Kenan yang mengira Rein marah kepada nya karna telah mencium Rein saat semalam,hanya diam tak berani membuka suara nya.
"Siapa wanita itu Om?"tanya Rein datar dan membuka percakapan diantara mereka.
Seketika Kenan menoleh ke arah Rein,ia pun akhirnya bisa bernafas lega karna Rein ternyata tidak marah karena insiden semalam.
"Oh,dia teman kuliah dulu."
"Gebetan kali.Teman kuliah tapi kok deket bener."ucap Rein sinis.
"Dia benar teman ku Rein."seru Kenan sembari tertawa kecil.
"Kenapa?kau cemburu?"sambung Kenan lagi.
"Hahh?!cem..cemburu?untuk apa aku cemburu Om."
"Terus?"
"Ya..aku hanya kesal saja dengan Om.Kata nya sibuk tak bisa menjemput ku,nyata nya Om sedang kencan bersama wanita lain."gerutu Rein sambil cemberut.
Kenan yang melihat wajah Rein pun seketika tertawa sambil mengacak rambut Rein.
"Apaan sih Om?"ucap Rein kesal sembari menarik lengan Kenan dari kepala nya.
"Mau es krim tidak?".tawar Kenan.
"Boleh."ucap Rein cepat.
"Dasar.."celetuk Kenan mulai gemas melihat Rein.
Mobil Kenan pun melaju menuju toko es krim favorit Rein.Setelah 20 menitan sampai lah mobil Kenan didepan toko es krim itu.
"Yahh,rame banget Om.Kayak nya tak ada tempat lagi deh kalo makan didalam".ucap Rein kecewa.
"Kan bisa makan di mobil Rein.Yauda bentar ya biar aku beli".ucap Kenan sembari keluar dari mobil.
Tak berapa lama Kenan keluar dari toko itu menenteng sebuah plastik berisi es krim matcha kesukaan Rein.
"Ini.."ucap Kenan sembari menyerahkan es krim yang dibeli nya kepada Rein.
Rein pun dengan cepat mengambil es krim itu dari tangan Kenan.Dengan tergesa ia membuka tutup mangkok es krim matcha dihadapan nya itu.
"Waahh.."celetuk Rein dengan mata berbinar sambil melihat es krim ditangan nya.
Lagi - lagi Kenan hanya tersenyum melihat tingkah Rein yang terkadang seperti anak kecil.
Tanpa disuruh Rein pun langsung menyantap es krim kesukaan nya itu tanpa menawari Kenan sedikit pun.
Sedangkan Kenan kembali menyetir mobil nya agar bisa mengantarkan Rein pulang.
Sambil menyetir,sesekali Kenan menoleh ke arah Rein.Sedangkan Rein tak peduli dan hanya sibuk menikmati makanan kesukaan nya itu.
"Pelan - pelan makan nya Rein,seperti ada yang meminta saja."ucap Kenan sembari menyeka es krim diujung bibir Rein.
Darah Rein berdesir kembali ketika jemari Kenan menyentuh bibir nya.Ia pun menelan saliva nya hingga beberapa kali.
Kenan tak membersihkan jemari nya yang habis menyeka bibir Rein,ia justru menghisap jemari nya itu yang masih terdapat sisa es krim dari bibir Rein.Rein hanya tercengang melihat kelakuan Kenan.
**
Mobil Kenan kini sudah terparkir dengan sempurna dihalaman rumah nya.Gairah Kenan muncul kembali walau hanya dengan menyentuh bibir ranum milik Rein.
"Bagaimana rasa nya semalam Rein?"tanya Kenan.
Rein yang tidak mengerti dengan ucapan Kenan hanya mengerutkan dahi nya.
"Kau mau mencoba lagi?"tanya Kenan lagi sambil menatap wajah Rein dengan gairah.
Rein masih tidak menjawab ditambah lagi wajah Kenan yang semakin dekat dengan wajah nya membuat Rein semakin bungkam.Kini ia mengerti apa maksud dari pertanyaan Kenan.
"Om..."lirih Rein yang mulai resah merasakan hawa panas di wajah nya dari nafas Kenan.
"Boleh sekali lagi aku menyentuh bibir mu Rein?"tanya Kenan dengan nafas yang terdengar berat.
Rein tak mengangguk,ia hanya mengedipkan mata nya pelan.Kenan yang mengerti maksud dari kedipan mata Rein secara perlahan mulai menyentuh bibir Rein dengan bibir nya.
Kenan mulai mengecup bibir Rein.Namun Rein yang tidak pernah melakukan itu,lagi - lagi hanya menutup rapat bibir nya.
"Buka lah mulut mu perlahan Rein."suruh Kenan lembut.Rein pun menuruti Kenan, dan dengan perlahan membuka mulut nya.Kenan pun tersenyum dan langsung kembali menyentuh bibir Rein.Rein yang mulai menikmati sentuhan bibir Kenan pun perlahan membalas nya.
Gairah Kenan semakin membara ketika Rein menyentuh bibir bawah nya.Mereka akhir nya saling bertukar saliva.******* bibir Kenan yang semakin cepat membuat Kenan memberanikan diri menyentuh tubuh Rein.Tangan Kenan yang awal nya berada dileher Rein,kini secara perlahan mulai turun ke area aset indah milik Rein.
Rein melenguh dan tersentak saat tangan Kenan berhasil menyentuh salah satu aset indah nya yang menonjol.Mendengar lenguhan Rein,Kenan pun semakin menggila menyentuh bibir Rein,hingga Rein yang baru pertama kali merasa dicumbu pun merasa sesak karena kekurangan oksigen.
Perlahan Rein mendorong tubuh Kenan agar ia mau melepas kecupannya dari bibir Rein.Namun Kenan masih terus membiarkan lidah nya menari - nari didalam mulut Rein.Tangan kenan juga dengan liar nya mulai menyentuh salah satu aset indah milik Rein itu.
"mmmhhh.."lenguhan mulai terlepas dari mulut Rein.Rein yang semakin kehilangan nafas pun langsung memukul punggung Kenan dengan keras hingga Kenan yang tersadar pun langsung melepas bibir nya dari bibir Rein.
Rein pun lalu menarik nafas panjang dengan lega.Dan membiarkan udara keluar masuk dari rongga hidung nya yang sempat terhambat tadi.
Kenan hanya tertawa kecil melihat Rein yang belum berpengalaman itu.
Lalu Kenan pun merapikan rambut dan baju seragam Rein agar Bi Ati tak berpikiran yang aneh - aneh kepada Rein.
"Masuk lah Rein..".suruh Kenan lembut sembari mengelus ujung kepala Rein.
"Om mau kemana lagi?"
"Aku mau kembali ke kantor karna pekerjaan ku belum selesai.Kau istirahat lah Rein!karna nanti malam aku akan meminta jatah ku lagi."
"Ma..maksud Om apa?"tanya Rein panik.
"Aku hanya bercanda Rein."ucap Kenan sembari tertawa melihat Rein.
Rein lalu turun dari mobil Kenan dan membiarkan mobil Kenan melaju meninggalkan nya.Rein pun kemudian masuk kedalam rumah.Ada perasaan lega di dalam hati Rein.Hal yang sejak semalam menjadi tanya di hati nya,kini sudah berhasil terjawab.
**
Kenan yang baru pulang hingga larut malam,langsung memutuskan menemui Rein.
"Rein.."panggil Kenan sembari mengetuk pintu kamar Rein.
Kenan yang tidak mendapat jawaban dari Rein pun secara perlahan membuka pintu kamar Rein.
"Anak ini selalu saja tak pernah mengunci pintu."gumam Kenan.
Dengan langkah perlahan Kenan mulai memasuki kamar Rein.Langkah Kenan seketika terhenti saat melihat Rein ternyata sudah tertidur dengan pulas.Ia pun melangkahkan kaki nya kembali menuju ke kasur Rein,lalu Kenan pun duduk disamping Rein.
Ia tersenyum memandangi wajah Rein yang tetap cantik dan menarik sembari mengelus rambut Rein dengan lembut.
"Seperti nya aku benar - benar jatuh hati pada mu Rein."monolog Kenan disamping Reina yang tertidur.
Setelah puas memandangi wajah Rein,Kenan pun langsung keluar dari kamar Rein.Ia tidak ingin Rein terbangun karna kehadiran nya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments