Bab 4 - Alasan Perceraian

"Mana, Bara?" Tanya Evan saat sampai di apartemen temannya itu.

"Itu di kamar." Jawab Robi menunjuk dengan mulutnya ke arah kamarnya. Ia sedang menonton tv sambil memakan keripik.

"Kau pantau dia. Jangan sampai bunuh diri pula si Bara!" Ucap Evan mengingatkan. Temannya yang satu itu sedang patah hati.

"Bara tidak mungkin seperti itu. Paling lagi nangis guling-guling." Ucap Robi santai saja. Walau patah hati, tapi temannya satu itu tidak mungkin berpikiran pendek.

Evan pun ikut duduk dan meraih toples keripik itu. Matanya melihat kartu undangan tergeletak di atas meja.

"Astaga wanita itu!!! Bisanya dia mengundang Bara!" Evan menggeleng tidak habis pikir dengan mantan temannya itu.

Kedua pria itu kaget tatkala Bara tiba-tiba bergabung dengan mereka. Bara bahkan menguap lebar dan merampas toples yang dipegang Evan, lalu memakan isinya.

"Kau tidak apa?" Tanya Evan sedikit prihatin. Wajah Bara sangat semraut sekali.

"Memangnya aku kenapa?" Tanya Bara dengan santai. Seperti tiada masalah apapun, walau ditinggal nikah. Mantannya akan menikah minggu depan.

"Kau datang saja ke pernikahannya bawa gebetan baru. Tunjukkan padanya kalau kau sudah ada penggantinya." Saran Robi. Bara tidak boleh kalah saing dengan mantan.

"Biarkan saja! Aku tidak akan datang ke pernikahan itu. Aku akan mengirimkan hadiah saja untuknya." Ucap Bara sambil mengunyah.

"Kau mau memberi hadiah apa?" Tanya Evan yang jadi penasaran.

"Ada!" Jawab Bara dengan wajah serius dan sorot mata tajamnya. Tak lupa meremat tangannya.

Kedua temannya saling melihat.

"Bar, yang benar saja! Kau akan menyakiti orang-orang yang tidak bersalah. Di sana bukan hanya ada si Mia dan suaminya itu saja." Evan berusaha menyadarkan sang teman. Bara tidak boleh membalas seperti itu. Itu terlalu kejam.

Suara tawa pun terdengar. Bara tertawa puas setelah mengerjai teman-temannya itu. Muka mereka begitu sangat tegang tadi, seolah percaya saja ia akan melakukan itu.

"Aku hanya becanda! Kenapa kalian begitu serius?" ledek Bara.

Bugh... bantal sofa pun akan melayang dan Bara menangkapnya. Hingga tidak mengenai wajah tampannya itu.

"Sialan kau, Bar!" Umpat mereka.

"Bi, tolong ambilkan aku minum!" Pinta Bara kemudian. Makan keripik seret juga tanpa minum.

"Kau ambil sana sendiri!" ucap Robi menolak. Bara bisa mengambil sendiri.

"Inikan tempat tinggalmu. Lagian aku kan di sini tamu! Kau harus baik pada tamumu!" tekan Bara mengatasnamakan tamu. Tamu kan harus diservice oleh tuan rumah.

"Mana ada tamu yang menginap sampai seminggu!" Dumel Robi kesal. Tamunya itu nggak tahu diri.

Bara malah tertawa mendengar dumelan temannya itu. Dan ia melihat Robi yang dengan terpaksa pergi ke dapur.

"Kenapa kau bawa ini?" Tanya Bara tidak habis pikir. Temannya membawa galon air dan meletakkan di atas meja.

"Biar tamuku nggak kehausan. Kau habiskan ini!" ucap Robi sambil tertawa. Beginilah servicenya kepada tamunya itu.

Bara jadi mendengus kesal. Dan Evan tertawa melihat tingkah kedua temannya itu. Sudah tua, tapi berdebat terus.

\=\=\=\=\=\=

"Apa yang kamu katakan Evan?" Tanya Mama tidak senang saat sang putra mengatakan tentang perceraian. Evan akan menceraikan Aura. Pernikahan mereka baru seumur jagung.

Mereka kini sedang berada di rumah orang tua Evan. Aura hanya menundukkan kepala. Hari ini akhirnya datang juga. Hari di mana Evan mengatakan tentang perceraian mereka.

"Kenapa kamu mau menceraikan Aura, Van?" Tanya Papa ingin tahu alasannya. Selama ini ia melihat keduanya yang baik-baik saja saat datang ke rumah.

Evan menghembuskan nafasnya terlebih dahulu. "Aku dan Aura sama sekali tidak ada kecocokan, Pa, Ma. Aku sudah coba untuk menerima Aura dan pernikahan ini. Tapi tetap tidak bisa. Pernikahan kami tidak bisa diteruskan. Jika terus tetap bersama, kami hanya akan saling menyakiti." Jelas Evan seakan sudah berusaha, tapi apalah daya. Ia memberikan alasan yang logis. Agar papa dan mamanya dapat menerima alasannya tersebut.

"Kalian itu-"

"Kami tidak bisa tetap bersama. Maafkan aku, Pa, Ma!" Sela Evan memutuskan langsung. Ia tidak mau mendengar nasehat yang penuh bujukan itu. Yang ujung-ujungnya mereka akan dipaksa untuk rujuk kembali. Sementara dari jauh hari saja, ia sudah mengucapkan kata cerai pada Aura.

Evan terus mengatakan keputusannya yang sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat lagi untuk menceraikan Aura. Dan Aura hanya diam dan pasrah saja, mengikuti apa keinginan pria itu.

Dari awal Evan sudah menolaknya dan tidak menginginkan pernikahan ini. Jadi untuk apa dia berusaha menahan dan mempertahankan pernikahan ini.

Papa dan Mama pusing dengan keputusan sang putra. Tapi mau bagaimana lagi, Evan sudah memutuskan seperti itu.

Setelah Evan pergi, Mama memeluk sang menantu. Hatinya sangat sedih dan tidak terima dengan perceraian itu.

"Maafkan Mama ya, Aura. Mama tidak bisa mempertahankan pernikahan kalian!" Ucap Mama penuh penyesalan. Putranya tidak bisa dinasehati dan malah menyakiti wanita muda itu.

"Aura tidak apa, Ma. Aura terima keputusan Mas Evan. Kami memang tidak bisa bersama. Perceraian ini adalah jalan terbaik." ucap Aura seakan pasrah dan menerima.

Mama menatap sendu wajah menantunya. Merasa kasihan, Aura anak yang sangat baik.

"Kamu tinggal di sini saja sama Mama ya." Mama menawarkan. Meski tidak menjadi menantunya lagi, tapi Aura masih dianggap putrinya.

"Ma, Aura nggak mau merepotkan Mama lagi. Aura akan cari kost-an dan akan mulai mencari pekerjaan." ucap Aura. Ia akan mandiri dan tidak mau tergantung pada orang lain.

Semenjak kematian kedua orang tuanya. Aura memang tidak memiliki gairah kehidupan lagi. Makanya saat orang tua Evan membawanya tinggal, ia menurut saja. Tapi sekarang, ia sudah mengikhlaskan semuanya. Harus terus menjalani hidup dengan baik, agar kedua orang tuanya tenang di sana. Itu yang Aura yakini sebagai penyemangat hidupnya.

"Tidak! Kamu tinggal di sini saja. Semua kebutuhan kamu, akan kami tanggung!"

Aura menggeleng. "Ma, terima kasih untuk semuanya. Mama dan Papa sangat baik sama Aura. Aura janji akan sering-sering datang kemari."

Meski sudah bercerai, hubungan Aura dengan kedua orang tua Evan akan tetap sama. Aura akan tetap menghormati dan menyayangi mereka.

"Aura..." Mama jadi makin sedih. Sudah Aura berpisah dari putranya dan kini wanita itu akan hidup mandiri. Padahal ia merasa tidak masalah jika Aura tetap tinggal bersama mereka.

Tapi mau bagaimana lagi, Aura punya kehidupannya sendiri. Setelah berpisah, wanita muda itu harus meneruskan hidupnya. Jika bersamanya, mungkin Aura jadi tidak bisa move on dari putranya. Dan itu akan menyakiti diri Aura.

Meski tidak rela, Mama tidak bisa menahannya. Dan menyerahkan keputusan kepada Aura.

Mama kembali memeluk Aura dengan erat.

"Mama sayang sama kamu."

"Aura juga sayang sama Mama..."

.

.

.

Terpopuler

Comments

umatin khuin

umatin khuin

sok baik kamu evan...melarang bara segala...padahal kamu g sadar udah jahatin aura...kesel bgt aq...

2024-09-07

2

anawa

anawa

pasti nntinya aura sama bara, terus si evannya nyesal telah menceraikan aura🤭

2024-09-01

1

Bintang 1016

Bintang 1016

trs nasib si Aura sama siapa kak🤔

2024-03-28

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendadak Janda
2 Bab 2 - Menurut
3 Bab 3 - Janda Kembang
4 Bab 4 - Alasan Perceraian
5 Bab 5 - Menjalani Hidup
6 Bab 6 - Mengajak Teman
7 Bab 7 - Tunggu Saja
8 Bab 8 - Mirip Bara
9 Bab 9 - Menolak Perjodohan
10 Bab 10 - Ada Syarat
11 Bab 11 - Hari Libur
12 Bab 12 - Kenangan
13 Bab 13 - Coba Saja
14 Bab14 - Wanita Asli
15 Bab 15 - Mulai Penasaran
16 Bab 16 - Ingin Bertemu
17 Bab 17 - Deg Deg Deg
18 Bab 18 - Kamu Cantik
19 Bab 19 - Baper
20 Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21 Bab 21 - Nakal
22 Bab 22 - Status
23 Bab 23 - Mulai Rindu
24 Bab 24 - Mendadak bertemu
25 Bab 25 - Tidak Tahu
26 Bab 26 - Aku Mencintaimu
27 Bab 27 - Demi Aura
28 Bab 28 - Aku Janda
29 Bab 29 - Ketinggalan
30 Bab 30 - Titisan Ultraman
31 Bab 31 - Bertemu Mantan
32 Bab 32 - Mantan Suami
33 Bab 33 - Tidak Peduli Status
34 Bab 34 - Bersamamu
35 Bab 35 - Sudah Berubah
36 Bab 36 - Nasi Goreng
37 Bab 37 - Hari Itu
38 Bab 38 - Tercipta Untukku
39 Bab 39 - Tidak Setuju
40 Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41 Bab 41 - Aku Hamil
42 Bab 42 - Omongan Dusta
43 Bab 43 - Teman Wanita?
44 Bab 44 - Ingin Kembali
45 Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46 Bab 46 - Ingin Tahu
47 Bab 47 - Sikap Bara
48 Bab 48 - Salah Sangka
49 Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50 Bab 50 - Aura Harus Tahu
51 Bab 51 - Seorang Janda
52 Bab 52 - Percaya Padaku
53 Bab 53 - Bara Menyebalkan
54 Bab 54 - Lamaran Ulang
55 Bab 55 - Rencana Evan
56 Bab 56 - Restui Kami
57 Bab 57 - Minta Bantuan
58 Bab 58 - Bertemu Evan
59 Bab 59 - Demi Mama
60 Bab 60 - Perdebatan
61 Bab 61 - Ternyata
62 Bab 62 - Deg Deg Deg
63 Bab 63 - Bukan Masalah
64 Bab 64 - Tetap Yakin
65 Bab 65 - Bucin
66 Bab 66 - Ketakutan Aura
67 Bab 67 - Sehari Bersamamu
68 Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69 Bab 69 - Begitu Menarik
70 Bab 70 - Omong Kosong
71 Bab 71 - Bikin Kesal
72 Bab 72 - KDRT
73 Bab 73 - Persiapan
74 Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75 Bab 75 - Agak Aneh
76 Bab 76 - Mulai Persiapan
77 Bab 77 - Foto Prewed
78 Bab 78 - Rencana Robi
79 Bab 79 - Kenangan
80 Bab 80 - Titipan Aura
81 Bab 81 - Masih Berharap
82 Bab 82 - Dipingit
83 Bab 83 - Memaksa
84 Bab 84 - Perkelahian
85 Bab 85 - Melindungi Aura
86 Bab 86 - Cari Kesempatan
87 Bab 87 - Diam-Diam
88 Bab 88 - Melepaskan
89 Bab 89 - Sah
90 Bab 90 - Perawan
91 Bab 91 - Terima Kasih
92 Bab 92 - Menuruti Istri
93 Bab 93 - Rasa Bahagia
94 Bab 94 - Berkunjung
95 Bab 95 - Menghindar
96 Bab 96 - Super Sabar
97 Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98 Promo
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Mendadak Janda
2
Bab 2 - Menurut
3
Bab 3 - Janda Kembang
4
Bab 4 - Alasan Perceraian
5
Bab 5 - Menjalani Hidup
6
Bab 6 - Mengajak Teman
7
Bab 7 - Tunggu Saja
8
Bab 8 - Mirip Bara
9
Bab 9 - Menolak Perjodohan
10
Bab 10 - Ada Syarat
11
Bab 11 - Hari Libur
12
Bab 12 - Kenangan
13
Bab 13 - Coba Saja
14
Bab14 - Wanita Asli
15
Bab 15 - Mulai Penasaran
16
Bab 16 - Ingin Bertemu
17
Bab 17 - Deg Deg Deg
18
Bab 18 - Kamu Cantik
19
Bab 19 - Baper
20
Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21
Bab 21 - Nakal
22
Bab 22 - Status
23
Bab 23 - Mulai Rindu
24
Bab 24 - Mendadak bertemu
25
Bab 25 - Tidak Tahu
26
Bab 26 - Aku Mencintaimu
27
Bab 27 - Demi Aura
28
Bab 28 - Aku Janda
29
Bab 29 - Ketinggalan
30
Bab 30 - Titisan Ultraman
31
Bab 31 - Bertemu Mantan
32
Bab 32 - Mantan Suami
33
Bab 33 - Tidak Peduli Status
34
Bab 34 - Bersamamu
35
Bab 35 - Sudah Berubah
36
Bab 36 - Nasi Goreng
37
Bab 37 - Hari Itu
38
Bab 38 - Tercipta Untukku
39
Bab 39 - Tidak Setuju
40
Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41
Bab 41 - Aku Hamil
42
Bab 42 - Omongan Dusta
43
Bab 43 - Teman Wanita?
44
Bab 44 - Ingin Kembali
45
Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46
Bab 46 - Ingin Tahu
47
Bab 47 - Sikap Bara
48
Bab 48 - Salah Sangka
49
Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50
Bab 50 - Aura Harus Tahu
51
Bab 51 - Seorang Janda
52
Bab 52 - Percaya Padaku
53
Bab 53 - Bara Menyebalkan
54
Bab 54 - Lamaran Ulang
55
Bab 55 - Rencana Evan
56
Bab 56 - Restui Kami
57
Bab 57 - Minta Bantuan
58
Bab 58 - Bertemu Evan
59
Bab 59 - Demi Mama
60
Bab 60 - Perdebatan
61
Bab 61 - Ternyata
62
Bab 62 - Deg Deg Deg
63
Bab 63 - Bukan Masalah
64
Bab 64 - Tetap Yakin
65
Bab 65 - Bucin
66
Bab 66 - Ketakutan Aura
67
Bab 67 - Sehari Bersamamu
68
Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69
Bab 69 - Begitu Menarik
70
Bab 70 - Omong Kosong
71
Bab 71 - Bikin Kesal
72
Bab 72 - KDRT
73
Bab 73 - Persiapan
74
Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75
Bab 75 - Agak Aneh
76
Bab 76 - Mulai Persiapan
77
Bab 77 - Foto Prewed
78
Bab 78 - Rencana Robi
79
Bab 79 - Kenangan
80
Bab 80 - Titipan Aura
81
Bab 81 - Masih Berharap
82
Bab 82 - Dipingit
83
Bab 83 - Memaksa
84
Bab 84 - Perkelahian
85
Bab 85 - Melindungi Aura
86
Bab 86 - Cari Kesempatan
87
Bab 87 - Diam-Diam
88
Bab 88 - Melepaskan
89
Bab 89 - Sah
90
Bab 90 - Perawan
91
Bab 91 - Terima Kasih
92
Bab 92 - Menuruti Istri
93
Bab 93 - Rasa Bahagia
94
Bab 94 - Berkunjung
95
Bab 95 - Menghindar
96
Bab 96 - Super Sabar
97
Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!