BAB 8

Didalam mobil,Kenan merasa gelisah karna ada hasrat yang tak bisa ia realisasikan.Ditambah lagi keberadaan Rein yang ada disamping nya membuat gairah Kenan semakin membara.

Setelah 25 menit dari kantornya,mobil Kenan pun tiba memasuki halaman rumah nya yang luas.Rein pun langsung turun dari mobil dan meninggalkan Kenan.

Rein langsung menghempaskan tubuh nya di atas kasur.Kejadian saat dikantor Kenan masih terbayang jelas dikepala Rein.

**

Malam hari nya saat Rein ingin menanyakan tugas kepada Fara,ia menyadari jika ponsel milik nya tertinggal di dalam mobil Kenan.Rein ingin menemui Kenan,namun ia masih merasa canggung.

"Rein..".panggil Kenan sembari membuka pintu kamar Rein yang tak terkunci.

Rein tersentak mendengar suara Kenan.Kenan pun masuk ke kamar Rein walau Rein belum mengizinkan nya.

Kenan seketika terpaku saat melihat tubuh Rein yang hanya dibalut tanktop putih dan hotpants berwarna biru.Rein tak sempat memakai kaos nya karna Kenan yang masuk ke kamar nya secara tiba - tiba.

"Ada apa Om?"tanya Rein membuka suara.

"Hmm,Aku hanya ingin mengembalikkan ponsel mu yang tertinggal dimobil ku tadi."jawab Kenan sedikit gugup.

Rein pun berjalan perlahan ke arah Kenan.Kini Rein berdiri tepat dihadapan Kenan.Nafas Kenan kembali menggebu.Mata coklat Kenan menatap dalam mata hitam milik Rein.

"Rein.."panggil Kenan dengan suara nya yang sedikit berat.Belum sempat Rein menjawab, Kenan sudah menempelkan bibir nya ke bibir ranum milik Rein.Seketika Rein memejamkan mata nya.Karna ini pertama kali bagi Rein bibirnya disentuh oleh lelaki.

Secara perlahan Kenan mulai ******* bibir ranum milik Rein yang membuat nya penasaran itu.Rein yang tak pernah melakukan itu hanya diam tak membalas ******* bibir Kenan.

Kenas terus ******* bibir Rein.Lalu Kenan menggigit dengan lembut bibir Rein agar Rein mau membuka mulut nya.

"Aaww,..sakit Om!".lirih Reina.

Kenan yang seketika tersadar seketika melepas kecupan nya dari bibir Rein.

"Maaf Rein."kata Kenan yang merasa bersalah.Tidak seharusnya ia melakukan hal itu kepada Rein,seseorang yang seharusnya ia jaga.

"Keluarlah Om,aku mau menyelesaikan tugas sekolah ku."ucap Rein datar tanpa melihat wajah Kenan.

Kenan pun lalu memberikan ponsel milik Rein,kemudian ia keluar dari kamar Rein dengan perasaan bersalah dan juga gairah yang masih membara di hati nya.

Walau Kenan sering ke club malam bersama Mario,namun ia tidak mau sembrangan melakukan aktivitas **** terlebih lagi dengan wanita - wanita penghangat ranjang di club malam yang sering menggoda Kenan untuk memakai jasa nya.Kenan sama sekali tidak tertarik dengan wanita penghibur seperti itu,apalagi tidak ada satu pun dari mereka yang bisa membangkitkan gairah Kenan.

Semenjak hubungan asmara nya kandas bersama Windy sejak 1 tahun lalu,Kenan tidak pernah lagi melakukan aktivitas **** yang dalam sebulan sekali pasti ia lakukan bersama Windy.

Kenan juga masih menutup hati nya untuk wanita lain karna Windy yang pernah berkhianat kepada nya.Ia takut jika nanti nya akan dikhianati kembali oleh wanita yang ia cintai.

Sampai akhirnya Kenan bertemu dengan Rein.Entah pesona apa yang dipancarkan oleh nya,hingga bisa mengembalikan gairah Kenan yang sudah lama hilang.Walau Rein adalah keponakan nya sendiri,namun karna tidak ada hubungan darah diantara mereka membuat Kenan berani bertindak lebih kepada Rein.

**

Rein menghela nafas panjang saat ia tidak bisa fokus mengerjakan tugas sekolah nya.Kecupan bibir Kenan yang rasa nya masih membekas kini mulai terngiang dikepala Rein.Ia juga semakin penasaran bagaimana rasa nya jika ia berhasil mengecup bibir Kenan.

"Ahh..kenapa aku jadi menggila gini karna Om Kenan!".monolog Rein yang kesal pada diri nya sendiri.

Rein lalu menutup semua buku pelajaran nya dan memutuskan untuk tidur agar pikiran nya yang kacau bisa membaik saat bangun besok pagi.

**

"Sial...bisa - bisa aku mencium Rein.Rein pasti membenci ku setelah ini.."gerutu Kenan sembari menatap langit - langit kamar nya.Kepala Kenan mendadak sakit karna ada gairah besar yang ia tahan dan tidak mampu ia salurkan.

Ditambah lagi ia masih terbayang tubuh mungil nan seksi milik Rein.Bahkan tanktop putih yang dikenakan Rein tadi membuat bagian dada nya terbentuk membulat dengan jelas.Kenan tak menyangka jika dibalik tubuh mungil

Rein,ia memiliki aset yang cukup besar untuk gadis seusia nya.Selama ini Kenan tidak terlalu memperhatikan aset milik Rein yang kini membuat nya tertarik.

**

Rein yang sudah berada dimeja makan berkali - kali mendongak ke arah kamar Kenan.Namun Kenan belum juga keluar dari kamar nya.

"Bi,Om Kenan belum bangun?"tanya Rein kepada Bi Ati yang sedang membawakan susu untuk nya.

"Oh,..Den Kenan sudah berangkat ke kantor Non.Ia buru - buru kata nya karna harus bertemu dengan klien nya ."jawab Bi Ati sembari meletakkan segelas susu dihadapan Rein.

"Om Kenan tak ada pesan apa - apa Bi?"tanya Rein lagi.

"Oiya kata Den Kenan,Non Reina pergi dan pulang sekolah nya naik taxi saja karna Den Kenan satu hari ini sibuk dan tidak sempat untuk mengantar jemput Non Reina".jelas Bi Ati yang kemudian berlalu dari hadapan Rein.

Ada perasaan kecewa di dalam hati Rein,padahal pagi ini ia sangat ingin melihat wajah Kenan yang semalam berhasil masuk ke mimpi nya.Secara perlahan Rein pun mulai mengunyah roti berlapis slei coklat sembari menatap kursi tempat Kenan biasa duduk. Rein yang tak berselara itu pun akhirnya tak menghabiskan sarapan nya dan langsung bergegas menuju ke sekolah.

**

"Rein nanti pulang sekolah kita ke cafe yuk."ajak Fara.

"Boleh Far,ajak Aska juga ya."ucap Rein.

"Tak usah lah Rein."

"Kenapa Far?"

"Pokok nya tak usah mengajak Aska ya Rein."

"Iya...Far.Yauda balik kekelas yuk,sudah mau bel ni".ajak Rein sembari beranjak dari tempat duduk nya.

"Hei perempuan gatal...".ucap Jasmin yang tiba - tiba menghampiri Rein dan mendorong Rein hingga hampir terjatuh.

"Rein,kau baik - baik saja?"tanya Fara panik dan langsung berdiri dari kursi yang berada disamping lapangan voli.

Rein langsung menoleh dan menatap Jasmin yang sudah berada dihadapan nya.

"Apa maksudmu?"tanya Rein marah.

"Hahhh..kau memanggil ku sebaya?kau tak tau kalau aku senior mu?"tantang Jasmin sembari maju mendekati Rein.

"Enak nya kita apain ya..?"ucap Amel yang merupakan teman dekat Jasmine.

"Iya,perempuan perebut cowok orang memang harus di beri pelajaran"timpal Okta.

Rein hanya mengerutkan dahi melihat tingkah Jasmine dan kedua teman nya itu.Ia bahkan tidak tau apa kesalahan yang dibuat nya sehingga ke tiga orang itu bersikap aneh kepada nya.

