Perlahan rasa rindu Kenan terhadap Rein mulai terobati.Kenan pun secara perlahan melepas pelukan nya dari tubuh Rein.Lalu Kenan menatap Rein dengan tatapan hangat dan gairah yang masih membara dihati nya.Ia semakin tidak tahan saat memandangi wajah Rein terlebih lagi bibir nya yang ranum.
Kenan memberanikan diri mendekatkan wajah nya ke wajah Rein.Nafas Kenan kini mulai mengenai pipi tirus nya.Jantung Rein pun seketika bedegup cepat.Mata nya kemudian membulat saat Kenan berhasil menyentuh bibir nya.
Rein tidak memejamkan kedua mata nya seperti saat pertama Kenan berhasil menyentuh bibir nya.Ia ingin melihat wajah Kenan yang bergairah itu.
Rein yang awal nya kesal dengan Kenan pun perlahan luruh dan mulai menikmati sentuhan bibir Kenan yang semakin lama tempo nya semakin cepat pula.
Bahkan sesekali Rein membalas dengan hal yang sama sehingga membuat Kenan semakin bersemangat untuk sedekat itu dengan Rein.
Tangan Kenan pun semakin aktif menyentuh setiap inci tubuh mungil Rein yang begitu mempesona di mata nya.Namun Kenan masih menahan diri untuk tidak melakukan hal lain yang belum pantas mereka lakukan.
Rein berhasil mengeluarkan suara saat Kenan menyentuh nya.Kenan yang mendengar suara Rein seketika membuat hasrat nya memuncak hingga ke ujung kepala.Kepala Kenan terasa semakin sakit karena ada sesuatu yang ia tahan sehingga tidak bisa keluar dari tempat nya.
Tiba - tiba Kenan menjauhkan tubuh nya dari tubuh Rein kemudian langsung berlari keluar dari kamar Rein.Sedangkan Rein hanya ternganga dengan sikap aneh Kenan yang tiba - tiba saja berlari meninggalkan nya.Rasa kesal Rein pun muncul kembali karena Kenan meninggalkan nya disaat ia benar - benar menikmati kebersamaan dan kedekataan nya dengan Kenan.
Tak berapa lama,Kenan kembali menghampiri Rein sembari melemparkan senyum ke arah nya.Dahi Rein pun mengerut melihat keanehan tingkah dan gerak - gerik Kenan.
"Maaf Rein."ucap Kenan lembut.
"Om dari mana?"tanya Rein yang berpura - pura tak tau.
"Aku...aku dari....
Maafkan aku Rein meninggalkan mu.Aku benar - benar sudah tidak tahan."ucap Kenan mengalihkan topik pembicaraan.
"Lebih baik Om tak usah melakukan itu lagi kepada ku jika akhir nya Om hanya mencari kepuasan sendiri."
Kenan seketika tercengang mendengar ucapan Rein.Ia yang mengira Rein adalah gadis yang masih polos ternyata sudah memahami hal tabuh seperti itu.
"Jadi kau mau mencari kepuasaan berdua bersama ku?"tantang Kenan sembari mendekati Rein kembali.
"Atau kau sudah pernah melakukan nya Rein?"tanya Kenan lagi.
"Melakukan apa Om?"
"Sudahlah Rein,jujur saja kepada ku."
"Apaan sih Om? Mana mungkin aku melakukan itu!toh ini juga pertama kali bagi ku melakukan hal itu dengan seorang lelaki."jelas Rein kesal dan membuatnya terpaksa jujur didepan Kenan.
"Jadi aku yang pertama menyentuh bibir mu yang manis itu?"goda Kenan.
Rein seketika terdiam,kedua pipinya terlihat memerah mendengar ucapan Kenan.Sedangakan Kenan hanya tertawa kecil sembari mengacak lembut rambut Rein.
"Yasudah,tidurlah Rein.Ini sudah jam setengah 1 malam."
Rein pun menuruti ucapan Kenan.Rein lalu berbaring kembali dikasur nya.Begitu pun dengan Kenan yang ikut berbaring disamping Rein.
"Om mau ngapain?"tanya Rein kaget sembari membelalakan mata nya.
"Aku mau menemani mu Rein."jawab Kenan santai sambil menutupi tubuh Rein dengan selimut.
Rein tidak bisa berkata - kata lagi melihat kelakuan Kenan yang sesuka hati nya itu.Namun dalam hati kecil Rein,ia merasa bahagia karna kehadiran Kenan,kini ia tidak merasakan kesepian lagi.
Entah mengapa Rein merasa nyaman saat Kenan berada disamping nya.Bahkan ia bisa tertidur dengan lelap dan tidak takut jika Kenan akan berbuat yang hal yang aneh kepada nya.
**
Cahaya mentari pagi berhasil menembus masuk ke kamar Rein.Rein pun memicingkan mata saat menyadari jika ia sudah bangun kesiangan.Ia lalu bergegas bangun dari kasur namun tubuhnya tertahan oleh tangan Kenan yang melingkar di pinggang nya.
Rein lalu membalikkan tubuh nya menghadap Kenan.Kini ia bisa dengan jelas melihat wajah Kenan yang masih tertidur.Rein tak sadar jika senyum nya mengembang bahkan ada rasa takjub dihati nya saat melihat kesempurnaan di wajah Kenan yang tampan itu.
Rein juga penasaran bagaimana rasa nya jika menyentuh wajah Kenan yang bersih dan tak berpori itu.Walau Kenan seorang lelaki namun ia selalu merawat wajah nya, karena bagi nya itu merupakan aset penting yang harus ia jaga untuk menunjang penampilan nya.
Secara perlahan,Rein pun mulai memberanikan diri menyentuh wajah Kenan.Namun belum sempat ia menyentuh nya,Kenan sudah membuka kedua mata nya.
Mata Rein seketika membulat kaget saat kedua retina coklat Kenan menatap nya.Ia pun dengan gugup ingin membalikkan tubuh nya dari hadapan Kenan.Namun Kenan yang masih melingkarkan tangan nya dipinggang Rein dengan cepat menahan tubuh Rein agar tetap berhadapan dengan nya.
"Selamat pagi Rein.."ucap Kenan sembari mengecup kening Rein lembut.
"Om,aku mau ke toilet."ujar Rein mengalihkan rasa gugup nya.
"Terus?!"
"Sudahlah percuma aku memberitau Om."
Kenan pun tersenyum mendengar Rein yang mulai kesal.Ia lalu bangkit dari atas kasur kemudian menggendong tubuh Rein menuju ke toilet yang berada dikamar Rein.Kemudian Kenan menurunkan Rein diatas bathtub.
"Om,keluarlah!"suruh Rein.
"Aku mau mencuci muka Rein.Kau lakukan lah apa yang mau kau lakukan,jangan hiraukan aku."
Rein mengerutkan dahi dan ternganga mendengar ucapan Kenan.Bagaimana mungkin ia ingin mandi jika Kenan masih berada didalam toilet.
"Tuan Kenan Mahaprana yang terhormat,silahkan keluar karna saya mau mandi."suruh Rein lembut.
"Iya baiklah."jawab Kenan sembari keluar dari toilet yang berada dikamar Rein.
Kenan yang tau Rein tidak bisa melakukan aktivitas mandi seorang diri lalu menyuruh Bi Ati untuk membantu dan menyìapkan segala keperluan Rein.
Setelah itu baru lah Kenan menuju ke kamar nya untuk bersiap - siap.Karena pagi ini Kenan ingin ke sekolah Rein untuk bertemu dengan kepala sekolah nya.Ia ingin siapa pun yang telah menyakiti Rein mendapat balasan yang setimpal dengan perbuatan nya.
Namun Kenan tidak memberi tau kepada Rein.Karna jika ia tau,ia pasti akan melarang Kenan untuk bertemu kepala sekolah nya.Setelah siap dengan setelan kemeja kerja nya,Kenan pun bergegas langsung menuju ke sekolah Rein.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments