Ceklek.
Nayla baru saja membuka pintu utama rumahnya, tapi tiba-tiba wajahnya langsung berubah datar di iringi tatapan dingin, ketika dia melihat sosok pria yang kini sedang berada di hadapannya.
" Dimana oliv ? ". Tanya pria itu yang ternyata dia adalah angga yang sekarang berdiri di hadapan nayla dengan tatapan tak kalah dingin.
" Masuklah ". Dingin-dingin sifatnya, nayla tetap mempersilahkan angga masuk terlebih dahulu, karena dia masih memiliki sopan santun, sekalipun dia tidak menyukai orang yang berhadapan dengannya.
Angga cukup terkejut dengan sikap sahabat dari tunangannya yang sangat berbeda seperti di awal pertemuan mereka tadi di mall. Tapi tanpa basa-basi, angga pun masuk kedalam sesuai arahan nayla.
Ketika nayla peka dengan apa yang sedang di lakukan oleh angga, karena angga sepertinya sedang mencari sosok oliv. Nayla pun langsung memberitahukan dimana oliv saat ini.
" Anda tunggu di sini saja, saya akan memanggil oliv di kamarnya ". Ucap nayla dengan formal berbicara pada angga.
Angga tidak menjawab, tapi dia langsung duduk di sofa ruang tamu dengan santainya. Hal itu membuat nayla sampai memutar bola matanya dengan malas. Nayla tahu siapa angga dan apa hubungan angga dengan oliv, karena oliv selalu menceritakan sosok angga saat ngobrol dengannya, tapi yang membuat nayla malas adalah sikap dan sifat angga memang sama persis dengan sikap dan sifatnya oliv.
" Pantas saja mereka berdua cocok ". Batin nayla seraya pergi untuk memanggil oliv.
Tok Tok Tok.
" Buka pintunya, ada tamu yang nyariin Lo ". Ucap nayla langsung pada intinya.
" Tamu ? ". Gumam oliv yang jelas mendengarkan ucapan nayla di luar sana.
Oliv langsung menautkan kedua alisnya bingung. " siapa yang nyariin gue ? Gk mungkin mama sama papa, mereka pasti kabarin gue kalo mau kesini ". Gumam oliv lagi benar-benar penasaran akan siapa tamu yang mencarinya, sehingga oliv perlahan turun dari ranjangnya dan berjalan ke arah pintu.
Ceklek.
Oliv keluar dari kamarnya, disaat nayla masih berada di depan pintu kamarmya. Oliv masih menunjukkan wajah dinginnya ke nayla, karena dia masih kesal pada nayla atas kejadian tadi siang.
" Nohh, pergi sana ke ruang tamu, tunangan kesayangan Lo tiba-tiba datang cariin Lo ".
Setelah mengatakan hal itu, nayla langsung berjalan menuju ruang makan dan meninggalkan oliv yang sekarang sedang melotot terkejut.
" Aduh... Ngapain lagi dia cariin gue, anjir. Pasti angga mau bahas masalah di mall tadi, akkhhh mampus gue ". Batin oliv mulai panik.
Tapi ujung-ujungnya oliv tetap pergi menemui angga di ruang tamu, karna jika dia mencoba menghindari angga, pastinya dia akan terkena masalah yang lebih besar lari.
Tak berselang lama, akhirnya oliv tiba di ruang tamu. Oliv langsung cengar-cengir ketika melihat angga sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Sayang ? Kenapa kamu bisa ada di sini ? Kamu tahu darimana alamat rumah ini ? ". Tanya oliv langsung duduk di samping angga.
Angga memutar bola matanya dengan malas, dia tahu oliv ingin menghindarinya, angga terlalu peka dengan semua sikap yang sudah sering dia dapati dari oliv.
" Kenapa kamu melakukan hal seperti tadi di mall ? ".
Deg.
" Kan udah gua duga ". Batin oliv langsung panik, setelah mendengar pertanyaan yang sudah dia duga akan di lontarkan oleh angga.
" Eeehhh itu yank, aku hanya cariin sahabat aku saja kok. Kamu udah lihatkan sahabat aku yang tadi ". Jawab oliv dengan cepat.
" Trus kenapa kamu teriak-teriak kayak gitu ? Gk malu apa kamu, teriak-teriak di depan umum kayak gitu ".
" Yaa mau gimana lagi dong ? Aku pusing nyariin nayla gk ketemu-ketemu dan ada yang bilang kalau nayla ada di mall milik tuan lerry, jadi aku langsung kesana ". Jawab oliv tentu saja berbohong.
" Apalagi ada yang bilang kalau nayla hampir aja kena tembakan dari pelaku yang di kejar polisi tadi. Jadinya aku marah dong, masa iya sahabat aku mati muda ".
Oliv masih saja bisa bercanda di saat angga sedang serius-seriusnya. Angga hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengarkan jawaban oliv yang jelas banyak becandanya.
Jika oliv sedang mencoba meyakinkan angga, di ruang makan nayla malah makan malam sendirian dengan menu malam ini ayam bakar dan sambal hasil racikan nayla sendiri, tapi enak.
Tinggg..
Tiba-tiba ponsel nayla yang berada di atas meja berbunyi menandakan ada pesan notifikasi. Nayla langsung meraih ponselnya dan mengecek isi pesan tersebut, yang ternyata pesan itu dari salah satu klien yang ingin menggunakan jasa black white.
Awalnya setelah melihat pesan tersebut, nayla langsung meletakkan kembali ponselnya di atas meja, karena dia teringat permintaan oliv untuk tidak menerima orderan terlebih dahulu dalam seminggu ini. Tapi tak berselang lama, nayla malah dengan santainya menerima orderan dari klien tersebut, karena kasus kali ini hanya mencari seseorang.
Dan ternyata nayla hanya perlu ke kota B yang jaraknya lumayan dekat dengan kota yang nayla tinggali, karena disana lah nayla harus mencari orang yang di inginkan oleh klien.
Makan malam nayla telah selesai. Dia langsung mencuci bekas piring kotor yang dia gunakan, kemudian dia langsung kembali ke kamarnya untuk bersiap, karena dia akan pergi ke kota B malam ini juga.
Sekitar 20 menit akhirnya nayla selesai dengan seluruh persiapannya dan sekarang nayla ingin menemui oliv yang masih stay bersama angga di ruang tamu.
Oliv langsung menautkan kedua alisnya menatap nayla dengan tatapan penuh selidik, karena nayla sekarang telah berganti pakaian, ketika nayla tiba di ruang tamu.
" Mau kemana Lo ? ". Tanya oliv penuh selidik.
" Gue mau keluar sebentar ". Jawab nayla dengan wajah datarnya.
" Gk boleh, ini udah larut malam. Udah jam 10 malam dan Lo gk boleh kemana-mana tanpa gue temenin, titik ".
Oliv menyadari kemana nayla akan pergi dan dia tidak akan mengizinkan nayla pergi sendirian tanpa di temani olehnya.
Sedangkan angga hanya diam saja mendengarkan pembicaraan kedua wanita di depannya saat ini.
" Gue cuma bentaran doang liv ".
" Masa iya gue jadi obat nyamuk kalian disini ? ". Sambung nayla tidak sepenuhnya berbohong, karena dia sangat tidak suka jadi obat nyamuk.
" Gk, gue bilang gk yah gk ya nay ! Kalo mau pergi, pokoknya gue harus ikut ! ".
Oliv ngotot ingin ikut dengan nayla, sekalipun dia masih marah pada nayla atas kejadian tadi siang, tapi dia tidak akan pernah mau membiarkan nayla menangani kasus sendirian, karena menurutnya itu terlalu beresiko dan berbahaya.
" Hah ".
Nayla menghembuskan nafasnya dengan berat karena tingkah oliv yang menurutnya terlalu berlebihan.
" Aku bisa mengantar kalian kalau kalian mau ".
Akhirnya angga pun menawarkan untuk mengantarkan nayla dan oliv pergi ke tempat yang akan mereka tuju, karena angga khawatir jika seorang wanita keluar larut malam dan hal itu sangat berbahaya.
" Gk ". Pekik oliv dan nayla secara bersamaan.
Nayla dan oliv langsung menolak secara terang-terangan tawaran yang angga lontarkan, sehingga angga terheran-heran dengan kedua wanita di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments