Bab 17 - Deg Deg Deg

"Wow... perusahaan ini sangat besar!" Puji Aura sambil berbisik. Ia dan Lili sudah memasuki lobby kantor tempat Lili akan bekerja.

"Lili!" Panggil Robi sambil melambaikan tangan. Dengan setengah berlari ia menghampiri kedua wanita tersebut.

'Tampannya ayangku!' Puji Lili dalam hati. Ia terpesona dengan penampilan Robi. Saat memakai jas, kekasihnya itu terlihat sangat gagah sekali.

Aura menyenggol lengan sang teman. Lili malah melamun.

"Lili akan di tempatkan di bagian pemasaran. Kebetulan posisi itu sedang kosong!" Jelas Robi. Matanya melirik sejenak menjelaskan pada Aura. Ia tahu maksud wanita itu ikut. Bahkan sampai bela-belain izin tidak masuk kerja.

"Bang Robi kerja di bagian apa? Pemasaran juga?" Tanya Aura. Dilihat dari penampilannya sepertinya Robi punya jabatan yang tinggi. Mungkin manajer, makanya mudah saja Lili diterima.

"A... aku..." Robi jadi bingung mau menjelaskan atau tidak posisinya di perusahaan itu.

"Itu... aku karyawan di sini." Hanya itu jawaban Robi.

"Sudah waktunya bekerja. Aku akan membawa Lili ke tempat kerjanya." Robi mengalihkan pembicaraan sambil melihat arlojinya.

Aura mengangguk mengerti. "Lili... jika terjadi sesuatu, hubungi aku!"

"Baiklah. Kau tenang saja!" Jawab Lili dengan semangat. Bagaimana tidak semangat. Setiap hari ia akan bertemu pujaan hatinya.

"Bang Robi, tolong jaga Lili! Aku akan percaya padamu!" Ucap Aura dengan sorot mata tajamnya dan hal itu membuat Robi jadi terkekeh.

Ini tah sudah keberapa kali ia diancam wanita itu.

"Aku akan menjaga Lili dengan sepenuh hati. Menjaganya dengan jiwa dan ragaku!" Robi mulai menggombal.

Lili yang sudah salah tingkah, memukul dadda Robi dengan pukulan manja. Dan Aura merasa geli melihat keduanya.

"Aku pulang dulu!" Aura pamitan.

"Hati-hati, Ra."

Mereka pun berpisah, Aura berjalan keluar Lobi. Ia meraih ponsel dan memesan ojek yang akan membawanya pulang ke rumah. Segera sampai rumah dan seharian ini ia akan rebahan.

Saat menunggu kang ojek yang masih dalam perjalanan. Aura melihat pesan masuk.

Bara: selamat pagi

Bara: jangan lupa sarapan

Bara: semangat kerjanya ya

Aura tersenyum tipis membaca pesan tersebut. Pesan itu seolah menunjukkan perhatian.

'Seperti apa sih orangnya?' Aura jadi mulai penasaran dengan orang yang bernama Bara itu. Hampir setiap waktu mengirim pesan.

Bara juga ingin langsung bertemu. Padahalkan bisa saling mengirim foto. Minta kirim foto asli. Terus sudah beberapa kali mereka bicara lewat telepon, tapi tidak pernah video call-an. Padahal dari situ juga bisa melihat bagaimana wajah lawan bicaranya.

"Atas nama mbak Aura?" Tanya kang ojek yang sudah berada di depannya.

"Hah... iya, Bang!" Jawab Aura kaget. Kang ojek sudah sampai saja.

Beberapa saat berlalu, Aura telah sampai di rumah. Ia pun berbaring di kamar, melanjutkan rencana rebahan seharian

Baru juga mau terpejam, ponselnya berdering. Aura membuka matanya dan meriah ponsel itu.

Melihat nama penelepon, Aura langsung bangun dan duduk di tempat tidur. Ia membuang nafas terlebih dahulu, baru menjawab telepon itu.

"Ha-Halo."

"Halo, Aura."

"Iya."

"Apa kamu lagi sibuk?" Tanya Bara memastikan. Ia takut mengganggu pekerjaan wanita itu. Tapi tadi ia mendadak ingin mendengar suaranya, makanya mencoba menelepon.

"Tidak."

"Kamu lagi kerja?" Tanya Bara. Aura menjawabnya dengan singkat.

"Tidak. Aku izin tidak bekerja hari ini."

"Kenapa? Apa kamu sakit?" Tanya Bara kembali.

Ser...

Hati Aura kembali berdesir. Ucapan pria itu seperti mengandung listrik. Nada bicaranya seolah begitu mencemaskannya.

"Kirim alamat rumahmu, aku akan mengirimkan dokter ke sana!" Sambung Bara kembali. Aura tidak menjawab pertanyaannya, pasti wanita itu sedang menahan kesakitannya.

"Ti-tidak usah!" Tolak Aura cepat. "Aku tidak sakit. Aku izin tidak masuk kerja, karena ada urusan!" Jelas Aura.

Bara bernafas lega. Tanpa sadar ia sudah mengkhawatirkan wanita itu. "Oh, begitu!"

Sejenak hening, tak ada suara. Keduanya saling diam.

"Hmm." Bara berdehem sejenak, memecah keheningan itu.

"Nan-nanti sore kamu ke mana?" Tanya Bara.

"Nggak kemana-mana. Aku di rumah saja."

"Bagaimana jika sore ini saja kita ketemuannya?" Tanya Bara. Menunggu sampai hari minggu terlalu lama. Ia tidak sabar ingin bertemu wanita itu.

"Tapi hari minggu?" Aura ingat, mereka sudah sepakat.

"Kalau kamu bisa, sore ini saja. Takutnya hari minggu hujan." Alasan Bara yang langsung diruntukinya. Alasan macam apa itu. Sudah basi terlalu dibuat-buat lagi.

Aura jadi tersenyum, ada saja alasan pria itu. "Baiklah!"

"Kita ketemu jam 4 saja, nanti aku kirim lokasi kita bertemu."

"Iya, Baiklah."

"Sampai jumpa nanti sore ya. Selamat siang."

"Selamat siang juga."

Setelah percakapan singkat itu berakhir, Aura kembali berbaring. Menatap langit-langit kamarnya.

"Kenapa dia begitu semangat ingin bertemu? Apa dia sedang mencari mangsa?"

Kepala Aura mulai memikirkan yang tidak-tidak. Lalu ia memukul kepalanya dengan pelan.

"Tadi setuju-setuju saja! Sekarang mikirnya begini begitu!" Aura jadi mengoceh sendiri.

"Apa aku kena hipnotis?!" Aura jadi merinding. Tadi saat mendengar suara pria itu, ia malah merasa nyaman dan jadi menurut saja. Sekarang seperti baru sadar.

'Semoga dia bukan pria jahat!' harapnya.

Sementara di ruangannya, Bara tersenyum sejenak. Setelah mendengar suara itu, hatinya jadi tenang. Suara wanita itu seperti magic.

'Ok! Ayo kita selesaikan dan segera pulang!' Bara pun mengerjakan tanggung jawabnya.

Saat jam makan siang tiba, Robi mengetuk pintu. Ia akan bertanya, mau makan di mana pria itu.

"Bi, aku ada urusan mendesak. Jadi aku tidak akan kembali ke kantor setelah makan siang." Ucap Bara memberitahu.

"Kenapa? Apa ada yang sakit?" Tanya Robi. Bara mendadak pulang cepat.

"Tidak ada yang sakit. Aku hanya ada urusan saja." Jawab Bara. Ia tidak mungkin memberitahu alasannya, jika mau menemui wanita kenalannya itu. Meski Robi yang sudah mendownload aplikasi itu.

Tapi, ia merasa gengsi dan belum yakin. Jika Aura itu wanita yang tidak jelas, Robi akan menertawakannya seumur hidup. Itu tidak boleh terjadi. Mending ini jadi rahasianya saja.

"Aku pergi dulu."Bara pun bergegas pergi.

'Mau ke mana dia?' Gumam Robi melihat Bara yang nampak tergesa-gesa. Seperti urusannya begitu sangat mendesak.

'Biarkan sajalah. Yang penting hari ini tidak lembur!' sorak Robi. Penjajah telah pergi.

\=\=\=\=\=\=

Sore itu Bara telah sampai di kafe tempat janjiannya dengan Aura. Duduk menunggu di salah satu tempat di sana. Katanya wanita itu sudah dalam perjalanan.

Bara melihat ponselnya, sudah 15 menit berlalu. Aura belum sampai juga. Mungkin kena macet di jalan.

Pria itu melihat ke arah pintu masuk kafe. Rata-rata yang masuk berpasangan. Aura tadi bilang, ia datang sendiri.

Mata Bara terpaku pada seorang wanita yang baru melewati pintu masuk kafe. Wanita yang tampak begitu bersinar. Dan dengan rambutnya yang tergerai, tampak cantik dan mempesona.

Dan hati Bara pun...

Deg...

Deg...

Deg...

.

.

.

Terpopuler

Comments

umatin khuin

umatin khuin

wow...silau dg kecantikan aura ya bara....namanya juga aura...bener2 terpancara auranya....

2024-09-07

1

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

nah kan deg deg ser Baranya hehehe cinta pada pandangan pertama dong🤭🤭

2024-07-13

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖

2024-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendadak Janda
2 Bab 2 - Menurut
3 Bab 3 - Janda Kembang
4 Bab 4 - Alasan Perceraian
5 Bab 5 - Menjalani Hidup
6 Bab 6 - Mengajak Teman
7 Bab 7 - Tunggu Saja
8 Bab 8 - Mirip Bara
9 Bab 9 - Menolak Perjodohan
10 Bab 10 - Ada Syarat
11 Bab 11 - Hari Libur
12 Bab 12 - Kenangan
13 Bab 13 - Coba Saja
14 Bab14 - Wanita Asli
15 Bab 15 - Mulai Penasaran
16 Bab 16 - Ingin Bertemu
17 Bab 17 - Deg Deg Deg
18 Bab 18 - Kamu Cantik
19 Bab 19 - Baper
20 Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21 Bab 21 - Nakal
22 Bab 22 - Status
23 Bab 23 - Mulai Rindu
24 Bab 24 - Mendadak bertemu
25 Bab 25 - Tidak Tahu
26 Bab 26 - Aku Mencintaimu
27 Bab 27 - Demi Aura
28 Bab 28 - Aku Janda
29 Bab 29 - Ketinggalan
30 Bab 30 - Titisan Ultraman
31 Bab 31 - Bertemu Mantan
32 Bab 32 - Mantan Suami
33 Bab 33 - Tidak Peduli Status
34 Bab 34 - Bersamamu
35 Bab 35 - Sudah Berubah
36 Bab 36 - Nasi Goreng
37 Bab 37 - Hari Itu
38 Bab 38 - Tercipta Untukku
39 Bab 39 - Tidak Setuju
40 Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41 Bab 41 - Aku Hamil
42 Bab 42 - Omongan Dusta
43 Bab 43 - Teman Wanita?
44 Bab 44 - Ingin Kembali
45 Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46 Bab 46 - Ingin Tahu
47 Bab 47 - Sikap Bara
48 Bab 48 - Salah Sangka
49 Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50 Bab 50 - Aura Harus Tahu
51 Bab 51 - Seorang Janda
52 Bab 52 - Percaya Padaku
53 Bab 53 - Bara Menyebalkan
54 Bab 54 - Lamaran Ulang
55 Bab 55 - Rencana Evan
56 Bab 56 - Restui Kami
57 Bab 57 - Minta Bantuan
58 Bab 58 - Bertemu Evan
59 Bab 59 - Demi Mama
60 Bab 60 - Perdebatan
61 Bab 61 - Ternyata
62 Bab 62 - Deg Deg Deg
63 Bab 63 - Bukan Masalah
64 Bab 64 - Tetap Yakin
65 Bab 65 - Bucin
66 Bab 66 - Ketakutan Aura
67 Bab 67 - Sehari Bersamamu
68 Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69 Bab 69 - Begitu Menarik
70 Bab 70 - Omong Kosong
71 Bab 71 - Bikin Kesal
72 Bab 72 - KDRT
73 Bab 73 - Persiapan
74 Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75 Bab 75 - Agak Aneh
76 Bab 76 - Mulai Persiapan
77 Bab 77 - Foto Prewed
78 Bab 78 - Rencana Robi
79 Bab 79 - Kenangan
80 Bab 80 - Titipan Aura
81 Bab 81 - Masih Berharap
82 Bab 82 - Dipingit
83 Bab 83 - Memaksa
84 Bab 84 - Perkelahian
85 Bab 85 - Melindungi Aura
86 Bab 86 - Cari Kesempatan
87 Bab 87 - Diam-Diam
88 Bab 88 - Melepaskan
89 Bab 89 - Sah
90 Bab 90 - Perawan
91 Bab 91 - Terima Kasih
92 Bab 92 - Menuruti Istri
93 Bab 93 - Rasa Bahagia
94 Bab 94 - Berkunjung
95 Bab 95 - Menghindar
96 Bab 96 - Super Sabar
97 Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98 Promo
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Mendadak Janda
2
Bab 2 - Menurut
3
Bab 3 - Janda Kembang
4
Bab 4 - Alasan Perceraian
5
Bab 5 - Menjalani Hidup
6
Bab 6 - Mengajak Teman
7
Bab 7 - Tunggu Saja
8
Bab 8 - Mirip Bara
9
Bab 9 - Menolak Perjodohan
10
Bab 10 - Ada Syarat
11
Bab 11 - Hari Libur
12
Bab 12 - Kenangan
13
Bab 13 - Coba Saja
14
Bab14 - Wanita Asli
15
Bab 15 - Mulai Penasaran
16
Bab 16 - Ingin Bertemu
17
Bab 17 - Deg Deg Deg
18
Bab 18 - Kamu Cantik
19
Bab 19 - Baper
20
Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21
Bab 21 - Nakal
22
Bab 22 - Status
23
Bab 23 - Mulai Rindu
24
Bab 24 - Mendadak bertemu
25
Bab 25 - Tidak Tahu
26
Bab 26 - Aku Mencintaimu
27
Bab 27 - Demi Aura
28
Bab 28 - Aku Janda
29
Bab 29 - Ketinggalan
30
Bab 30 - Titisan Ultraman
31
Bab 31 - Bertemu Mantan
32
Bab 32 - Mantan Suami
33
Bab 33 - Tidak Peduli Status
34
Bab 34 - Bersamamu
35
Bab 35 - Sudah Berubah
36
Bab 36 - Nasi Goreng
37
Bab 37 - Hari Itu
38
Bab 38 - Tercipta Untukku
39
Bab 39 - Tidak Setuju
40
Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41
Bab 41 - Aku Hamil
42
Bab 42 - Omongan Dusta
43
Bab 43 - Teman Wanita?
44
Bab 44 - Ingin Kembali
45
Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46
Bab 46 - Ingin Tahu
47
Bab 47 - Sikap Bara
48
Bab 48 - Salah Sangka
49
Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50
Bab 50 - Aura Harus Tahu
51
Bab 51 - Seorang Janda
52
Bab 52 - Percaya Padaku
53
Bab 53 - Bara Menyebalkan
54
Bab 54 - Lamaran Ulang
55
Bab 55 - Rencana Evan
56
Bab 56 - Restui Kami
57
Bab 57 - Minta Bantuan
58
Bab 58 - Bertemu Evan
59
Bab 59 - Demi Mama
60
Bab 60 - Perdebatan
61
Bab 61 - Ternyata
62
Bab 62 - Deg Deg Deg
63
Bab 63 - Bukan Masalah
64
Bab 64 - Tetap Yakin
65
Bab 65 - Bucin
66
Bab 66 - Ketakutan Aura
67
Bab 67 - Sehari Bersamamu
68
Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69
Bab 69 - Begitu Menarik
70
Bab 70 - Omong Kosong
71
Bab 71 - Bikin Kesal
72
Bab 72 - KDRT
73
Bab 73 - Persiapan
74
Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75
Bab 75 - Agak Aneh
76
Bab 76 - Mulai Persiapan
77
Bab 77 - Foto Prewed
78
Bab 78 - Rencana Robi
79
Bab 79 - Kenangan
80
Bab 80 - Titipan Aura
81
Bab 81 - Masih Berharap
82
Bab 82 - Dipingit
83
Bab 83 - Memaksa
84
Bab 84 - Perkelahian
85
Bab 85 - Melindungi Aura
86
Bab 86 - Cari Kesempatan
87
Bab 87 - Diam-Diam
88
Bab 88 - Melepaskan
89
Bab 89 - Sah
90
Bab 90 - Perawan
91
Bab 91 - Terima Kasih
92
Bab 92 - Menuruti Istri
93
Bab 93 - Rasa Bahagia
94
Bab 94 - Berkunjung
95
Bab 95 - Menghindar
96
Bab 96 - Super Sabar
97
Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!