Bab 9 - Menolak Perjodohan

"Robi... Robi!!!" panggil Bara setelah menyelesaikan berkas terakhir. Ia melihat sekitarnya, tidak ada siapapun. Melihat ke arah jendela, ternyata dunia sudah gelap. Malam cepat sekali sudah datang.

'Ke mana anak itu?' Batinnya seraya meraih ponsel di atas meja. Ia akan menelepon Robi.

Sekali...

Dua kali...

Tiga kali... Robi tidak menjawab panggilannya.

Robi memang sengaja mengsilentkan ponselnya. Agar tidak ada yang menganggunya bersama Lili. Ia sedang berada di sebuah kafe, makan malam dengan wanita kenalannya itu.

Kini Bara merasa kesal sendiri di ruangannya. Robi pulang tanpa memberitahunya. Temannya itu kabur begitu saja.

Bara melihat arlojinya. Sudah pukul 7 malam, ia pun bersiap pulang.

30 menit kemudian, Bara memberhentikan mobilnya di garasi rumahnya. Lalu ia turun dan masuk ke dalam rumah berlantai 2 itu.

Pria itu akan berjalan menuju kamarnya.

"Bara, kamu sudah makan malam?" Tanya Mama yang sedang makan bersama papanya. Ia melihat putranya baru pulang.

"Belum, Ma." Jawab Bara. Ia memang belum makan malam. Selesai dengan pekerjaannya, ia langsung pulang.

"Mama akan siapkan makanan untuk kamu!"

"Terima kasih, Ma!" Jawab Bara. "Aku akan ganti pakaian dulu!"

Mama melihat putranya yang sudah berlalu pergi.

"Pa, tiap hari Bara pulang malam terus. Sibuk dengan pekerjaannya. Kapan putra kita akan menikah?" Tanya Mama mulai cemas. Putranya beberapa tahun terakhir hanya menghabiskan waktu dengan pekerjaan. Bahkan tidak pernah memperkenalkan wanita pada mereka.

Papa jadi tampak berpikir. Putranya dalam beberapa tahun ini mengalami perubahan. Begitu bekerja keras untuk perusahaan. Apa yang dilakukan putranya memang bagus, perusahaan jadi berkembang pesat. Tapi, putranya jadi tidak tahu dunia luar. Hanya berkutat dalam perusahaan saja. Bahkan papa juga sama, tidak pernah mendengar Bara dekat dengan seorang wanita.

"Papa, apa Bara masih trauma gara-gara mantannya itu?" Tebak Mama. Setelah mantannya menikah, Bara berubah total. Hidupnya hanya untuk perusahaan saja. Hanya untuk bekerja saja.

"Bisa jadi!" Papa mengangguk pelan. Yang selama ini didengar, putranya selalu lembur di kantor. Menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawabnya.

"Pa, apa kita coba jodohkan saja Bara?" Tanya Mama. Mungkin dengan begitu ada hal lain yang akan dilakukan putranya selain pekerjaan. Usia Bara juga sudah matang untuk menikah.

"Nanti Bara menolak, Ma." Jawab Papa. Putranya tidak suka dengan perjodohan.

"Jadi gimana? Kalau dia terus fokus dengan perusahaan. Kapan dia akan menikah, Pa?" tanya Mama jadi kesal sendiri.

"Mungkin Bara masih butuh waktu, Ma. Kita biarkan saja dulu!" Papa akan melihat kedepannya.

"Tidak bisa, Pa! Kita harus melakukan sesuatu. Pelan-pelan kita jodohkan saja dia!" Ucap Mama memberi rencana.

"Mau dijodohkan dengan siapa?" Tanya Papa. Tidak tahu kriteria Bara seperti apa?

Seperti mantannya? Pasti Bara akan menolak.

"Anaknya teman Papalah!" saran Mama.

Papa tampak berpikir, siapa anak temannya yang siap menikah. Mengingat Bara sudah berumur dan pasti tidak mau lagi menjalin hubungan terlalu lama. Jadi jika nanti cocok, langsung ke jenjang pernikahan.

'Menjodohkanku?' Bara mendengar pembicaraan kedua orang tuanya sekilas.

Bara ikut bergabung di ruang makan. Papa dan Mama tampak terkejut, putranya tiba-tiba sudah duduk saja bersama mereka.

"Papa, Mama... tolong jangan menjodohkanku!" Tolak Bara terlebih dahulu. Sebelum mereka mengatakan itu, ia langsung menolak saja. Karena ia memang sudah tidak mau berurusan dengan makhluk yang namanya wanita.

Mama mencebik. Belum apa-apa, Bara sudah menolak. Sementara Papa melihat Mama. Seakan mengatakan kalau apa yang dikatakannya tadi, benar. Bara pasti menolak mentah-mentah rencana perjodohan.

"Bukan menjodohkanmu. Kamu bisa kenalan saja dulu. Mengobrol-ngobrol, kalau cocok ya lanjut. Kalau tidak, kami juga tidak memaksa!" Ucap Mama meyakinkan.

Bara menggelengkan kepala. "Aku tidak mau!"

"Bara!" Ucap Mama jadi kesal. Tetap juga menolak. Padahal niat mereka baik.

"Aku sedang tidak ingin berurusan dengan wanita!" tegas pria tampan itu.

"Tapi, Bara-"

"Pekerjaan di kantor sangat banyak, Pa, Ma! Aku tidak punya waktu untuk itu!" Bara tetap menolak dan menjadikan pekerjaan alasannya.

"Bara-"

"Papa, Mama... sudahlah!" Ucap Bara tidak mau membahas itu lagi.

"Aku lapar!" Bara ingin makan, perutnya sudah keroncongan.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

'Kenapa Lili belum pulang?' batin Aura melihat jam dinding. Sudah pukul 9 malam.

Ia sudah lama sampai di rumah dan temannya itu belum juga pulang-pulang. Padahal mereka yang jalan duluan. Tah ke mana Lili pergi dengan pria yang baru dikenalnya itu.

Aura mendengar suara di depan rumah. Sepertinya Lili sudah pulang. Ia pun mengintip dari balik gorden jendela.

Terlihat Lili turun dari mobil dan diikuti pria itu. Mereka berbicara sebentar sambil senyum-senyum tidak jelas, lalu...

"Astaga!!!" Aura melihat pria itu berani mencium pipi Lili.

Tak lama, Lili masuk ke rumah dengan wajah bahagia. Robi langsung pulang setelah mengantarnya.

"Ke mana saja? Kok lama sekali pulangnya?" tanya Aura memasang wajah serius.

"Astaga, Aura!!!" Lili sangat terkejut. Begitu membuka pintu, Aura sudah menyambutnya dengan ekspresi seperti itu.

"Tadi kami makan dulu!" Lili menjawab pertanyaan Aura apa adanya.

"Makan atau makan?!" tanya Aura penuh penekanan. Ia memasang wajah curiga.

"Kami pergi makan. Lalu kami mengobrol dulu." Jawab Lili kembali. Memang begitu nyatanya.

Aura menatap curiga, ia tidak percaya begitu saja. "Itu tadi kenapa dia cium-cium pipimu?"

Wajah Lili jadi malu, Aura melihatnya.

"Ihh... Aura tukang ngintip!!!" Lili pun menutup wajahnya sambil berlari masuk ke kamarnya. Ia kan jadi malu.

"Lili!" Aura mengejar temannya itu. Ia duduk di ranjang Lili. Sangat penasaran hubungan Lili sudah sampai mana dengan pria yang baru dikenalnya itu.

"Katakan!" paksa Aura.

"Ka-kami sudah pacaran!" jawab Lili memberitahu. Robi tadi menyatakan perasannya dan ia menerimanya.

"Tapi kalian baru bertemu?" tanya Aura. Secepat itu sudah menjalin hubungan.

"Ketemunya memang baru sekarang. Tapi kan, kami sudah cukup lama kenal dari aplikasi itu." Jelas Lili. Dalam beberapa bulan ini, hubungannya dengan Robi cukup dekat. Walau hanya berkomunikasi jalur udara.

Aura masih melihati Lili. Temannya memang mudah sekali baperan.

"Aura... Aku menyukainya. Dia baik, perhatian dan sangat sopan!" ucap Lili mengingat Robi. Pria itu bahkan tadi meminta izin saat mau mencium pipinya.

"Ya, baiklah! Kalau kau menyukainya! Tapi, ingat! Jangan macam-macam! Jaga dirimu!" tekan Aura mengingatkan. Ia tidak mau temannya sampai terperdaya rayuan pria buaya darat.

Lili baru mengenal Robi. Tidak tahu bagaimana sifat asli pria itu. Bisa jadi pria yang sudah beristri atau pria mesum mencari korban.

Aura tidak akan tinggal diam. Jika sampai Lili dipermainkan pria itu. Ia akan melindungi sang teman.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

aura teman yg baik banget deh dia care sm tmnnya maklum ya sesama cewek lugu jd bgtu mengenal cowok emng kudu extra hati2..setuju aku sm aura

2024-07-13

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝑨𝒖𝒓𝒂 𝑹𝒐𝒃𝒊 𝒊𝒕𝒖 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒊𝒌

2024-03-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendadak Janda
2 Bab 2 - Menurut
3 Bab 3 - Janda Kembang
4 Bab 4 - Alasan Perceraian
5 Bab 5 - Menjalani Hidup
6 Bab 6 - Mengajak Teman
7 Bab 7 - Tunggu Saja
8 Bab 8 - Mirip Bara
9 Bab 9 - Menolak Perjodohan
10 Bab 10 - Ada Syarat
11 Bab 11 - Hari Libur
12 Bab 12 - Kenangan
13 Bab 13 - Coba Saja
14 Bab14 - Wanita Asli
15 Bab 15 - Mulai Penasaran
16 Bab 16 - Ingin Bertemu
17 Bab 17 - Deg Deg Deg
18 Bab 18 - Kamu Cantik
19 Bab 19 - Baper
20 Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21 Bab 21 - Nakal
22 Bab 22 - Status
23 Bab 23 - Mulai Rindu
24 Bab 24 - Mendadak bertemu
25 Bab 25 - Tidak Tahu
26 Bab 26 - Aku Mencintaimu
27 Bab 27 - Demi Aura
28 Bab 28 - Aku Janda
29 Bab 29 - Ketinggalan
30 Bab 30 - Titisan Ultraman
31 Bab 31 - Bertemu Mantan
32 Bab 32 - Mantan Suami
33 Bab 33 - Tidak Peduli Status
34 Bab 34 - Bersamamu
35 Bab 35 - Sudah Berubah
36 Bab 36 - Nasi Goreng
37 Bab 37 - Hari Itu
38 Bab 38 - Tercipta Untukku
39 Bab 39 - Tidak Setuju
40 Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41 Bab 41 - Aku Hamil
42 Bab 42 - Omongan Dusta
43 Bab 43 - Teman Wanita?
44 Bab 44 - Ingin Kembali
45 Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46 Bab 46 - Ingin Tahu
47 Bab 47 - Sikap Bara
48 Bab 48 - Salah Sangka
49 Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50 Bab 50 - Aura Harus Tahu
51 Bab 51 - Seorang Janda
52 Bab 52 - Percaya Padaku
53 Bab 53 - Bara Menyebalkan
54 Bab 54 - Lamaran Ulang
55 Bab 55 - Rencana Evan
56 Bab 56 - Restui Kami
57 Bab 57 - Minta Bantuan
58 Bab 58 - Bertemu Evan
59 Bab 59 - Demi Mama
60 Bab 60 - Perdebatan
61 Bab 61 - Ternyata
62 Bab 62 - Deg Deg Deg
63 Bab 63 - Bukan Masalah
64 Bab 64 - Tetap Yakin
65 Bab 65 - Bucin
66 Bab 66 - Ketakutan Aura
67 Bab 67 - Sehari Bersamamu
68 Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69 Bab 69 - Begitu Menarik
70 Bab 70 - Omong Kosong
71 Bab 71 - Bikin Kesal
72 Bab 72 - KDRT
73 Bab 73 - Persiapan
74 Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75 Bab 75 - Agak Aneh
76 Bab 76 - Mulai Persiapan
77 Bab 77 - Foto Prewed
78 Bab 78 - Rencana Robi
79 Bab 79 - Kenangan
80 Bab 80 - Titipan Aura
81 Bab 81 - Masih Berharap
82 Bab 82 - Dipingit
83 Bab 83 - Memaksa
84 Bab 84 - Perkelahian
85 Bab 85 - Melindungi Aura
86 Bab 86 - Cari Kesempatan
87 Bab 87 - Diam-Diam
88 Bab 88 - Melepaskan
89 Bab 89 - Sah
90 Bab 90 - Perawan
91 Bab 91 - Terima Kasih
92 Bab 92 - Menuruti Istri
93 Bab 93 - Rasa Bahagia
94 Bab 94 - Berkunjung
95 Bab 95 - Menghindar
96 Bab 96 - Super Sabar
97 Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98 Promo
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Mendadak Janda
2
Bab 2 - Menurut
3
Bab 3 - Janda Kembang
4
Bab 4 - Alasan Perceraian
5
Bab 5 - Menjalani Hidup
6
Bab 6 - Mengajak Teman
7
Bab 7 - Tunggu Saja
8
Bab 8 - Mirip Bara
9
Bab 9 - Menolak Perjodohan
10
Bab 10 - Ada Syarat
11
Bab 11 - Hari Libur
12
Bab 12 - Kenangan
13
Bab 13 - Coba Saja
14
Bab14 - Wanita Asli
15
Bab 15 - Mulai Penasaran
16
Bab 16 - Ingin Bertemu
17
Bab 17 - Deg Deg Deg
18
Bab 18 - Kamu Cantik
19
Bab 19 - Baper
20
Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21
Bab 21 - Nakal
22
Bab 22 - Status
23
Bab 23 - Mulai Rindu
24
Bab 24 - Mendadak bertemu
25
Bab 25 - Tidak Tahu
26
Bab 26 - Aku Mencintaimu
27
Bab 27 - Demi Aura
28
Bab 28 - Aku Janda
29
Bab 29 - Ketinggalan
30
Bab 30 - Titisan Ultraman
31
Bab 31 - Bertemu Mantan
32
Bab 32 - Mantan Suami
33
Bab 33 - Tidak Peduli Status
34
Bab 34 - Bersamamu
35
Bab 35 - Sudah Berubah
36
Bab 36 - Nasi Goreng
37
Bab 37 - Hari Itu
38
Bab 38 - Tercipta Untukku
39
Bab 39 - Tidak Setuju
40
Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41
Bab 41 - Aku Hamil
42
Bab 42 - Omongan Dusta
43
Bab 43 - Teman Wanita?
44
Bab 44 - Ingin Kembali
45
Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46
Bab 46 - Ingin Tahu
47
Bab 47 - Sikap Bara
48
Bab 48 - Salah Sangka
49
Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50
Bab 50 - Aura Harus Tahu
51
Bab 51 - Seorang Janda
52
Bab 52 - Percaya Padaku
53
Bab 53 - Bara Menyebalkan
54
Bab 54 - Lamaran Ulang
55
Bab 55 - Rencana Evan
56
Bab 56 - Restui Kami
57
Bab 57 - Minta Bantuan
58
Bab 58 - Bertemu Evan
59
Bab 59 - Demi Mama
60
Bab 60 - Perdebatan
61
Bab 61 - Ternyata
62
Bab 62 - Deg Deg Deg
63
Bab 63 - Bukan Masalah
64
Bab 64 - Tetap Yakin
65
Bab 65 - Bucin
66
Bab 66 - Ketakutan Aura
67
Bab 67 - Sehari Bersamamu
68
Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69
Bab 69 - Begitu Menarik
70
Bab 70 - Omong Kosong
71
Bab 71 - Bikin Kesal
72
Bab 72 - KDRT
73
Bab 73 - Persiapan
74
Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75
Bab 75 - Agak Aneh
76
Bab 76 - Mulai Persiapan
77
Bab 77 - Foto Prewed
78
Bab 78 - Rencana Robi
79
Bab 79 - Kenangan
80
Bab 80 - Titipan Aura
81
Bab 81 - Masih Berharap
82
Bab 82 - Dipingit
83
Bab 83 - Memaksa
84
Bab 84 - Perkelahian
85
Bab 85 - Melindungi Aura
86
Bab 86 - Cari Kesempatan
87
Bab 87 - Diam-Diam
88
Bab 88 - Melepaskan
89
Bab 89 - Sah
90
Bab 90 - Perawan
91
Bab 91 - Terima Kasih
92
Bab 92 - Menuruti Istri
93
Bab 93 - Rasa Bahagia
94
Bab 94 - Berkunjung
95
Bab 95 - Menghindar
96
Bab 96 - Super Sabar
97
Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!