2 jam telah berlalu setelah nayla dan oliv tiba di amerika. Tidak ingin membuang waktu berharga mereka, sekarang mereka berdua sedang dalam proses pencarian pelaku dengan menggunakan cara khas mereka berdua yang selalu mereka pakai dalam menangani kasus-kasus seperti ini.
" Gue lagi di tkp, tapi disini gk ada orang sama sekali nay. Bahkan gk ada satu pun pihak kepolisian yang berjaga ". Ucap oliv melaporkan situasi di rumah tkp pada nayla yang sekarang sedang dalam perjalanan menuju ke suatu tempat dan tidak sedang bersama oliv, karena mereka sedang melakukan tugas mereka masing-masing.
" Masuk aja, cari semua barang bukti yang mungkin ketinggalan atau gk di temuin pihak kepolisian selama penyelidikan tkp ". Jawab nayla dengan santainya.
" Trus gimana dong kalau gue keciduk di dalam sana ? Mereka bisa curiga ". Tanya oliv ingin menghindari kejadian yang sempat terjadi dan identitasnya hampir ketahuan oleh orang lain.
" Gk bakalan liv, gue udah bilang ke kepala kepolisian pusat negara ini untuk ngebiarin Lo melakukan penyelidikan sendiri, jadi memang sengaja rumah tkp nya gk lagi di jaga sama pihak kepolisian ". Ucap nayla memutar bola matanya dengan malas.
" Gimana kalau mereka sengaja pasang cctv buat cari tahu identitas gue sebenarnya ? Jangan bikin gue pusing lah nay ". Keluh oliv.
" Dih ribet amat sih lu liv, masuk aja dan lakuin tugas Lo. Mereka udah janji gk aneh-aneh, karna gue udah ancam mereka ". Ucap nayla sedikit kesal.
" Cih, ya udah, bye ".
" Cih ".
Nayla langsung berdecih karna oliv langsung mengakhiri panggilan itu dengan sepihak. Tapi kekesalannya hanya berlangsung sebentar saja , karena sekarang nayla baru saja tiba di tempat tujuannya.
Dan ternyata, nayla datang mengunjungi sebuah vila yang bisa di bilang gk mewah tapi terlihat sangat asthetic.
Nayla langsung keluar dari mobilnya dan langsung berjalan masuk kedalam vila tersebut yang memang kosong tidak ada satu pun orang di dalam sana.
Ceklek.
Dengan santainya nayla masuk dan berjalan menuju salah satu ruangan di lantai 1 vila tersebut dan memasuki ruangan itu.
Siapa yang tahu, ternyata nayla dan oliv memiliki 1 vila di setiap negara maupun kota yang ada di seluruh dunia yang selalu menjadi tempat menginap selama menangani kasus-kasus yang memang banyak klien yang berasal dari negara luar indonesia.
Ternyata vila itu adalah milik nayla dan oliv. Sekarang nayla telah memasuki ruangan yang di penuhi layar monitor dan juga beberapa komputer di dalamnya.
Dengan segera nayla menyalakan itu semua dan muncul lah seluruh rekaman cctv saat ini yang menunjukkan semua situasi di kota ini.
Langsung lah nayla melakukan tugasnya saat ini, dia juga langsung menghubungi oliv kembali.
" Hmm ". Jawab oliv dengan deheman saja, ketika panggilan di antara mereka telah terhubung.
" Coba Lo lihat ke jendela sebelah kanan Lo sekarang juga ". Ucap nayla terdengar sangat serius, ternyata nayla sedang mengamati situasi di sekitar rumah tkp dan juga sedang mengawasi pergerakan oliv.
Tanpa menunggu lama, oliv langsung melakukan apa yang di suruh oleh nayla. Dengan perlahan, oliv pun berjalan mendekati jendela sebelah kanan di dalam ruangan yang dia masuki di rumah tkp tersebut.
" Kenapa ? Gk ada apa-apa kok disini ". Ucap oliv kebingungan setelah dia melihat tidak ada yang mencurigakan dari situasi di luar jendela tersebut.
Deg.
Nayla melototkan matanya ketika dia melihat sebuah benda yang baru saja di keluarkan oleh seseorang yang ternyata sedang mengintai rumah tkp tersebut.
" MUNDUR LIV ". Pekik nayla dengan cepat menyuruh oliv untuk mundur dan menjauh dari area jendela tersebut.
Dengan spontan, oliv yang kaget, langsung mundur beberapa langkah kebelakang setelah mendengarkan pekikan nayla.
" Apaan sih nay, bikin jantung gue hampir copot aja lu ". Kesal oliv.
" Gk usah banyak bacot anyingg. Mendingan sekarang Lo cari tempat sembunyi yang aman di dalam ruangan yang Lo masukin saat ini, ada orang yang mencurigakan sedang menuju ke rumah itu, dia bawah senjata api ". Jelas nayla sangat serius.
Deg.
Oliv akhirnya mengerti maksud dan tujuan nayla tadi menyuruh oliv menjauh dari area jendela.
" Gue gk takut nay, Sekalipun pembunuh berdarah dingin yang masuk dan incer gue, gue bisa lawan, njirrr ". Ucap oliv dengan percaya dirinya.
" Cih ". Nayla langsung berdecih.
" Iya nyet, gue juga tahu kemampuan Lo, tapi ini belum waktunya Lo nunjukin kemampuan Lo, anjir ! ". Ucap nayla dengan malas.
" Haha, gue becanda doang nyet. Ya udah, gue cari tempat sembunyi dulu, sebelum orang itu masuk dan ciduk gue ". Balas oliv tertawa puas, karena sudah kebiasaan oliv suka sekali membuat nayla kesal.
Nayla hanya bisa geleng-geleng kepala mendengarkan jawaban sahabat bobrok satu-satunya yang dia miliki.
Akhirnya oliv memilih untuk bersebunyi di salah satu lemari di dalam ruangan itu, yang memiliki kemungkinan 30% di ketahui oleh orang yang katanya sedang menuju ke tkp tersebut, walaupun sebenarnya oliv memang terlatih dan tidak pernah takut untuk melawan penjahat manapun di dunia ini.
Nayla terus mengawasi ruangan yang di masuki oliv dan terus mengawasi pergerakan orang misterius yang memakai jaket hitan dan masker, jadi tidak kelihatan wajahnya.
" Dia udah masuk kedalam rumah itu, dia lewat pintu samping liv, matikan saja ponsel lu sekarang dan berhati-hatilah ". Ucap nayla dalam panggilan yang masih terhubung dengan oliv.
" Hmm ".
Seketika itu juga panggilan telah berakhir di antara mereka, nayla sudah waspada karena takut terjadi sesuatu pada sahabatnya, sedangkan oliv sangat santai menghadapi situasi berbahaya saat ini.
Ceklek.
Pintu ruangan yang di masuki oliv tiba-tiba di buka dengan perlahan, membuat oliv diam dan mengintip di sela lubang pintu lemari tersebut untuk melihat siapa yang memasuki ruangan tersebut.
Deg.
Mata oliv langsung membulat setelah dia dapat melihat siapa orang yang masuk kedalam ruangan itu.
" Cih, ternyata dia orangnya ". Batin oliv seraya mengepalkan tangannya sendiri saking marahnya dia.
Ternyata orang itu adalah seorang pria yang sudah di selidiki oleh oliv dan nayla untuk mencari tahu semua orang yang berhubungan dengan kasus ini.
Oliv melihat pria itu sedang melirik-lirik ke segala arah ruangan itu, dengan tangan yang sedang memegang sebuah kotak yang tidak tahu isinya apa. Tapi setelah pria itu meletakan kotak tersebut di lantai ruangan itu, pria itu langsung pergi begitu saja.
Ceklek.
Pintu ruangan itu telah tertutup kembali dan oliv langsung bergegas keluar dari lemari, seraya berjalan mendekati kotak tersebut dan berniat untuk melihat apa isi kotak itu sebenarnya.
Deg.
Oliv kembali membelakkan matanya karena terkejut melihat isi kotak tersebut.
Dengan cepat, oliv langsung menghubungi nayla yang sekarang sedang memantau kemana perginya pria tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments