnya.

Dug... Dug... Mendadak Aura jadi gugup.

Bara yang sedang memperhatikan wanita yang duduk di depannya, tersadar karena bunyi pesan dari ponselnya. Pesan dari wanita itu, katanya sudah sampai.

"Halo... Kamu di mana?" tanya Bara menelepon kenalannya itu. Matanya melihat sekitar dan berhenti saat melihat wanita di depannya sedang menelepon.

'Apa dia Aura?' batin Bara antara yakin dan tidak.

"Aku sudah di dalam dan sudah duduk di meja dekat jendela." ucap Aura memberitahu posisinya sekarang.

Bara tersenyum tipis. "Dekat jendela? Apa kamu yang di depanku?"

"Hah?"

"Aku yang duduk di depanmu!" Bara memberitahu posisinya juga.

Mata Aura melihat ke arah depan. Pria itu tampak tersenyum sambil mengangkat ponselnya, memberi isyarat padanya.

"Hah, i-iya." Aura jadi menganggukkan kepala sejenak.

"Aku akan ke sana!" ucap Bara lalu mengakhiri panggilan itu.

Dag... Dig... Dug...

Jantung Aura berdetak cepat saat pria itu berjalan akan menghampirinya. Ia mulai gugup dan merasa sedikit menyesal. Mending tadi bawa Lili saja, jadi ada temannya. Nggak gugup begini.

"Apa kamu Aura?" tanya Bara memastikan kembali setelah sampai di mejanya wanita itu.

Aura mengangguk, lalu berdiri.

"Aku Bara!" Mengulurkan tangannya.

"Aura." Ia pun membalas uluran tangan pria itu.

"Kamu ke sini naik apa?" tanya Bara setelah selesai berjabatan tangan.

"Tadi naik ojek. Maaf telat, jalanan sedikit macet!" Aura merasa segan membuat pria itu menunggu lama.

"Tidak apa. Aku biasa menunggu."

Sesaat keduanya saling diam dengan posisi masih sama-sama berdiri. Mereka saling tersenyum tipis lalu membuang pandangan.

"Ayo duduklah! Kenapa kita jadi berdiri saja!" ucap Bara yang baru sadar, mereka tadi bicara sambil berdiri.

"Iya. Silahkan duduk!" Aura mempersilahkan. Gara-gara mendadak gugupnya, ia jadi bingung sendiri.

"Kita makan dulu ya."

Aura mengangguk. Bara pun memanggil pelayan kafe. Mereka memesan makanan.

"Oh ya, kamu tinggal di mana?" tanya Bara sambil menunggu pesanan datang. Ia berbasa basi dari pada nanti mereka diam saja.

"Di sana!" ucap Aura sambil menunjuk Arah.

Bara jadi tersenyum. Sedikit lucu dengan jawaban wanita itu.

"Di daerah Timur." Aura membenarkannya kembali.

Bara mengangguk. Ia pernah lewat sana. "Di mananya?" jadi ingin tahu.

"Ya... dekat-dekat sanalah!" jawab Aura tidak memberitahu secara detail. Ia tidak mengenal pria itu. Jadi menjawab sekenanya saja.

Pesanan makanan mereka pun datang.

"Ayo, kita makan!" Bara mempersilahkan.

Mereka pun melahap makanan pesanan itu. Bara makan sambil tersenyum lega. Ternyata wanita kenalannya itu benar-benar wanita asli dan sangat cantik.

Aura melihat pria itu yang terus tersenyum saat menatapnya. Tatapannya itu tidak baik untuk hatinya. Agar tidak mudah baper dan salah tingkah, Aura mengalihkan pandangan ke semua arah. Asalnya jangan ke arah pria itu.

"Aura..." panggil Bara. Matanya masih menatap wanita di hadapannya.

"Saya." Jawab Aura dan kini menatap orang yang bicara di hadapannya.

"Kamu cantik." puji Bara.

Deg... Deg... Ser...

.

.

.

Terpopuler

Comments

Tiur Lina

Tiur Lina

to the point y Bara 😅😅

2024-10-11

0

umatin khuin

umatin khuin

wah langsung cuss aja y bara....gercep bgt ....

2024-09-07

0

Ari_nurin

Ari_nurin

coba klu dulu mau diajak Ama Robi pasti sdh kamu kenal aura bara bara .. 😁😄 kamu kebanyakan gengsi

2024-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendadak Janda
2 Bab 2 - Menurut
3 Bab 3 - Janda Kembang
4 Bab 4 - Alasan Perceraian
5 Bab 5 - Menjalani Hidup
6 Bab 6 - Mengajak Teman
7 Bab 7 - Tunggu Saja
8 Bab 8 - Mirip Bara
9 Bab 9 - Menolak Perjodohan
10 Bab 10 - Ada Syarat
11 Bab 11 - Hari Libur
12 Bab 12 - Kenangan
13 Bab 13 - Coba Saja
14 Bab14 - Wanita Asli
15 Bab 15 - Mulai Penasaran
16 Bab 16 - Ingin Bertemu
17 Bab 17 - Deg Deg Deg
18 Bab 18 - Kamu Cantik
19 Bab 19 - Baper
20 Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21 Bab 21 - Nakal
22 Bab 22 - Status
23 Bab 23 - Mulai Rindu
24 Bab 24 - Mendadak bertemu
25 Bab 25 - Tidak Tahu
26 Bab 26 - Aku Mencintaimu
27 Bab 27 - Demi Aura
28 Bab 28 - Aku Janda
29 Bab 29 - Ketinggalan
30 Bab 30 - Titisan Ultraman
31 Bab 31 - Bertemu Mantan
32 Bab 32 - Mantan Suami
33 Bab 33 - Tidak Peduli Status
34 Bab 34 - Bersamamu
35 Bab 35 - Sudah Berubah
36 Bab 36 - Nasi Goreng
37 Bab 37 - Hari Itu
38 Bab 38 - Tercipta Untukku
39 Bab 39 - Tidak Setuju
40 Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41 Bab 41 - Aku Hamil
42 Bab 42 - Omongan Dusta
43 Bab 43 - Teman Wanita?
44 Bab 44 - Ingin Kembali
45 Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46 Bab 46 - Ingin Tahu
47 Bab 47 - Sikap Bara
48 Bab 48 - Salah Sangka
49 Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50 Bab 50 - Aura Harus Tahu
51 Bab 51 - Seorang Janda
52 Bab 52 - Percaya Padaku
53 Bab 53 - Bara Menyebalkan
54 Bab 54 - Lamaran Ulang
55 Bab 55 - Rencana Evan
56 Bab 56 - Restui Kami
57 Bab 57 - Minta Bantuan
58 Bab 58 - Bertemu Evan
59 Bab 59 - Demi Mama
60 Bab 60 - Perdebatan
61 Bab 61 - Ternyata
62 Bab 62 - Deg Deg Deg
63 Bab 63 - Bukan Masalah
64 Bab 64 - Tetap Yakin
65 Bab 65 - Bucin
66 Bab 66 - Ketakutan Aura
67 Bab 67 - Sehari Bersamamu
68 Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69 Bab 69 - Begitu Menarik
70 Bab 70 - Omong Kosong
71 Bab 71 - Bikin Kesal
72 Bab 72 - KDRT
73 Bab 73 - Persiapan
74 Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75 Bab 75 - Agak Aneh
76 Bab 76 - Mulai Persiapan
77 Bab 77 - Foto Prewed
78 Bab 78 - Rencana Robi
79 Bab 79 - Kenangan
80 Bab 80 - Titipan Aura
81 Bab 81 - Masih Berharap
82 Bab 82 - Dipingit
83 Bab 83 - Memaksa
84 Bab 84 - Perkelahian
85 Bab 85 - Melindungi Aura
86 Bab 86 - Cari Kesempatan
87 Bab 87 - Diam-Diam
88 Bab 88 - Melepaskan
89 Bab 89 - Sah
90 Bab 90 - Perawan
91 Bab 91 - Terima Kasih
92 Bab 92 - Menuruti Istri
93 Bab 93 - Rasa Bahagia
94 Bab 94 - Berkunjung
95 Bab 95 - Menghindar
96 Bab 96 - Super Sabar
97 Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98 Promo
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Mendadak Janda
2
Bab 2 - Menurut
3
Bab 3 - Janda Kembang
4
Bab 4 - Alasan Perceraian
5
Bab 5 - Menjalani Hidup
6
Bab 6 - Mengajak Teman
7
Bab 7 - Tunggu Saja
8
Bab 8 - Mirip Bara
9
Bab 9 - Menolak Perjodohan
10
Bab 10 - Ada Syarat
11
Bab 11 - Hari Libur
12
Bab 12 - Kenangan
13
Bab 13 - Coba Saja
14
Bab14 - Wanita Asli
15
Bab 15 - Mulai Penasaran
16
Bab 16 - Ingin Bertemu
17
Bab 17 - Deg Deg Deg
18
Bab 18 - Kamu Cantik
19
Bab 19 - Baper
20
Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21
Bab 21 - Nakal
22
Bab 22 - Status
23
Bab 23 - Mulai Rindu
24
Bab 24 - Mendadak bertemu
25
Bab 25 - Tidak Tahu
26
Bab 26 - Aku Mencintaimu
27
Bab 27 - Demi Aura
28
Bab 28 - Aku Janda
29
Bab 29 - Ketinggalan
30
Bab 30 - Titisan Ultraman
31
Bab 31 - Bertemu Mantan
32
Bab 32 - Mantan Suami
33
Bab 33 - Tidak Peduli Status
34
Bab 34 - Bersamamu
35
Bab 35 - Sudah Berubah
36
Bab 36 - Nasi Goreng
37
Bab 37 - Hari Itu
38
Bab 38 - Tercipta Untukku
39
Bab 39 - Tidak Setuju
40
Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41
Bab 41 - Aku Hamil
42
Bab 42 - Omongan Dusta
43
Bab 43 - Teman Wanita?
44
Bab 44 - Ingin Kembali
45
Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46
Bab 46 - Ingin Tahu
47
Bab 47 - Sikap Bara
48
Bab 48 - Salah Sangka
49
Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50
Bab 50 - Aura Harus Tahu
51
Bab 51 - Seorang Janda
52
Bab 52 - Percaya Padaku
53
Bab 53 - Bara Menyebalkan
54
Bab 54 - Lamaran Ulang
55
Bab 55 - Rencana Evan
56
Bab 56 - Restui Kami
57
Bab 57 - Minta Bantuan
58
Bab 58 - Bertemu Evan
59
Bab 59 - Demi Mama
60
Bab 60 - Perdebatan
61
Bab 61 - Ternyata
62
Bab 62 - Deg Deg Deg
63
Bab 63 - Bukan Masalah
64
Bab 64 - Tetap Yakin
65
Bab 65 - Bucin
66
Bab 66 - Ketakutan Aura
67
Bab 67 - Sehari Bersamamu
68
Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69
Bab 69 - Begitu Menarik
70
Bab 70 - Omong Kosong
71
Bab 71 - Bikin Kesal
72
Bab 72 - KDRT
73
Bab 73 - Persiapan
74
Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75
Bab 75 - Agak Aneh
76
Bab 76 - Mulai Persiapan
77
Bab 77 - Foto Prewed
78
Bab 78 - Rencana Robi
79
Bab 79 - Kenangan
80
Bab 80 - Titipan Aura
81
Bab 81 - Masih Berharap
82
Bab 82 - Dipingit
83
Bab 83 - Memaksa
84
Bab 84 - Perkelahian
85
Bab 85 - Melindungi Aura
86
Bab 86 - Cari Kesempatan
87
Bab 87 - Diam-Diam
88
Bab 88 - Melepaskan
89
Bab 89 - Sah
90
Bab 90 - Perawan
91
Bab 91 - Terima Kasih
92
Bab 92 - Menuruti Istri
93
Bab 93 - Rasa Bahagia
94
Bab 94 - Berkunjung
95
Bab 95 - Menghindar
96
Bab 96 - Super Sabar
97
Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!