Bunyi alarm dari arloji yang berada di meja kamar Rein berhasil membangunkan nya.Rein pun menguap panjang sembari bergulat dengan selimut nya.
Setelah nyawa nya benar - benar terasa terkumpul,ia lalu bergegas bangun untuk bersiap ke sekolah.
Rein menghela nafas saat mengenakan seragam sekolah nya.Tanda merah yang ditinggalkan Kenan dileher nya tak juga kunjung menghilang.
Kenan yang sudah rapi dengan kemeja kerja nya langsung menghampiri Rein yang masih berada di kamar nya.
"Kau belum selesai juga Rein?"tanya Kenan yang melihat Rein masih memandangi cermin didepan nya.
"Lihat perbuatan om!"seru Rein sambil menunjukkan leher nya.
Kenan pun tersenyum sembari berjalan mendekati Rein.Ia lalu memegang dan merapikan kerah baju seragam Rein agar tanda merah dileher nya tidak dapat terlihat oleh orang lain.
"Sudah Rein.Tanda itu sudah tidak terlihat"ujar Kenan.Rein yang ragu pun lalu memastikan diri nya didepan cermin dan benar kata Kenan bahwa lehernya sudah tertutup dengan baik.
"Om sangat berpengalaman ternyata menyembunyikan hal seperti itu."sindir Rein sembari menyunggingkan senyum tipis.
"Yasudah,yuk sayang kita berangkat!"ajak Kenan sembari mengenggam tangan Rein.
"Jangan begini om,tak enak jika dilihat Bi Ati."ucap Rein sembari menarik tangan nya dari genggaman Kenan.
"Baiklah.Toh lama kelamaan Bi Ati juga akan tau kok Rein jika kita memiliki hubungan."ucap Kenan yang lalu keluar terlebih dahulu dari kamar Rein,setelah itu baru disusul oleh Rein.
**
"Rein,sekarang kau kan sudah menjadi menjadi milik ku.Aku tak suka jika kau dekat dengan lelaki mana pun termasuk Noah."ujar Kenan sembari menyetir mobil nya.
"Iya om tenang saja.Lagi pula aku dan Kak Noah tak dekat seperti yang om bayangkan."
"Tapi Noah menyukai mu kan?"
"Aku tak tau om,toh Kak Noah tak pernah mengutarakan perasaan nya kepada ku."jawab Rein santai.
"Oh,jadi kau berharap Noah mengatakan perasaan nya kepada mu?"tanya Kenan sedikit ketus.
"Bukan begitu om......"
"Sudahlah.Pokoknya aku tak suka jika kau dekat- dekat dengan Noah!"
"Baiklah Tuan Kenan Mahaprana yang terhormat."ejek Rein sambil tertawa kecil.
Kenan pun hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan Rein.
Sesampai didepan sekolah,Kenan yang ingin membukakan pintu mobil untuk Rein pun dengan cepat dicegah oleh Rein.Ia tak mau jika Kenan menjadi pusat perhatian disekolah nya,terlebih lagi mata para siswa perempuan disekolah nya yang haus akan pria tampan seperti Kenan.
Rein pun langsung mengecup pipi Kenan dengan cepat lalu ia segera turun dari mobil nya.Kenan hanya ternganga melihat Rein yang kini mulai berani bersikap agresif terhadap nya.
**
Setelah mengenal Kenan,kini Rein berhasil kembali ke diri nya yang hangat seperti dulu.Ia juga sudah mulai banyak tertawa dibandingkan terakhir kali ia ditinggal oleh alm. Mama nya.Bagi Rein,kini Kenan adalah seseorang yang bisa menghidupkan kembali dunia nya.
**
"Rein,kenapa wajah mu tanpa berbeda hari ini?"tanya Fara sembari memandangi wajah Rein.
"Berbeda apa nya Far?"
"Kau tampak sedang berbunga - bunga Rein.Jangan - jangan kau dan Kak Noah........"
"Jadian?kau dan Kak Noah sudah jadian Rein?"tanya Aska yang ternyata menguping pembicaraan Rein dan Fara.
"Apaan sih kalian.jangan buat gosip yang tak benar lah.Bagaimana kalau anak yang lain mendengar?bisa salah paham mereka."ujar Rein.
"Tak mungkin ada yang mendengar Rein.Toh disini hanya ada kita bertiga."celetuk Aska.
Rein pun seketika melemparkan pandangan nya ke setiap sudut perpustakaan.Dan memang benar yang dikatakan Aska bahwa hanya mereka bertiga yang berada disudut ruang perpustakaan.
"Sudahlah berhenti membicarakan Noah.Sekarang kita fokus saja dengan tugas kelompok kita ini."ucap Rein.
Rein dan kedua sahabat nya pun lalu melanjutkan tugas kelompok pelajaran Biologi mereka.Karna setelah bel sekolah berbunyi mereka harus mengumpulkan tugas itu.
Setelah tugas mereka selesai,Rein menyuruh Aska dan Fara untuk ke kelas terlebih dahulu.Karna ada beberapa buku yang ingin ia cari diperpustakaan.Awalnya Fara ingin menemani Rein,namun Rein menolak karna bel sekolah sebentar lagi berbunyi.Fara dan Aska pun berlalu meninggalkan Rein diperpustakan.
Rein lalu menyusuri setiap rak untuk menemukan buku yang ia cari.Noah yang kebetulan juga berada diperpustakaan tak sengaja melihat Rein yang sedang memilah - milah buku.Ia pun berjalan menghampiri Rein.
"Rein.."panggil Noah.
"Kak Noah?!"
"Kau sedang mencari buku apa?"
"hmm,aku hanya mencari beberapa buku fiksi Kak.
"Perlu ku bantu?."tanya Noah
"Tak usah Kak."jawab Rein sembari tersenyum tipis.
Rein pun lalu pergi dari hadapan Noah.
"Rein..".panggil Noah.
Rein seketika menghentikan langkah nya dan kembali menoleh ke arah Noah.
"Ada yang ingin ku katakan kepada mu Rein."ujar Noah sambil menatap Rein dalam.
"Katakan saja Kak!"seru Rein.
"Aku....."
Bel pun berbunyi memotong ucapan Noah.Noah tak melanjutkan ucapan nya.Ia hanya menyuruh Rein untuk kembali ke kelas nya.
Padahal Noah ingin sekali mengutarakan isi hati nya itu kepada Rein.Terlebih lagi hanya tinggal 6 bulan waktu Noah untuk bisa bertemu dengan Rein,karena ia akan segera mengikuti ujian kelulusan sekolah.Namun ternyata hingga kini semesta masih belum mendukung dan memberikan kesempatan kepada Noah.
**
Kenan yang tak bisa menjemput Rein menyuruh supir pribadi nya untuk menjemput Rein.Ada rasa kesal dihati Rein saat ia tau bukanlah Kenan yang menjemputnya.Ia yang sedang di mabuk asmara pun ingin segera menemui Kenan.Rein lalu menyuruh supir pribadi Kenan untuk mengantarkan nya ke kantor Kenan.
Setelah tiba di depan kantor Kenan,Rein pun langsung menaiki lift menuju ke ruangan kerja Kenan.Rein yang tak mengetuk pintu dengan percaya diri masuk keruangan Kenan.
Seketika langkah Rein terhenti saat melihat seorang wanita bertubuh tinggi dan langsing sedang memeluk tubuh Kenan.
Mata Rein membulat sempurna tak percaya dengan apa yang saat ini ia lihat.
Kenan yang mulai menyadari ada orang lain yang memperhatikan nya seketika menoleh ke arah pintu.
"REIN?!"ucap Kenan kaget dan langsung mendorong tubuh wanita itu.
Rein hanya terpaku menatap Kenan dan wanita itu yang menahan lengan Kenan agar tak menghampiri Rein.
"Lepaskan!"bentak Kenan marah kepada wanita itu.Namun wanita itu bersikeras dan masih terus menarik lengan Kenan dengan kuat.
Rein merasa dikhianati oleh Kenan.Ia pun langsung berlari keluar dari ruangan Kenan meninggalkan nya dengan wanita itu.
Didalam lift,Rein menatap langit - langit diatas nya berusaha menahan air mata nya agar tak terjatuh.Ia yang baru pertama kali jatuh cinta,kini harus menelan kenyataan pahit bahwa Kenan masih berhubungan dengan wanita lain.Rein tak tau siapa wanita itu.Yang pasti dari penglihatan Rein,wanita itu pasti pernah menjalin hubungan dengan Kenan.
**
Setelah selesai meeting,Kenan yang terus memikirkan Rein dengan terburu - buru keluar dari kantor nya.Bahkan ia nekat menyetir dengan kecepatan tinggi agar bisa segera menemui Rein dan menjelaskan semua kesalapahaman yang tadi dilihat oleh Rein.
Kenan yang menyetir sembari melihat layar ponsel nya untuk menghubungi Rein,tak melihat jika ada sebuah bus yang melaju menuju ke arah mobil nya.
Bus itu membunyikan klakson nya berkali - kali agar Kenan mau menepikan mobil nya.Namun Kenan yang masih sibuk dengan ponsel nyatak menghiraukan suara klakson itu hingga akhirnya mobil Kenan tertabrak hingga ke tepian jalan raya.
Ambulans pun akhirnya tiba saat seorang pengendara lain yang melintas melihat kecelakaan itu dan langsung menghubungi 112.
Untung nya tak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu.Supir bus dan beberapa penumpang nya pun hanya luka - luka ringan.
Namun kondisi Kenan cukup parah dan segera dibawa kerumah sakit terdekat.Rein yang saat itu
masih berada di cafe tiba - tiba mendapat panggilan dari Mario.Mata Rein seketika memanas dan berkaca - kaca diimbangi dengan degupan jantung nya yang begitu cepat saat Mario mengatakan Kenan mengalami kecelakaan.
Mario yang melihat Kenan terburu - buru pulang saat selesai meeting memiliki firasat tak enak kepada teman dekat sekaligus bos nya itu.Ia pun berinisiatif mengikuti mobil Kenan dari belakang.Namun karna sempat terjadi kemacetan,akhirnya membuat Mario kehilangan jejak Kenan.Hingga akhirnya kecelakaan itu terjadi.Dan betapa terkejutnya Mario melihat mobil Kenan yang sudah berada di tepi jalan dalam keadaan mengeluarkan asap.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments