Bab 11 - Hari Libur

"Aura, mau masak apa?" Tanya Lili yang baru bangun tidur. Ia melihat temannya yang sibuk di dapur.

"Buat nasi goreng!" Jawab Aura sambil menyiapkan bahannya.

Lili mengangguk dan meraih ponsel di atas meja. Itu ponselnya Aura. Ia pun mengeceknya.

Lili menggeleng, di pesan ponsel Aura tidak ada pesan pribadi dari seorang pria. Pesannya hanya membahas pekerjaan. Sepertinya temannya itu tidak dekat dengan pria mana pun.

"Aura!" Panggil Lili.

"Apa?" Jawab Aura tanpa menoleh. Sibuk dengan urusan memasak.

"Kau tidak mau menikah lagi?" Tanya Lili. Walau janda, usia Aura masih terbilang muda. Jalan 26 tahun.

"Kenapa tanya-tanya begitu?" Tanya Aura melirik sejenak.

"Apa mantan suamimu sangat menyakitimu? Dia melakukan kdrt?" Tanya Lili kembali. Aura pernah bilang alasannya bercerai karena ketidakcocokan di antara kedua. Mungkin saja mantan suami Aura ringan tangan.

Perempuan mana pun tidak akan mau bertahan dengan pria seperti itu.

Aura hanya tersenyum simpul. Evan tidak begitu, tapi sifatnya saja yang tidak tegas saat itu. Dan Aura juga merasa dia sama saja dengan Evan. Tidak bisa tegas untuk menolak juga.

Kebaikan kedua orang tua Evan lah yang membuatnya tidak tega menolak perjodohan itu. Hingga Aura terpaksa setuju.

"Tidak, dia baik!" Jawab Aura. Selama tinggal di rumahnya, Evan sikapnya biasa saja. Mereka saling tahu, tapi jarang bicara. Karena Evan dingin dan tidak banyak bicara.

Lili menatap Aura sambil berpikir. Ia yakin, ada hal yang disembunyikan temannya itu. Tapi Aura tidak mau bercerita. Ya, itu haknya Aura.

"Di kantor banyak yang mendekatimu. Kenapa tidak mencoba membuka hati, Ra?" Tanya Lili. Aura cantik, banyak di kantor yang mendekatinya. Tapi sikap temannya itu sangat datar dan dingin. Membuat pria jadi minggir.

Aura menggeleng. Ia pernah 3 kali mencoba berkenalan dengan seorang pria, mencoba membuka hati. Begitu bertanya tentang status dan dijawabnya janda. Pria kenalannya itu pun menghilang. Ada juga yang orang tuanya tidak setuju jika anaknya bersama dirinya yang seorang janda. Bahkan ada juga pria yang kurang ajar. Mengira karena ia janda, lalu menganggapnya wanita yang kurang belaian.

Dari situlah, Aura bersikap mulai dingin pada makhluk yang bernama pria. Ia akan menjaga jarak aman. Membiarkan hidupnya berjalan apa adanya.

"Mereka cuma iseng saja!" Jawab Aura. Tangannya masih sibuk memasak.

Aura pun mulai ingat pria ke 4 yang berasal dari kantornya yang dulu. Selalu menggombalinya setiap hari. Awalnya Aura biasa saja, tapi lama-lama ia mulai baper juga. Selain menggombal, pria itu juga pandai memuji.

Wanita itu jadi sempat memendam rasa pada pria itu. Saat Aura mencintai dalam diam dan pria itu membagikan undangan pernikahannya.

Hati Aura bagai tercabik, rasanya sangat sakit sekali. Untung hanya dirinya saja yang tahu perasaan cintanya. Jika orang lain tahu, tah bagaimana ia menghadapinya?

MALU.

Dan jelas sakit hati. Belum lagi jadi bahan perbincangan.

Aura memakai perasaan, sedang pria itu hanya iseng padanya. Jahat sekali bukan.

"Ra, ku download aplikasi di ponselmu ya?" Lili menekan-nekan ponsel Aura.

"Tidak usah!"

"Kau tidak usah cari kekasih. Cari teman cerita-cerita saja."

"Aku tidak mau! Jangan download itu di ponselku!" tolak Aura. Ia ingin merampas ponselnya, tapi ia masih memegangi kuali. Nasi gorengnya bisa gosong.

"Anggap saja iseng-iseng!" Lili menekan-nekan ponsel tersebut.

"Nama Aura, umur 25 tahun, jenis kelamin wanita..." Lili mengisi profilnya.

"Lili!" Aura menekankan suaranya, seolah sedang mengeluarkan taringnya. Ia mempercepat memasak nasi gorengnya.

"Masukkan foto..."

"Jangan pasang fotoku!"

"Ya, sudah. Aku pasang foto kucing."

"Lili, hapus itu! Aku tidak butuh aplikasi itu!"

"Coba-coba saja!"

Aura menyalin nasi goreng ke dalam mangkuk dan diletakkan di atas meja. Lalu meraih ponselnya.

"Lili...!" Aura kesal. Tangan Lili cepat sekali. Sudah banyak yang dikiriminya pesan.

"Hai... Hai... Hai..." Aura memelototi Lili. Lili membuatnya mengirim pesan duluan. Ia seperti yang mengajak kenalan duluan.

Lili cengir. "Kalau kurang ajar, blokir saja. Kan gampang!"

Lili meraih ponsel Aura lagi, agar aplikasi itu tidak dihapus temannya. Ia sudah mengirimkan pesan pertemanan kepada pria-pria di aplikasi itu. Pasti ada yang merespon nantinya.

"Sudah, ayo kita makan nasi goreng! Aura, piringku!" Lili meminta diambilkan piring dengan wajah memelas. Dan terpaksalah Aura memberikannya.

Aura dan Lili pun melahap sarapan. Sejenak Aura lupa akan ponselnya.

Dan kemudian...

Ting... Ting... Ting...

Aura menoleh ke arah suara. Bunyi pesan masuk dari ponselnya. Ia pun meraihnya.

"Lili!" Aura menatap tajam temannya seraya melihat balasan beberapa pesan.

"Berapa?"

"200 st?"

"500 lt?"

Aura membaca beberapa pesan masuk dari aplikasi yang di download Lili.

"Haha... Yang seperti itu diblokir saja!" jawab Lili sambil menyengir. Ia meraih ponsel Aura dan memblokir pengguna itu.

"Hapus saja aplikasinya!"

"Jangan! aku saja kenal Robi dari sini. Kalau yang iseng tidak usah ditanggapi!" saran Lili tidak mau Aura menghapus aplikasi itu. Ia sudah mendownloadnya.

"Lili!"

"Sudahlah! Kau cari-cari teman cerita saja di sana!" ucap Lili kembali. "Ra, kau mau ikut?"

"Ke mana?"

"Aku mau jalan-jalan sama Robi-"

"Kalian pergilah! Aku akan ke makam orang tuaku!" jawab Aura. Ia tidak mau mengganggu Lili. Ia juga merindukan orang tuanya.

Lili berwajah sendu melihat Aura. "Sabar ya, Ra!"

Aura pasti sangat sedih sekali saat itu. Saat ia pulang bekerja, kedua orang tuanya telah tiada. Padahal tadi pagi masih bisa tertawa dan berpamitan dengan keduanya.

Lili merasakan kesedihan Aura.

"Ra, aku ingin kamu bahagia. Kudoakan kau akan bahagia selamanya!" Lili menepuk tangan temannya.

"Aku juga mendoakan kau selalu bahagia. Semoga si Robi, pria baik dan kalian segera menikah."

"Aura..." Lili jadi malu membahas pernikahan.

"Dan ingat jangan macam-macam! Jaga dirimu!" kembali Aura mengingatkan.

"Siap, Bos!"

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Di tempat lain, kedua pria sedang sarapan dan mata mereka teralih pada temannya yang begitu rapi dan wangi sekali.

"Mau ke mana kau?" tanya Bara melihat pria itu.

"Kencan! Aku mau kencan dengan kekasihku!" jawab Robi dengan wajah berseri. Begitu bahagia hari libur berkencan dengan pacar.

"Kenali kekasihmu sama kami." ucap Evan. Jadi penasaran wanita seperti apa yang sedang menjalin hubungan dengan Robi.

Robi itu orangnya lurus-lurus saja. Juga sangat polos sekali. Jangan sampai bertemu wanita yang tidak jelas.

"Nantilah! Ada waktunya itu!" Robi tidak mau mengenalkan pada mereka. Perasaan Lili masih baru tumbuh dengannya. Bagaimana jika Lili kepincut dengan salah satu dari mereka.

Robi sadar ia tampan. Tapi kedua temannya itu sudah tampan, cool, gagah. Pesona mereka terlalu wah. Ia bisa redup di antara mereka.

"Aku pergi!" Robi pun melangkah pergi.

Bara dan Evan menggeleng melihat temannya itu.

"Kau mau pergi ke mana?" tanya Bara melihat Evan bangkit.

"Aku mau mandi. Ikut kau!" ledek Evan.

Bara melihat dengan malas.

Setelah sarapan, Bara ke ruang tv. Duduk di sofa sambil melihat ponselnya.

'Apa ini?' Bara melihat pesan masuk di ponselnya.

Aura: Hai

.

.

.

Terpopuler

Comments

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

nah iya kan makanya knp ga minta pembatalan pernikahan saja drpd perceraian yg rugi km lah aura

2024-07-13

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 𝒏𝒊𝒉 𝑨𝒖𝒓𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝑩𝒂𝒓𝒂 𝒔𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒍

2024-03-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendadak Janda
2 Bab 2 - Menurut
3 Bab 3 - Janda Kembang
4 Bab 4 - Alasan Perceraian
5 Bab 5 - Menjalani Hidup
6 Bab 6 - Mengajak Teman
7 Bab 7 - Tunggu Saja
8 Bab 8 - Mirip Bara
9 Bab 9 - Menolak Perjodohan
10 Bab 10 - Ada Syarat
11 Bab 11 - Hari Libur
12 Bab 12 - Kenangan
13 Bab 13 - Coba Saja
14 Bab14 - Wanita Asli
15 Bab 15 - Mulai Penasaran
16 Bab 16 - Ingin Bertemu
17 Bab 17 - Deg Deg Deg
18 Bab 18 - Kamu Cantik
19 Bab 19 - Baper
20 Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21 Bab 21 - Nakal
22 Bab 22 - Status
23 Bab 23 - Mulai Rindu
24 Bab 24 - Mendadak bertemu
25 Bab 25 - Tidak Tahu
26 Bab 26 - Aku Mencintaimu
27 Bab 27 - Demi Aura
28 Bab 28 - Aku Janda
29 Bab 29 - Ketinggalan
30 Bab 30 - Titisan Ultraman
31 Bab 31 - Bertemu Mantan
32 Bab 32 - Mantan Suami
33 Bab 33 - Tidak Peduli Status
34 Bab 34 - Bersamamu
35 Bab 35 - Sudah Berubah
36 Bab 36 - Nasi Goreng
37 Bab 37 - Hari Itu
38 Bab 38 - Tercipta Untukku
39 Bab 39 - Tidak Setuju
40 Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41 Bab 41 - Aku Hamil
42 Bab 42 - Omongan Dusta
43 Bab 43 - Teman Wanita?
44 Bab 44 - Ingin Kembali
45 Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46 Bab 46 - Ingin Tahu
47 Bab 47 - Sikap Bara
48 Bab 48 - Salah Sangka
49 Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50 Bab 50 - Aura Harus Tahu
51 Bab 51 - Seorang Janda
52 Bab 52 - Percaya Padaku
53 Bab 53 - Bara Menyebalkan
54 Bab 54 - Lamaran Ulang
55 Bab 55 - Rencana Evan
56 Bab 56 - Restui Kami
57 Bab 57 - Minta Bantuan
58 Bab 58 - Bertemu Evan
59 Bab 59 - Demi Mama
60 Bab 60 - Perdebatan
61 Bab 61 - Ternyata
62 Bab 62 - Deg Deg Deg
63 Bab 63 - Bukan Masalah
64 Bab 64 - Tetap Yakin
65 Bab 65 - Bucin
66 Bab 66 - Ketakutan Aura
67 Bab 67 - Sehari Bersamamu
68 Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69 Bab 69 - Begitu Menarik
70 Bab 70 - Omong Kosong
71 Bab 71 - Bikin Kesal
72 Bab 72 - KDRT
73 Bab 73 - Persiapan
74 Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75 Bab 75 - Agak Aneh
76 Bab 76 - Mulai Persiapan
77 Bab 77 - Foto Prewed
78 Bab 78 - Rencana Robi
79 Bab 79 - Kenangan
80 Bab 80 - Titipan Aura
81 Bab 81 - Masih Berharap
82 Bab 82 - Dipingit
83 Bab 83 - Memaksa
84 Bab 84 - Perkelahian
85 Bab 85 - Melindungi Aura
86 Bab 86 - Cari Kesempatan
87 Bab 87 - Diam-Diam
88 Bab 88 - Melepaskan
89 Bab 89 - Sah
90 Bab 90 - Perawan
91 Bab 91 - Terima Kasih
92 Bab 92 - Menuruti Istri
93 Bab 93 - Rasa Bahagia
94 Bab 94 - Berkunjung
95 Bab 95 - Menghindar
96 Bab 96 - Super Sabar
97 Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98 Promo
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Mendadak Janda
2
Bab 2 - Menurut
3
Bab 3 - Janda Kembang
4
Bab 4 - Alasan Perceraian
5
Bab 5 - Menjalani Hidup
6
Bab 6 - Mengajak Teman
7
Bab 7 - Tunggu Saja
8
Bab 8 - Mirip Bara
9
Bab 9 - Menolak Perjodohan
10
Bab 10 - Ada Syarat
11
Bab 11 - Hari Libur
12
Bab 12 - Kenangan
13
Bab 13 - Coba Saja
14
Bab14 - Wanita Asli
15
Bab 15 - Mulai Penasaran
16
Bab 16 - Ingin Bertemu
17
Bab 17 - Deg Deg Deg
18
Bab 18 - Kamu Cantik
19
Bab 19 - Baper
20
Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21
Bab 21 - Nakal
22
Bab 22 - Status
23
Bab 23 - Mulai Rindu
24
Bab 24 - Mendadak bertemu
25
Bab 25 - Tidak Tahu
26
Bab 26 - Aku Mencintaimu
27
Bab 27 - Demi Aura
28
Bab 28 - Aku Janda
29
Bab 29 - Ketinggalan
30
Bab 30 - Titisan Ultraman
31
Bab 31 - Bertemu Mantan
32
Bab 32 - Mantan Suami
33
Bab 33 - Tidak Peduli Status
34
Bab 34 - Bersamamu
35
Bab 35 - Sudah Berubah
36
Bab 36 - Nasi Goreng
37
Bab 37 - Hari Itu
38
Bab 38 - Tercipta Untukku
39
Bab 39 - Tidak Setuju
40
Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41
Bab 41 - Aku Hamil
42
Bab 42 - Omongan Dusta
43
Bab 43 - Teman Wanita?
44
Bab 44 - Ingin Kembali
45
Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46
Bab 46 - Ingin Tahu
47
Bab 47 - Sikap Bara
48
Bab 48 - Salah Sangka
49
Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50
Bab 50 - Aura Harus Tahu
51
Bab 51 - Seorang Janda
52
Bab 52 - Percaya Padaku
53
Bab 53 - Bara Menyebalkan
54
Bab 54 - Lamaran Ulang
55
Bab 55 - Rencana Evan
56
Bab 56 - Restui Kami
57
Bab 57 - Minta Bantuan
58
Bab 58 - Bertemu Evan
59
Bab 59 - Demi Mama
60
Bab 60 - Perdebatan
61
Bab 61 - Ternyata
62
Bab 62 - Deg Deg Deg
63
Bab 63 - Bukan Masalah
64
Bab 64 - Tetap Yakin
65
Bab 65 - Bucin
66
Bab 66 - Ketakutan Aura
67
Bab 67 - Sehari Bersamamu
68
Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69
Bab 69 - Begitu Menarik
70
Bab 70 - Omong Kosong
71
Bab 71 - Bikin Kesal
72
Bab 72 - KDRT
73
Bab 73 - Persiapan
74
Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75
Bab 75 - Agak Aneh
76
Bab 76 - Mulai Persiapan
77
Bab 77 - Foto Prewed
78
Bab 78 - Rencana Robi
79
Bab 79 - Kenangan
80
Bab 80 - Titipan Aura
81
Bab 81 - Masih Berharap
82
Bab 82 - Dipingit
83
Bab 83 - Memaksa
84
Bab 84 - Perkelahian
85
Bab 85 - Melindungi Aura
86
Bab 86 - Cari Kesempatan
87
Bab 87 - Diam-Diam
88
Bab 88 - Melepaskan
89
Bab 89 - Sah
90
Bab 90 - Perawan
91
Bab 91 - Terima Kasih
92
Bab 92 - Menuruti Istri
93
Bab 93 - Rasa Bahagia
94
Bab 94 - Berkunjung
95
Bab 95 - Menghindar
96
Bab 96 - Super Sabar
97
Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!