BAB 3

Kenan keluar dari ruang kamar nya sembari memperhatikan pintu kamar Rein yang masih tertutup rapat.Entah mengapa ia begitu cemas melihat Rein yang belum juga keluar dari kamar.

Kenan pun berjalan mondar mandir didepan kamar Rein dengan tangan yang menyilang didada.

"Bisa terlambat itu anak jam segini aja belum keluar dari kamar nya."gumam Kenan sembari melirik arloji nya yang sudah menunjukkan jam 7 pas.

Kenan pun membuang ego nya dan memberanikan diri mengetuk pintu kamar Rein.

"Rein!sudah jam berapa ini?"teriak Kenan dari depan pintu.

Namun Rein tak menyahut.Kenan pun menempelkan daun telinga nya di pintu kamar Rein.

"Apa anak itu masih tidur?".tanya Kenan yang akhirnya penasaran dan langsung membuka pintu kamar Rein yang lagi - lagi tak terkunci.

"Astaga Rein!"ucap Kenan lantang sembari menggelengkan kepala saat melihat tubuh Rein yang masih di balut selimut.

"Rein,..bangun!sudah jam berapa ini?kau tak kesekolah?"ucap Kenan dengan nada marah sembari menarik selimut yang menutupi tubuh Rein.

Rein yang terbangun pun seketika mengerutkan dahi dan memicing kan kedua mata mata saat melihat Kenan yang sudah berdiri dihadapan nya.

"Ngapain om dikamar ku?"tanya Rein dengan suara yang sedikit serak.

"Lihat sudah jam berapa?"tegas Kenan sembari menunjuk arloji yang berada di meja Rein.

"Aku tak ke sekolah om,kepala ku masih pusing".jelas Rein dan langsung memejam kan mata kembali.

Kenan yang tak percaya dengan ucapan Rein langsung menghampiri Rein dan memegang dahi nya yang terasa lebih panas dari suhu tubuh Kenan.

"Kau demam Rein?"tanya Kenan sedikit cemas.

Rein tak menjawab.Kenan pun lalu mengeluarkan benda persegi panjang dari saku celana kerja nya.Ia lalu menghubungi dr.Rudi,dokter pribadi nya untuk memeriksa keadaan Rein.

Tak lama berselang,dr.Rudi pun tiba di rumah Kenan.Ia langsung memeriksa Rein dengan stetoskop yang dibawa nya.

"Bagaimana keadaan Rein,Dok?"tanya Kenan.

"Rein tidak apa - apa.Ia hanya kelelahan saja.Ini sudah saya resep kan obat dan vitamin untuk Rein."ucap dr.Rudi sembari menyerahkan resep obat kepada Kenan.

"Saya juga memberikan salep untuk memar yang di dahi Rein.Nanti jangan lupa dioles ke dahi nya ya supaya cepat membaik ".jelas dr.Rudi lagi.

"Baik Dok,terimakasih ya Dok".ucap Kenan sembari menjabat tangan dr.Andi.

dr.Rudi pun lalu berpamitan untuk pulang dan Kenan ikut mengantar kan nya hingga ke depan rumah.

**

"Rein...".panggil Kenan sembari meletakkan nampan berisi bubur ayam untuk Rein di atas meja.

"Rein,cepat sarapan dulu!setelah itu segera minum obat mu!"suruh Kenan tegas.

Dengan terpaksa Rein pun membuka mata nya yang terasa sedikit panas karna demam yang diderita nya.Rein lalu mencoba bangkit dari tidur nya sembari meringis menahan rasa pusing dikepala nya.

Kenan yang melihat Rein kesulitan untuk bangkit pun langsung membantu nya.Kenan meletakkan dua bantal dibelakang Rein agar ia bisa bersandar.Lalu Kenan meletakkan nampan itu dipangkuan Rein.Rein pun hanya memandangi bubur ayam dihadapan nya itu

"Makan lah."suruh Kenan.Namun Rein tak bergeming dan masih terus menatap bubur buatan Bi Ati itu.Kenan yang tak sabar langsung duduk dihadapan Rein,lalu ia mengambil semangkuk bubur itu dari atas nampan.

"Buka mulut mu".ucap Kenan sembari menyodorkan sesendok bubur ke mulut Rein.Rein yang merasa terintimidasi oleh tatapan Kenan langsung membuka mulut nya perlahan.Dengan sabar Kenan memberikan suapan demi suapan kepada Rein.

"Sudah om,aku sudah kenyang".ucap Rein.

"Habiskan Rein,tinggal sedikit lagi kok".paksa Kenan.Rein pun dengan cepat menggeleng.

"Yauda,ini minum dulu air hangat nya.Setelah itu langsung minum obat ya!."tegas Kenan sembari menyerahkan segelas air hangat dan obat dari dr.Rudi kepada Rein.

Bi Ati yang menduga Rein sudah selesai menyantap bubur buatan nya pun langsung menuju kamar Rein.

"Permisi Den,saya mau mengambil nampan".ucap Bu Ati sembari mengetuk pintu.

"Iya Bi,masuk saja".seru Kenan.

Bi Ati pun langsung masuk ke kamar Rein dan membereskan mangkuk bekas bubur yang tergelatak diatas meja kamar Rein.

