Bab 3 - Janda Kembang

Aura menghela nafas setelah membersihkan apartemen itu. Sudah sebulan ia tinggal sendiri di tempat ini.

Evan memang mengizinkannya untuk keluar, tapi tidak untuk bekerja. Pria itu juga mentransfer sejumlah uang di rekeningnya, untuk kebutuhannya selama ini. Sampai Evan mengatakan soal perceraian pada kedua orang tuanya.

Aura membuka lemari es, melihat bahan masakan yang tersedia. Ia akan memasak, untuk berhemat. Uang yang diberikan Evan akan disimpannya sebagian. Jadi saat perceraian, ia punya uang selama mencari pekerjaan.

"Goreng telur sajalah." Ucap Aura mengambil telur. Ia akan makan telur goreng dengan saus.

Aura telah selesai makan, ia menghabiskan makanannya.

Ting... Tong...

Mendengar bel dengan cepat Aura meletakkan piring bekas makannya ke wastafel. Lalu berlari untuk membuka pintu. Mungkin Evan yang datang.

"Aura... Putriku sayang!" Ucap Mama Ros yang langsung memeluknya.

"Mama datang sama siapa?" tanya Aura disela pelukannya.

"Sendiri. Papa kerja, Mama kesepian jadi kemarilah." Ucap Mama Ros memberi alasan. "Kamu sudah makan? Mama masak banyak buat kamu!"

Aura terpaksa tersenyum, ia benar-benar merasa tidak enak hati dengan wanita paruh baya tersebut.

Mama membawakannya banyak masakan. Aura pun menyimpannya di lemari makan. Lalu ia membawa minuman dan cemilan ke ruang tamu.

"Aura, bilang sama Evan. Kalian pindah saja ke rumah Mama ya!" Bujuk Mama pada sang menantu. Evan menolak untuk pindah, pasti istrinya bisa membujuk putranya itu. Hubungan mereka sedang dekat, pasti Aura bisa membujuknya.

"Aura ikut Mas evan saja, Ma." Ucap Aura pelan dan menundukkan kepala. Seolah mengatakan ia adalah istri, jadi akan mengikuti ke mana suaminya tinggal.

Mama jadi kesal. Aura sangat patuh pada Evan.

"Satu bulan saja. Kalian tinggal bersama Mama." Harap Mama kembali. Tetap membujuk.

Aura menunjukkan wajah bingung. Dan membuat mama jadi gemas.

Aura terpaksa bersikap seakan serba salah. Ingin menuruti mama, tapi takut pada suaminya. Menuruti suaminya, jadi tidak enak hati pada mama.

"Kapan Evan pulang?" tanya Mama kemudian. Ia akan membujuk kembali putranya itu.

"So-sore, Ma." Jawab Aura jadi gugup. Ia tidak tahu kapan Evan akan pulang, karena selama ini pria itu datang sesuka hatinya.

Aura ingat saat masih tinggal di rumah mama. Evan pulang dari kantor sore hari. Maka ia menjawab begitu.

"Nanti sore Mama akan bicara sama kalian berdua!" jelas Mama kembali.

Sore itu, Aura melihat mama yang tidur di kamarnya. Dari tadi mama terus mengobrol dengannya, hingga ia tidak bisa mengambil ponsel di kamar untuk menghubungi Evan.

Kini ponsel berada di tangan Aura. Ia pun menghubungi pria itu.

'Ke mana sih dia?' batin Aura sambil melihat jam dinding. Sudah pukul 4 lewat. Jika mama bangun dan tidak melihat Evan, akan jadi pertanyaan. Apalagi jika pria itu tidak pulang.

Kembali Aura menghubungi pria itu kembali.

"Halo, Mas." Ucapnya begitu panggilan tersambung.

...

"Mas, Mama ada di sini."

...

"Mama ingin bertemu kamu."

...

"Ok." Aura pun mengakhiri panggilannya.

Aura ke dapur, ia akan membuatkan teh. Mertuanya sedang di sini, jadi harus bersikap layaknya pasangan suami istri pada umumnya.

Teh hangat Aura buatkan untuk Evan. Ia sering melihat bundanya melakukan itu tiap ayahnya pulang bekerja. Mungkin begitu caranya menyambut suami pulang bekerja.

Bukan cuma teh untuk Evan saja. Aura juga membuatkan untuk mertuanya. Karena akan terasa aneh jika hanya menyajikan Evan, tapi mertuanya tidak.

"Evan belum pulang?" tanya Mama yang tiba-tiba sudah berada di dapur saja.

"Be-belum, Ma. Mungkin macet di jalan." Jawab Aura beralasan. "Ini, Ma."

Mama tersenyum Aura menyajikan teh hangat untuknya. Ia juga melihat teh di cangkir lain. Pasti untuk Evan. Aura benar-benar istri yang perhatian.

Tak lama Evan pun pulang. Ia menyalami sang mama. "Mama sudah lama sampai?" tanyanya.

"Dari siang." Jawab Mama.

Setelah Evan menyalami mamanya. Aura pun mendekat dan mengulurkan tangannya. Hal tersebut membuat pria itu sedikit bingung. Aura mau apa?

Melihat kebingungan Evan, Aura meraih saja tangan pria itu dan mencium punggung tangannya.

Mama jadi senyum melihat interaksi mereka. Pasangan yang sangat bahagia.

Evan merasa aneh saat tangannya dikecup wanita itu. Mana ia merasakan sesuatu yang kenyal menyentuh punggung tangannya.

"Ini tehnya, Mas." Setelah menyalami suaminya, Aura pun menyajikan teh hangat.

Kini Evan merasa canggung, tapi ia mencoba bersikap tenang. Aura melakukan itu karena ada mamanya.

Evan duduk di kursi meja makan, lalu meminum tehnya. Rasa hangat dan manis menjalar di tenggorokannya. Ia juga melirik ke arah Aura yang tersenyum padanya.

"Evan, Mama mau kamu dan Aura tinggal di rumah saja." Ucap Mama memulai obrolan.

Evan dengan cepat menggeleng. Tinggal di rumah itu tidak mungkin.

"Kalau kamu ke kantor, kasihan Aura kesepian tinggal di sini. Kalau di rumah, ia bisa dengan mama." Kini Mama mulai memberi alasan. Evan pasti akan luluh dan tidak tega jika istrinya sendirian di tempat ini.

"Maaf, Ma. Kami ingin mandiri. Jadi biarkan kami tinggal di sini saja. Mama jangan khawatir, aku akan menjaga Aura. Ia tidak akan kesepian, aku akan mengizinkannya untuk ikut les atau senam mungkin." Evan kembali beralasan agar mama tidak terus memaksa agar mereka tinggal di rumahnya.

Mama pun cemberut. Putranya tidak bisa diajak kompromi.

Hari sudah malam, Mama pun ingin pulang. Evan akan mengantarnya.

"Kamu di rumah saja." Ucap Evan. Aura ingin mengantar sampai rumah mama.

Terpaksalah Aura mengangguk untuk menurut.

"Biar saja Aura ikut!"Ucap Mama.

"Tidak usah, Ma. Biar saja Aura di rumah. Aku tidak mau dia kelelahan." Alasan Evan seakan perhatian.

Aura terpaksa tersenyum. Alasan pria itu terlalu ambigu.

"Ya, udahlah." Mama jadi tersenyum, seakan paham maksud putranya. "Mama pulang ya."

Mama memeluk Aura sejenak. Lalu ia berjalan keluar lebih dahulu.

"Kunci pintu. Aku tidak akan pulang kemari!" Bisik Evan memberitahu.

Aura menjawab dengan anggukan. Ia juga tidak ada niat untuk menunggu pria itu pulang.

"Hati-hati, Ma." Aura mengantar sampai depan pintu, sambil melambaikan tangan.

Mama pun melambaikan tangan dan pergi bersama Evan.

Setelah keduanya tidak terlihat, Aura masuk dan mengunci pintu. Ia langsung masuk ke kamar dan berbaring diri di tempat tidur.

"Cepatlah waktu berlalu..." ucapnya. Ia tidak ingin terus berada dalam kebohongan ini.

Rasanya tadi sudah ingin saja mengatakan pada mama, jika Evan sudah mengucapkan kata cerai. Tapi, ia terpaksa akan menunggu pria itu saja. Biarkan saja Evan yang menjelaskan semuanya.

Aura mengusap wajahnya, memikirkan satu hal tentang statusnya. Statusnya yang sekarang seorang janda.

Status janda itu akan ada pada dirinya. Umurnya masih 20 tahun. Tapi ia sudah menjadi janda. Apa nanti ada pria yang akan menerimanya dengan status tersebut.

Janda?

'Tapikan aku janda kembang...'

.

.

.

Terpopuler

Comments

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

janda kembang mekar hehehe

2024-07-13

0

Siti Naimah

Siti Naimah

lhoh aura apa tidak kuliah ya?umur masih 20tahun kok sudah mau nyari kerja?paling engga kerja sama kuliah

2024-06-26

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝑨𝒖𝒓𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒋𝒂𝒏𝒅𝒂 𝒕𝒑 𝒎𝒔𝒉 𝒕𝒊𝒏𝒈"🤭🤭🤭

2024-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendadak Janda
2 Bab 2 - Menurut
3 Bab 3 - Janda Kembang
4 Bab 4 - Alasan Perceraian
5 Bab 5 - Menjalani Hidup
6 Bab 6 - Mengajak Teman
7 Bab 7 - Tunggu Saja
8 Bab 8 - Mirip Bara
9 Bab 9 - Menolak Perjodohan
10 Bab 10 - Ada Syarat
11 Bab 11 - Hari Libur
12 Bab 12 - Kenangan
13 Bab 13 - Coba Saja
14 Bab14 - Wanita Asli
15 Bab 15 - Mulai Penasaran
16 Bab 16 - Ingin Bertemu
17 Bab 17 - Deg Deg Deg
18 Bab 18 - Kamu Cantik
19 Bab 19 - Baper
20 Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21 Bab 21 - Nakal
22 Bab 22 - Status
23 Bab 23 - Mulai Rindu
24 Bab 24 - Mendadak bertemu
25 Bab 25 - Tidak Tahu
26 Bab 26 - Aku Mencintaimu
27 Bab 27 - Demi Aura
28 Bab 28 - Aku Janda
29 Bab 29 - Ketinggalan
30 Bab 30 - Titisan Ultraman
31 Bab 31 - Bertemu Mantan
32 Bab 32 - Mantan Suami
33 Bab 33 - Tidak Peduli Status
34 Bab 34 - Bersamamu
35 Bab 35 - Sudah Berubah
36 Bab 36 - Nasi Goreng
37 Bab 37 - Hari Itu
38 Bab 38 - Tercipta Untukku
39 Bab 39 - Tidak Setuju
40 Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41 Bab 41 - Aku Hamil
42 Bab 42 - Omongan Dusta
43 Bab 43 - Teman Wanita?
44 Bab 44 - Ingin Kembali
45 Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46 Bab 46 - Ingin Tahu
47 Bab 47 - Sikap Bara
48 Bab 48 - Salah Sangka
49 Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50 Bab 50 - Aura Harus Tahu
51 Bab 51 - Seorang Janda
52 Bab 52 - Percaya Padaku
53 Bab 53 - Bara Menyebalkan
54 Bab 54 - Lamaran Ulang
55 Bab 55 - Rencana Evan
56 Bab 56 - Restui Kami
57 Bab 57 - Minta Bantuan
58 Bab 58 - Bertemu Evan
59 Bab 59 - Demi Mama
60 Bab 60 - Perdebatan
61 Bab 61 - Ternyata
62 Bab 62 - Deg Deg Deg
63 Bab 63 - Bukan Masalah
64 Bab 64 - Tetap Yakin
65 Bab 65 - Bucin
66 Bab 66 - Ketakutan Aura
67 Bab 67 - Sehari Bersamamu
68 Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69 Bab 69 - Begitu Menarik
70 Bab 70 - Omong Kosong
71 Bab 71 - Bikin Kesal
72 Bab 72 - KDRT
73 Bab 73 - Persiapan
74 Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75 Bab 75 - Agak Aneh
76 Bab 76 - Mulai Persiapan
77 Bab 77 - Foto Prewed
78 Bab 78 - Rencana Robi
79 Bab 79 - Kenangan
80 Bab 80 - Titipan Aura
81 Bab 81 - Masih Berharap
82 Bab 82 - Dipingit
83 Bab 83 - Memaksa
84 Bab 84 - Perkelahian
85 Bab 85 - Melindungi Aura
86 Bab 86 - Cari Kesempatan
87 Bab 87 - Diam-Diam
88 Bab 88 - Melepaskan
89 Bab 89 - Sah
90 Bab 90 - Perawan
91 Bab 91 - Terima Kasih
92 Bab 92 - Menuruti Istri
93 Bab 93 - Rasa Bahagia
94 Bab 94 - Berkunjung
95 Bab 95 - Menghindar
96 Bab 96 - Super Sabar
97 Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98 Promo
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Mendadak Janda
2
Bab 2 - Menurut
3
Bab 3 - Janda Kembang
4
Bab 4 - Alasan Perceraian
5
Bab 5 - Menjalani Hidup
6
Bab 6 - Mengajak Teman
7
Bab 7 - Tunggu Saja
8
Bab 8 - Mirip Bara
9
Bab 9 - Menolak Perjodohan
10
Bab 10 - Ada Syarat
11
Bab 11 - Hari Libur
12
Bab 12 - Kenangan
13
Bab 13 - Coba Saja
14
Bab14 - Wanita Asli
15
Bab 15 - Mulai Penasaran
16
Bab 16 - Ingin Bertemu
17
Bab 17 - Deg Deg Deg
18
Bab 18 - Kamu Cantik
19
Bab 19 - Baper
20
Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21
Bab 21 - Nakal
22
Bab 22 - Status
23
Bab 23 - Mulai Rindu
24
Bab 24 - Mendadak bertemu
25
Bab 25 - Tidak Tahu
26
Bab 26 - Aku Mencintaimu
27
Bab 27 - Demi Aura
28
Bab 28 - Aku Janda
29
Bab 29 - Ketinggalan
30
Bab 30 - Titisan Ultraman
31
Bab 31 - Bertemu Mantan
32
Bab 32 - Mantan Suami
33
Bab 33 - Tidak Peduli Status
34
Bab 34 - Bersamamu
35
Bab 35 - Sudah Berubah
36
Bab 36 - Nasi Goreng
37
Bab 37 - Hari Itu
38
Bab 38 - Tercipta Untukku
39
Bab 39 - Tidak Setuju
40
Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41
Bab 41 - Aku Hamil
42
Bab 42 - Omongan Dusta
43
Bab 43 - Teman Wanita?
44
Bab 44 - Ingin Kembali
45
Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46
Bab 46 - Ingin Tahu
47
Bab 47 - Sikap Bara
48
Bab 48 - Salah Sangka
49
Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50
Bab 50 - Aura Harus Tahu
51
Bab 51 - Seorang Janda
52
Bab 52 - Percaya Padaku
53
Bab 53 - Bara Menyebalkan
54
Bab 54 - Lamaran Ulang
55
Bab 55 - Rencana Evan
56
Bab 56 - Restui Kami
57
Bab 57 - Minta Bantuan
58
Bab 58 - Bertemu Evan
59
Bab 59 - Demi Mama
60
Bab 60 - Perdebatan
61
Bab 61 - Ternyata
62
Bab 62 - Deg Deg Deg
63
Bab 63 - Bukan Masalah
64
Bab 64 - Tetap Yakin
65
Bab 65 - Bucin
66
Bab 66 - Ketakutan Aura
67
Bab 67 - Sehari Bersamamu
68
Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69
Bab 69 - Begitu Menarik
70
Bab 70 - Omong Kosong
71
Bab 71 - Bikin Kesal
72
Bab 72 - KDRT
73
Bab 73 - Persiapan
74
Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75
Bab 75 - Agak Aneh
76
Bab 76 - Mulai Persiapan
77
Bab 77 - Foto Prewed
78
Bab 78 - Rencana Robi
79
Bab 79 - Kenangan
80
Bab 80 - Titipan Aura
81
Bab 81 - Masih Berharap
82
Bab 82 - Dipingit
83
Bab 83 - Memaksa
84
Bab 84 - Perkelahian
85
Bab 85 - Melindungi Aura
86
Bab 86 - Cari Kesempatan
87
Bab 87 - Diam-Diam
88
Bab 88 - Melepaskan
89
Bab 89 - Sah
90
Bab 90 - Perawan
91
Bab 91 - Terima Kasih
92
Bab 92 - Menuruti Istri
93
Bab 93 - Rasa Bahagia
94
Bab 94 - Berkunjung
95
Bab 95 - Menghindar
96
Bab 96 - Super Sabar
97
Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!