Bel sekolah pun berbunyi dan berhasil menyelamatkan Rein.Tanpa menghiraukan ke tiga orang itu,Rein langsung mengajak Fara berjalan menuju kelas nya.

"Hei,kau mau kemana?jangan kau pikir bisa lolos dari kami ya!"celetuk Jasmin marah yang melihat Rein berlalu begitu saja dari hadapan nya.

**

"Rein,seperti nya kau dalam masalah besar."ucap Fara panik dan dengan langkah tergesa ia berusaha mengimbangi langkah Rein.

"Kenapa memang nya Far?"tanya Rein.

"Kak Jasmin,seperti nya dia membenci mu Rein karna kau mendekati Kak Noah."

"Memangnya Jasmin siapa?lagi pula aku tak pernah mendekati Kak Noah."

"Kau tak tau Rein,kalau Kak Jasmin itu mantan nya Kak Noah."

"Terus?!"

"Mungkin dia cemburu melihat mu dekat dengan Kak Noah."

Seketika Rein menghentikan langkah nya dan menatap Fara.

"Gini ya Far,aku dan Kak Noah itu tak dekat apalagi sampai menjalin hubungan.Jadi Jasmin yang kau katakan adalah mantan nya Kak Noah seharusnya tak perlu cemburu dengan ku.Lagi pula dia sudah putus dengan Kak Noah untuk apalagi dia bersikap seperti itu."

"Ta..tapi Rein.."

"Sudah lah Far,tak usah kau pikirkan.Ayo cepat,sebelum Pak Handoko masuk ke kelas."ajak Rein sembari menarik lengan Fara.

**

Saat bel pulang sudah berbunyi,Aska yang sudah membereskan semua buku nya kedalam tas langsung bergegas keluar dari kelas.

"Kau mau kemana Aska?"panggil Rein dan Aska pun seketika menghentikan langkah nya.

"Mau menemui gebetan baru ku Rein.Aku duluan ya."ucap Aska dengan senyum sumringah sembari melambaikan tangan ke arah Rein.

Kini Rein tau apa yang membuat Fara enggan untuk mengajak Aska.

**

Rein dan Fara yang masih memakai seragam sekolah kini sudah tiba di sebuah cafe.Rein pun menggunakan sweater hitam untuk menutupi seragam sekolah nya begitupun Fara yang menggunakan cardigan berwarna navy.

Mereka lalu mencari tempat yang nyaman untuk menikmati makan siang dan juga untuk mengobrol.Seorang waiters pun menghampiri Rein dan Fara lalu memberikan daftar menu kepada mereka.

Sambil menunggu pesanan mereka datang,Rein dan Fara pun mulai membuka obrolan mereka.Ditengah - tengah asyik nya Rein berbincang dengan Fara,Rein yang melepaskan pandangan nya ke ruangan cafe,secara tak sengaja melihat Kenan bersama seorang wanita menempati meja yang berada disudut ruangan cafe itu.Seolah Kenan tidak ingin keberadaan nya dilihat oleh orang lain.

"Kenapa Om Kenan bisa disini?bukan nya ia sibuk hingga tak bisa menjemput ku?".gerutu Rein dalam hati.

"Rein.."

"Reina..".panggil Fara.

"I..iya kenapa Far?".tanya Rein tersentak.

"Makanlah Rein.."suruh Fara.

Rein pun baru menyadari jika pesanan nya sudah berada diatas meja.Rein kemudian mulai mencicipi makanan yang dipesan nya sembari sesekali melirik ke arah Kenan.

Seketika Rein tersedak saat melihat Kenan tertawa lepas dihadapan wanita yang bersama nya itu.

"Pelan - pelan Rein.."ucap Fara sembari memberikan segelas air putih untuk Rein.

Rein pun meneguk air putih yang diberikan Fara dengan masih melihat ke arah Kenan.

Fara yang belum mengenal Kenan pun tidak tau jika Om nya Rein juga berada di satu ruangan dengan mereka.

"Kenapa Rein kok tak dimakan lagi?"tanya Fara yang melihat Rein hanya mengaduk - aduk makanan dipiring nya.

"Aku sudah kenyang Far."

"Tapi kau kan baru makan sedikit Rein."

Rein hanya diam tak merespon ucapan Fara.Rasa kesal mulai tumbuh di dalam hati Rein.

"Bisa - bisa nya Kenan berduaan dengan wanita lain padahal semalam ia baru saja mencium ku."suara hati Rein mulai protes kembali.

Setelah Fara menyiapkan makan siang nya,Rein pun segera mengajak Fara keluar dari cafe itu.Rein lalu bangkit dari tempat duduk nya,saat ia hendak melangkah seorang waiters yang sedang membawa nampan berisi dua gelas kopi secara tidak sengaja menabrak Rein.

"Rein....".teriak Fara dengan kuat.

Kenan yang mendengar nama Rein di sebut pun seketika mencari sumber suara itu.

"Maaf ya,saya tidak sengaja."ucap waiters wanita kepada Rein sembari membereskan gelas yang jatuh.

"Lain kali hati - hati dong Mbak."ucap Fara yang ikut membantu Rein membersihkan sweaternya yang terkena tumpahan kopi.

"Sudah Far,tak apa - apa."ucap Rein.

"Sekali lagi Saya minta maaf ya ".ucap waiters itu sembari membungkuk kan setengah badan nya dihadapan Rein.

"Iya,tak apa - apa Mbak."balas Rein sembari tersenyum tipis kepada waiters itu.Lalu waiters itu pergi dari hadapan Rein dan Fara.

"Rein...".

Reina yang hapal betul dengan suara itu langsung mendongakkan kepala nya.

"Om Kenan..?!"ucap Rein sedikit kaget karna ia tidak menyangka jika Kenan akan menghampiri nya.

"Daebakk...".ucap Fara yang melongo melihat ketampaan wajah Kenan.

"Ini Om mu yang sering kau ceritakan kepada ku Rein?"tanya Fara sumringah.

"Hah?apaan sih Far?".

"Oohh..jadi kau sering membicarakan ku dibelakang ya Rein?"ucap Kenan dengan senyum tipis sembari menyilangkan tangan didada nya yang bidang.

"Hhmm...tidak..bukan gitu Om."ucap Rein gugup."

"Hai Om,aku Fara sahabat nya Rein".ucap Fara sembari mengulurkan tangan dihadapan Kenan.

"Kenan."balas Kenan singkat sembari menjabat tangan Fara lalu dengan cepat menarik tangan nya kembali.

Fara pun seketika membulatkan mata dengan mulut sedikit terbuka karna tak percaya bisa berjabat tangan dengan Kenan.

Rein hanya mengerutkan dahi dan menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat nya itu.

"Yauda yuk,aku antar kalian pulang."ajak Kenan.

"Terus wanita itu bagaimana?"tanya Rein sedikit ketus sambil melirik ke arah wanita yang menunggu Kenan.

"Sudah,masuk saja sana kedalam mobil".suruh Kenan.

"Ayo Rein."ajak Fara yang langsung menarik lengan Rein.

Rein pun hanya pasrah mengikuti Fara.

**

Setelah 10 menit,Kenan pun akhirnya muncul dihadapan Rein dan Fara.

Ia lalu langsung menyetir mobil nya meninggal kan cafe itu.

"Demi apa Rein,kau beruntung sekali punya Om yang wajah nya seperti oppa Korea,sudah tampan,wangi, baik lagi."ucap Fara.

"Fara,kau bisa diam tidak."perintah Rein mulai kesal dengan Fara yang terus memuji Kenan.

Kenan hanya melihat mereka dari kaca kecil yang ada dihadapan nya sembari tersenyum karna tingkah lucu kedua nya.

**

"Makasih ya Om sudah mengantarkan ku pulang."ucap Fara sambil tersenyum lebar ke arah Kenan.

"Da Rein..".sambung Fara sembari melambaikan tangan ke arah Rein.Rein hanya tersenyum ke arah Fara.

"Kau tak pindah ke depan Rein?"tanya Kenan.

"Tidak.Aku disini saja"jawab Rein.

"Cepat pindah.Kau pikir aku supir mu?!"suruh Kenan.

Rein pun langsung mengikuti perintah Kenan.Dengan langkah gontai Rein akhirnya berpindah dan duduk di sebelah Kenan.

...**...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!