Kematian jeni yang di duga-duga keracunan, sangat menghebohkan seluruh masyarakat di kota B. Apalagi semua orang di kota itu jelas tahu siapa jeni, karena jeni adalah putri satu-satunya keluarga orang kaya di kota B.
Tapi setelah para anggota kepolisian mendatangi kediaman keluarga jeni dengan membawah surat izin penangkapan di duganya pelaku utamanya adalah ibu tiri jeni. Keluarga jeni malah melaporkan balik pihak kepolisian kota B dengan alasan bahwa pihak kepolisian menuduhkan hal yang tidak benar, sehingga pihak kepolisian saat ini malah mendapatkan masalah karena keluarga jeni.
Sedangkan nayla dan oliv, sekarang mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju salah satu hutan kecil yang memang sering di jadikan tempat camping oleh masyarakat. Karena disana keluarga jordan akan melakukan camping tersebut.
" Gimana kelanjutan kasus jeni ? Apa para polisi itu berhasil menangkap ibu tirinya ( ibu tiri jeni ) ? ". Tanya oliv pada nayla, di sela dia fokus mengemudikan mobilnya.
" Ada perlawanan dari keluarganya, mereka malah melaporkan balik pihak kepolisian dengan alasan penuduhan dan pencemaran nama baik ". Jawab nayla dengan wajah datarnya.
" Cih ". Oliv berdecih setelah mendengarkan penjelasan nayla.
" Udah salah gk mau ngaku, malah nuduh balik pihak kepolisian, dasar keluarga gila ". Umpat oliv sangat kesal.
" Trus kapan mayat jeni dikuburkan ? ". Tanya oliv lagi.
" Besok. Mereka beragama kristen, jadi bisa lebih lama kuburnya ". Jawab nayla.
Oliv menganggukkan kepalanya mengerti. "besok datang gk ke pemakamannya ? ". Tanya oliv lagi.
" boleh, tergantung kita pulangnya jam berapa dari tempat camping ". Jawab nayla.
" Palingan kita balik sekitar jam 8 pagi besok, karna katanya angga dan tuan lerry ada meeting penting besok jam 10 pagi ". Ucap oliv dan di balas anggukkan mengerti dari nayla.
*******
Akhirnya sekitar 1 jam perjalanan menuju hutan tempat camping, kini mobil oliv telah berhenti di tempat biasa mobil di parkirkan di hutan itu, disana juga sudah ada 3 mobil milik angga dan keluarga jordan yang telah terparkir rapih.
Tok Tok Tok.
Sreeeetttt..
Oliv langsung menurunkan kaca mobilnya karna angga barusan mengetuk kaca mobilnya. Ternyata angga sudah menunggu kedatangan oliv dan nayla di tempat parkir tersebut.
" Ayo turun ". Ucap angga dengan wajah datarnya.
Oliv dan nayla langsung keluar dari mobil, tak lupa juga mereka mengambil barang-barang mereka yang ada di bagasi mobil untuk di pakai semalaman ini.
Setelah selesai, angga langsung mengarahkan oliv dan nayla menuju tempat camping yang cukup dekat dengan tempat parkir tersebut.
Ketika mereka bertiga tiba di tempat camping, oliv langsung menarik lengan angga, karena dia malu untuk pertama kalinya bertemu dengan keluarga jordan yang sangat di segani oleh seluruh masyarakat indonesia.
" Jangan jauh-jauh ". Bisik oliv pada angga.
Angga menganggukkan kepalanya, akhirnya mereka sekarang telah berhadapan dengan keluarga jordan yang sedang bakar-bakar ikan dan daging di tengah-tengah tenda yang telah melingkar di tempat itu.
" Ehh, kalian sudah datang ". Ucap seorang wanita yang sudah tak muda lagi, tapi wajahnya terlihat awet muda, menyambut kedatangan nayla dan oliv.
Pandangan seluruh keluarga jordan yang lainnya langsung tertuju pada nayla dan oliv, terutama lerry yang sedari tadi fokus dengan ponselnya, kini terahlikan akan kedatangan kedua gadis yang menurutnya sangat aneh.
Ternyata yang ikutan camping malam ini ada kedua orang tua lerry, adik perempuan lerry dan juga lerry sendiri, serta angga. Ternyata hanya keluarga inti lerry saja yang hadir camping malam ini.
" Om tante, kenalin ini tunanganku dan ini sahabatnya ". Ucap angga memperkenalkan oliv dan nayla pada keluarga jordan.
" Ahh ya, duduk dulu gapapa, kan kalian baru nyampe, pasti lelah dalam perjalanan ".
Ternyata bundanya lerry sangat humble dan ramah, oliv sampai spechless karena dia kira keluarga jordan tidak akan seramah ini menyambut kedatangannya dan nayla.
Angga pergi membawah barang-barang oliv dan nayla ke tenda yang telah di siapkan khusus untuk mereka berdua, sedangkan nayla dan oliv langsung duduk di kursi kosong yang ada di sekitar meja makan yang ada di samping tempat bakaran daging.
Nayla terlihat biasa saja, dia sedari tadi hanya menunjukkan wajah datarnya saja dalam diamnya. Dan tak berselang lama, angga pun kembali dan bergabung bersama mereka.
" Oh ya, siapa nama kalian kalo boleh tante tau ? ". Tanya Mayang ibunda lerry dengan senyuman hangatnya.
" Saya olivia herman, tante bisa panggil saya oliv saja ". Ucap oliv memperkenalkan dirinya dengan sopan.
" Dan ini sahabat saya, namanya nayla ". Sambung oliv memperkenalkan nayla juga, sedangkan nayla hanya menunjukkan senyuman tipis menyapa keluarga jordan, walaupun sebenarnya dia gk canggung-canggung amat.
" Ahhh.. Oliv dan nayla, nama yang bagus ". Puji mayang.
Lerry sedari kedatangan nayla dan oliv hanya diam saja, tapi pandangannya tidak lepas dari sosok nayla yang juga sedari tadi diam saja, sehingga adik perempuan lerry, yakni Indah ternyata peka dengan pandangan kakanya pada wanita di depannya.
" Sepertinya kaka tertarik sama gadis ini ". Batin indah yang juga ikutan fokus menatap nayla dengan tatapan datarnya.
Tidak mungkin nayla tidak peka dengan tatapan kedua kaka beradik di depannya, tentu saja dia peka, hanya saja dia malas menanggapinya.
Drettt.. Dretttt.. Dreettt...
Ponsel milik ayahnya lerry tiba-tiba bergetar di atas meja makan di depan mereka semua.
" Siapa ? ". Tanya mayang pada Rexi ayahnya lerry dengan tatapan penuh selidik.
Rexi mengangkat kedua bahunya mengatakan tidak tahu, karena dia saja belum melihat siapa yang menelfonnya, sehingga akhirnya rexi mengambil ponselnya dan melihayt siapa yang menghubunginya.
" Tuan dimas ". Gumam rexi seraya menautkan kedua alisnya penasaran.
Deg.
Nayla langsung mengarahkan pandangannya pada ayahnya lerry setelah dia mendengarkan nama yang si penelfon yang menghubungi ayahnya lerry.
Rexi pun menjawab panggilan tersebut, karena dia penasaran kenapa si penelfon menghubunginya saat ini.
" Halo, ada apa tuan dimas ? ". Tanya rexi langsung pada intinya ketika panggilan telah terhubung.
"........"
Entah apa yang di katakan oleh si penelfon, tiba-tiba wajah rexi langsung berubah datar seraya menatap lerry dengan tatapan dingin yang sulit di artikan.
Oliv langsung menatap nayla dengan tatapan khawatir, karena dia sudah bisa menebak siapa yang menghubungi tuan rexi, dan siapa lagi tebakannya kalau bukan ayah nayla, yakni tuan dimas yang pasti ingin melaporkan kejadian waktu di mall kemarin.
" Ya, saya akan memberikan peringatan pada putra saya agar dia tidak melakukan hal yang sama pada putri anda untuk dikemudian hari ".
Setelah rexi mengatakan itu, panggilan tersebut langsung berakhir. Rexi meletakkan kembali ponselnya di atas meja, kemudian dia menatap lerry dengan tatapan dingin.
" Kenapa tuan dimas menghubungimu ? ". Tanya mayang penasaran.
Sedangkan lerry terlihat biasa saja, karna dia berpikir dia tidak melakukan kesalahan apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments