Perlahan nayla mulai berjalan mendekati gadis bernama jeni tersebut. Jeni juga dengan perlahan mulai mundur ke belakang mencoba menjauhi nayla.
Langkah kaki nayla pun langsung berhenti, dia tahu gadis di depannya sangat merasa ketakutan.
" Jangan mendekat ! Aku akan teriak jika kalian selangkah saja mendekatiku ! ". Jeni mengancam nayla dan oliv dengan tubuh yang bergetar ketakutan.
" Aku tidak akan membawah kamu pada keluargamu, tapi percayalah padaku, aku tahu apa yang sedang kamu alami saat ini ". Ucap nayla dengan nada lembutnya mencoba meyakinkan jeni.
Mata oliv membulat sempurna mendengarkan suara nayla yang untuk pertama kalinya sangat lembut di tunjukkan terhadap seseorang. Bahkan selama bertahun-tahun oliv menjadi sahabat nayla, nayla sama sekali tidak pernah bersikap lembut padanya.
" Gk, kalian pasti bohong ! Kalian pasti sedang membujukku agar ikut dengan kalian kan, jujur saja ! ".
Jeni tetap bersikeras dengan pemikirannya yang memikirkan kalau nayla dan oliv adalah orang jahat atau orang suruhan orang tuannya yang akan membawahnya dengan paksa pulang ke rumah keluarganya.
" Apa keluargamu telah melakukan siksaan fisik padamu selama tinggal bersama keluargamu ? ".
Tanpa tak terduga, nayla malah bertanya hal seperti itu pada jeni, membuat jeni terkejut dan terdiam. Sedangkan oliv langsung mengerti kenapa nayla bertanya seperti itu, karena dia sudah mengenal nayla dengan baik, sehingga tindakan apapun yang mereka berdua lakukan, pasti masing-masing mereka sudah saling peka.
" Ba-bagaimana kamu bi-bisa tahu soal itu ? ". Tanya jeni dengan polosnya langsung menyatakan kalau pertanyaan yang nayla lontarkan jawabannya sudah pasti iya.
Nayla tersenyum tipis setelah mendengarkan jawaban jeni yang sudah sesuai dengan dugaannya, kemudian dengan perlahan nayla malah membuka topengnya, sehingga jeni bisa melihat dengan jelas wajah cantik nayla dan oliv juga ikutan membuka topengnya.
" Aku akan membantumu jika kamu ingin bekerja sama denganku ".
" Kamu hanya cukup masuk kedalam mobil kami dan kita akan membahas masalah ini di dalam mobil, bukan di sini, karna pasti akan ada yang mendengarkan pembicaraan kita jika kita di sini ". Bujuk nayla jujur.
" Percayalah pada kami, kami tidak akan membawah mu ke rumah keluargamu, kami janji, kami hanya mengajakmu berbicara di dalam mobil saja agar lebih aman dan nyaman ". Sambung oliv meyakinkan jeni.
Entah kenapa jeni malah langsung menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan nayla dan oliv. Akhirnya mereka bertiga langsung masuk kedalam mobil, walaupun jeni masih terlihat sangat waspada pada nayla dan oliv.
Kini mereka sudah di dalam mobil, nayla duduk di kursi pengemudi dan jeni duduk di kursi samping pengemudi, sedangkan oliv duduk di kusi belakang.
" Bisakah kamu jelaskan, kenapa kamu tidak ingin kembali ke rumah mu ? ". Tanya nayla.
Mungkin karena sudah terlalu berat beban yang di pikul oleh jeni, sesuai dugaan nayla lagi, kini jeni langsung menangis seiring dia menjelaskan apa alasannya tidak ingin kembali ke rumah keluarganya.
Jeni menjelaskan bahwa sedari kecil dia selalu di siksa oleh ibu tirinya sampai terakhir kali dia di siksa sebulan yang lalu, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk kabur dari rumah dan sekarang dia tinggal di rumah sahabatnya.
Dan alasan keluarga jeni tidak bisa membawah kembali jeni pulang kerumah, karna orang tua sahabat jeni adalah seorang aparat kepolisian, jadi keluarganya takut jika perbuatan mereka di ketahui keluarga sahabat jeni, yang nantinya bisa membahayakan mereka. Jadi mereka memilih memakai jasa black white untuk membawah jeni kembali pulang, agar keluarga jeni bisa beralasan kalau jeni sendiri yang pulang tanpa di paksa, jika nayla dan oliv berhasil membawah jeni diam-diam kembali ke rumah keluarga jeni.
" Pantesan aja nayla peka dengan sikap gadis ini, ternyata kehidupan mereka hanya beda tipis alur cerita kehidupan mereka ". Batin oliv bisa merasakan betapa beratnya hidup yang di alami nayla dan jeni, yang sama-sama pernah mengalami siksaan dari ibu tiri mereka.
" Aku tahu apa yang sedang kamu rasakan, dan aku sangat tahu betul betapa beratnya kehidupan yang kamu alami saat ini. Tapi kamu juga harus tahu, setiap masalah pasti akan ada solusinya, aku yakin kamu pasti bisa melewati masa sulitmu dan bangkit secara perlahan ". Ucap nayla dengan kata-kata yang sangat bijak.
" Karna gue juga pernah ngerasain apa sedang Lo alami saat ini, jadi gue tahu seberat apa beban yang sedang Lo pikul ". Sambung nayla dalam hatinya.
" Hikss... Tapi kenapa harus aku ? Kenapa aku harus mengalami semua ini ? Hikss.. Ini sangat menyakitkan ". Ucap jeni dengan tangisan yang memilukan, mencurahkan semua unek-uneknya.
Dari arah belakang, tiba-tiba oliv meraih tangan jeni dan dia mencoba menenangkan jeni. Sedangkan nayla hanya menatap jeni dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Apa kamu ingin membalas perbuatan ibu tirimu ? ".
Deg.
Jeni tercengang mendengarkan pertanyaan nayla yang sangat tidak terduga.
" Kenapa kaka bertanya seperti itu ? ". Tanya jeni seraya mengusap air matanya dengan perasaan yang mulai tenang atas bantuan dari oliv.
" Aku hanya ingin memastikan saja jika kamu memiliki dendam pada ibu tirimu. Jika kamu ingin membalasnya, kita akan membantumu ". Jawab nayla terlihat serius.
" Mungkin aku sempat berpikiran untuk membalas pembuatan ibu tiriku, tapi seiring berjalannya waktu, aku memutuskan untuk tidak membalas perbuatannya ". Jelas jeni sengaja menjeda penjelasannya.
" Karna jika aku membalas perbuatannya, maka aku yang akan mendapatkan hukuman di akhirat nanti. Aku yakin karma itu nyata dan aku yakin tuhan tidak pernah tutup mata, jadi biarlah tuhan yang membalas perbuatannya, bukan aku ". Sambung jeni sangat bijak di usianya yang bahkan baru menginjak 16 tahun.
Nayla dan oliv langsung tersenyum bangga setelah mendengarkan jawaban jeni yang terkesan dewasa sebelum waktunya. Karena niat sebenarnya nayla mengajukan pertanyaan tadi, hanya untuk mengetes saja dan ingin mendengarkan jawaban jeni dan nayla benar-benar bangga bisa bertemu dengan orang yang sepemikiran dengannya.
" Tentu saja apa yang kamu katakan itu semuanya benar. Dewasa memang tidak berpatokan soal usia, tapi bagaimana cara orang berpikir positif dalam sebuah masalah dan bisa mengatasinya dengan kepala dingin tanpa amarah ". Jelas oliv dengan senyuman manis menatap jeni.
" Aku hanya ingin memberitahukan satu hal padamu ". Ucap nayla pada jeni.
" Hidup memang terkesan sangat jahat dan kejam dalam memperlakukan kita, tapi nyatanya kita harus tetap menjalaninya walaupun kita terus-terusan mengeluh ".
" Aku yakin kamu gadis yang kuat, kamu pasti bisa melewati semua ini dan kamu juga bisa meminta bantuan kami, jika nanti kamu benar-benar kesulitan menghadapi keluargamu, ingatlah bahwa kami akan selalu ada untuk membantumu dan tetaplah berpikiran positif dalam setiap masalah yang menghampirimu ". Sambung nayla sangat-sangat bijak.
Jeni menganggukkan kepalanya seraya tersenyum manis, dan akhirnya mereka selesai membahas masalah ini.
Kini jeni telah kembali masuk kedalam rumah sahabatnya setelah mengambil makanan yang dia pesan dari ojol yang di pesan. Sedangkan nayla dan oliv telah kembali ke kota J.
Nayla dan jeni juga sudah saling tukar nomor ponsel agar bisa mengantisipasi masalah apapun kedepannya, dan terakhir, nayla dan oliv telah mentransfer kembali uang orderan jasa mereka pada keluarga jeni, karena mereka telah membatalkan kerja sama mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments