Bab 10 - Ada Syarat

Lili keluar dari ruang atasannya dengan wajah kesal menahan amarah. Ia meremas tangannya dan kembali ke mejanya di samping meja Aura.

"Li, ada apa?" Tanya Aura ingin tahu. Ia jadi penasaran. Temannya itu kenapa. Apa Lili dimarahi atau bagaimana?

"Nanti saat pulang aku ceritakan semua padamu, Ra!" Ucap Lili sambil menghembuskan nafas perlahan. Berusaha menahan amarahnya, agar tidak meledak di kantor itu.

Beberapa saat berlalu, mereka kini telah sampai di rumah. Aura pulang dengan Lili, karena temannya itu tidak dijemput kekasihnya.

"Ra, kontrak kerjaku tidak diperpanjang!" Ucap Lili seraya mengambil air minum dalam botol yang berada di lemari es dan menenggaknya.

Aura mengangguk. Mereka hanya karyawan kontrak. Wajar saja. Ia saja juga tidak yakin akan diperpanjang nantinya. Lili masuk sebulan lebih awal darinya di kantor itu.

"Si bos itu bilang, kalau kontrakku mau diperpanjang ada syaratnya!" Ucap Lili akan bercerita. Aura perlu tahu juga, bagaimana atasan mereka sebenarnya.

"Syarat?" Tanya Aura bingung. Syarat bagaimana? Bukankah para atasan sudah menilai kinerja karyawan selama setahun ini, layak atau tidaknya untuk diperpanjang bekerja di sana. Kenapa ada syarat lagi?

"Kontrakku akan diperpanjang, jika aku mau-" Lili tampak sulit mengatakannya. Ia memasang wajah kesal.

Aura menunggu kelanjutan ucapan temannya. "Mau apa, Lili?" Tanyanya tidak sabaran. Lili bercerita pakai jeda segala, membuat kesal saja.

"Kalau aku mau bermalam dengannya!" Ucap Lili sambil menghembuskan nafasnya berkali-kali. Atasan mereka memberikan syarat seperti itu, jika kontraknya ingin diperpanjang.

"Apa?" Aura kaget dan tidak senang mendengarnya. "Kurang ajar sekali dia!"

"Dia memberi syarat seperti itu dan aku langsung menolaknya, Ra! Karena itu aku sekarang jadi pengangguran!" Ucap Lili sangat kecewa. Selama ini ia sudah bekerja dengan rajin dan disiplin. Berharap kinerjanya dilirik. Tapi, sepertinya itu tidak berlaku. Malah ada syarat lain yang menjadi pertimbangan diperpanjang atau tidaknya karyawan kontrak tersebut. Dan syaratnya itu sama sekali tidak ada hubungan dengan pekerjaan.

"Aku akan berhenti juga kalau begitu!" Ucap Aura yang kesal. Ia jadi malas tetap bekerja di kantor itu. Mending berhenti saja dari sekarang. Meskipun tinggal sebulan lagi.

"Kontrakmu kan bulan depan baru berakhir, Ra. Bekerja saja sampai sesuai kontrak. Memang kau mau bayar dendanya?!" Ucap Lili mengingatkan. Mereka telah menandatangani kontrak.

Aura diam. Ia memang masih terikat kontrak sebulan lagi.

"Lagian selama bekerja di sana, atasannya kita itu tidak pernah macam-macam juga. Jadi habiskan saja kontrakmu, Ra. Bulan depan baru cari kerjaan baru! Dia kan cuma menawarkan syaratnya, kita bisa menolak!" Ucap Lili kembali. Mereka bisa menolak atau setuju. Tapi mendingan menolak saja sih dari pada seperti menjual diri.

Aura mengangguk. Ia akan menghabiskan kontraknya saja. Bersikap biasa saja pada atasan yang menyalahgunakan jabatannya itu.

"Tapi apa dia tadi melakukan sesuatu padamu?" Tanya Aura. Apa Lili dilecehkan atasan mereka?

Lili dengan cepat menggeleng. "Dia tidak menyentuhku. Cuma menawarkan syarat saka, mungkin jika tadi aku setuju pasti dia akan langsung menerkamku!"

"Jangan! Jangan demi diperpanjang kontrak jadi melakukan hal seperti itu. Masih banyak pekerjaan lain di luar sana!" ucap Aura dengan tegas.

Kepala Lili dengan cepat mengangguk. Ia masih bisa berpikiran jernih. Tidak mau mengikuti syarat itu hanya untuk mempertahankan pekerjaan.

"Jadi nanti kau mau cari kerjaan di mana, Li?" Tanya Aura kemudian.

"Nantilah kulihat di internet!"

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Di sebuah apartemen, seorang pria sedang berteleponan dengan wajah yang terus mengumbar senyum.

Dan kedua pria di dekatnya yang sedang menonton tv, menunjukkan wajah jijiknya.

"... aku sangat merindukanmu." Ucap Robi kemudian. Tadi Lili tidak mau dijemput, katanya ada urusan. Padahal ia begitu rindu ingin bertemu dengan Lili.

Bara dan Evan saling melihat dan langsung menggelengkan kepala. Robi ceritanya sedang falling in love nih.

"Apa dia sudah bertemu dengan kenalannya?" Tanya Evan pada Bara. Saat itu Robi mengajak menemaninya untuk bertemu kenalannya.

"Sudah. Katanya wanita itu tulen." jawab Bara seperti yang dikatakan Robi.

"Oh baguslah!" Evan senyum saja. Jika wanita jadi-jadian Robi pasti akan patah hati.

Bara dan Evan mendengus kesal. Mereka tidak bisa fokus menonton pertandingan sepak bola, karena suara Robi.

"Pindah kau sana!" Usir Evan mendorong Robi pelan.

"Kalian ini! Ini tempat tinggalku! Seharusnya kalian yang pergi!" Ucap Robi kesal. Ia malah diusir dari tempat tinggalnya sendiri. Benar-benar teman yang tidak tahu diri.

"Lili, maaf ya. Temanku menganggu saja!" Ia pun beranjak pergi dan melanjutkan obrolannya dengan Lili. Memilih masuk ke kamarnya saja, agar kedua temannya tidak mengganggunya.

"Siapa namanya tadi? Lili?" Tanya Bara pada Evan. Namanya sedikit unik.

"Namanya seperti lagu." Ucap Evan jadi tersenyum

La... Lala... lalalala...

Li... Lili... lililililili...

Bara dan Evan kembali fokus pada layar kaca. Mereka menonton sambil memakan keripik. Mereka sering mendatangi apartemennya Robi. Dan menganggap seperti rumah mereka sendiri.

"Ke mana Robi?" Tanya Bara setelah acara pertandingan sepak bola berakhir. Tidak melihat Robi ada di sekitar mereka.

Evan mengangkat bahu. Tanda tidak tahu juga. "Di kamar mungkin."

"Masih teleponan juga?" tanya Bara. Sudah berapa jam berlalu, apa tidak bosan bicara ditelepon terus? Apa saja yang sudah dibahas?

"Sepertinya begitu. Maklumi sajalah dia, Bar! Lagi kemaruk!" ledek Evan sambil tertawa dan membuat Bara jadi tertawa juga.

"Keluar yuk!" ajak Bara kemudian. Ingin menikmati angin malam.

Evan mengangguk setuju. "Kita ajak Robi?" tanyanya.

Bara membalas anggukan. Mereka selalu bertiga. Akan terasa aneh jika temannya satu itu tidak ikut.

"Robi... ayo kita keluar!" ajak Evan saat masuk ke kamarnya. Dan Robi masih juga memegang ponselnya.

Evan dan Bara memegang lengan Robi. Akan membawa temannya itu.

"Kalian saja! Aku tidak ikut!" Ucap Robi menolak. Ia masih ingin teleponan dengan kekasihnya. Masih mau melepas rindu, malah diganggu.

"Ayo!" mereka tetap memaksa. Kedua pria itu tidak peduli dan menggeret Robi keluar kamar.

"Kalian ini!" Robi melepaskan pegangan temannya.

"Li, besok aku telepon kamu lagi ya. Kamu tidur jangan malam-malam. Selamat malam cantik." Ucap Robi akhirnya. Temannya memang pengganggu, ia terpaksa harus mengakhiri obrolannya.

"I love you." Timpal Robi kemudian sambil tersenyum bahagia. Lalu mengakhiri panggilan. Ia mengecup ponselnya dan menyimpan di dalam saku.

Bara dan Evan jadi geli mendengar ucapan Robi pada kekasihnya itu dan wajah Robi dengan tersenyum bangga mengatakan itu.

"I love you, i love you..." ledek Evan dengan nada setengah mengejek. Robi sudah mulai bucin.

"Iri bilang!" sewot Robi, lalu berjalan mendahului mereka.

Kedua temannya itu malah tertawa dan itu sangat menyebalkan bagi Robi.

.

.

.

Happy weekend😊

Terpopuler

Comments

Rita susilawati

Rita susilawati

🤣🤣🤣🤣

2024-10-11

0

umatin khuin

umatin khuin

luv u too robi....by lili...

2024-09-07

0

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

emang kantor apa'an pake syarat bgtu🤔 agensi majalah,model atau apa🤔🤪

2024-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendadak Janda
2 Bab 2 - Menurut
3 Bab 3 - Janda Kembang
4 Bab 4 - Alasan Perceraian
5 Bab 5 - Menjalani Hidup
6 Bab 6 - Mengajak Teman
7 Bab 7 - Tunggu Saja
8 Bab 8 - Mirip Bara
9 Bab 9 - Menolak Perjodohan
10 Bab 10 - Ada Syarat
11 Bab 11 - Hari Libur
12 Bab 12 - Kenangan
13 Bab 13 - Coba Saja
14 Bab14 - Wanita Asli
15 Bab 15 - Mulai Penasaran
16 Bab 16 - Ingin Bertemu
17 Bab 17 - Deg Deg Deg
18 Bab 18 - Kamu Cantik
19 Bab 19 - Baper
20 Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21 Bab 21 - Nakal
22 Bab 22 - Status
23 Bab 23 - Mulai Rindu
24 Bab 24 - Mendadak bertemu
25 Bab 25 - Tidak Tahu
26 Bab 26 - Aku Mencintaimu
27 Bab 27 - Demi Aura
28 Bab 28 - Aku Janda
29 Bab 29 - Ketinggalan
30 Bab 30 - Titisan Ultraman
31 Bab 31 - Bertemu Mantan
32 Bab 32 - Mantan Suami
33 Bab 33 - Tidak Peduli Status
34 Bab 34 - Bersamamu
35 Bab 35 - Sudah Berubah
36 Bab 36 - Nasi Goreng
37 Bab 37 - Hari Itu
38 Bab 38 - Tercipta Untukku
39 Bab 39 - Tidak Setuju
40 Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41 Bab 41 - Aku Hamil
42 Bab 42 - Omongan Dusta
43 Bab 43 - Teman Wanita?
44 Bab 44 - Ingin Kembali
45 Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46 Bab 46 - Ingin Tahu
47 Bab 47 - Sikap Bara
48 Bab 48 - Salah Sangka
49 Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50 Bab 50 - Aura Harus Tahu
51 Bab 51 - Seorang Janda
52 Bab 52 - Percaya Padaku
53 Bab 53 - Bara Menyebalkan
54 Bab 54 - Lamaran Ulang
55 Bab 55 - Rencana Evan
56 Bab 56 - Restui Kami
57 Bab 57 - Minta Bantuan
58 Bab 58 - Bertemu Evan
59 Bab 59 - Demi Mama
60 Bab 60 - Perdebatan
61 Bab 61 - Ternyata
62 Bab 62 - Deg Deg Deg
63 Bab 63 - Bukan Masalah
64 Bab 64 - Tetap Yakin
65 Bab 65 - Bucin
66 Bab 66 - Ketakutan Aura
67 Bab 67 - Sehari Bersamamu
68 Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69 Bab 69 - Begitu Menarik
70 Bab 70 - Omong Kosong
71 Bab 71 - Bikin Kesal
72 Bab 72 - KDRT
73 Bab 73 - Persiapan
74 Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75 Bab 75 - Agak Aneh
76 Bab 76 - Mulai Persiapan
77 Bab 77 - Foto Prewed
78 Bab 78 - Rencana Robi
79 Bab 79 - Kenangan
80 Bab 80 - Titipan Aura
81 Bab 81 - Masih Berharap
82 Bab 82 - Dipingit
83 Bab 83 - Memaksa
84 Bab 84 - Perkelahian
85 Bab 85 - Melindungi Aura
86 Bab 86 - Cari Kesempatan
87 Bab 87 - Diam-Diam
88 Bab 88 - Melepaskan
89 Bab 89 - Sah
90 Bab 90 - Perawan
91 Bab 91 - Terima Kasih
92 Bab 92 - Menuruti Istri
93 Bab 93 - Rasa Bahagia
94 Bab 94 - Berkunjung
95 Bab 95 - Menghindar
96 Bab 96 - Super Sabar
97 Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98 Promo
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Mendadak Janda
2
Bab 2 - Menurut
3
Bab 3 - Janda Kembang
4
Bab 4 - Alasan Perceraian
5
Bab 5 - Menjalani Hidup
6
Bab 6 - Mengajak Teman
7
Bab 7 - Tunggu Saja
8
Bab 8 - Mirip Bara
9
Bab 9 - Menolak Perjodohan
10
Bab 10 - Ada Syarat
11
Bab 11 - Hari Libur
12
Bab 12 - Kenangan
13
Bab 13 - Coba Saja
14
Bab14 - Wanita Asli
15
Bab 15 - Mulai Penasaran
16
Bab 16 - Ingin Bertemu
17
Bab 17 - Deg Deg Deg
18
Bab 18 - Kamu Cantik
19
Bab 19 - Baper
20
Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21
Bab 21 - Nakal
22
Bab 22 - Status
23
Bab 23 - Mulai Rindu
24
Bab 24 - Mendadak bertemu
25
Bab 25 - Tidak Tahu
26
Bab 26 - Aku Mencintaimu
27
Bab 27 - Demi Aura
28
Bab 28 - Aku Janda
29
Bab 29 - Ketinggalan
30
Bab 30 - Titisan Ultraman
31
Bab 31 - Bertemu Mantan
32
Bab 32 - Mantan Suami
33
Bab 33 - Tidak Peduli Status
34
Bab 34 - Bersamamu
35
Bab 35 - Sudah Berubah
36
Bab 36 - Nasi Goreng
37
Bab 37 - Hari Itu
38
Bab 38 - Tercipta Untukku
39
Bab 39 - Tidak Setuju
40
Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41
Bab 41 - Aku Hamil
42
Bab 42 - Omongan Dusta
43
Bab 43 - Teman Wanita?
44
Bab 44 - Ingin Kembali
45
Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46
Bab 46 - Ingin Tahu
47
Bab 47 - Sikap Bara
48
Bab 48 - Salah Sangka
49
Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50
Bab 50 - Aura Harus Tahu
51
Bab 51 - Seorang Janda
52
Bab 52 - Percaya Padaku
53
Bab 53 - Bara Menyebalkan
54
Bab 54 - Lamaran Ulang
55
Bab 55 - Rencana Evan
56
Bab 56 - Restui Kami
57
Bab 57 - Minta Bantuan
58
Bab 58 - Bertemu Evan
59
Bab 59 - Demi Mama
60
Bab 60 - Perdebatan
61
Bab 61 - Ternyata
62
Bab 62 - Deg Deg Deg
63
Bab 63 - Bukan Masalah
64
Bab 64 - Tetap Yakin
65
Bab 65 - Bucin
66
Bab 66 - Ketakutan Aura
67
Bab 67 - Sehari Bersamamu
68
Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69
Bab 69 - Begitu Menarik
70
Bab 70 - Omong Kosong
71
Bab 71 - Bikin Kesal
72
Bab 72 - KDRT
73
Bab 73 - Persiapan
74
Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75
Bab 75 - Agak Aneh
76
Bab 76 - Mulai Persiapan
77
Bab 77 - Foto Prewed
78
Bab 78 - Rencana Robi
79
Bab 79 - Kenangan
80
Bab 80 - Titipan Aura
81
Bab 81 - Masih Berharap
82
Bab 82 - Dipingit
83
Bab 83 - Memaksa
84
Bab 84 - Perkelahian
85
Bab 85 - Melindungi Aura
86
Bab 86 - Cari Kesempatan
87
Bab 87 - Diam-Diam
88
Bab 88 - Melepaskan
89
Bab 89 - Sah
90
Bab 90 - Perawan
91
Bab 91 - Terima Kasih
92
Bab 92 - Menuruti Istri
93
Bab 93 - Rasa Bahagia
94
Bab 94 - Berkunjung
95
Bab 95 - Menghindar
96
Bab 96 - Super Sabar
97
Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!