"Maaf Den,bukan nya hari ini Den Kenan ada meeting dikantor?tapi kenapa Den belum berangkat?"tanya Bi Ati heran karna Kenan yang sedari pagi sudah rapi dengan setelan kemeja kerja nya.

"Aku tunda meeting nya Bi dan hari ini aku tidak berangkat ke kantor."jelas Kenan.

"Iya Den,baiklah kalau begitu saya permisi dulu Den."ucap Bi Ati sembari berlalu dari kamar Rein.

Rein hanya menyimak percakapan Kenan dan Bi Ati sembari memperhatikan Kenan yang memang sudah rapi dengan kemeja berwarna navy dan celana bahan berwarna hitam.

Kenan lalu mengambil salep yang diberikan dr.Rudi tadi dari dalam plastik klip.Ia lalu mengoleskan salep itu ke dahi Rein yang memar dan bengkak.

"Aduhh,bisa pelan gak sih om".protes Rein yang kesakitan saat Kenan menorehkan salep ke dahi nya.

"Sabar sedikit lah Rein."celetuk Kenan.

Rein tak menyangka dibalik sikap Kenan yang otoriter dan menyebalkan,ternyata ia masih menyimpan kepedulian untuk Rein.

Aneh nya Rein merasa nyaman dengan perlakuan Kenan terhadap nya.Bahkan beberapa kali sedekat itu dengan Kenan membuat Rein menjadi gugup.

"Sudah."ucap Kenan sembari meletakkan salep itu ke atas meja yang berada disamping kasur Rein.

"Istirahatlah Rein."suruh Kenan lagi sembari memasangkan selimut ke tubuh Rein.

"Kenapa om tak jadi kekantor?apa karna aku?"tanya Rein to the point.

Seketika Kenan pun menatap wajah Rein yang sedikit lesu.

"Iya.Aku tak ingin disalah kan oleh Papa mu jika sesuatu terjadi pada mu Rein."jawab Kenan datar.

Lalu Kenan pun keluar dari kamar Rein,meninggal kan Rein seorang diri.

Rein pun merasa bersalah dengan keputusan Kenan yang tak jadi berangkat ke kantor karena nya.Padahal hari ini Kenan ada meeting dengan klien nya dikantor.

Kenan Mahaprana adalah seorang CEO di perusahaan nya,bahkan ia sudah menjadi pria mapan di usia nya yang masih menginjak 28 tahun.Begitu banyak wanita yang menggilai Kenan.Namun Kenan masih belum juga menemukan tambatan hati nya

**

Rein yang sudah merasa membaik pun memutuskan untuk keluar dari kamar nya.Saat membuka pintu, Rein tersentak karna Kenan sudah berada di depan nya sembari membawa nampan.

"Rein..".ucap Kenan yang juga tersentak melihat Rein.

"Kau sudah membaik?"tanya Kenan lagi.

Rein hanya mematung sembari mengangguk.

"Ini makan dulu.."suruh Kenan sembari masuk kedalam kamar Rein.Rein pun mengikuti nya.Lalu Kenan dan Rein duduk di sofa yang berada dikamar Rein.

"Kau berpura - pura sakit karna malas sekolah kan?"ejek Kenan.

"Tadi pagi sakit,eh pas malam nya langsung sembuh."timpal Kenan lagi.

Ucapan Kenan membuat Rein kesal.Dengan tatapan tajam Rein menatap Kenan.

"Sudah buruan makan,supaya bertambah semangat acting nya."celetuk Kenan sembari menyodorkan sesendok nasi kemulut Rein.

Rein semakin menatap Kenan.Mata Kenan pun bertemu dengan mata Rein.

"Ayo cepat Rein!".

"Aku bisa makan sendiri.Dan lebih baik om keluar dari kamar ku."ucap Rein mulai marah.

Ia lalu merebut sendok yang berada ditangan Kenan kemudian meletakkan nya diatas piring.

Setelah itu Rein menarik lengan Kenan dan menyeretnya hingga ke depan pintu kamar.Kenan membiarkan Rein melakukan itu karna ia tau Rein benar - benar kesal mendengar ucapan nya tadi.

Rein lalu menutup pintu kamar nya dengan kasar dan kemudian mengunci pintu kamar nya rapat - rapat.

"Bisa - bisa nya sih Kenan menganggap ku berpura - pura!ku kira dia tulus merawat ku tadi,ternyata ia hanya ingin meledek ku".gumam Rein yang berbicara seorang diri.

Dengan hati yang masih kesal,Rein pun menghabiskan makan malam yang dibawa oleh Kenan.Selesai makan,Rein pun menyusun buku pelajaran yang akan ia bawa besok ke sekolah.

Lalu Rein pun berbaring kembali di kasurnya.Ia hanya menatap langit - langit kamar nya sembari mengenang kebersamaan dengan Mama nya dahulu saat masih bersama Rein didunia ini.Tak terasa air mata Rein menetes dari ujung mata nya karna rasa rindu yang tiba - tiba saja muncul terhadap Mama nya.Hingga akhirnya Rein pun tertidur membawa kenangan bersama Mama nya dahulu berharap kenangan itu bisa menjadi mimpi Rein dimalam ini.

...**...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!