Bab 2 - Menurut

''Ayah, Bunda... Apa kabar?" tanya Aura menatap sendu makam kedua orang tuanya. Makam yang saling bersebelahan.

Sudah lama berlalu, Aura kini sudah mulai menerima dan mengikhlaskan semua.

Aura bercerita tentang pernikahan yang berlanjut dengan perceraian. Pernikahan yang super singkat.

''Mungkin Aura bisa mendapat rekor... Yah, Bun. Anak kalian ini sudah menjadi janda.'' Timpalnya kembali sambil tersenyum tipis.

Aura berbicara sendiri di makam itu. Seolah sedang mengobrol dengan kedua orang tuanya. Saat keduanya masih ada, Aura jarang mengobrol dengan mereka. Pulang bekerja, Aura hanya sekedar menyapa dan langsung masuk kamar. Membersihkan diri lalu tidur.

Kini hanya rasa penyesalan saja yang tertinggal. Seharusnya ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama mereka. Seharusnya ia mengobrol sampai larut malam dengan mereka. Seharusnya ia memeluk mereka setiap malam. Seharusnya... seharusnya itu saja yang memenuhi pikiran Aura.

Aura keluar dari area pemakaman umum. Ia merogoh ponsel di dalam tas. Ada panggilan masuk dari Evan.

"Halo, Mas." Jawab Aura mengangkatnya.

"Kamu di mana?" tanya Evan. Ia tidak melihat Aura di apartemennya.

"Aku sedang di luar." Jawabnya.

"Segera pulang! Mama ingin bertemu denganmu dia-"

"Ya!" Sela Aura menjawab dan mengakhiri panggilan tersebut.

Tak lama, Aura masuk ke apartemen. Ia melihat Evan yang sedang menonton tv.

"Kamu dari mana?" tanya pria itu saat melihat Aura.

"Aku akan ganti pakaian." Ucap Aura tidak menjawab pertanyaan pria itu dan berjalan masuk ke kamarnya.

Evan mendengus melihat Aura masuk ke kamar tanpa menjawab pertanyaannya.

Dalam perjalanan, Evan mengemudikan mobil cukup kencang menuju rumah kedua orang tuanya.

"Aku akan pindah dari apartemen Mas Evan." Ucap Aura memberitahu. Ia akan mulai menata hidupnya kembali.

"Tinggallah di sana untuk sementara. Aku tidak mau papa dan mama nanti curiga." Ucap Evan yang masih mencari aman.

"Mereka tidak akan curiga. Kapan Mas mengajakku untuk menemui mereka, aku akan datang." Ucap Aura kembali. Ia juga merasa tidak enak hati, jika secepat ini mengatakan tentang perceraian pada orang tua Evan.

"Kamu tetap di apartemenku saja. Aku akan mencukupi kebutuhanmu untuk sementara, sampai aku mengatakannya pada papa dan mama!" Evan menekankan perkataannya. Ia tidak bisa membiarkan Aura tinggal sendirian di luar. Jika terjadi sesuatu pada wanita itu, papa dan mama akan memarahinya. Karena kedua orang tuanya tahu, mereka masih terikat pernikahan. Tapi saat nanti setelah mengatakan perceraian itu, Evan tidak akan perlu peduli lagi pada Aura.

"Tapi, Mas. Aku-"

"Jangan membantah! Turuti saja aku!!!" Evan menaikkan nada suaranya. Ia tidak suka ditolak.

Aura jadi terpaksa mengangguk. Ia tidak mau berdebat.

Mobil telah sampai di depan sebuah rumah. Keduanya keluar dan disambut oleh mama Ros.

"Selamat datang menantu Mama..." ucap Mama Ros dengan bahagia. Ia senang sekali, kembali melihat Aura. Sangking senangnya, ia pun memeluknya.

Aura senang dengan perlakuan Mama yang sangat baik dan menerima dirinya. Menganggapnya menantunya, padahal kenyataannya.

"Aura... Apa kabar menantu Papa?" gantian kini Papa Rendi yang memeluk Aura. "Evan baikkan sama kamu?" tanya Papa sambil melirik sang putra.

"Mas Evan baik, Pa." Jawab Aura. Ia sebenarnya bingung, Evan baik atau tidak ya? Diceraikan termasuk baik atau tidak?

Mama Ros membawa Aura masuk. Ia rindu ingin mengobrol dengan putrinya yang ketemu besar. Setelah puas mengobrol mereka pun makan bersama.

"Kalian menginap saja ya." Ucap Mama. Masih ingin mengobrol dengan Aura. Berharap keduanya akan tinggal lebih lama lagi, bila perlu pindah saja. Tinggal bersama mereka.

Aura melihat ke arah Evan. Ia hanya menuruti pria itu saja maunya bagaimana.

"Maaf, Ma. Kami pulang saja." Tolak Evan segera. Jika mereka menginap, mereka akan satu kamar. Beberapa hari ini saja, ia menginap di luar dan membiarkan Aura tinggal sendirian di apartemennya.

"Malam ini saja!" Mohon Mama melihat Evan dan Aura bergantian.

Evan menggelengkan kepala. "Tidak bisa, Ma. Kami masih ingin berduaan saja."

Evan sengaja mengatakan seperti itu agar mama mengerti. Mereka masih pengantin baru jadi wajar sajalah.

Aura melihat ke arah Evan. Melihatnya dengan tatapan aneh lalu tersenyum tipis sekali. Pria itu bisa beralasan begitu.

"Baiklah. Segera berikan Mama... Cucu yang lucu." Ucap Mama makin bahagia. Hubungan keduanya mulai ada kemajuan.

Cinta bisa hadir seiring berjalannya waktu. Begitulah pemikiran sang mama.

"Baik, Ma." Jawab Evan segera mengangguk patuh.

Aura hanya menundukkan kepala, bukan karena malu dengan pembahasan tersebut. Tapi merasa tidak enak hati, karena telah berbohong. Mama tidak tahu apa-apa, akan sangat berdosa membohonginya.

Setelah selesai makan dan mengobrol sebentar, Evan pun pamit dan membawa Aura pulang.

Pria itu hanya mengantarnya sampai parkiran apartemen.

"Hati-hati." Ucap Evan begitu Aura akan turun dari mobilnya. Ia harus memastikan keamanan wanita itu sebelum mengatakan kenyataan pada kedua orang tuanya.

"Iya." Jawab Aura lalu berjalan masuk.

Setelah beberapa langkah, Aura membalikkan badan dan melihat mobil Evan sudah melaju pergi.

\=\=\=\=\=\=

Evan kini sedang berada di sebuah apartemen temannya. Menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Baru menikah, kenapa wajahmu suntuk begitu?" tanya Robi sambil membawa gelas berisi minuman.

"Aku sudah bercerai."

"Apa?" tanya Robi memastikan. Temannya baru saja menikah, masa sudah bercerai saja. Secepat itu.

Evan pun menceritakan semuanya. Ia terpaksa karena tuntutan kedua orang tuanya. Dan kerena sudah menuruti, makanya ia langsung menceraikan.

"Astaga, Van! Setidaknya dijalani dulu, kau juga sedang sendiri." Ucap Robi menyayangkan keputusan temannya itu.

"Tidak bisa, Bi!" Evan menggeleng. Ia tidak bisa membuka hati. Dari awal ia memang tidak ingin menikahi Aura, tapi tetap dipaksa juga.

Ting... Tong...

Robi pun berjalan membuka pintu saat mendengar bel. "Hei... Kapan kau pulang?"

Tamu tersebut masuk saja dan bergabung di ruang tamu. Ia bahkan langsung menenggak minuman yang ada di atas meja.

"Van, selamat atas pernikahanmu. Maaf aku tidak bisa datang." Ucap pria itu memberi selamat sekaligus meminta maaf.

Evan hanya tersenyum tipis saja. Temannya memberi selamat, ia saja sudah bercerai.

"Hei Bara, Evan sudah menceraikan istrinya." Robi pun memberitahu.

"Bercerai? Bukankah baru menikah?" Bara jadi bingung sendiri.

Evan menjawab dengan hembusan nafas yang terdengar kasar. Seolah ada beban berat yang dipikulnya.

"Pernikahan karena perjodohan tidak bertahan lama." Robi yang menjawab dan menceritakan pada Bara.

Bara pun mengangguk mengerti. Perasaan memang tidak bisa dipaksa.

"Oh iya, Bar. Gimana rencanamu? Berhasil?" tanya Evan. Ia kini mengalihkan topik dari pembahasan dirinya.

Bara malah menarik nafasnya yang terasa berat. Ia menggelengkan kepala. "Sudahlah tidak perlu dibahas lagi. Biarkan saja!"

Evan dan Robi saling melihat. Sepertinya rencana Bara gagal total. Padahal Bara sudah mengejarnya sampai keluar negeri.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Bintang 1016

Bintang 1016

baru mampir kak...ternyata menarik

2024-03-28

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝑬𝒗𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒏𝒚𝒆𝒔𝒆𝒍 𝒍𝒉𝒐

2024-03-19

0

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

siapa yg d kejar bara smpe jauh gitu ? jngan2 cewek yg bara suka

2024-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendadak Janda
2 Bab 2 - Menurut
3 Bab 3 - Janda Kembang
4 Bab 4 - Alasan Perceraian
5 Bab 5 - Menjalani Hidup
6 Bab 6 - Mengajak Teman
7 Bab 7 - Tunggu Saja
8 Bab 8 - Mirip Bara
9 Bab 9 - Menolak Perjodohan
10 Bab 10 - Ada Syarat
11 Bab 11 - Hari Libur
12 Bab 12 - Kenangan
13 Bab 13 - Coba Saja
14 Bab14 - Wanita Asli
15 Bab 15 - Mulai Penasaran
16 Bab 16 - Ingin Bertemu
17 Bab 17 - Deg Deg Deg
18 Bab 18 - Kamu Cantik
19 Bab 19 - Baper
20 Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21 Bab 21 - Nakal
22 Bab 22 - Status
23 Bab 23 - Mulai Rindu
24 Bab 24 - Mendadak bertemu
25 Bab 25 - Tidak Tahu
26 Bab 26 - Aku Mencintaimu
27 Bab 27 - Demi Aura
28 Bab 28 - Aku Janda
29 Bab 29 - Ketinggalan
30 Bab 30 - Titisan Ultraman
31 Bab 31 - Bertemu Mantan
32 Bab 32 - Mantan Suami
33 Bab 33 - Tidak Peduli Status
34 Bab 34 - Bersamamu
35 Bab 35 - Sudah Berubah
36 Bab 36 - Nasi Goreng
37 Bab 37 - Hari Itu
38 Bab 38 - Tercipta Untukku
39 Bab 39 - Tidak Setuju
40 Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41 Bab 41 - Aku Hamil
42 Bab 42 - Omongan Dusta
43 Bab 43 - Teman Wanita?
44 Bab 44 - Ingin Kembali
45 Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46 Bab 46 - Ingin Tahu
47 Bab 47 - Sikap Bara
48 Bab 48 - Salah Sangka
49 Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50 Bab 50 - Aura Harus Tahu
51 Bab 51 - Seorang Janda
52 Bab 52 - Percaya Padaku
53 Bab 53 - Bara Menyebalkan
54 Bab 54 - Lamaran Ulang
55 Bab 55 - Rencana Evan
56 Bab 56 - Restui Kami
57 Bab 57 - Minta Bantuan
58 Bab 58 - Bertemu Evan
59 Bab 59 - Demi Mama
60 Bab 60 - Perdebatan
61 Bab 61 - Ternyata
62 Bab 62 - Deg Deg Deg
63 Bab 63 - Bukan Masalah
64 Bab 64 - Tetap Yakin
65 Bab 65 - Bucin
66 Bab 66 - Ketakutan Aura
67 Bab 67 - Sehari Bersamamu
68 Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69 Bab 69 - Begitu Menarik
70 Bab 70 - Omong Kosong
71 Bab 71 - Bikin Kesal
72 Bab 72 - KDRT
73 Bab 73 - Persiapan
74 Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75 Bab 75 - Agak Aneh
76 Bab 76 - Mulai Persiapan
77 Bab 77 - Foto Prewed
78 Bab 78 - Rencana Robi
79 Bab 79 - Kenangan
80 Bab 80 - Titipan Aura
81 Bab 81 - Masih Berharap
82 Bab 82 - Dipingit
83 Bab 83 - Memaksa
84 Bab 84 - Perkelahian
85 Bab 85 - Melindungi Aura
86 Bab 86 - Cari Kesempatan
87 Bab 87 - Diam-Diam
88 Bab 88 - Melepaskan
89 Bab 89 - Sah
90 Bab 90 - Perawan
91 Bab 91 - Terima Kasih
92 Bab 92 - Menuruti Istri
93 Bab 93 - Rasa Bahagia
94 Bab 94 - Berkunjung
95 Bab 95 - Menghindar
96 Bab 96 - Super Sabar
97 Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98 Promo
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Mendadak Janda
2
Bab 2 - Menurut
3
Bab 3 - Janda Kembang
4
Bab 4 - Alasan Perceraian
5
Bab 5 - Menjalani Hidup
6
Bab 6 - Mengajak Teman
7
Bab 7 - Tunggu Saja
8
Bab 8 - Mirip Bara
9
Bab 9 - Menolak Perjodohan
10
Bab 10 - Ada Syarat
11
Bab 11 - Hari Libur
12
Bab 12 - Kenangan
13
Bab 13 - Coba Saja
14
Bab14 - Wanita Asli
15
Bab 15 - Mulai Penasaran
16
Bab 16 - Ingin Bertemu
17
Bab 17 - Deg Deg Deg
18
Bab 18 - Kamu Cantik
19
Bab 19 - Baper
20
Bab 20 - Galau Tidak Jelas
21
Bab 21 - Nakal
22
Bab 22 - Status
23
Bab 23 - Mulai Rindu
24
Bab 24 - Mendadak bertemu
25
Bab 25 - Tidak Tahu
26
Bab 26 - Aku Mencintaimu
27
Bab 27 - Demi Aura
28
Bab 28 - Aku Janda
29
Bab 29 - Ketinggalan
30
Bab 30 - Titisan Ultraman
31
Bab 31 - Bertemu Mantan
32
Bab 32 - Mantan Suami
33
Bab 33 - Tidak Peduli Status
34
Bab 34 - Bersamamu
35
Bab 35 - Sudah Berubah
36
Bab 36 - Nasi Goreng
37
Bab 37 - Hari Itu
38
Bab 38 - Tercipta Untukku
39
Bab 39 - Tidak Setuju
40
Bab 40 - Ayo Kita Menikah!
41
Bab 41 - Aku Hamil
42
Bab 42 - Omongan Dusta
43
Bab 43 - Teman Wanita?
44
Bab 44 - Ingin Kembali
45
Bab 45 - Sangat Menggemaskan
46
Bab 46 - Ingin Tahu
47
Bab 47 - Sikap Bara
48
Bab 48 - Salah Sangka
49
Bab 49 - Tidak Habis Pikir
50
Bab 50 - Aura Harus Tahu
51
Bab 51 - Seorang Janda
52
Bab 52 - Percaya Padaku
53
Bab 53 - Bara Menyebalkan
54
Bab 54 - Lamaran Ulang
55
Bab 55 - Rencana Evan
56
Bab 56 - Restui Kami
57
Bab 57 - Minta Bantuan
58
Bab 58 - Bertemu Evan
59
Bab 59 - Demi Mama
60
Bab 60 - Perdebatan
61
Bab 61 - Ternyata
62
Bab 62 - Deg Deg Deg
63
Bab 63 - Bukan Masalah
64
Bab 64 - Tetap Yakin
65
Bab 65 - Bucin
66
Bab 66 - Ketakutan Aura
67
Bab 67 - Sehari Bersamamu
68
Bab 68 - Pertemuan ke Dua
69
Bab 69 - Begitu Menarik
70
Bab 70 - Omong Kosong
71
Bab 71 - Bikin Kesal
72
Bab 72 - KDRT
73
Bab 73 - Persiapan
74
Bab 74 - Pertemuan Keluarga
75
Bab 75 - Agak Aneh
76
Bab 76 - Mulai Persiapan
77
Bab 77 - Foto Prewed
78
Bab 78 - Rencana Robi
79
Bab 79 - Kenangan
80
Bab 80 - Titipan Aura
81
Bab 81 - Masih Berharap
82
Bab 82 - Dipingit
83
Bab 83 - Memaksa
84
Bab 84 - Perkelahian
85
Bab 85 - Melindungi Aura
86
Bab 86 - Cari Kesempatan
87
Bab 87 - Diam-Diam
88
Bab 88 - Melepaskan
89
Bab 89 - Sah
90
Bab 90 - Perawan
91
Bab 91 - Terima Kasih
92
Bab 92 - Menuruti Istri
93
Bab 93 - Rasa Bahagia
94
Bab 94 - Berkunjung
95
Bab 95 - Menghindar
96
Bab 96 - Super Sabar
97
Bab 97 - Bonchap - 7 Bulan
98
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!